Love at First Sight - Bab 5 Akting yang Bagus

Perlahan, didalam theater diduduki oleh orang-orang, diikuti dengan masuknya sutradara, para aktor/aktris bersiap-siap untuk akting.

Silvia mengenakan masker, dan rambut tak diikat, dia hanya menunjukkan matanya yang telah dihiasi oleh bulu mata palsu yang lebat, dia duduk di sebelah kiri dari panggung bersama Melvin dan melihat panggung dengan tenang, orang yang mengenalnya akan tahu kondisi inilah artinya dia telah siap untuk test alting.

Melvin berbisik disamping Silvia, pura-pura lihat ceritanya, setelah naik sembarangan akting saja, lalu pura-pura pingsan dan aku akan mengantarkanmu kembali ke kamar, tugasmu akan selesai.

Lalu, peran ini akan menjadi milik Maggie? Silvia sengaja bertanya dengan ekspresi kaget.

Semua orang mengandalkan kemampuannya masing-masing, sedangkan Maggie mengandalkan relasi Julius yang tidak bersih.

Tentu saja, kamu pura-pura pingsan yang bagus saja, jangan sembarangan menambah-nambah. Setelah itu Melvin berdiri dan menjawab telepon.

Peringatan dari Melvin malah menyadarkan Silvia, dia melihat-lihat alur ceritanya, bibir yang merah dibalik masker tersenyum, dia sudah punya ide.

Ketika dia mengangkatkan kepalanya, karena kasihan dengan latar belakang karakter Elisa, matanya dibasahi oleh air mata.

Petugas berjalan kesampingnya, Maggie, selanjutnya adalah kamu.

Silvia menganggukkan kepalanya dan berdiri, demi mengelabui Melvin, dia sengaja batuk.

Melvin mempergunakan kesempatan ini, dia membuka mulut dan menjelaskan, beberapa hari ini Maggie terlalu lelah syuting film, sekarang dia masih demam, panas tinggi, tapi dia sangat mementingkan peran ini, tidak peduli dengan laranganku, dia tetap saja ingin mengikuti test aktingnya.

Seusai berkata, dia melihat Silvia dengan pandangan menyayanginya, dan mengelengkan kepalanya.

Setelah Melvin berkata seperti itu, Silvia merasakan pandangan orang lain terhadapnya berubah.

Bersamaan dengan iri dan dengki, juga ada rasa hormat, rasa salut.

Silvia tersenyum dalam hati : Demi membuat kepribadian Maggie sebagai personal yang baik dan mencintai pekerjaan, Julius benar-benar berusaha payah, lihatlah, dia tidak akan membiarkan mereka enak. Kepribadian Maggie hari ini akan hancur.

Silvia berjalan keatas panggung, meskipun memakai topi dan masker, tapi karena mendengar penjelasan Melvin tadi, Sutradara Chen hanya menatapinya dan tidak berkata apa-apa.

Pelan-pelan, dia melepaskan topinya, dan menurunkan rambut panjangnya dibelakang , dia hanya mengenakan masker untuk menutupi wajahnya.

Dia berputar secara pelan-pelan, memutari panggung 3 kali, terlihat seperti gerakan tanpa sadar, tapi dia sudah memasuki kondisi akting.

Melvin sedang mengatur emosinya, dia bersiap-siap berpura-pura untuk gelisah dan menopang Silvia yang pingsan.

Tapi tidak disangka, Silvia tiba-tiba berputar, jangankan pingsan, dia bahkan berlutut dan mulai menangis, suaranya semakin membesar, bahunya juga sedikit gemetaran, dan dia merengek : kenapa kamu meninggalkanku sendirian?

Seusai berkata, dia mengangkatkan kepalanya, air matanya bertepatan mengalir dari ujung matanya.

Ini baru namanya akting!

Semua orang yang berada disini termasuk sutradara dan para petugas terharu.

Akting menangis yang paling penting dari peran Elisa ini di perankan dengan bagus oleh Silvia! Dibandingkan dengan pemeran sebelumnya yang akting menangis, ekspresinya lebih cocok dan lebih membuat penonton ikut merasakan kesedihan itu.

Sesuai dengan pendeskripsian di ceritanya, ketika di tinggalkan, Elisa sakit hati, setiap hari dia menangis, tapi akting Silvia tidak hanya sebatas kesakitan dalam hati Elisa, melainkan ada rasa lahir kembali dalam aktingnya.

Ketika dia duduk di lantai panggung, dia memeluk kedua lututnya dan melontarkan kalimat keduanya, semua orang bertepuk tangan akan aktingnya, seketika didalam theater suara tepuk tangan ada dimana-mana.

Ini sudah bukan test akting biasa, ini benar-benar adalah level acting sesuai dengan di buku pelajaran, dia mengekspresikan tokoh Elisa ini hingga orang tidak bisa melupakannya!

Sutradara Chen menghirupkan nafasnya dalam-dalam, dia sangat terkejut, ini dia! Elisa yang mau kucari adalah dia!

Asisten sutradara langsung mengumumkan, peran wanita nomor 3, Elisa akan diperankan oleh Maggie Jiang.

Silvia berdiri secara perlahan, dia melihat Melvin yang gembira, bibirnya yang berada dibelakang masker terangkat lagi, : Jangan buru-buru, aktingku masih belum selesai.

Di baris terakhir dalam theater, lelaki yang bagaikan raja itu sedang duduk dan kedua tangannya ditimpakan diatas celananya, pandangannya yang dingin terhenti di wajah Silvia, sebuah ekspresi kaget muncul dimatanya.

Orang seperti dia juga terbawa oleh aktingnya, Aktris tangguh yang dulu benar-benar luar biasa, dan dia juga tidak melewatkan emosi bersabar dari wanita ini.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu