Wonderful Son-in-Law - Bab 116 Aku Mencari Adler Yu

Cameron Lin tertawa dingin, wanita berkcamata ini menganggap nya sebagai orang bodoh, orang buta huruf saja mengerti apa arti dari kata “shit”.

“Sebagai keturunan orang China, apakah berbicara kasar seperti ini, kamu merasa bangga?” Tanya Cameron Lin dengan datar.

“Kamu?” Tiba-tiba Callista Gongsun melihat Cameron Lin, wajahnya cemberut, terlihat seperti sudah marah, “Tidak berpendidikan, bodoh, berpikiran sempit! Di zaman modern seperti ini, kamu masih seperti orang kuno, pemikiran bodoh seperti apa itu? Bahasa kasar? Apakah kamu bisa?”

Callista Gongsun sangat marah, sebenarnya dia tidak sengaja melakukan ini, hanya saja dia baru pulang belajar di luar negeri, di sana sudah tinggal lama, suah terbiasa berbahasa inggris, tidak menyangka pria muda berpakaian kemeja putih ini, bagaimana pemikirannya sama dengan orang kuno?

Cameron Lin tertawa dingin, tidak ingin menjelaskan.

Dari kecil Camern Lin menyukai penelitian, dia bisa mengerti 300 lebih bahasa! Di dunia ini tidak ada bahasa negara mana yang dia tidak bisa, bahasa yang tidak dia mengerti.

Tetapi, dari awal dia tidak ingin menyombongkannya.

Karena melalui penelitian beberapa tahun, Cameron Lin menyadari, aksara mandarin Negara Long adalah tulisan terdalam di dunia ini, juga merpukan bahasa dan budaya terdalam, hal ini tidak akan bisa dibandingkan dengan tulisan-tulisan aneh lainnya.

“Apa kamu tidak punya sopan santun? Aku sedang berbicara denganmu?” Ucap Callista Gongsun, dengan emosi seorang nona besar.

“Wanita bodoh.” Cameron Lin berkata dingin, bahasa yang di gunakan adalah bahasa meisir kuno yang jarang di pakai. Dia ingin memberi pelajaran pada orang ini.

Tiba-tiba Callista Gongsun melihat Cameron Lin dengan terkejut, tatapannya berkilauan, seperti menemukan daratan baru.

“Kamu bisa bahasa mesir kuno?” Callista Gongsun juga bertanya menggunakan bahasa mesir kuno, dia melihat Cameron Lin dengan penuh ketertarikan, ekspresinya seperti menemukan teman sama.

Cameron Lin tertawa, tidak berbicara.

“Tapi, bukankah kamu terlalu tidak sopan? Apakah kamu tahu kata yang kamu pakai tadi, artinya apa?” Callista Gongsun berkata dengan wajah memerah, suaranya sangat kecil, seperti sedang malu.

Perkataan yang diucapkan Cameron Lin padanya, jika diartikan dengan sederhana adalah wanita bodoh, tapi masih ada arti yang lebih dalam, yakni merendahkan wanita bodoh, biasanya dalam tradisi Mesir kuno, seorang tuan kepada pembantu wanita, perkataan yang diucapkan, bahkan sengaja memainkannya!

“Aku tidak tahu, apakah kamu tahu? Wanita pintar?” Cameron Lin berkata sambil tersenyum, dia mengganti bahasa, menggunakan bahasa Babylon.

Hanya saja, wanita pintar ini adalah ejekan, jika di artikan, artinya adalah sangat bodoh.

Cameron Lin juga mulai tertarik, dia ingin melihat, wanita yang mengira benar ini, mengerti seberapa banyak.

“Kamu! Kamu!” Callista Gongsun sangat marah, tentu saja dia mengerti, dia melihat Cameron Lin dengan marah dan terkejut.

“Bisakah bicara dengan benar?” Akhirnya Callista Gongsun berkata dengan bahasa negara Long.

Cameron Lin tersenyum, malas meladeni.

Hanya begini, Callista Gongsun tidak berhenti berbicara dengan Cameron Lin, dia seperti menemukan sebuah harta karun, Cameron Lin hanya memejamkan mata.

Callista Gongsun belajar di luar negeri, juruan bahasa, sejarah, dia adalah murid pintar, dia adalah S2 dari universitas urutan 5 tekenal di dunia! Dari kecil dia memang menyukai berbagai bahasa kuno dari berbagai negara, sekali ini tidak lah mudah bisa menemukan orang yang sama dengannya, jadi dia harus benar-benar mendapatkan Cameron Lin.

Selama perjalanan, Callista Gongsun mengeluarkan berbagai makanan ringan mewah dari dalam kopernya, dessert mewah, dan masih mengeluarkan anggur merah tahun 1985 Burgundy, ingin menyenangkan Cameron Lin, dan membiarkannya berbicara dengannya.

Perasaan ini seperti, seorang anak kecil yang suka melipat pesawat kertas dan tidak ada orang yang bermain bersamanya, sangat tidak mudah menemukan temna yang bisa melihat pesawat kertas, jadi harus menariknya bermain bersama.

Cameron Lin juga merasa bosan, juga tidak mau repot, Callista Gongsun berisik seperti ini, seluruh orang di dalam pesawat ini melihatnya dnegan tatapan aneh, ada yang iri, kagum, ada yang meneteskan air liur, intinya menjadi peran utam di pesawat ini.

Bagaimanapun, Callista Gongsun adalah wanita cantik dan muda, tubuh yang menggoda, wajah cantik, aura yang anggun, berpendidikan,tipe yang jarang di jumpai, jadi berjalan kemanapun selalu menjadi pusat perhatian.

Selama perjalanan, Cameron Lin berbicara bersama Callista Gongsun, membicarakan mengenai penelitian bahasa dan budaya kuno.

Kemudian pesawat tiba di bandara internasiolan Kota Di, Callista Gongsun masih merasa belum puas, dia menarik Cameron Lin dan ingin meminta nomornya, Cameron Lin menolak, dan langsung pergi.

“Kemaja putih! Kamu harus mengingat kontakku, aku bisa memberimu pekerjaan bagus, jika ada masalah telepon aku saja! Keluargaku di Kota Di snagat hebat!” Callista Gongsun melambaikan tangan, dia melihat Cameron Lin dengan penuh rasa tidak rela.

Cameron Lin tidak meladeni, menaiki taksi, kemudian pergi kearah distrik Zhong Tian yang merupakan daerah termewah Kota Di.

Dikursi belakang mobil, Cameron Lin memegang kartu nama emas murni dengan lambang bunga Chinese Redbud, melihat nama Callista gongsun di kartu nama, dia tersenyum.

Adik mengenakan kacamat ini, memaksa harus menyimpan kartu nama ini, kartu nama dengan emas murni 24 karat, sungguh menarik.

Cameron Lin juga sudah menebak di dalam hati, adik berkacamata ini, mungkin lahir dari Keluarga Gongsun di Kota Di, bunga Chinese Rebdud adalah lambang keluarganya, mereka sangat peduli dengan ini.

Keluarga bangsawan di Kota Di, sembarangan menarik satu, bisa membuat kekacauan di Provinsi Donghai, dna bisa berbuat sewenang-wenang.

Tapi di antaranya, hanya ada 5 keluarga yang berada di puncak, yang disebut dengan puncak Negara Long, 5 keluarga bangsawan Negara Long! Di seluruh dunia dan perekonomian internasional, mempunyai pengaruh yang sangat besar!

Diantaranya adalah, Keluarga Qi yang pernah ada di Kota Di. Keluarga Ning di Kota Dongling, Keluarga Xu di Kota Xishan, Keluarga Gongsun di Kota Gaoyang, dan Keluarga Sima di Kota Jiangzhou.

Dengan nama keluarga ini, pasti adalah keluarga yang telah berdiri ratusan tahun, bahkan melebihi lingkungan keluarga bangsawan.

Satu jam kemudian.

Taksi berhenti di sebuah gedung besar dengan tinggi 60 tingkat, Zecheng Corp.

Ini adalah boss besar di daerah Zhongtian, perusahaan milik Adler Yu. Orang ini di Kota Di daerah Zhongtian, memiliki kedudukan yang tinggi, adalah seorang tokoh luar biasa, membangun bisnis dari nol, ternyata bisa berhasil di Kota Di yang di penuhi dnegan orang berkuasa ini, sungguh luar biasa!

Cameorn Lin turun mobil, langsung berjalan menuju aula Zecheng Corp.

“Tuan, Anda mencari siapa?” Karyawan wanita di resepsionis bertanya dengan sopan.

“Aku mencari Adler Yu.” Ucap Cameron Lin dnegan datar.

Selesai bicara, semua orang di tempat langsung terkejut, semua orang melihat kearah Cameron Lin, bahkan beberapa satpam, berjalan dengan wajah serius.

“Tuan? Kamu tidak sedang bercanda bukan? Kamu mencari CEO kami?” Karyawan wanita melihat Cameron Lin, “Apakah ada janji?”

“Tidak ada.” Ucap Cameron Lin dengan datar, “Beritahu dia, kakaknya mencari dia.”

Karyawan wanita menatap dengan merendahkan, tapi masih menjaga sopan santun, tidak berbicara.

Bercanda, Adler Yu orang seperti apa? Waktu itu wakil walikota mencarinya, harus menunggu belasan jam di aula. Pria muda dengan pakaian murahan ini, menyebut dirinya adalah kakak besar CEO ?

“Kurang ajar, kamu datang bercanda? Kamu adalah kakak besar CEO kami?”

Saat ini, tepat sekali, seorang pria botak dengan pakaian jas hitam berjalan keluar lift, melihat Cameron Lin, dan tertawa.

“Usir orang ini, kenapa tiap hari selalu ada orang yang tidak takut mati!” Pria botak melambaikan tangan, seperti tidak sabar lagi, “Juga tidak melihat dirinya berpakaian seperti apa, seperti murid, bulu saja belum tumbuh!”

Seketika, belasan satpam datang, dan mengelilingi Cameron Lin.

“Kamu keluar sendiri saja, jangan memaksa kami bermain tangan. Bocah kecil, usia semuda ini datang ke sini untuk apa?”

“Juga tidak melihat ini tempat apa, sembarangan datang mencari masalah?”

Ekspresi wajah Cameron Lin datar, nada suaranya sangat dingin: “Aku katakan untuk terakhir kali, aku mencari Adler Yu.”

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu