Love at First Sight - Bab 182 Suasana Kacau yang Melanda

Albert melihat sampai terbengong dari samping, tidak menyangka bahwa Direkturnya akan menjadi suami yang takut akan istri, dan mereka terlihat sangat nyaman dengan suasana itu.

Tetapi ini terlihat sangat baik, di dunia ini hanya Silvia yang dapat menaklukkan Christian.

Waktu terbuang setengah hari, pesawat mereka pun sudah terbang sejak awal, Christian meminta Albert untuk mengatur jet pribadi, dan dia sendiri mengantar Silvia ke Paris.

Di dalam kabin, Kak Lisa dan Albert duduk di baris belakang, melihat-lihat dokumen dan video, sedangkan Christian dan Silvia duduk di baris depan, dengan suasana yang sangat hening.

Silvia menggenggam tangan Christian dengan erat dan memaksanya untuk istirahat.

Di sisi lain, situasi Kirana di rumah sakit sedikit berbeda

Dia melihat ke langit-langit kamar dengan tatapan kosong, dinding dan perlengkapan berwarna putih, ditambah bau desinfektan di kamar…..

Dhison menjaganya di rumah sakit, setelah kembali dari mengambil, dia melihat Kirana terbangun, “Bagaimana? Apakah masih sakit?

“Bagaimana keadaan perusahaan sekarang?” Kirana menggenggam tangan Dhison dan bertanya dengan cemas.

Dhison ragu beberapa saat, tetap berkata dengan jujur, ”Tim Direksi sangat marah, setelah berita tersebar, saham Global Entertainment mengalami penurunan, bahkan dilibatkan penyelidikan kepolisian, tetapi aku sudah mengirim orang dari departeman hukum untuk membantu kita.”

“Meskipun kasus penculikan dan pembunuhan akan sangat berpengaruh besar, mereka tidak memiliki bukti, tidak perlu khawatir.”

“Hanya saja banyak kontrak yang dinegosiasikan berujung gagal, selain Silvia, artis lain dari perusahaan kita ikut terkena imbasnya, termasuk Aurel dan Candy.

“Ini bukanlah kasus pembunuhan biasa.”

Kirana hampir pingsan mendengar semua perkataan itu, air matanya mengalir, menutupi mulutnya dengan sedih, ”Aku tidak pernah membayangkan Global Entertainment akan hancur di tanganku! Aku bersalah …. Benar-benar bersalah.”

Dhison mengangkat tangan dan ingin menenangkannya dia, tetapi tidak tahu harus memulai dari mana, dia pun tetap diam di sana.

Sampai suara tangisan Kirana mengecil, suasana hati perlahan kembali tenang, dia baru berkata : “Di luar rumah sakit ada banyak wartawan, jika kamu sudah membaik, aku akan membantumu untuk keluar , dan pulang beristirahat?”

“Pulang? Dimana aku harus bersembunyi!” Kirana menatapnya dengan sedih.

Dhison tidak bisa melihatnya stress seperti ini, dia pun mengulurkan tangannya dan merangkul Kirana, “Sadarlah ! Selangkah demi selangkah kamu akan menjadi Direktur Global Entertainment, betapa banyak usaha yang sudah kamu lakukan, apa kamu rela mundur dengan begitu saja?”

“Global Entertainment belum bangkrut, masih banyak artis dan seniman yang bekerja disana, kamu hanya digertak oleh Silvia, dan kontraknya masih di perusahaan kita kok, apa yang kamu takutkan?”

“Semakin dia terkenal, maka semakin banyak keuntungan di perusahaan!”

Mata Kirana langsung bersinar, dia melihat Dhison dengan serius, “Yang kamu katakan benar!

Dia hanya terguling sejenak, semua ini belum berakhir !

Selama dia masih memiliki kontrak dengan Silvia, apa yang perlu ditakutkan !

“Aku akan membiarkan Silvia hancur ditanganku!”

Melihat Kirana bersemangat kembali, Dhison langsung merasa lega, handphonenya terus bergetar, dia pun berjalan keluar dan mengangkatnya, “Ada apa?

“Kak Dhison, di depan perusahaan ada seorang gadis, dia mencari Silvia dan tidak mau pergi meskipun sudah diusir.” Kata asisten Dhison.

Karena Silvia adalah artis dari Global Entertainment, maka mereka pun mencarinya ke kantor, malah tidak terbayangkan akan terjadi masalah yang begitu banyak.

“Mencari Silvia?” Dhison sedikit mengernyit, “Ada urusan apa?

“Dia tidak bilang, hanya saja aku rasa dia tidak berpura-pura, sudah beberapa jam disana, tetap tidak ingin pergi.” Asisten berkata dengan sangat kewalahan.

Aku segera kembali ke kantor. Selesai berkata, Dhison pun kembali ke kamar pasien.

Saat ini Kirana sudah mengganti pakaian, “Aku mau kembali ke kantor.”.

Dhison mengangguk, keduanya bersembunyi dari wartawan, dan keluar rumah sakit melewati pintu belakang, langsung menuju kantor Global Entertainment.

Baru saja memasuki ruang utama, gadis muda itu langsung terlihat, asisten berjalan menghampiri dan berkata,”Itu dia.”

Dhison menganggukkan kepala, meminta asisten mengantar Kirana ke lantai atas, dia melepas kacamata hitamnya dan berjalan ke arah gadis itu, “Halo, aku Dhison, agen khusus dari Global Entertainment.”

Gadis itu melihatnya dan berbicara dengan tegas, “Aku mencari Silvia.”

Dhison tersenyum dan berkata dengan sopan, “Aku datang untuk mengurusi masalah ini, bolehkah kamu memberitahuku, ada urusan apa kamu mencari dia?

“Aku mencarinya untuk meminta bantuan!” Gadis itu menarik rok nya, mengedipkan mata sambil berkata, “Bisakah kamu memberitahuku nomor telepon Silvia, aku mohon!”

Dhison berpikir beberapa saat, menggelengkan kepala, “Aku rasa tidak bisa, Silvia adalah artis di perusahaan kami, kami harus menjaga privasinya.”

“Tetapi …. Aku bisa membantu dengan memberikan nomor telepon kamu kepada dia, jika dia bersedia menghubungimu, pasti dia akan mencarimu.”

Gadis itu mengepalkan tangannya dan berpikir cukup lama, dia merasa perkataan Dhison ada benarnya juga, bagaiamanapun Silvia adalah bintang besar, privasinya tidak mungkin dipublikasikan begitu saja,

akhirnya dia pun mengatakan kejadian yang sebenarnya.

“Silvia pernah berjanji untuk menolong orang, sekarang keadaannya sangat darurat, harus segera mencarinya.”

“Aku telah mencari di stasiun televisi dan berbagai tempat, tetapi tetap tidak menemukannya, sekarang dia sudah menjadi artis yang terkenal, sangatlah susah untuk bertemu dengannya.”

“Aku ingin memberitahunya, tidak peduli apa yang terjadi antara dia dan Keluarga Bai, orang itu tetap saja tidak bersalah, Silvia tidak boleh mengingkari janjinya!”

Saat mengatakan ini semua, perempuan itu panik hingga hampir menangis.

Dhison melihat ke sekeliling, “Apakah hanya Silvia yang bisa menolong orang ini? Orang-orang di rumah sakit…..”

“Tidak ada solusi lagi, jika ada solusi, aku tidak akan mencari Silvia dengan susah payah, aku mohon supaya kamu menyampaikannya kepada Silvia.” Selesai berkata, gadis itu menulis kontaknya di secarik kertas dan menyerahkan kepada Dhison, berbalik badan dan berjalan keluar gerbang Global Entertainment.

Dhison melihat sekilas nomor itu ……

Langsung berjalan ke lift, dia menyimpan kertas itu, tentu saja bukan untuk diserahkan kepada Silvia.

Keluarga Bai ?

Masalah ini semakin lama semakin berarti, Dhison pun memerintah asistennya untuk mencari informasi tentang Julius Bai, dan mendapatkan kesimpulan dengan sangat cepat.

Julius mempunyai seorang adik yang sedang sakit parah.

Data itu diletakkan di atas meja, kedua ujung bibir Dhison mulai tersenyum dingin.

Ini artinya dewa sedang berpihak pada mereka ….

“Silvia, kamu pasti tidak pernah terpikirkan soal ini kan? Siapa yang kalah siapa yang menang, masih belum dapat dipastikan !

Masalah gadis ini, tentu saja tidak akan dia sampaikan kepada Silvia.

Setelah pameran busana di Paris berakhir, Silvia mendapatkan banyak undangan majalah model dan memintanya menghadiri pemotretan.

Dia mengenakan mantel berwarna coklat, dengan rambut yang diuraikan, bersandar pada sebuah motor sport, dan menunjukkan pose yang sangat menawan, dengan adanya pameran yang besar itu, dalam waktu yang sangat singkat dia sudah terkenal di seluruh Paris dan mendapatkan banyak sumber pemasukan yang tak terhingga.

Christian melihat tim fotografer sedang mengelilingi Silvia, sulit sekali untuk memiliki waktu istirahat yang cukup, dia pun memakai mantel dan duduk di jalan, membaca koran sambil menemani sang istri.

Setelah selesai syuting, Silvia langsung melihat ke arah tempat Christian duduk, anehnya tidak terlihat bayangannya disana, dia pun langsung mengeluarkan handphone dan mengirim sebuah pesan singkat untuk Christian, “Kamu kemana?”

“Aku …. Di toilet.” Christian tersenyum.

Silvia dengan sengaja mengirimkan ekspresi marah, “Lain kali kasih tahu dulu, atau aku akan meninggalkanmu disini!”

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu