Love at First Sight - Bab 328 Saling Mempercayai Satu Sama Lain

Selain yang sudah melihat Silvia Yan berkating, dan mengetahui kemampuannya yang lebih, orang yang lainnya juga tidak ingin melihat dia memerankan peran ini.

Tidak ada satupun orang yang merasa dia bisa memerankan peran sepenting ini di film yang besar!

Malam ini, Christian Jiang pulang ke rumah untuk memasak, dan berkata ke Silvia Yan, "Besok, aku akan menemanimu testing film."

"Tidak usah...dokumen yang aku daftar juga menggunakan nama lainku, kalau kamu pergi bersamaku, bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan hasil yang kita mau?" Silvia Yan dengan tertawa berkata, "Aku tahu harus berbuat apa, aku akan membiarkan semua orang melihatnya."

"Sebelum kita mengumumkan berita pernikahan, kamu masih harus selelah ini..."

Silvia Yan bersandar di dalam pelukannya, dengan tenang dan puas mengeluarkan sebuah senyuman, "Aku tidak lelah, dibanding dengan kamu, apa yang kamu kerjakan juga lebih berat, lebih lelah."

"Baik...tidurlah."

Christian Jiang mengecup ringan dahinya, ingin membantunya menutup lampu meja.

Tetapi Silvia Yan malah memeluk lehernya, dan dengan ringan berkata, "Tapi, aku masih tidak ingin tidur...."

"Kalau begitu apa yang ingin kamu lakukan?" dari pandangan matanya bisa terlihat aura menggoda, Christian Jiang seperti melihat Silvia Yan yang berbeda.

"Ingin kamu." Silvia Yan mendekatinya, dan langsung berkata, "Tadi sewaktu kita latihan, seluruh ototmu sedang menggodaku, aku hanya seorang wanita biasa, bagaimana aku bisa menahannya?"

"Jadi, kamu harus membayarku!"

Christian Jiang segera tersenyum, dan berbalik badan menekannya, "Karena sudah disadarimu, maka aku juga...."

.....

Film tentara [Senja Merah] yang dinantikan semua orang juga mengadakan testing terbuka.

Pagi ini berita sudah tersebar keluar di internet, ada 500 orang yang berpartisipasi dalam testing film ini, diantaranya ada 100 orang yang ingin merebut posisi peran utama wanita!

Kecuali sutradara utama sutradara Chen, masih ada 3 asisten sutradara dan 2 produser film yang menjadi juri seleksi, ditambah dengan perwakilan dari para investor, kelompok juri juga sangat besar dan adil.

Urutan artis untuk testing film akan diundi sewaktu mereka sampai ke lokasinya.

Boleh dibilang, hampir tidak ada orang yang bisa menggunakan cara kotor, atau membuat semua juri bisa menyetujuinya.

Adegan testing film dibagi menjadi 5 bagian, bisa memilih sendiri bagian yang akan mereka lakukan.

Setelah Silvia Yan masuk ke dalam bangunan itu, dia juga memakai topi, dengan tenang duduk di sudut ruangan, karena artis besar yang ikut testing film juga menunggu di ruang istirahat, hanya artis kecil yang menunggu di ruang tunggu besar seperti aula.

Dan orang yang berada di sekitar Silvia Yan juga lagi sibuk dan gugup menghafal skenario, mereka sama sekali tidak memerhatikannya.

Silvia Yan melihat kebanyakan orang sedang mempersiapkan adegan berkelahi, sebenarnya walaupun semua suasana film ini sangat berat, tetapi tidak menandakan bahwa mereka harus memilih adegan berat untuk testing, ada saat dimana, yang dipentingkan adalah pengertian mereka dan kekuatan ledakan emosi mereka.

Melihat satu persatu orang disekitarnya berjalan memasuki ruangan testing, orang yang berada di sekitar Silvia Yan juga mulai panik, tidak berhenti-hentinya menggerakkan kaki, ada beberapa orang yang sudah pergi ke toilet sebanyak 4/5 kali.

Dan Silvia Yan yang duduk di tempatnya, kelihatan sangat tenang.

Seketika orang di sampingnya berbicara dengan dia terlebih dahulu, seorang perempuan berambut pendek yang memakai kemeja putih, senyumannya dipenuhi dengan maksud lain, "Kamu juga datang untuk testing ya? Sepertinya kamu tidak gugup!"

Silvia Yan melihatnya dan berkata, "Lumayan."

Dia tidak ada maksud berbicara lebih banyak lagi, dia merasa perempuan yang berbicara dengannya sepertinya pernah dilihat darimana, tetapi dalam sesaat, dia tidak bisa mengingatnya.

Dan takdir hubungan mereka tidak sampai disini saja, ini juga sesuatu yang tidak dapat diprediksi oleh Silvia Yan.

"Milea, sudah sampai giliranmu."

Setelah mendengar suara manajernya, perempuan berambut pendek ini juga mengiyakan, kemudian berdiri dan berkata ke Silvia Yan, "Bisa bertemu denganmu disini, adalah kehormatanku, Silvia Yan."

Dia segera membongkar kedok Silvia Yan.

Tetapi Silvia Yan tidak panik, disaat kedua orang ini berkomunikasi dengan satu sama lain, mereka juga merasa pihak lain merupakan orang yang sangat menarik.

Kemudian Milea berjalan memasuki ruangan testing, dia memilih adegan pertama, perwira wanita memberi perintah untuk mundur dalam pertempuran tembakan, dan beradu mulut dengan teman satu timnya yang bersikeras ingin tetap berada dalam pertempuran, setelah itu, dia memukul pingsan temannya, mengantarnya pulang, dan sendirian menghadapi pertempuran ini.

Film ini sangat mementingkan kekuatan ledakan emosi seorang artis.

Terutama tidak boleh salah memerankan sifat peran wanita ini, kalau tidak seluruh gambaran yang akan disampaikan oleh wanita ini juga akan hancur.

Milea bisa memilih adegan ini, menandakan dia ingin menunjukkan kemampuan gerakan tubuhnya, hanya melihat dia teriak ke teman satu timnya, "Ini adalah perintah! Kamu harus pergi!"

Pandangannya, nadanya juga sangat sempurna!

Kemudian dia berbalik badan, melangkahi meja, dan langsung menendang pingsan temannya itu, dengan ekspresi sakit hati memapah temannya dan menyuruh orang untuk mengantarnya pulang.

Disaat perwira wanita memberi perintah seperti itu, dia juga sudah mempersiapkan hatinya untuk mengorbankan nyawanya sendiri.

Disaat itu, matanya juga dilinangi air mata.

Tetapi masih ada kekuatan yang sepertinya sudah siap untuk dikorbankan...

Disaat para juri melihat sampai dengan bagian akhir, emosi Milea di bagian akhir juga sangat sempurna, para juri juga menganggukan kepalanya, dan menggambar satu tanda centang di formulirnya.

"Lumayan..."

"Emosi sangat pas, namamu Milea kan?"

"Memang murid tamatan sekolah akting, penampilannya sangat sempurna."

"Apakah karena penampilan orang-orang sebelumnya sangat jelek, jadi sampai dengan yang satu ini juga bisa begitu menonjol?"

"Mungkin saja, lanjut."

Setelah Milea selesai testing, para juri berdiskusi sebentar, mereka menyimpan formulirnya dulu, kemudian menyuruh para crew untuk melanjutkan proses testing film.

Hanya saja, penampilan para artis di belakang Milea juga kurang bagus, maka dengan begini juga lebih memastikan keputusan para juri, kelihatannya penampilan Milea adalah yang paling baik diantara semuanya!

Disaat ini, satu crew juga mengeluarkan formulir artis berikutnya, tidak ada foto, hanya selembar kertas.

Namanya, Mentari.

"Tidak pernah dengar nama ini, dari perusahaan mana?"

"Di formulir tidak tertulis, sepertinya hanya asal mengisi formulir, orangnya sudah datang belum? Kalau sudah datang suruh dia masuk, kalau tidak datang, panggil orang selanjutnya."

Para juri sudah tidak punya energi lagi, mereka juga tidak menaruh harapan yang banyak kepada formulir yang tidak diisi lengkap seperti ini.

Hanya saja, sewaktu mereka meminum air untuk menambah fokus, ada crew yang menjerit sekali, semua juri mengangkat kepala untuk melihatnya, kemudian, mereka juga bingung.

Karena sekarang artis yang berjalan memasuki ruangan sudah melepas jaketnya, memakai topi, dan pakaian olahraga, walaupun kelihatannya biasa saja, tetapi langkah kakinya bertenaga, ditambah dengan postur tubuh yang bagus, membuat para juri sejenak juga tertarik dengan orang ini, karena di dalam tubuhnya, mereka seperti melihat seorang perwira wanita!

Dia mengangkat tangan, crew juga mematikan setengah lampu.

Karena adegan yang dipilih Silvia Yan adalah adegan malam, demi menyamakan kondisi seperti apa yang ada di adegan, maka para crew berbuat begini, disaat ini pandangan semua orang tertuju padanya.

Dan dia yang memakai topi, rambutnya menutupi sebagian mukanya....

Membelakangi semua juri, mengatakan satu kalimat, "Sudah siap."

Crew yang maju untuk memberikannya buku skenario juga terhenti, "Kamu tidak memerlukan buku skenario ya?"

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu