Love at First Sight - Bab 409 Mencobanya

Saat ini ia bisa tidak mempublikasi hubungan mereka, dan juga ia bisa merelakan pemeran utama film ini, karena ia sadar bukan hanya Silvia Yan yang pintar, orang yang sulit ditakhlukkannya adalah Christian Jiang yang ada dibelakangnya.

Kalau saja mereka melukai Silvia Yan, Christian Jiang pasti tidak akan melepaskan mereka, ia bisa menggunakan segala cara untuk menghancurkannya.

Taufik membayangkan tatapan mata yang melihatnya ketika di lokasi syuting itu, ia merasa itu sangat menakutkan.

Ketika Aboby melihat pesan yang dikirimkan Taufik, ia tidak bisa mengatakan apa-apa dan hanya ketawa.

Taufik tidak menerima pesan dari Aboby, ia merasa sedikit tidak tenang, karena ia tahu sifat Aboby, kalau tidak mendapatkan apa yang ia inginkan, ia tidak akan tinggal diam, tapi sekarang mereka benar-benar tidak boleh melukai Silvia Yan, kalau tidak karir mereka sendiri yang akan hancur, atau, mungkin ia harus berbuat baik kepada Silvia Yan, untuk mencegah ketika terjadi apa-apa, dia juga bisa mengatakan beberpa kata.

"Kak Silvia Yan, apakah kita masih perlu melihat gerak gerik mereka bedua?"

"Taufik seharusnya tidak akan melakukan apa-apa, tetapi buat Aboby....biarkan aku pikir-pikir dulu." Silvia Yan baru bertemu dengan Aboby dua kali, setiap kali bertemu dengannya, kesan yang ia berikan sangat asing, dan membaut orang sulit menebak, sama seperti peran yang ia perankan, kita perlu mengerti tentang dia lebih jauh.

Paling tidak mereka juga harus mencari kelemahannya........

Awalnya orang-orang tidak begitu suka dengan Silvia Yan, ia menjadi pemeran utama yang dipuji-puji oleh Cristo, dan dia juga membuat Taufik menjadi pemeran pembantu, semua orang dilokai syuting akan membahasnnya sendiri, mereka merasa Silvia Yan tidak cocok untuk menjadi pemeran utama, dan Taufik yang tidak menjadi pemeran utama dan menerima menjadi pemeran ketiga membuat orang sebuah kesan yang baik."

Sebaliknya, mereka semua memberikan kesan yang tidak baik terhadap Silvia Yan, tetapi setelah beberapa hari syuting, semua orang terkejut dengan kemampuan yang dimiliki Silvia Yan, mereka juga memuji karakter yang ia miliki, semua orang pun menjadi suka dengannya.

Terutama ketika Silvia Yan dan Taufik membuat adegan berlawan, tubuh Silvia Yan mengeluarkan sebuah kharisma yang membuatya ia seolah lebih hebat dari Taufik, dan semua orang pun mulai mengerti, kenapa ketika diajang pemilihan Cristo memilik Silvia Yan menjadi pemeran utama.

Dan yang selalu berdiri didepan Silvia Yan, orang yang selalu beradu akting dengannya Taufik lebih bisa merasakan itu, pada awalnya ia sangat tidak percaya diri, tetapi setelah menyelesaikan dua adegan, dia akhirnya mengerti ia sudah salah menilai Silvia Yan, Silvia Yan bukanlah sebuah boneka yang mengandalkan Christian Jiang yang ada dibelakangnya, ia memang benar-benar memiliki standard untuk menjadi pemeran utama.

Dan ia bukan hanya mahir berakting aksi,dia juga snagat bersahabat dengan semua petugas yang ada dilokasi itu, setiap kali jika sutradara dan wakil sutradara mengeluarkan sebuah pendapat, ia selalu bisa menerimanya, ia pun berusaha untuk menyesuaikan. Walaupun ada kesulitan, ia juga tetep sangat bahagia.

Dan juga dia tidak menggunakan pemeran pengganti, semua adegan aksi didalam film itu dia perankan sendiri, setiap ada gerakan yang tidak begitu bagus, ia akn mencari waktu luang untuk berlatih lagi dengan guru bela diri yang ada disana, dia benar-benar sangat serius, ini semua tidak ada di tubuh Taufik ketika ia baru memulai.

Sekali lagi Taufik berdiri dibelakang Silvia Yan dan melihat dia mengelap keringatnya dan setelah selesai mengelap keringatnya, ia pun lanjut berlatih.........

Karena sebentar lagi mereka akan syuting adegan aski, Christian Jiang pun sudah hadir tepat waktu disana, ada petugas yang tersenyum sambil menyambutnya, "Direktur Jiang, datang lagi?"

Sekarang semua orang sudah sangat terbiasa dengan kehadirannya, karena ia tidak pernah tidak hadir ketika Silvia Yan memerankan adegan aksi, orang yang begitu mencintai isrtrinya sepertinya cuman ada dia saja.........

"Diluar ada mobil makanan, nanti setelah semuanya sudah selesai boleh pergi makan, hitung aku gantiin Silvia Yan untuk menjaga kalian."

"Terima kasih Direktur Jiang!"

Christian Jiang pun tersenyum, lalu ia membalikkan badannya dan menyadari Taufik sedang melihat Silvia Yan dengan tatapan yang sangat aneh.

Di detik beriktunya, Taufik menggelengkan kepalanya dan langsung meninggalkan tempat itu.

Dia takut Mevlin tahu kalau dia sedang tidak tenang, dan terlebih lagi ia takut Aboby yang tidak mau menyerah dan melukai Silvia Yan didepan Christian Jiang.

Dia lari dan bersembunyi di ruang make-up, lalu handphonenya bergetar, ternyata pesan dari Aboby.

"Ada yang ingin aku katakan denganmu, malam ini aku tunggu kamu di kamar."

Karena takut hubungan mereka ketahuan, beberpa hari ini mereka tidak ketemuan, biasanya saat beradegan juga mereka sama sekali tidak bicara.

Taufik yang melihat Silvia Yan hampir selesai makeup pun keluar untuk berisap-siap akting.

"Silvia Yan........" Taufik tiba-tiba memanggilnya, lalu ia berjalan kedepan Silvia Yan, "Adegan kali ini cukup berbahaya, kamu harus hati-hati, terutama ketika kamu melandas dilantai."

Silvia Yan merasa sedikit curiga, karena ini adalah pertama kalinya Taufik memulai percakapan dengannya, terlabih lagi ia malah mengkhawatirkannya.

Tetapi Silvia Yan langsung kembali sadar dan membalasnya dengan senyuman dan berkata, "Terima kasih Kak Taufik, kamu juga harus hati-hati."

Apa yang dia pikirakan dalam hatinya adalah apakah Taufik sudah berpikir terbuka.

Menunggu ketika Taufik sudah meninggalkan tempat itu, Goldie mengatakan dengan suara yang rendah, "Dia ada sebaik itu?" Sejak mereka mulai buat film, Goldie setiap hari sangat memperhatikan keamanan Silvia Yan, tetapi walaupun ketika Silvia Yan dalam bahaya, Silvia Yan selalu tetap tenang seolah tidak ada apa-apa yang terjadi, membuat orang-orang sangat salut kepadanya.

"Ia sudah tahu, kalau ia melukaiku, ia tidak akan bisa berbalik badan, jadi ia tidak mungkin melakukan hal bodoh seperti itu lagi, daripada mencari seorang musuh, bukannya lebih baik mencari teman baru, dia sedang berusaha untuk berbuat baik padaku." Silvia Yan melihat dirinya yang ada didalam cermin, "Sampai ia sudah mengatakannya sendiri, lebih berhati-hati saat syuitng juga tidak ada salahnya."

"Baik." Goldie mengingatnya dalam hati.

"Ulang tahun Christian Jiang sudah hampir tiba, aku tidak mau dipusingkan oleh hal ini, cara yang paling bagus adalah aku langsung menyerangnya."

"Kak Silvia Yan, kamu mau buat apa?"

........

Karena Christian Jiang sudah menyediakan mobil makan, kalian semua tidak usah makan nasi kotak lagi, semua orang sangat senang, di lokasi syuting mereka bisa memakan makanan yang enak.

Setelah Silvia Yan selesai makan, ia mencari kesemptan untuk duduk disamping Cristo.

"Aku mengerti, tidak usah dipikirkan lagi, itu semua sudah berlalu."

Terlebih lagi pada saat itu mereka masih belum kenal, kalau Cristo ada salah paham, itu adalah hal yang biasa.

"Sutradara Yu, aku sudah melihat jadwal syuting kita, dua hari lagi aku akan ada adegan aksi dengan Aboby, adegan tabrakan itu, aku ingin mengganti urutan adegannya, karena setiap ada adegan yang berbahaya Christian Jiang selalu hadir disini untuk menjagaku, aku berencana untuk mengumpulkan adegan berbahaya itu semua, jadi Christian Jiang tidak usah bolak balik kesini untuk menjagaku lagi."

Setelah mendenganya sutradara Yu menganggukkan kepalanya, "Tidak masalah, kamu atur dulu."

"Tenang saja, anggota transport itu tidak ada masalah, besok sudah bisa memulainya."

Silvia Yan menganggukkan kepalanya, lalu tersenyum dan beranjak berdiri, "Kalu begitu terima kasih sutradara Yu."

Cristo melihat Silvia Yan yang berjalan kearah Christian Jiang, lalu ia meminum segelas air, tetapi harus diingat masih ada rasa bersalah kepada Silvia Yan didalam hati Cristo, karena ia berjanji kepada kakek Jiang beberpa hari lagi ia akan mempersulitnya lagi, sekarang ia mengiyakannya sebagai balasan saja untuknya.

Christian Jiang sangat loyal, ia memesan koki yang sangat terkenal untuk memasak untuk semua anggota perfilman agar mereka semua senang, kecuali dua orang, Aboby dan Taufik.

Dimuka Aboby terlihat dia sangat senang, tetapi didalam matanya bisa terlihat amarah yang dipendamnya, dan Taufik yang paling mengertinya, melihat ekspresinya yang menjadi seperti itu, Taufik pun merasa sedikit khawatir.

Cristo lalu berbincang dengan wakil sutradara sebentar, lalu setelah makan malam ia memberitahukan perubahan untuk adegan yang dibuat besok, mereka akan langsung memerani adegan hari selasa, yaitu adegan kecelakaan mobil, dan itu juga adalah adegen pertama Silvia Yan dengan Aboby bertarung, dan bisa dibilang sampai hari ini, itu adala adegan yang paling berbahaya.

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu