Love at First Sight - Bab 83 Waktu yang romantis

Melihat hal itu Lisa marah "Wartawan macam apa yang menulis berita seperti ini, jelas-jelas baju itu digantung di rumahmu! aku yakin pasti Maggie ada di balik ini semua, Silvia, apakah kamu mau aku carikan ide?"

Maggie sendiri yang melakukannya tapi ia malah menggosipi Silvia, hal ini yang membuat Lisa sangat tidak senang.

"Aku melihat Maggie sudah mendapat keadaan yang lebih baik melalui hubungan gelapnya, selanjutnya dia akan terpecah dengan Champion Entertainment, kamu harus selalu memantau kondisi di rumah sakit, lalu menyimpan bukti-bukti yang kita miliki."

"Baik, aku mengerti." kata Lisa dengan serius mencatatnya.

"Aku tidak memperdulikannya akan bekerjasama dengan perusahaan apa, tapi ia berhutang padaku, aku harus mengambilnya kembali."

Maggie menjadi aktris andalan Champion Entertainment, bila kita menyebarluaskan berita seperti ini, Julius akan serba canggung, petinggi perusahaan akan meragukan kemampuannya.

Selama pagi itu, Julius terus meminta maaf.

Hatinya seperti terbakar, Maggie benar-benar keterlaluan, ia pergi dengan cepat dan tidak memikirkan bahwa Julius tidak akan semudah itu meninggalkannya!

Mengandung anaknya, menghkhianati dirinya, menjilat juri, bahkan sampai bermain bersama laki-laki lain di atas ranjang...

Julius akan membuat Maggie membayar harga!

Yang paling membuat Julius tidak habis pikir adalah, di saat-saat seperti ini, Maggie masih berani mencarinya, mata Maggie merah, lalu ia berjalan masuk ke kantornya, "Julius..."

Ia tersedu-sedu, dari raut wajahnya terlihat bahwa ia merasa bersalah "Aku sudah bersalah, aku tidak seharusnya melakukan hal itu, tapi aku memiliki sesuatu yang harus disampaikan, kamu dengar penjelasanku ya? aku sangat mencintaimu, bagaimana mungkin aku menghkhianati mu tanpa alasan."

"Aku tidak ingin mendengar suaramu, tidak ingin melihat mukamu, cepat keluar!"

Julius menatapnya dengan sinis dan kebencian, melihatnya lagi ia sudah muak, wajah Maggie membuatnya ingin melakukan perbuatan jahat.

"Jangan seperti ini kepadaku , Julius, aku mencintaimu."

Maggie mengulurkan tangannya dan memegang lengan baju Julius, seperti waktu dahulu ia memeluknya dari samping, tapi Julius langsung menepis tangannya dan berdiri "Bukankah kamu akan menandatangani kontrak dengan KB Entertainment? masih mau menggodaku?"

"Kamu ingat, aku tidak akan membuat hidupmu nyaman!"

Penolakan yang keluar dari mulut Julius membuat Maggie terdiam, ia berdiri, seketika ekspresinya berubah, "Oh, Baik kalau begitu, aku juga malas basa basi dengan dirimu, aku juga lelah setelah membuang banyak waktu dengan dirimu."

"Apa kamu pikir kamu telah berkorban banyak? kamu hanya melepaskan Silvia, lalu memilih aku."

"Aku juga membuang banyak masa mudaku untuk dirimu! tapi kamu masih meminta diriku untuk mengalah dengan Silvia, bagaimana aku bisa menerima ini, semua orang harus berjalan ke arah yang lebih baik, kamu tidak bisa menyalahkanku."

Maggie sengaja berkata seperti ini, ia ingin membuat Julius marah, lebih baik lagi kalau Julius membawa nya untuk menggugurkan anak di kandungannya, ini yang terbaik untuk Maggie.

Maggie memiliki banyak rahasia pada Julius, bila tidak diselesaikan secara bersih, cepat atau lambat akan menjadi ular di dalam semak.

Maggie tidak akan bertingkah sebodoh Silvia yang menaruh bom waktu di sebelahnya.

Julius yang mendengar perkataan Maggie pun tersenyum dengan dingin dan menatapnya "Kamu sedang mengandung anakku, kamu harus melahirkannya dulu sebelum membicarakan hal lain, kalau tidak aku tidak akan melepaskan kamu."

Perkataan Julius sepertinya bukanlah candaan, peringatan dari Julius itu terus mendengung di telinga Maggie.

Melahirkan anak ini?

Tidak, bila seperti itu, bagaimana dengan kehidupanku!

Ia sudah menjual seluruh dirinya dan ditukarkan dengan kontrak dengan KB Entertainment, bila anak ini lahir, semua kesempatan akan hilang dari genggamannya.

Julius melihat raut wajah Maggie yang berubah dan tingkahnya menjadi kacau dan gugup, Julius lalu tersenyum , ia melangkah maju dan mendekati Maggie, lalu berkata dengan pelan "Ini adalah harga dari pengkhianatanmu terhadapku."

Dia harus memaksa Maggie untuk melewati jalan buntu, ia harus menderita sampai ia tidak ingin hidup lagi.

Tapi yang ia ingin lakukan tidak hanya sampai disitu saja.

Ia menekan tombol bel untuk memanggil sekretarisnya, lalu sekretarisnya masuk.

"Hadiah yang disiapkan untuk Silvia apakah sudah selesai dibungkus?"

"Sudah selesai Bos, Tas tangan limited edition dan kalung sapphire beserta tiket pesawat semuanya sudah disimpan di dalam mobil." kata sekretaris itu menjawabnya.

Julius menganggukkan kepalanya, ia lalu melihat Maggie dengan sekilas "Kalau sudah tidak ada urusan lagi, silahkan kamu pergi, aku akan pergi ke Prancis menemani Silvia, memulai semuanya dengan dia dari nol."

"Tapi kamu, hanyalah alat untuk melahirkan anakku."

Maggie melihat Julius, dirinya seperti dimasukkan ke dalam penjara, ekspresinya sedikit pusing, sampai ia tidak tahu bagaimana cara keluar dari dalam ruang kantor itu.

......

Berita tentang perpecahan antara Maggie dan Julius diketahui oleh banyak orang.

"Silvia, otakmu sangat bagus, kali ini Maggie sudah tamat." kata Lisa memuji Silvia.

"Ia berpikir dengan adanya kontrak dengan KB Entertainment ia dapat melakukan apa saja sesukanya, tapi ia melupakan satu hal penting, ia bisa berada sampai hari ini berkat Julius, sekarang ia membuang Julius, maka orang lain juga bisa kapan saja membuangnya,"

"Suatu saat nanti, ia juga akan dibuang oleh KB Entertainment!" kata Lisa.

"Iya." kata Silvia menjawabnya dengan tenang, lalu ia melihat jam "Aku harus pulang, menemani Christian makan malam, besok baru mulai bekerja, kamu juga hari ini bersantai-santai dulu saja."

Silvia mengenakan dress yang longgar, lalu ia beranjak dari sofanya.

"Kamu tenang saja, aku akan menjaga diriku dengan baik, kamu pertahankan saja kecantikanmu saat bertemu dengan Christian, nikmatilah dunia kalian berdua!" kata Lisa dengan gembira.

Suami istri seperti mereka, sulit memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu berduaan.

Saat Silvia membuka pintu, ia melihat Christian sudah berdiri membelakanginya, ia memandang jauh ke arah lautan, tatapannya membuat orang benar-benar tidak bisa melewatkan pandangan kepadanya.

"Apa yang kamu pikirkan?" kata Silvia sambal memeluknya dari belakang, "Ayo kita pergi, aku ingin makan."

"Aku sedang memikirkanmu... sudah lapar?" ayo jalan. " kata Christian yang tidak pernah menolak seluruh keinginan Silvia.

Semenjak menyetujui Silvia yang ingin menikah dengannya, Christian sudah menyiapkan seluruh hati dan dirinya bagi Silvia, kedua pasangan itu bergandengan tangan dengan erat, lalu keluar dari hotel.

Pemandangan di jalan sangat indah, keduanya memakai pakaian yang santai dan berjalan-jalan di jalan kecil di pinggir pantai, rambut Silvia tertiup oleh angin, dirinya benar-benar lembut.

Pemandangan indah nan tenang itu hanya milik mereka berdua.

Tidak perlu takut akan di foto diam-diam oleh orang lain, mereka dapat menikmati waktu yang menyenangkan ini berdua.

Mereka makan makanan yang dijual di pinggir jalan, menari di sebelah air mancur yang bermusik, lalu berpelukan di pinggir pantai saat malam hari, mereka saat ini, adalah sepasang kekasih yang sangat sederhana.

Bila memungkinkan, Silvia ingin waktu-waktu seperti ini dapat berlangsung selamanya.

Kebahagian seperti ini sulit didapatkan, dan terlalu berharga.

"Christian, nanti aku ingin tinggal di rumah seperti itu." kata Silvia sambal menunjuk sebuah rumah kecil yang tidak jauh dari sana, ukurannya tidak besar, tapi di bagian temboknya ditanami banyak bunga kecil, balkon di lantai duanya di dekorasi dengan lembut dan penuh kehangatan, disana terdapat kursi goyang berbahan rotan yang berwarna putih dan ada seekor kucing kecil berwarna abu yang berjalan-jalan di balkon itu.

Christian dengan lembut meraba rambut Silvia "Asalkan istriku suka, bintang di langitpun akan kupetik untukmu."

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu