Love at First Sight - Bab 125 Kasih Sayang Suami Isteri

Silvia Yan belum begitu mengenal Austin Lang. Jika dilihat dari ekspresinya, dia sepertinya ingin bicara.

Karena sudah memilihnya sebagai agen, maka Silvia Yan merasa harus mengkonfirmasi sesuatu.

Ini juga merupakan hal disukai Austin Lang dari Silvia Yan, dia bukan hanya seniman handal yang pandai berperan namun juga pandai secara emosional sebagai manusia biasa.

Kalau bukan karena itu, Kakak Xia tidak mungkin selalu berada di sisinya selama bertahun-tahun ini.

“Naiklah.”

Di perjalanan, Austin Lang angkat bicara, “Dulu, aku, Sunnie Zhang, dan Dhison Lai adalah teman. Namun, terjadi sesuatu lima tahun lalu, sekarang aku adalah musuh mereka.”

“Aku paham.” jawab Silvia Yan singkat.

“Aku akan memastikan mereka membalas budi, tapi kau tenang saja, aku tidak akan pernah memperalatmu.”

Setelah mendengar berita itu, pikiran Silvia Yan mengawang, jika Austin tidak mengalami hal itu lima tahun lalu, posisinya di industri hiburan pasti biasa saja. Sepertinya memang pilihan tepat menjadikan Austin Lang agennya.

“Persiapkan ceremony kontrak dengan baik. Global Entertainment sangat pantas untukmu.”

Silvia Yan mengangguk, entah mengapa dia merasa dirinya, Kirana Cheng dan Austin Lang sangat harmonis.

Posisi Sunnie Zhang dan Dhison Lai di Global Entertainment lumayan tinggi. Ketika dia masuk ke agensi ini nanti dia mungkin akan sedikit terintimidasi oleh mereka, namun, dia malah menyukai tantangan itu. Dengan begitu dia bisa mengetahui trik yang dipakai oleh Sunnie Zhang.

Di sisi lain, Christian Jiang yang berada jauh di luar negeri selalu mendapat kabar terkini dari Kakak Xia.

Walaupun Silvia Yan telah memiliki Austin Lang sebagai agennya, namun satu orang yang harus selalu ada hanyalah Christian Jiang.

Kakak Xia tertawa, “Aku merasa, orang yang harus selalu ada disisinya hanyalah kau. Setelah aku menjemputnya dari bandara, aku merasa pikirannya selalu melayang entah kemana, belum lagi Kirana Cheng menanyainya perihal hubungan pribadinya. Kutebak Silvia Yan pasti belum tidur sekarang.”

Christian Jiang mengerutkan dahinya, menutup telpon lalu menyambungkan panggilan video ke Silvia Yan.

Memang betul, dia belum tidur.

“Christian, kau sudah selesai bekerja?” ujar Silvia Yan menyungging senyum sambil melihati wajah tampan di layarnya.

“Ya, bagaimana denganmu? Aku mendengar laporan Kakak Xia kau bertemu mereka hari ini. Apakah pertemuannya lancar?”

“Kau sudah mendengar laporan Kakak Xia, kan? Mengapa harus menanyaiku lagi? Pertemuannya lancar, tetapi aku… sangat merindukanmu.” ujar Silvia Yan lirih.

Christian Jiang sedang membuka laman internet, mencari-cari penerbangan pulang paling cepat.

Christian Jiang tidak tahan lama-lama jauh dari isterinya. Kasus kecelakaan ini sudah selesai ditangani, untuk pertemuan besok dia bisa tidak hadir.

Karena isterinya berkata dia merindukan suaminya, maka Christian Jiang berusaha pulang secepat mungkin.

Kedua orang itu bercakap cukup lama, enggan menutup telpon.

Silvia Yan berebah di kasurnya yang besar, mencium bau bantal dan selimut yang familiar, lalu tertidur pulas.

Kerinduan dan ketergantungannya pada suaminya lebih dari yang dia perkirakan.

Hari kedua pagi itu, Silvia Yan sedang bersiap-siap keluar untuk bertemu sutradara. Tiba-tiba pintu utama terbuka.

Saat itu juga, dia bergegas kebawah lalu melihat suaminya.

Suaminya mengenakan mantel biru tua, wajahnya juga terlihat lelah. Namun, ketika melihat istrinya, dia langsung mengulurkan tangannya.

“Christian!”

“Silvia…”

Kedua orang itu berpelukan erat.

“Kenapa kau pulang lebih awal? Kenapa tidak memberi tahuku lebih dulu? Aku bisa menjemputmu di bandara!” gumam Silvia Yan.

“Karena aku sangat merindukanmu.”

Lengan Christian Jiang memeluk erat pinggang isterinya, bibir mereka berpautan. Christian mencium isterinya dalam-dalam.

“Aku mencintaimu.” ujar Silvia Yan.

Tidak ada yang bisa menjelaskan perasaannya lebih dari dua kata yang lugas itu.

“Aku lebih mencintaimu.”

Christian Jiang menundukkan kepalanya, memandangi isterinya. Dia tahu isterinya pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan, namun, karena isterinya mau membuka hatinya untuknya, Christian merasa sangat tersentuh.

Dia berjanji dalam hatinya akan selalu mencintai, menghargai isterinya, selamanya.

“Kau masih ada pekerjaan, kan? Kita bertemu lagi nanti.” Ujar Christian Jiang lembut sambil mengantarnya ke pintu.

Silvia Yan terlambat beberapa menit, lalu setibanya dimobil dia melihat wajah Austin Lang kesal, “Kau membuang-buang waktu begini sama saja kau membuang kehidupan aktrismu. Apakah layak membuang waktumu untuk pria itu?”

Silvia Yan sedikit terkejut, lalu berkata, “Tentu saja dia layak.”

“Sepertinya kau tidak tertarik dengan posisi aktris bereputasi internasional, kau lebih tertarik dengan kisah cintamu. Lalu, untuk apa tanda tangan kontrak dengan Global Entertainment kalau begitu? Artis lain lebih pantas darimu.”

“Darimana kau menilai aku tertarik? Aku tidak merasa pekerjaan dan kisah cintaku berkonflik.”

Austin Lang terdiam, saat itu juga, dia merasa Silvia Yan mirip seperti orang yang dia kenal.

“Dulu, Amelia juga berkata persis seperti itu!” ujarnya sedikit kesal.

Silvia Yan menebak Austin sedang teringat hal yang dulu pernah terjadi, namun dirinya dan Christian Jiang tidak akan mengulangi kesalahan apapun itu.

“Aku paham betul apa yang sedang kulakukan sekarang. Aku mencintai pekerjaanku. Tapi, aku juga tidak bisa menyerah begitu saja pada hubunganku.”

Melihat Silvia Yan yang keras kepala membuat Austin Lang tidak lagi berkata-kata lalu memandang keluar jendela mobil, “Melihatmu bertahan sejauh ini, melihat laki-laki yang kau sembunyikan selayak itu, kuharap kekhawatiranku sajalah yang berlebihan.”

Silvia Yan terdiam beberapa saat, lalu berkata, “Kalau bukan karena dia, aku tidak akan bertahan selama ini, jika nanti aku sukses tapi harus kehilangan dia, aku lebih memilih tidak memiliki apa-apa.”

Mobil lalu sunyi, Austin Lang paham maksud Silvia Yan.

Pikiran Austin Lang mengawang ke masa lalu, dulu dia dan Amelia sudah lama mencintai satu sama lain, tepat ketika Austin ingin mengundurkan diri dari dunia hiburan dan memilih mendukung karir Amelia, kisah cinta mereka dibongkar oleh Sunnie Zhang dan Dhison Lai. Amelia pun salah paham, berpikiran Austin menginginkan hubungan mereka untuk berakhir. Mereka pun bertengkar hebat, lalu Amelia…

Sejak saat itu Amelia menjadi tidak stabil, kalau saja Austin mengetahui hal itu lebih awal, dia tidak akan membiarkan Amelia memiliki niatan untuk bunuh diri.

Tidak lama, mereka pun tiba di hotel tempat sutradara berkumpul.

“Film ini akan mulai shooting bulan depan, juga melibatkan banyak bintang, walaupun hanya menjadi pemeran pendukung, namun film ini akan tayang perdana ketika liburan panjang, dengan begitu akan sangat menguntungkan eksposurmu, satu hal yang kurang darimu saat ini. Berpikirlah dari sudut itu, lalu lakukan yang terbaik, semuanya pasti lancar.”

Silvia Yan harus terlebih dahulu stabil, baru bisa melangkah ke karir yang lebih tinggi.

Kalau masalah pekerjaan, dia rela sepenuhnya bekerja sama.

“Yang kukhawatirkan saat ini adalah, Sunnie Zhang akan membujuk artisnya untuk mengejar peran itu dan juga masih ada lagi anak asuhan Dhison Lai.”

“Mereka semua akan menjadi kompetitormu. Tentang kontrakmu dengan Global Entertainment masih belum boleh dibuka ke publik, jadi saat ini kita ada di ujung tanduk. Masih ditambah lagi dengan cara licik mereka untuk mendapatkan peran. Perjuangan ini tidak akan mudah.”

“Aku paham.” jawab Silvia Yan singkat.

Tidak peduli seberapa kuat pihak kompetitornya, dia akan berjuang keluar dari kepungan ini!

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu