Love at First Sight - Bab 94 Klarifikasi

Saat Silvia berbicara, akhirnya Julius menyadari bahwa dirinya seorang yang sangat kecil dan dungu.

Kata "Orang yang tidak penting" yang keluar dari mulut Silvia benar-benar melukai martabat Julius.

Dalam hati Silvia, hubungan mereka yang dahulu bukanlah noda, tapi sama sekali tidak pantas untuk diungkit lagi, Julius melihat ekspresi Silvia yang menganggapnya sebagai orang asing , akhirnya ia mengerti.

Selama ini, dia hidup dalam imajinasinya.

Ia mengira Silvia hanya bersandar padanya, baru Silvia bisa hidup, tapi ternyata, Julius lah yang ingin Silvia ada di sisinya.

Tapi Silvia, ia tidak mungkin kembali.

Di sisinya sudah ada seorang laki-laki yang hebat, bahkan Julius yang berjuang berkali lipat lebih keras pun tidak akan dapat menyaingi laki-laki itu.

"Aku tidak menyangka kamu... ternyata mau dinikahi oleh Christian, lebih tidak menyangka lagi, kalian....."

Pernikahan mereka telah diberitahukan pada Julius, dalam industri ini memang dipenuhi hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak, tapi masih juga yang setia, dan selalu mencintai juga melindungi pasangannya.

Julius tidak memberikan itu semua pada Silvia, Christian lah yang memberikan semuanya, bahkan berpuluh dan beratus kali lipat banyaknya.

"Aku pikir kamu dengan Maggie sama saja, demi terkenal, demi mendapat penghargaan, apapun dapat kamu relakan, tapi aku salah... Silvia, aku...."

20 menit yang lalu, dia masih berpikir Silvia akan berlutut untuk memohon maaf padanya. Tapi sekarang, orang yang tidak beruntung itu adalah dirinya sendiri.

"Aku juga ingin mendapat penghargaan, juga ingin mendapatkan pengakuan dari orang banyak, tapi aku harus mengandalkan kemampuanku sendiri, bukan melalui jalan yang menyimpang." kata Silvia.

Sekarang Silvia benar-benar memiliki kemampuan untuk mengatakannya.

Pada awalnya, Silvia berjuang dengan seluruh kemampuannya dan kemudian ia bisa menjadi bintang besar. Sekarang, setelah menjadi istri Christian, ia juga tidak menyebarluaskannya untuk membanggakan diri dan membuat dirinya menjadi lebih terkenal.

Hanya dengan rendah hati dan menapak bumi, baru tidak akan merasa malu di kemudian hari.

Julius melihat Silvia, tiba-tiba ia berdiri.

"Silvia, suamimu adalah Christian, dan selama kamu berkecimpung di industri ini, apa mungkin tidak ada orang yang membantumu untuk berbuat tidak jujur? penghargaan itu, kalau bukan kamu yang tidur dengan seorang juri, mungkin saja kamu dapat melalui cara lain yang tidak jujur." kata Julius.

Tatapan Silvia meredup, ia tidak menyangka kasusnya sudah berkembang hingga seperti ini, jalan pikiran Julius sangat tidak bermutu.

"Pernikahanku dengan Christian, sekarang ini hanya ada beberapa orang saja yang tahu, Lisa, Caroline, dan kamu." jawab Silvia.

Seketika Julius terdiam.

"Kamu memiliki sumber daya yang bagus mengapa tidak digunakan!"

Julius terdiam, "Sebenarnya kamu yang bodoh, atau aku yang sudah gila."

"Setiap orang memiliki pilihannya masing-masing, mungkin aku, juga kamu dan Maggie, bukanlah orang dengan jalan pemikiran yang sama, aku lebih suka melihat kerja kerasku membuahkan hasil, perasaan itu, mungkin selamanya tidak akan pernah kalian rasakan, masalah pernikahanku dengan Christian, aku harap bisa kamu rahasiakan." kata Silvia.

Julius sudah benar-benar kalah.

Bahkan menjadi budak di hadapan Silvia saja ia sudah tidak layak.

Melihat keharmonisan mereka, Julius merasa sangat sakit dan pahit dalam hatinya, ternyata sekarang Julius merasakan rasa sakit yang ada pada diri Silvia.

Maggie yang telah menyakitinya sehingga membuat Julius kehilangan reputasi dan harus kabur ke luar negeri, tapi Silvia memberikan pelajaran hidup yang dalam bagi dirinya.

"Sudah tidak ada lagi yang harus dibicarakan, aku harap masalah kita berdua sudah bersih dan selesai sekarang, semoga kamu dapat menjalani hari depan dengan baik, cukup sampai di sini." kata Silvia.

Tatapan mata Silvia tetap dingin, karena kehangatan dan kelembutannya hanya untuk Christian seorang.

Julius dengan kepedihannya melihat Silvia dan Christian lalu pergi meninggalkan mereka, sebenarnya apa yang telah ia perbuat, sampai-sampai bisa kehilangan seorang seperti Silvia!

Penyesalannya sekarang ini sudah tidak ada gunanya, Julius keluar dari restoran itu seolah tidak berjiwa, ia lalu memberi pesan singkat terakhir untuk Silvia, "Tidak mudah menangani Ardi, aku akan mengirimkan rekaman percakapan dirinya dengan Maggie, semoga dapat membantumu, Silvia, semoga kamu bahagia."

Akhirnya, Julius dengan gemetar menghapus nomor telepon Silvia dari handphonenya.

Orang seperti dia, tidak layak untuk muncul lagi dalam kehidupan Silvia.

Saat Silvia sudah duduk di dalam mobil, ia melihat pesan singkat itu, ia langsung memberikannya pada Lisa.

Ia mengangkat kepalanya, melihat laki-laki di sebelahnya, lalu memasukan handphonenya ke dalam tas, "Christian, terimakasih kamu sudah menemaniku."

Christian bisa saja tidak melakukan hal ini.

"Aku selalu bersedia menemanimu dalam melakukan hal apapun." jawab Christian sambil menggenggam erat tangan Silvia, "Aku harap kamu dapat melihat dengan jelas ke depan, apapun yang terjadi, aku akan selalu ada."

"Terimakasih, Christian." kata Silvia.

Christian mengecup kening Silvia, lalu tersenyum dengan lembut kepadanya.

Bagi Silvia, ia masih belum terbebas dari kondisi ini, sekarang Maggie dan Ardi sedang bersembunyi, Champion Entertainment mengucilkan Julius dan tidak melibatkannya lagi, lalu sekarang Silvia tidak memiliki seorang manajer, hanya Lisa yang masih membantunya.

Untuk menyelesaikan masalah gosip itu, tentu sangat sulit.

Setelah mendapatkan rekaman percakapan Ardi dan Maggie, Lisa mencari beberapa wartawan paparazzi, akhirnya ada balasan, salah satu dari wartawan itu memiliki foto Maggie dan Ardi sedang masuk lalu keluar dari hotel, awalnya dia hanya iseng mengambil gambar itu dan tidak memperhatikan siapa orang yang ada di dalam foto, sekarang ia baru menyadari bahwa orang di dalam foto itu adalah Maggie.

"Silvia, dengan bukti-bukti ini, bisa membuktikan bahwa di antara Maggie dan Ardi memang sudah ada hubungan timbal balik sejak awal, pada waktu itu kamu sedang tidak ada di dalam negeri."

"Ditambah rekaman yang dikirim oleh Julius, sama sekali tidak menyebut namamu. Foto yang disebarluaskan oleh Maggie, adalah rencana dari Julius dan Ardi, kamu adalah korban, kamu dijadikan alat taruhan oleh Julius.“

”Ya." kata Silvia, lalu ia berpikir lagi dan masih merasa ada kurang sesuatu.

Saat itu, sekertaris Christian datang menjemput Silvia, "Nona, jam 2 sore nanti ada konferensi pers bersama juri Global Film Award dan penyelenggara, Tuan Christian yang menyuruhku menjemput nona."

Silvia berganti pakaian lalu pergi ke tempat konferensi pers itu bersama Lisa.

Jika sekarang kita hanya memiliki bukti-bukti ini saja, masih belum cukup. Yang penting adalah pernyataan dari pihak penyelenggara.

Karena masalah ini berkembang dengan pesat, maka menarik banyak perhatian dari berbagai media, Silvia dan Lisa telah sampai dan berada di pojokan, tetapi tidak ada orang yang sadar akan kehadiran mereka.

Jam 2 sore, konferensi pers resmi dibuka.

Selain Ardi, semua juri yang lain telah tiba di tempat itu.

"Para hadirin, mohon tenang, hari ini pihak penyelenggara secara khusus mengadakan konferensi pers, dengan maksud ingin memberi penjelasan bagi masyarakat mengenai hasil investigasi dari kasus nominasi aktris terbaik."

"Melalui kerja sama dengan pihak penyelenggara, kami meyakini ada hubungan timbal balik di antara Ardi dan Maggie, Ardi memanfaatkan proses ini dan mengganti daftar nama yang masuk dalam nominasi, dia membuat Maggie masuk menjadi salah satu nominasi penghargaan untuk artis yang paling populer. karena itu, kami mohon maaf dan menyesal atas semua yang telah terjadi."

"Bagaimana dengan Silvia!"

Kata seorang wartawan dengan suara keras memotong perkataan perwakilan pihak penyelenggara.

"Melalui investigasi, Silvia ternyata tidak terlibat dalam masalah ini, pemenang dari artis yang paling berdedikasi ditentukan oleh pihak penyelenggara setelah malam karpet merah, keputusan sementara, bahkan di sini sudah dituliskan syarat-syarat peraih penghargaan Global Film Award."

"Bagaimana kalian bisa yakin bahwa Silvia tidak terlibat? sekarang ini Maggie dan Ardi tidak bisa dihubungi, apakah Silvia telah menyuap kalian?"

Pertanyaan tajam dari seorang wartawan pun menggema di ruangan itu.

"Ada 3 standar penilaian bagi pemenang pada kategori artis paling berdedikasi, yang pertama ,harus memiliki karya, yang kedua, memiliki kemampuan, dan yang ketiga adalah memiliki semangat yang tidak pernah padam, semua kualifikasi ini ada pada Silvia, setelah kami semua berdiskusi, Silvia lah yang paling pantas untuk mendapat penghargaan ini, tidak ada hubungannya sama sekali dengan suap menyuap."

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu