Love at First Sight - Bab 183 Cinta yang Mendalam

Christian meluangkan waktunya untuk menemani istri, tentu saja ini adalah hal yang baik, tetapi sebagai Asisten sekaligus Sekretarisnya, Albert harus tinggal di hotel untuk mengurusi berbagai rapat video dan dokumen, dan membuat catatan yang lengkap..

Albert merasa sengsara, jika begini terus, dia akan mengajukan pensiun lebih awal.

Saat Wartawan Daniel yang terus mengikuti gerak gerik Silvia mendengar dia mulai bepergian lagi, secepat kilat langsung menuju ke lokasi..

Jika terus berpindah karena pekerjaan, maka jadwal perjalanan Silvia pasti bisa di ketahui dengan mudah, dan dengan pengejarannya yang gencar, Silvia masih saja berhasil menghindar, bolak balik kesana kemari.

Kelihatannya, dia memang menyembunyikan sesuatu !

Dia sangat penasaran dengan kehidupan Silvia, dia merasa bahwa ada berita menarik dibalik keadaan misterius ini.

Selama pria misterius itu belum berpisah dengan Silvia, dia harus bisa mendapatkan foto mereka !

……

Dhison meminta bawahannya untuk mencari informasi tentang gadis itu melalui kontak yang diberikan, dan dengan tanpa ketahuan harus mendapatkan alamat tempat tinggal gadis itu.

Ketika melihat Dhison sendiri yang datang, perempuan itu mengira sudah ada berita tentang Silvia, dengan senang mempersilahkannya masuk.

“Kapan Silvia datang kemari!”

Dhison terbatuk dan tersenyum, berkata, “Aku rasa kamu bisa menceritakan dulu keadaan Lynn padaku?

Gadis itu melihatnya, berkata tanpa ragu, “Aku adalah teman baiknya Lynn, keadaannya belum membaik, ketika kami sekolah ke luar negeri, ditemukan penyakit leukemia pada tubuhnya, dan hingga sekarang belum mendapatkan pendonor yang cocok.

“Kemudian, saat benar-benar tidak bisa dibiarkan lagi, Keluarga Bai membawa Lynn kembali ke China, Kak Julius pernah membawa Silvia untuk melakukan pemeriksaaan dan hasilnya cocok.”

Gadis itu menghela nafas dan menggosok jari sendiri, berkata “Saat terjadi kasus di Champion Entertainment…. Lynn juga tahu bahwa Julius yang melakukan itu pada Silvia, dia pun tidak berani membahas soal donor lagi, karena sesungguhnya keluarga Bai telah merugikan Silvia.”

“Lynn selalu bersikeras melarang keluarga Bai untuk mencari Silvia, sampai-sampai terjadi keributan di rumah itu.”

“Kali ini aku mencari Silvia karena sudah sangat terpaksa, Lynn tidak dapat menolak, dokter telah melakukan segala cara, tetapi …. Aku tidak bisa melihat Lynn meninggal begitu saja.”

Gadis itu melihat Dhison dengan penuh harapan, “Silvia adalah artis dari perusahaan kalian, maka dari itu aku pun datang mencari kalian.”

Dia hanya khawatir dengan kondisi Lynn, dan malah tidak tahu tentang kegelapan dalam dunia hiburan, juga tidak tahu kekacauan hubungan Global Enterteinment dan Silvia saat ini.

“Aku rasa Silvia tidak mungkin berubah pikiran, dia sudah menjanjikannya! Hanya dia yang bisa menyelamatkan Lynn!”

Mendengar perkataan itu, Dhison pun terdiam, setelah itu baru berkata, “Seberapa parah keadaannya?

“Dokter bilang bahwa tubuh Lynn sudah tidak dapat menahannya lagi, semakin hari semakin kurus, kemampuan resistensi dalam tubuhnya juga …. Obat-obatan diminum setiap hari, tetapi dia…..” Baru mengatakan setengah dari ucapannya, gadis itu menangis.

Dhison membelakangi tangannya dan berkata dengan pelan, “Sebenarnya aku sudah menyampaikan masalah ini ke Silvia, tetapi dia …. Seperti sengaja menghindar, kami juga sudah mengirimi pesan singkat padanya, tetapi belum ada jawaban, dia sedang mengikuti syuting majalah di Paris, aku juga tidak bisa menghubunginya.

Gadis itu melihat Dhison dengan ekspresi kaget, beberapa saat kemudian dia menundukkan kepala, seolah telah menerima kenyataan.

“Aku mengerti, terima kasih.”

Dhison berdiri, menganggukkan kepala dan berjalan pergi.

Hanya saja dia tetap dapat melihat kebencian dalam mata gadis itu.

Bagi gadis itu, Silvia sama saja dengan artis papan atas lainnya yang menghalalkan segala cara untuk semakin terkenal, kelihatannya saja baik dan menawan, tetapi malah busuk di dalam.

Bagaimana dia tidak tahur bahwa Dhison sama sekali tidak memberitahu Silvia soal ini.

Sekalipun melibatkan nyawa seorang manusia, dia tetap saja memikirkan berbagai cara untuk membalas dendam pada Silvia, dan pembalasan secara diam-diam ini telah dilakukan berulang kali.

……

Malam hari di Paris selalu dihiasi keramaian.

Tetapi di sebuah kawasan perumahan bangsawan yang jauh dari perkotaan, Silvia sedang menyiapkan makan malam untuk laki-laki kesayangannya, demi membiarkannya beristirahat dan menikmati liburan yang berharga ini, Silvia memintanya untuk bekerja maksimal 2 jam selama 1 hari, dan sisa waktunya digunakan untuk istirahat.

Christian tidak pernah terbayang akan diperhatikan sebaik ini.

Melihat kesibukan Silvia demi dirinya, mendengar permintaan permintaan Silvia untuk beristirahat tepat waktu, makan tepat waktu…… sungguh kebahagiaan yang tak terhingga.

Setelah makan malam yang romantis, keduanya bersandar di sofa sambil menikmati suasana malam.

Christian menyandarkan kepala di kaki Silvia, melihat kulit putih milik perempuan ini, Silvia membelai wajahnya dengan lembut, berkata dengan serius, “Aku tidak ingin melihat kamu kesusahan, aku sungguh tidak kuat melihatnya.”

“Aku berjanji.“ Christian menggenggam tangannya.

Dia tidak mau melihat Silvia menangis lagi untuk dirinya.

“Jangan bersembunyi di kantor dan menahan rasa sakit sendiri lagi!”

Christian duduk dengan tegak, memeluk Silvia dengan lembut, mengucapkan kata demi kata dengan serius, “Aku tidak akan membiarkanmu cemas kepadaku lagi, aku janji.”

Dengan adanya Silvia, hidup Christian dipenuhi keceriaan, dan dia tidak akan melepaskan Silvia seumur hidupnya.

Perasaan diperdulikan orang seperti ini sangatlah baik.

Silvia terjatuh dalam pelukannya, kepalanya bersandar pelan di dadanya dan menarik nafas dengan dalam, merasakan aroma unik dari badan laki-laki ini, “Christian……”

“Aku disini.”

Christian bisa menjadi raja yang mendominasi dunia hiburan, juga bisa menjadi suami kesayangannya, Christian rela melakukan apapun demi dirinya, dia rela melepaskan sikap arogan yang biasa orang lain

lihat, dia bersedia menunjukkan kelemahan, dirawat dengan penuh kasih sayang …. Di antara mereka, tidak ada yang paling kuat, tidak ada menang dan kalah.

Dicintai bukan berarti mengakui kekalahan.

“Setelah pemotretan besok selesai, kita langsung pulang.”

Christian mengerutkan kening, ”Aku tidak yakin, beberapa hari ini aku mendengarkan perkataanmu untuk beristrirahat disini, tetapi tahukah kamu, sejak iklan itu terbit, berapa banyak perusahaan yang ingin bekerja sama denganmu, peluang ini sangat penting bagimu, tidak bisa dilepaskan begitu saja.

Silvia mencibir, “Lalu kamu....”

“Aku hanya sedikit lelah, bukan berarti menjadi seorang penyakitan.”

Silvia mengedipkan mata dan berpikir, peluang ini sulit untuk didapatkan, jika dia melewatkannya, maka dia entah kapan akan ada tawaran lagi.

“Kalau begitu kamu ikut denganku dan beristirahat dua hari lagi!”

“Siap laksanakan!” Christian tersenyum dan membelai rambut Silvia, “Di rumah, aku akan mendengarkanmu, di luar, aku juga akan mendengarkanmu.”

Dia memeluk perempuan itu dengan lebih erat.

Apapun yang terjadi, mereka akan saling mendukung.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu