Love at First Sight - Bab 7 Dia akan menyelesaikannya sendiri

Kenapa Christian bisa tiba-tiba muncul disini! Bahkan ikut campur dalam urusan ini, semua tahu kedudukannya di sini, bisa disimpulkan Christian juga merasa Silvia sudah melakukan pelanggaran besar.

Silvia benar-benar seperti menjatuhkan dirinya sendiri ke dalam lubang neraka, mulai sekarang dia yang sudah lewat ketenarannya tidak akan ada posisi apa-apa lagi di sini.

Saat semuanya mengira yang dimaksud Christian adalah Silvia, dia malah berhenti di depan Silvia dan menganggukkan kepala memuji, “akting kamu bagus sekali”.

Silvia membelalakkan mata, dia melihat aktingnya! Juga inisiatif membantunya...... Orang ini, kan suami yang baru dinikahinya!

Christian menyadari ekspresi Silvia, kemudian menoleh ke sutradara Chen, “sutradara Chen, menurutmu bagaimana?”

“Tentu saja akting Silvia tak ada bandingnya, mengenai ini saya percaya semuanya tadi sudah melihat bersama”, pandangan sutradara Chen menuju Silvia dari atas sampai bawah, dengan enggan berkata, “Tapi dia tadi......”

“Saya rasa itu bukan masalah besar.”

Pihak sponsor walaupun takut dan segan dengan kedudukan Christian, tapi tetap memberanikan diri berkata , “Tidak bisa, pemeran wanita yang ketiga harus Maggie.”

Sudah begitu banyak uang yang mereka sponsori, bagaimana bisa karena sebuah perkataan Christian yang tak jelas lalu mengubah rencana awal!

“Harus? Berarti pemeran wanita ketiga sudah kalian tentuin dari dalam?” Perkataan Christian yang enteng dan pembawaannya yang dingin sangat menekan mereka, “Tapi menurut saya, dia sama sekali tidak memenuhi syarat, juga tidak bisa memerankan peran ini dengan baik, tapi sebaliknya, Silvia sangat cocok dengan peran ini.”

Pendiriannya begitu jelas, asalkan bukan orang bodoh pasti bisa kelihatan Christian akan tetap mendukungnya.

Silvia sama sekali tak menyangka dia bisa mendadak muncul, bahkan sangat membelanya, walaupun tidak menyangka tapi juga merasakan kehangatan yang diberikannya.

Ibaratnya lemah tidak bisa melawan yang kuat, pihak sponsor tidak berani lagi membantah, hanya bergumam sebentar lalu pergi mencari Julius dan Champion Entertainment dengan kesal untuk menyelesaikakn masalah ini.

“Kalau begitu urusan ini sementara begini dulu”, sutradara Chen menatap Christian dengan tak berdaya.

Kemudian Christian memandang Silvia dengan penuh perasaan dan pergi dengan sekretarisnya.

Para wartawan yang tadinya mengerumuni Silvia pun mengejar, dalam waktu singkat di sekitar Silvia menjadi kosong melompong.

Setelah empat lima kali menelfon, Melvin berjalan ke tengah panggung dengan tatapan marah ke Silvia dan berkata : “Silvia, kamu keji sekali. Tunggu saja kamu, Julius tidak akan melepaskanmu.”

Silvia tersadar dari kebahagiaan diselamatkan oleh Christian, dibuangnya masker itu ke tempat sampah dan menatap Melvin tanpa rasa takut, “Oke, aku tunggu.”

Karena dia sendiri juga tak akan melepaskan mereka!

Mumpung para wartawan belum kembali Silvia pergi lewat pintu belakang, pas kebetulan ketemu mobil Christian yang keluar dari tempat parkir, kaca mobil hitam bergerak turun di depannya, melihat dia terduduk di dalam mobil, dengan air muka dingin tapi terhadap dia malah menunjukkan senyuman yang penuh perhatian, “Naiklah.”

Silvia menganggukkan kepala menurut, “Tadi.......terima kasih.”

Karena dia tahu jelas dengan kalangan dunia hiburan itu, Silvia tahu kalau tadi Christian tidak datang, dia sendiri tidak mungkin bisa menyelesaikan masalah itu.

“Kamu sudah menjadi istri aku, kamu pikir aku bisa sabar melihat orang lain memperlakukan wanita ku dengan sewenang-wenang?”

Dia mengangkat alisnya, perkataan yang begitu gentle keluar dari mulutnya.

Dari perkataannya, apakah maksudnya dia akan selalu melindunginya?

“Kalau gara-gara aku , kamu dan Kingdom Entertainment mendapatkan masalah, aku......” Silvia terduduk di sampingnya dengan memainkan jarinya dan menggigit bibir, seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tak tak bisa dikeluarkan.

Christian hanya menatapnya, dari pandangan matanya tak menyiratkan keinginan apa pun, “Kalau aku takut dapat masalah, aku pasti sudah tidak akan menikah denganmu.”

‘Deg’ , hati Silvia berketak-ketuk, yang ia rasakan hanya suasana dalam mobil yang hangat, dan dia yang duduk di samping pria ini menjadi berdebar-debar, tak bisa dikendalikan.

“Kita sekarang ke mana?” Segera dia membelokkan pembicaraan.

“Rumah aku.”

Dia yang tenang setelah berkata demikian merasa lucu melihat Silvia yang sedikit terbengong, “Aku tak suka menunda-nunda, kalau kamu bersedia, aku akan memberikanmu malam pengantin yang tak terlupakan.”

Ekspresi Silvia seperti sedikit mabuk , tapi tetap menjawab dengan teguh, “Aku bersedia.”

Bukan setuju, melainkan bersedia, dia jelas dengan pilihannya sendiri, nama ‘Christian Jiang’ sudah terukir di hidupnya dan tak akan pernah hilang.

Dia bersedia memberikan segalanya dari dirinya untuk dia.