Love at First Sight - Bab 92 Kingdom Entertainment Buka Suara

Saat terjadi bentrokan antara dua pendapat berbeda di internet, Kingdom Entertainment pun buka suara di waktu yang paling menentukan.

Kingdom Entertainment membuka konferensi pers di teater baru milik mereka, Manajer Kingdom Entertainment menyatakan di depan hadapan para wartawan bahwa mereka percaya Silvia tidak terkait dalam masalah itu, mereka juga memuji Silvia sebagai artis yang sangat produktif.

Dalam industri ini, gosip yang baik memang dapat meningkatkan popularitas sang artis, tapi bila murni dibuat-buat, maka hal itu akan melukai artis itu sendiri, sebagai perusahaan manajemen artis, mereka berharap orang-orang dapat fokus hanya kepada hasil karya dari artis idolanya.

Suatu dugaan yang belum ada bukti kebenarannya, dapat membuat masyarakat menjadi salah paham.

Kesimpulannya, berita gosip mengenai Silvia ini hanyalah dugaan semata, karena pada foto perjanjian yang di sebar oleh Maggie terdapat nama Silvia, orang-orang jadi menganggap bahwa Silvia terlibat dengan masalah ini.

Sebenarnya, sama sekali tidak ada bukti kuat yang bisa membuktikan masalah ini.

Sikap dari Kingdom Entertainment memicu tanda tanya besar, akhirnya muncullah perdebatan di dunia maya.

"Benar, tidak ada buktinya, aku melihat hanya Maggie dan Julius yang menyakiti Silvia."

"Kalian bilang setelah tidur bersama baru mendapat penghargaan, kalian pikir semua orang yang mendapatkan penghargaan semuanya telah memiliki hubungan gelap dengan juri? industri ini sangat kacau!"

Seiring perubahan situasi, akhirnya Julius di turunkan oleh Champion Entertainment dari jabatannya sebagai direktur, setelah rapat pemutusan, semua hal yang telah disepakatinya dibatalkan, semua karena rumor ini sedang panas, bila Champion Entertainment menghukum Julius, maka perusahaan juga akan sulit untuk melindungi diri.

Setelah Maggie melihat pernyataan dari Champion Entertainment, dirinya pun merasa bangga, aku tahu orang itu tidak akan melepaskan Julius, lihat saja, setelah membawa aku ke keadaan seperti ini, dia juga harus menemaniku mati bersama!

Melvin menggelengkan kepalanya, melihat Maggie yang menjadi seperti orang gila karena ingin balas dendam, ia cukup khawatir terhadap kondisi Maggie.

"Maggie, sebenarnya kamu juga bersalah, aku melihat sekarang kondisi Direktur Julius juga tidak terlalu baik, apakah kamu mau pergi menemuinya?" kata Melvin sambil mengeluarkan handphonenya lalu memberikannya pada Maggie.

Di mata Melvin, setidaknya mereka pernah memiliki suatu hubungan.

"Meskipun anak kalian telah tiada, kalian...."

"Melvin, kamu bicara apa! apakah aku harus menghiburnya di saat-saat seperti ini? dia telah menyakitiku sampai seperti ini! saat aku dan dia di atas ranjang, dia megiming-imingi aku banyak hal, dia mengatakan akan membuatku menjadi seorang artis perempuan yang sukses, karena perkataannya itu aku masih tetap bertahan di Champion Entertainment!"

"Maggie, kamu jangan emosi lagi." kata Melvin.

"Aku menghabiskan masa mudaku di Champion Entertainment, menghabiskan waktu dengan Julius, dan dia tidak bisa menggantinya! Maggie emosi dan menggigit bibir merahnya, lalu ia tertawa dengan dingin dan berkata "Yang terjadi hari ini, adalah akibat dari perbuatannya sendiri!"

Pada waktu yang sama, Lisa juga memberitakan masalah ini kepada Silvia.

"Aku melihat Julius melakukan hal yang sama dengan kakak perempuannya pada waktu itu."

"Ya." kata Silvia, tiba-tiba layar handphonenya menyala, ternyata itu adalah telepon dari Julius.

Silvia tidak menghiraukannya, tapi Julius terus menelepon dan tidak berhenti, akhirnya Silvia menjawab panggilan telepon itu.

Christian yang di sebelahnya sedang menuangkan kopi tiba-tiba terhenti sejenak, seperti tidak ada apa-apa yang terjadi ia langsung berjalan dan duduk di sebelah Silvia.

Silvia tidak memiliki niat untuk menghindar darinya, lalu berkata dengan dingin "Halo."

"Silvia, tamat sudah diriku aku bukan lagi direktur Champion Entertainment, orang-orang itu masih ingin menuntut dan melaporkanku, aku tidak bisa tinggal lebih lama lagi di sini, aku sudah memesan tiket pesawat, dan akan segera meninggalkan negara ini."

"Itu adalah masalahmu, selamat tinggal." jawab Silvia dengan tidak ragu sama sekali, bagi dirinya, Julius sekarang sudah menjadi orang asing.

"Tidak!" teriak Julius, "Silvia, mereka yang merenggut semua milikku, aku tidak bisa lagi melanjutkan karir di dalam industri hiburan ini, tapi asalkan aku bisa keluar negeri menemui kakak perempuanku, semuanya masih ada kesempatan."

Silvia mengerutkan alisnya, ia tidak mengerti alasan Julius meneleponnya.

"Silvia, aku tahu kondisimu sekarang sedang tidak benar-benar baik, kamu baru kembali aktif di industri hiburan, lalu harus sendirian menghadapi berbagai rumor yang sedang beredar, pasti kamu sangat lelah. Tidak apa, kamu bisa berjalan bersamaku, aku tidak peduli apakah dulu kamu pernah menyelingkuhiku atau tidak, asalkan kamu setuju, aku dapat bertindak seolah-olah tidak ada hal yang pernah terjadi di antara kita."

Silvia menarik napas dalam, ia terkejut dengan perkataan Julius barusan.

Dirinya telah melakukan banyak kejahatan, tapi masih tidak tahu malu, membuat semua noda hitam pada dirinya seolah menjadi putih bersih.

"Silvia, mengapa kamu diam? waktuku tidak banyak, sekarang aku akan pergi menjemputmu, kamu ada dimana?"

Silvia menarik napas dalam lagi, ia menjawab Julius dengan sangat dingin "Kamu lebih tidak tahu malu dari yang aku bayangkan sebelumnya."

"Orang yang berkhianat adalah dirimu, bukan aku. Karena keegoisanmu, kamu telah membawaku ke dalam masalah, tapi sekarang kamu malah bicara akan memaafkan ku dan membawaku pergi? maaf, aku tidak butuh, kita sudah selesai sejak lama."

"Satu-satunya alasan aku masih tetap bertahan di Champion Entertainment adalah karena aku ingin melihatmu kehilangan reputasi, tapi sayangnya aku tidak membencimu seperti Maggie membencimu, jadi aku tidak bisa jatuh bersama-sama denganmu."

Saat itu Christian menelepon sekretarisnya, "Aku mendengar Champion Entertainment akan berganti direktur, mohon di cek."

Suara Christian terdengar oleh Julius lewat telepon itu.

Seketika Julius berteriak, "Kamu sedang bersama dengan siapa?"

Ia dengan jelas mendengar suara seorang laki-laki, juga mendengar lelaki itu menyebutkan Champion Entertainment, ternyata ada seorang berpengaruh dari industri ini yang membantu Silvia dari belakang.

"Ternyata Ardi tidak salah lihat, kamu juga adalah perempuan murahan yang berpura-pura polos, tapi kenyataannya? kamu lebih murahan dari Maggie!"

"Semua yang kulakukan adalah urusanku, tidak ada hubungannya denganmu."

"Kamu benar-benar tidak berperasaan! beberapa bulan yang lalu, kita sudah hampir menikah...."

"Perkataanmu juga ada yang kurang, sekarang kondisiku sangat baik, aku sangat bahagia." kata Silvia sambil memandangi Christian, ia tahu bahwa ini adalah waktu yang tepat, kalau tidak Julius akan terus berandai-andai.

"Silvia, jangan bicara macam-macam, selain denganku, kamu masih bersama dengan siapa lagi? reputasimu sekarang sudah hancur."

"Aku sudah menikah, tolong kamu jangan menggangguku lagi."

Julius tidak memercayainya, ia tertawa lalu berkata, "Siapa yang berani menikahimu?"

Silvia tidak langsung menjawab pertanyaannya, tapi ia menjawab Julius dengan sikap yang sangat tenang "Hidupku tidak ada urusannya denganmu."

Julius tidak menyangka akhirnya akan seperti ini, ia tahu Silvia tidak akan bermain-main dengan hal seperti ini, hatinya bagaikan disobek-sobek, rasa sakit dan penyesalan itu akan selalu ada dalam hatinya.

Dia selalu mengira Silvia akan menunggunya untuk berubah pikiran, karena selama ini Silvia selalu mendengarkan dan menuruti semua perkataan Julius, tapi mengapa tiba-tiba ia sudah menikah dengan orang lain!

Julius tidak bisa menerima kenyataan ini, ia kira bagaimanapun ia memperlakukan Silvia, asalkan ia memberi suatu isyarat, maka Silvia akan langsung menghampirinya, tapi kondisi sekarang ini malah memberikannya tamparan yang keras.

"Aku tahu, kamu pasti dinikahkan dengan lelaki tua yang buruk rupa, bagaimana? apakah dia punya banyak uang? apa dia bisa memuaskanmu di atas ranjang?"

"Julius, kamu benar-benar membuat orang muak!" kata Silvia.

Pikiran kotor Julius sudah sampai ke puncaknya, di matanya Silvia hanya menjual diri, dari dulu Julius tidak pernah menghormati Silvia, dan juga tidak pernah menempatkan diri pada sudut pandang Silvia.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu