Love at First Sight - Bab 310 Situasi Sepenting Ini Mana Mungkin Aku Tidak Datang

Bieber sadar maksud Silvia Yan, dia juga menyadari bahwa Silvia Yan adalah seseorang yang penuh tekad, dia akan menggunakan seluruh usaha untuk menghadapi semua crew, jadi Bieber juga menyetujui permintaannya.

"Hentikan semua orang yang akan memotret film di lokasi pertama."

"Terima kasih!"

Perbincangan mereka juga menggunakan bahasa Prancis, semua orang juga tidak mengerti apa yang sedang dibincangkan oleh mereka, hanya saja ada satu asisten sutradara bermarga Zhang, dia adalah anggota tim dari Bieber, dia bisa 4 bahasa, dia juga bertanggung jawab mengurus komunikasi masalah pekerjaan diantara para artis dan sutradara.

Silvia Yan dengan berani meminta semua orang untuk menilai kemampuan aktingnya, apakah dia adalah artis yang mempunyai kemampuan untuk memerankan film ini!

Menghadapi tekanan seperti ini, dia sama sekali tidak gugup.

Kalau mau testing film, maka juga harus adil, Bieber juga mengiktui permintaan Silvia Yan untuk mengundi adegan yang harus diperankannya, di dalam undian ada 230 adegan peran wanita, kemudian juga diambil satu nomor oleh crew film ini.

Perbuatan seperti ini juga bisa membuktikan bahwa diantara crew film dan Silvia Yan tidak ada kerja sama.

Mendengar bahwa Silvia Yan akan testing film secara terbuka, semua orang yang berada di lokasi syuting juga bergegas kemari, mereka ingin melihat apakah artis yang mempunyai latar belakang hebat ini mempunyai kemampuan yang sama hebatnya?

Hanya saja pemeran utama pria Richard tidak datang.

Silvia Yan menganggukan kepalanya ke Bieber, menandakan bahwa dirinya sudah siap.

Kemudian dia juga berkata kepada para crew yang sedang mengerumuninya, "Mohon kalian membantuku untuk mengambil satu adegan."

Crew yang berada paling dekat dengan Silvia Yan juga berjalan keluar, "Aku saja." Dia datang kemari karena ingin melihat! Dia mengambil satu undian, kemudian memperlihatkan ke semua orang.

"Adegan ke 50."

Setelah itu, Bieber menyuruh asisten sutradra untuk mengeluarkan rekaman adegan Dessie Chen.

Adegan itu juga dimainkan di layar besar dalam lokasi syuting, isinya adalah peran wanita setiap hari hidup dalam kesakitannya sendiri, dia tidak tertarik terhadap semua hal, hanya terus menangis sambil menatap foto yang berada di kamarnya...

Dessie Chen duduk di sofa, dia juga mengekspresikan perasaan dirinya yang sangat bingung disaat itu, pandangannya juga bermunculan kesedihan yang susah untuk diungkapkan, dan juga ketidak berdayaan dirinya terhadap kehidupannya.

Adegan ini juga tidak termasuk sulit, akting Dessie Chen juga hanya lumayan, tetapi karena kemampuan akting profesionalnya, sepasang matanya seperti sedang berbicara, dia juga dengan sempurna mengekspresikan perasaan si wanita di film itu.

Setelah ada contoh di depannya, ingin mengikutinya, tidak mungkin, ingin mengalahkannya, juga sangat sulit...

Ada orang yang sedang mendiskusikan masalah ini, mereka merasa Silvia Yan sangat tidak beruntung, dia juga memilih adegan dimana peran wanita sedang berada dalam fase kehidupan yang paling membingungkan, dengan adanya penampilan dari Dessie Chen, tidak peduli bagaimana cara dia memerankannya, sepertinya pada akhirnya juga akan menjadi sebuah lelucon?

"Silvia Yan, kalau ada masalah..."

"Tidak ada masalah." Silvia Yan dengan cepat menjawab asisten sutradara itu, tatapan sangat tegas, sangat jelas!

Semua orang mendengar jawabannya, juga merasa pasti tidak mungkin, tetapi dari wajah Silvia Yan juga tidak terlihat sedikit keraguan pun, dia sangat percaya diri.

"Ambil satu buku skenario kemari!"

"Aku tidak memerlukannya." Silvia Yan dengan tersenyum berkata.

Dia juga sudah sangat mengerti dengan film ini, dia juga pasti bisa mengalahkan Dessie Chen, karena dirinya sudah melihat buku skenario ini beratus-ratus kali.

"Baik, kalau begitu silahkan kosongkan lokasi pemotretan, kita akan memulainya!"

Di saat ini, semua crew dan artis pendamping yang mengerumuni Silvia Yan juga mengeluarkan ekspresi yang sedang penasaran, keberhasilan Silvia Yan untuk mengalahkan Dessie Chen adalah nol.

Mereka yang masih berada di sini juga hanya mempunyai satu alasan, yaitu menertawakan Silvia Yan!

Seorang artis yang sudah beristirahat selama 3 tahun, dan baru saja kembali ke lingkaran entertainment, begitu cepat sudah berambisius untuk merebut peran utama wanita, ingin menjadi peran utama di film yang paling dinanti-nantikan tahun ini? Benar-benar sangat lucu!

Dia sekarang datang kemari, hanya bisa memalukan Kingdom Entertainment saja.

Kak Lisa dengan gugup juga berdiri di samping dan melihat Silvia Yan, dia lebih mengkhawatirkan Silvia Yan dari siapapun, demi menyimpan momen adegan ini, dia juga mengeluarkan telepon untuk merekamnya.

Silvia Yan berjalan masuk ke ruang ganti, mempersiapkan detil terakhir, dibatasi dengan pintu itu, tidak ada orang yang tahu apa yang sedang dipikirkannya.

"Kita sekarang mempunyai begitu banyak waktu untuk disia-siakan di badannya?"

"Ini adalah pelayanan khusus untuk pacar Direktur Christian Jiang! Kecilkan suaramu sedikit, jangan sampai didengarnya, kalau tidak dia akan mengadukannya ke pacarnya!"

"Benar-benar sangat lucu...tunggu saja sampai dia memalukan dirinya sendiri."

Disaat semua orang sedang menunggu, bayangan besar dua orang pria juga muncul diantara sekelompok orang, momen penting seperti ini, bagaimana mungkin Christian Jiang tidak datang? Dia hanya tidak ingin mengejutkan semua orang, sewaktu akan mulai, dia dan Yulianto juga berjalan masuk.

"Ready, action!"

Diikuti dengan aba-aba dari sutradara, pintu yang awalnya tertutup juga seketika didorong buka...

Silvia Yan dengan berlinang air mata berjalan masuk, di dalam matanya sudah terlinangi oleh air mata, disaat dia masuk ke dalam kamar, air matanya juga menetesi pipinya, dia begitu tersedak-sedak berjalan ke samping jendela, dengan panik melihat ke bawah, bibirnya juga bergetar sedikit, seperti sedang mencari seseorang!

Hanya saja penantian yang ada di matanya pelan-pelan berkurang, dia juga berbalik badan, dengan penuh penyesalan duduk di samping jendela, menutupi mukanya dan mulai menangis.

Kemudian tidak tahu darimana lagu yang disukainya muncul, dia mendengar musik bagian awal, dengan suara yang penuh tangisan, ikut menyanyikan lagu tersebut....

Pandangan mata yang kosong seketika dipenuhi oleh semangat baru, kemudian dia berjalan ke arah laci yang berada di samping kasur, mencari album foto yang disimpannya, tetapi di dalamnya kosong, cuman ada satu foto lama yang begitu kabur...

Dia memandangi foto itu, melakukan gerakan yang mengejutkan semua orang, dia membuang album foto itu ke dalam tong sampah, kemudian berbalik badan berjalan meninggalkan kamar.

Adegannya, juga selesai sampai disini.

Tetapi semua orang yang berada di lokasi juga terdiam!

Silvia Yan dengan tenang menghapus air matanya, mengembalikan ekspresi wajahnya yang selalu begitu tenang, dan berjalan kemari.

Semua orang yang tadinya sedang mengerumuni dia juga bingung...mereka tidak bisa memercayai apa yang sudah terjadi!

Tidak ada satu katapun, tidak ada bantuan siapapun, Silvia Yan seorang diri juga bisa menyampaikan semua perasaan dengan sempurna, dan juga airmata dan pandangannya itu seperti sedang dimasuki oleh peran wanita tersebut!

"Aku bukan sedang bermimpi kan? Tadi dia benar-benar sudah memerankannya? Dan, membuat semua orang terkejut!"

"Aku tadi mengira peran wanita di film itu sudah hidup..."

Ada orang yang tiba-tiba meragukannya dan bertanya, "Apakah sutradara sudah memberi tahu Silvia Yan bagaimana cara untuk memerankannya? Tidak mungkin, kalau memang sudah bilang, juga tidak mungkin bisa diperankan dengan begitu sempurna."

"Aku ingat adegan ini direkam oleh Dessie Chen sebanyak 7 kali, tetapi dia sekarang hanya membutuhkan sekali juga sudah begitu sempurna???

Kelihatannya karena dari awal semua orang sudah tidak menyukainya, jadi sekarang mereka bisa sebegitu kagumnya dengan kemampuan akting Silvia Yan.

Setelah semua orang menggunakan suara kecil untuk mendiskusikannya, suasana lokasi berubah menjadi sangat tenang.

Sutradara Bieber berdiri di depan kamera begitu lama untuk melihat adegan tadi, dan menyuruh asisten sutradara untuk menampilkan salah satu bagian ke layar besar, kemudian berdiri, dan bertepuk tangan terlebih dahulu!

Karena sudah ada yang membawa, semua orang juga dengan perlahn-lahan ikut tepuk tangan dan memujinya.

Asisten sutradara Zhang tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaannya sekarang dengan kata-kata, "Mengapa kamu bisa melakukannya dengan begitu sempurna!"

Silvia Yan hanya tersenyum tenang.

Pertanyaan yang ditanyakan asisten sutradara Zhang juga merupakan pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh semua orang, mengapa Silvia Yan bisa memerankan adegan ini dengan begitu sempurna di bawah tekanan yang begitu besar! Dia juga mengalahkan Dessie Chen yang merupakan artis musikal profesional dengan begitu mudahnya!

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu