Love at First Sight - Bab 66 Maggie Akan Menjadi Ratu Aktris

“Bisa menikahi kamu adalah rejeki aku, kalau kamu setuju, aku akan memulainya.” Christian menatapi manusia yang di dalam pelukannya itu sambil tertawa.

Terhadap setiap keputusannya, dia sangat menghargai pendapat Silvia, inilah yang paling membuat Silvia tergugah.

Dia tidak ada alasan untuk menolak Christian, lagian dia juga suaminya, serta dia tidak membeberkan statusnya ke sutradara, maka juga tidak akan ada hubungannya dengan Kingdom Entertainment, dia hanya membantunya mengatasi kesulitan ini saja.

“Oke, aku tunggu kabar baikmu, manajer spesialku.”

Silvia bersandar di dadanya sambil tertawa manis, rasa harunya tak tertahankan.

Keesokan paginya, Champion Entertainment mendapat surat undangan Golden Film Award, total dua aktris yang diundang, yaitu Maggie dan Silvia.

Maggie mencalonkan diri untuk penghargaan pemeran utama wanita terbaik dalam film ‘Dream Love’ , kalau menang, maka ia akan mendapat penghargaan ratu aktris Golden Film Award. Dan Silvia sebagai aktris populer terkini diundang untuk hadir di acara tersebut dan menjadi tamu pemberi hadiah penghargaan.

Sekali diumumkan, kabar ini menarik perhatian berbagai media berita, Maggie melihat kabar di handphonenya dengan tertawa gembira, “Lihat saja si Silvia masih mau bagaimana dia beradu sama aku lagi!”

“Tapi Silvia juga diundang loh, jadi pemberi hadiah penghargaan lagi......”Asisten mengingatkan sambil menyetir mobil.

Maggie merasa bangga sekali dan mendengus dengan sombong, “Terus kenapa? Kamu kira aku bakal kasih dia kesempatan buat muncul?” Matanya penuh dengan pandangan zalim, tunggu sampai dia menjadi ratu aktris yang sebenarnya, dia akan membuat Silvia keluar dari Champion Entertainment.

Dan di saat ini Selena dan Julius juga sedang merundingkan ini.

“Kak, kalau Silvia hadir, pasti para wartawan bakal memperhatikannya, dan mungkin bakal mengorek berita soal dia tidak berhubungan baik dengan kita.” Julius mempertimbangkan sejenak, “Aku rasa tak boleh biarkan Silvia muncul.”

“Akhirnya kamu sudah pintar, sebelumnya Silvia sudah mempermainkan kita di acara perjamuan, kali ini tidak boleh kasih dia kesempatan untuk hadir memberi penghargaan, kamu harus ingat, pihak penyelenggara cuma undang Maggie seorang!” Sambil berkata demikian, Selena membuang salah satu surat undangan itu ke tempat sampah.

Silvia sendiri yang mengacaukan jalannya sendiri, tidak bisa salahkan kita, kalau dia nurut sama aku dan membiarkan aku menjadi manajernya, pasti aku juga tidak bakal begini sama dia, cuma sayangnya dia masih belum paham aturan di dunia hiburan ini.”

Selena tertawa dingin, “Tidak segampang itu ratu aktris yang sudah lewat tenarnya mau aktif kembali.

Mendengar perkataannya, Juliu mengangguk-anggukkan kepala.

Semua bisa sampai begini, Selena lah orang yang paling senang, Maggie bisa menjadi ratu aktris itu benar-benar sebuah kejutan, sebelumnya Selena dan para pimpinan perusahaan pada dasarnya sudah menyerah.

“Ketua Bai, ketua Bai, nona Jiang sudah sampai di kantor.” Sekretaris mengetuk pintu dan masuk.

“Suruh dia ke sini.” Tapi kemudian Selena berubah pikiran, ia mendorong Julius dengan pelan, “Tidak, kamu turun saja jemput dia, baik-baik temani dia.”

Baru saja selesia ngomong, Maggie sudah muncul di depan pintu, “Turun buat jemput siapa?”

“Selain kamu, siapa lagi yang bisa Julius jemput?” Selena sama sekali tidak menyalahkan Maggie yang muncul tanpa suara, malah menyambutnya dengan ramah, “Selamat ya Maggie, pas nanti jalan di karpet merah siap-siap dulu, pasti akan membuat semuanya terpesona, dan raih status ratu aktris.

“Aku akan berusaha semaksimal mungkin kak.” Maggie tertawa lembut, tapi dari matanya sudah untuk menyembunyikan kecemasannya, “Aku akan bersiap dengan sungguh-sungguh, cuma.......”

Baru setengah ia bicara , secara sengaja ia lirik ke Julius, “Aku dengar Silvia juga diundang, sebenci apa pun dia sama aku, aku gak masalah, hanya saja aku takut bakal berpengaruh sama reputasi perusahaan.”

Mendengar itu Selena terkekeh sambil menarik tangan menghiburnya, “Soal ini kamu tenang saja, aku tidak bakal kasih Silvia ada kesempatan buat hadir.”

Dengan ada perkataan Selena ini, membuat Maggie semakin tersenyum, dengan penuh perasaan ia tatap Julius, sekarang semua keberuntungan sudah ada di tangannya, Silvia sudah kalah telak.

“Kalian ngobrol, aku turun dulu.” Seperti sudah melihat kekalahan Silvia, ia keluar dari ruangan kantor dengan puas.

“Jul, menurut kamu aku bisa dapat penghargaan ratu aktris gak?” Ia pandang Julius dengan penuh harapan.

“Aku juga tidak tahu.” Julius menatapnya dalam-dalam, dia tahu jelas dengan kemampuan Maggie, demi membuat dia masuk nominasi, perusahaan sudah mengeluarkan begitu banyak uang, tapi hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan, kali ini malah bisa tiba-tiba dapat surat undangan, hatinya merasa sedikit janggal.

“Jul , maksud kamu apa ini? Memangnya kamu tidak berharap aku jadi ratu aktris?” Maggie mundur sedikit, ekspresinya menjadi agak tidak alami.

“Tentu saja aku berharap kau bisa dapat penghargaan itu, cuma aku merasa ini agak ganjil, apa kamu......” Ia ulur tangannya untuk merangkul pinggang Maggie, pandangan matanya seperti sedang mencari sesuatu, sorot mata itu penuh dengan ancaman, “Aku harap bukan, kita tahu jelas seberapa kotor dunia hiburan ini, jangan lakukan sesuatu yang buat aku tak senang.”

“......Julius, kamu kagetin aku deh.” Maggie mengedip mata, lalu melepaskan diri dari pelukannya, “Aku tidak ngerti apa yang kamu katakan.”

“Sudahlah, aku harap aku cuma berpikir berlebihan saja.” Julius menatap perut kecilnya, dan menunjukkan senyuman, “Sudah sarapan?”

Maggie pandai melihat isyarat, dengan manja ia memonyongkan mulutnya, “Belum, aku ingin makan bareng kamu.”

Julius menarik tangannya dengan lembut, membawanya ke restoran di luar sana.

Keduanya kelihatan begitu mesra, tapi dalam hati Maggie, sebuah bibit iblis kejam sedang berakar dan bertunas.

Ambisi dan nafsunya sudah membuat dia kehilangan akal sehat dari awal.

Saat mereka lagi bermesraan, dengan gerak cepat Selena membungkam kabar kalau Silvia juga diundang, serta membeberkan soal Silvia mau pindah ke perusahaan lain kepada pimpinan perusahaan, bahkan menyebarkan desas-desus kalau Silvia dari awal sudah ada niat untuk meninggalkan Champion Entertainment. Dengan begitu para pimpinan perusahaan akan sangat tidak senang dengannya.

Dibandingkan mereka, Silvia malah sangat tenang, dia menyelesaikan syuting iklan IKU sesuai dengan jadwal kerjanya, di waktu yang bersamaan Lisa mendapat telefon dari Michelle, ia bilang bahwa mereka ada sebuah film propaganda bakti sosial dan berharap Silvia bisa ikut partisipasi.

“Oke, aku terima.” Silvia berpikir sejenak, “Gimana dengan perusahaan sana?”

“Maggie sudah pergi dari pagi, dengar-dengar penuh semangat, Selena dua bersaudara menuruti apa yang dikatakannya, aku heran deh, apa sih standar para juri itu, masa akting kayak dia saja masuk nominasi, atau nggak pasti ada kecurangan dibaliknya!”

Silvia tertawa tenang, “Biarin saja dia hidup dalam mimpi buruk yang diciptakannya sendiri, tunggu selesai acara pemberian penghargaan, seluruh dunia akan tahu kenyataanya.”

“Oh iya, aku dengar pihak penyelenggara juga undang kamu datang ke acara itu, tapi di perusahaan sana kayak tidak dapat kabar aja, aku curiga Selena mereka melakukan sesuatu di balik ini.” Semakin ia ngomong semakin juga Lisa emosi, “Dunia hiburan ini bisa jadi begitu kotor dan kacau justru karena ada orang seperti mereka!”

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu