Love at First Sight - Bab 99 Berstatus sebagai Nona Jiang

Silvia membawa Maggie ke dalam situasi ini, lalu ia dikhianati oleh Melvin. Maggie khawatir Silvia dan Lisa akan menyakitinya, jadi ia sengaja mengatakan hal-hal ini untuk memanas-manasi Silvia.

Karena baginya, kalimat-kalimat barusan tidak menyakitkan dan membuat gatal.

Tapi bagi Silvia, masalah ini semua tidak bisa kembali lagi seperti semula. Maggie yang melihat Silvia tidak berbicara menunjukkan ekspresi kepuasannya.

"Akhirnya, Julius sengaja membawaku pergi ke toko perhiasan, lalu memilih perhiasan untukku, sekarang aku pikir-pikir....."

"Sekarang bukannya kalian sudah berpisah?"

Kata Silvia dengan senyuman kecil, ia tidak ambil pusing dengan semua perkataan Maggie, bagaimanapun juga, ia tidak akan membahas tentang kebersamaannya dengan Julius pada waktu itu, dia sudah mencintainya dengan sepenuh hati, hanya saja ia belum menemukan orang yang tepat.

Tapi Maggie, ia hanya memanfaatkan Julius, sampai hari ini, ia masih menggunakan hubungan mereka untuk dijadikan alat.

"Itu karena karakter kami tidak cocok, jadi kami berpisah." kata Maggie dengan emosi lalu melihat Silvia sekilas, "Kamu juga adalah perempuan yang dibuang oleh Julius."

"Aku sungguh berterimakasih kepada kalian, kalau kamu tidak merebutnya dariku dan aku jadi menikah dengannya, aku pasti akan menyesal." kata Silvia.

Yang paling Silvia takuti bukanlah perasaan Julius yang berubah padanya, tetapi lelaki ini memang dari awal sudah tidak menghormatinya.

Sejak malam pertama Julius dan Maggie bersama, Julius sudah tidak berharga lagi di mata Silvia.

"Kamu jangan sombong, aku tahu kehidupanmu saat ini juga sangat sulit, setiap hari dimarahi oleh orang-orang di internet dengan sebutan wanita murahan, pasti hatimu sangat sakit kan?" kata Maggie sambil tertawa dengan puas.

Lisa yang berada di sebelahnya tidak kuat untuk terus melihat lagi, ia pun terbatuk.

Maggie lalu berdiri dan tertawa, "Silvia, kamu tidak akan pernah bisa menang dariku."

"Aku sudah menikah, tepat di hari kamu berpura-pura sakit dan tidak mengizinkan Julius untuk pergi ke kantor untuk mengurus pernikahannya denganku." kata Silvia sambil menatapi Maggie.

Senyuman kebahagian yang tergantung di wajah Silvia membuat Maggie mengerutkan alisnya, karena memang sangat silau.

"Jangan bercanda, selain Julius, kamu masih bisa menyukai laki-laki lain? Beberapa tahun terakhir ini, kamu sudah mengorbankan banyak hal untuknya, bahkan sampai kehilangan pekerjaan yang paling kamu cintai, pasti kamu sedang menipuku, benar kan? jangan menipu diri sendiri." kata Maggie.

"Sekarang semua yang kamu katakana ini tidak bisa mengembalikan apa-apa, aku tidak menginginkan Julius, kalau kamu menyukainya, silahkan pergi ke luar negeri bersamanya untuk berlindung."

Silvia tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Selama ini, Maggie tidak pernah serius dalam percintaan, tapi beberapa lelaki suka dengan perempuan yang manja dan lembut, kebetulan Maggie adalah salah satunya. Awalnya, sebelum Silvia mengetahui Maggie dan Julius berselingkuh, ia sering mendengar gosip dari karyawan Champion Entertainment, dia hanya bodoh, terlalu memercayai Julius, dan bersikap tidak peduli.

Tapi.... Maggie hanya bisa menggoda lelaki, kemewahan dapat membahayakan dirinya sendiri.

"Apa gunanya bagiku untuk menipumu?" kata Silvia memiringkan kepalanya, dirinya sekilas menertawakan Maggie, "Alasanku tetap berada di Champion Entertainment dan tidak melanggar kontrak bukan karena aku tidak enak terhadap Julius, dan bukan juga karena aku tidak sanggup membayar uang ganti rugi untuk melanggar kontrak itu, tapi...."

Silvia terdiam sejenak, "Karena aku ingin melihat kalian jatuh bersama-sama."

"Kamu!"

Maggie benar-benar emosi, perkataan Silvia sangat tajam, tapi semuanya benar, dan dari ekspresi SIlvia, Maggie dapat melihatnya dengan jelas bahwa perkataannya sama sekali tidak menganggu Silvia.

Melainkan Silvia menganggap semua perkataan Maggie adalah hal yang lucu.

"Baik, aku percaya kamu telah menikah, tapi dengan reputasimu yang seperti sekarang ini di industry hiburan, siapa yang berani menikahimu? bila ada , paling hanyalah lelaki tua."

"Dan sepertinya ia memiliki banyak uang, sehingga membeli penghargaan di Golden Film Award untuk dibeirkan padamu." kata Maggie.

Silvia mencibirnya, "Kamu sangat mirip dengan Julius, yang kalian katakan sama persis."

"Apa katamu? Julius juga mengetahuinya?"

Kata Maggie terkejut.

"Yang benar adalah, mereka berdua sudah saling bertemu." kata Silvia lalu bersandar dan melihat pelayan menaruh steak daging sapi di mejanya.

"Nona, Tuan Christian bilang beliau akan segera sampai."

"Terimakasih." kata Silvia dengan senyumannya menganggukkan kepala, lalu ia mengambil pisau dan garpu dan memotong steak daging sapi itu dengan anggun.

Sebenarnya, tidak peduli Julius menjadi kekasih Silvia atau tidak, sama sekali tidak akan berpengaruh pada status sosial yang dimiliki Silvia, tapi justru saat ia sedang dalam puncak popularitasnya, ia melepaskan segalanya dan menandatangani kontrak dengan Champion Entertainment, saat itu Champion Entertainment hanyalah perusahaan kecil yang tidak terkenal, saat Julius berhasil membuat artis terkenal seperti Silvia masuk dalam Champion Entertainment, barulah ia naik jabatan menjadi direktur.

Saat Silvia di dukung penuh oleh Julius, Maggie belum muncul dan tidak jelas keberadaannya!

Karena waktu terus berputar dan Silvia sudah berada dalam industry ini cukup lama, maka ia lebih mengetahui segalanya di banding yang lain.

Dia tidak akan mencemburu dengan gila seperti Maggie, tapi ia akan melihat dan mempelajari lawan dengan detil, lalu meningkatkan kemampuan diri, dia ingin mengandalkan setiap langkah dan proses untuk menjadi berhasil.

"Suamimu bermarga Jiang?" tanya Maggie sambil mengerutkan alisnya, ia lalu menebak-nebak siapa kira-kira orang itu.

Lisa yang berada di sebelahnya membunyikan jari-jarinya lalu menambahkan satu kalimat, "Kamu tidak usah berpikir keras, cukup duduk dengan tenang, jangan terkejut nanti."

"Sangat menarik, palingan hanya seorang lelaki tua yang mempunyai uang, apa yang harus dicemburukan, aku tidak percaya Silvia bisa....."

Belum selesai Maggie bicara , ia lalu melihat bayangan seorang yang berperawakan tinggi besar masuk ke dalam ruangan itu, orang itu memakai jas mahal, ketampananya membuat orang-orang bisa langsung menyukainya, kedua matanya hanya melihat Silvia seorang, lalu langsung berjalan dan duduk di sebelahnya. Setelah duduk, dia menggenggam tangan Silvia dengan lembut.

Sangat berbeda seperti yang biasanya muncul di dalam televisi.

"Tadi macet, maaf aku terlambat, kamu sudah menunggu lama ya?" kata Christian dengan nada bicara yang terdengar sangat menyayangi Silvia.

Seketika Maggie tidak bisa menerima semua ini, dia hanya duduk diam di kursi, memandangi dua orang di depannya yang sedang bermesraan, tangannya tidak bisa berhenti gemetar. Dia kira Silvia menikah dengan laki-laki berumur di atas 40 tahun, tapi ia tidak menyangka ternyata ia dinikahi oleh Christian.

Seorang laki-laki yang paling dihormati di industri ini, dia masih muda, tampan, banyak uang, dia adalah mimpi dari banyak artis perempuan.

Tapi, ternyata Silvia...

Mengingat kejadian pada waktu itu, dapat ditelusuri jejaknya. Waktu itu, Silvia yang menggantikan Maggie untuk casting diketahui oleh orang, lalu ada sekelompok body guard yang memaksa masuk untuk melindunginya, pihak investor juga mendapat peringatan, saat itu Maggie dan Julius mengira Silvia sudah pulang ke rumahnya dan ada keluarganya yang mengurusinya.

Sampai mereka berfoto bersama, pakaian yang dikenakan oleh Silvia adalah baju yang khusus dipesan.

Semenjak kasusnya dengan Julius menyebar, Silvia terus mengikuti arus angin, ternyata, ia bersandar pada Christian yang memiliki segalanya.

Senyuman di wajah Maggie perlahan hilang, dia membuat rencana untuk Silvia selama beberapa tahun, dan menghabiskan tenaga juga pikiran untuk merebut Julius, setelah itu dia masih kehilangan seorang anak, ia juga masih harus menjilat mukanya sendiri dengan menemani Ardi di ranjang. Kalau dilihat sejak awal, apa yang diperbuat Maggie pada Silvia sekarang malah menjadikannya istri dari direktur Kingdom Entertainment.

Maggie melihat Silvia dengan pahit, dari bibir merahnya ia berkata "Silvia, kamu berhasil."

"Aku kalah, aku tidak dapat menyaingi keberuntunganmu."

Apakah Maggie pikir keadan Silvia sekarang hanya mengandalkan keberuntungan?

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu