Love at First Sight - Bab 18 Kabut

Tidak! Tunggu dulu, saya bisa menjelaskan!

Ada bisikan dari staf di sebelahnya, sebentar berakting kasihan, sebentar menggoda calon tunangan orang lain, benar-benar hebat sekali.

Apa yang kamu katakan? Teriakan Maggie Jiang yang marah, pikirannya bingung sama sekali.

Anggota staf melirik padanya dan fakta berada di depannya. Apakah ada orang lain yang memfitnah kamu? Tidak ada keterampilan akting, saya tidak mengira karakter kamu begitu buruk.

Kamu ! Maggie Jiang pun terburu-buru menggunakan matanya untuk memberi tahu asisten, Cepat usir mereka keluar sekarang juga!

Ketika asisten menanggapi perlunya tindakan, staf dan direktur sudah pergi.

Maggie Jiang pun menggigil, mencengkeram seprai, Silvia Yan, kamu sangat kejam !

Dia bergegas menelepon Julius Bai, tapi Julius Bai pusing karena masalah foto itu, dan tentu saja tidak dalam keadaan yang baik saat ini.

Julius …. Aku sangat ketakutan ! Maggie mengeluarkan suara kasihan, sambil menangis dan ingin dimanja.

Tapi laki-laki itu tidak dalam mood untuk membujuk dia, perusahaan telah mengirim orang untuk berurusan dengan hal itu, itu tidak akan menimbulkan banyak dampak, tetapi dalam jangka pendek, kita jangan dulu bertemu.

Julius Bai ….

Sudahlah, jangan menambah masalah lagi ! Dia menutup telepon dan duduk di kantor dalam sebuah dilema.

Sekarang Silvia Yan pun tidak mau mengangkat telfonnya, aku benar tidak tahu bagaimana dia akan berhenti.

Mendadak layar ponsel menyala, itu adalah pesan dari nomor yang tidak diketahui. Ingin tahu alamat baru Silvia yan, datang langsung ke Coffee shop yang ada di jalan Starhoff Road.

Siapa yang mengirim pesan ini ?

Julius Bai pun tidak berpikir panjang tentang hal itu dan berlari keluar sekaligus.

****

Ruangan di dalam kedai kopi.

Silvia Yan dan Christian Jiang, duduk bertatap muka, rasa kopi yang lembut mengambang di udara.

Dia telah datang. Christian Jiang pun melihat kearah pintu dan suasananya dingin.

Dia ingin tahu apa yang akan Silvia Yan lakukan selanjutnya.

Silvia Yan mengeluarkan suara yang samar dan terus menonton berita di ponselnya. Dia tidak bermaksud pergi keluar untuk melihat Julius Bai sama sekali.

Tidak ingin bertemu ? Matanya melihat ke wajah Silvia Yan, dan keindahan wanita itu sekeras dan sunyi seperti pusaran air.

Aku tidak bermaksud untuk bertemu dengannya, hanya ingin menambahkan sedikit menyenangkan untuk permainan ini.

Christian Jiang pun tersenyum, Aku pikir kamu sengaja mengajak aku keluar, ternyata semua ini karena pria lain.

Tidak, bukan seperti itu ! Silvia Yan tidak pernah bisa menyembunyikan hatinya yang sebenarnya di depannya. Dia bingung dan gugup menjelaskan, mendengarkan suaranya yang memabukan, dan hatinya berdetak lebih cepat.

Lalu ini apa ? Christian Jiang pun bertanya secara detail, memegang tangannya dan bersikap lebih dominan, bicaralah.

“...... Sebenanya aku hanya ingin bertemu denganmu. Silvia Yan tidak pernah mengatakan hal seperti itu kepada siapa pun, dan di depan kamera, dia mengatakan kata ini, wajahnya pun memerah, jantung nya berdetak lebih cepat.

Meskipun dia sangat pemalu, tetapi kata-katanya tulus.

Lalu mengapa duduk begitu jauh, dengan bibir yang tipis, lalu duduk disebelah Silvia Yan, dan memeluk bahunya.

Silvia Yan pun berbaring di dalam dekapannya, dan tersenyum manis.

Dari sudut pandang mereka, kita dapat dengan jelas melihat situasi di aula, melihat Julius Bai menunggu dengan cemas di kursinya, berapa kali dia menunggu dia sepanjang malam, ketika dia benar-benar diinjak-injak di tanah olehnya, dia begitu bodoh.

Mungkin pada saat itu Maggie Jiang sedang berbaring di tempat tidurnya! Christian Jiang memandang wanita yang ada di pelukannya, lalu terdiam.

Apakah aku tampak kekanak-kanakan? Silvia Yan mendongak dari lengannya dan bertanya.

Iya, Christian Jiang memandang wajahnya dan harus mengatakan bahwa dia bertindak seperti anak kecil, tapi dia bisa melihat tekadnya.

Namun, aku pikir wanita kekanak-kanakan lebih cocok denganku. Christian Jiang pun mengambil cangkir kopi di atas meja secara alami.

Silvia Yan pun lalu berbisik padanya, itu adalah gelasku …

Christian Jiang masih meminumnya dan menatap bekas bibir merah pucat yang tercetak pada cangkir. Apakah ini ciuman secara tidak langsung?

Silvia Yan pun memerah pipinya, seolah-olah dia mengerti arti matanya, perlahan-lahan menutup matanya, menunggu ciuman.

Christian Jiang tidak lagi ragu dan membungkuk kepalanya. Wanita ini tampaknya menjadi bencana baginya. Begitu ia bertemu dengannya, sangat sulit baginya untuk mengontrol dirinya sendiri, bukan untuk mendekati dia, bukan untuk memeluk dirinya.

Bagaimana dia bisa melihat istrinya yang lembut diganggu oleh sampah tersebut, hanya Silvia yang mengganggu mereka!

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu