Love at First Sight - Bab 373 Sebenarnya Siapa Yang Selingkuhan

"Saya pernah menjadi seorang orang tua tunggal, saya tahu peran orang tua begitu penting untuk seorang anak, jadi demi melindungi dia yang usaha dia untuk memperlihatkan dia seorang ayah yang sangat baik, saya terus menjaga rahasia ini, tapi, karena kediaman saya, justru saya menjadi selingkuhan di mulut mereka?"

"Saya akui, saya bukan orang yang sangat ramah, saat saya tahu kabar kematian Wenny, saya juga pernah mengakui Tuhan itu adil, tapi lagipula orangnya sudah pergi, membahas masalah lalu lagi juga tidak ada gunanya tapi, mereka berkali-kali melukai anakku, saya sungguh tidak bisa terus menerus bertahan lagi."

"Dia adalah reputarsi keluarga milioner Yan! Dia bukan anak seorang selingkuhan!"

Saat ini detik ini, seluruh wartawan terkejut karena beNancy rahasia ini.

Siapapun tidak menyangka keluarga Yan ternyata menyembunyikan rahasia seperti ini, dan lagi adalah nyonya Yan sendiri yang mengatakan hal ini kepada publik.

Dia demi suami, bertahan bertahun-tahun, sekarang membersihkan nama anaknya sendiri.

"Mohon kalian percaya yang semua yang hari ini saya katakan, jangan mengatakan anak saya lagi sebagai selingkuhan, dia bisa sampai hari ini juga tidak mudah."

"Hari ini saya mengeluarkan bukti yang akurat sesuai fakta, saya akan menerima semua pertanyaan dari kalian."

"Saya juga berharap kalian mengikuti karya film Silvia Yan, jangan menggunakan kabar negatif ini lagi untuk menyakiti dia."

Meneruskan, Selvie membungkuk memberi hormat kepada semua wartawan.

Semua yang dikatakannya begitu jujur dan dari hati terdalam, membuat orang tidak curiga.

Ternyata, keluarga Yan terus menyembunyikan rahasia seperti ini??

"Ibu Selvie, sekarang anda mengatakan semua ini, tidak takut keluarga Yan akan membalas andakah?"

Mendengar pertanyaan ini, Selvie senyum sangat kecut. "Jika demi anakku, saya mungkin saja membawa rahasia ini sampai ke kubur, sekarang saya berdiri, mengatakan semuanya, sudah bersiap untuk hancur! Saya tidak boleh egois lagi demi semua cinta, menyiksa hidup anakku."

"Saya berharap semua dapat melihat penampilan Silvia Yan dalam film, bukan berdasarkan dengan pandangan yang kotor melukai dia untuk melihat dia, anakku bukan anak selingkuhan! Dia selalu hidup dengan benar, bukan berhutang dengan siapapun."

Berkata sampai akhir, suara Selvie terhenti.

"Terimakasih, yang ingin saya sampaikan segitu saja." Dia menaruh mikrofon, teman baiknya disebelah memapah dia.

Wartawan di bawah panggung mulai memperdebatkan hal iini.

"Jika bukan karena seorang anak, dia pasti tidak melakukan hal ini, aku lihat barang-barang dia tadi terlihat benar adanya, siapa yang berani membuat ini semua untuk mengotori keluarga Yan?"

"Terakhir kali Silvia Yan terluka, Kingdom Entertaiment terus tidak membersihkan hal ini keluar, mungkin karena hubungan ini?? Silvia Yan sungguh tidak bersalah, ternyata dilukai keluarganya sendiri sampai seperti ini!"

"Demi melindungi anak-anak keluarga Yan dan suami sendiri, Ibu Selvie sungguh hebat, terus menahan bertahun-tahun, jika bukan karena melihat anak sendiri nyawa terancam, dia pasti tidak akan melangkah tahap ini."

"Sungguh sangat keji, setelah ini keluarga Yan bagaimana memperlakukan ibu dan anak ini?"

Selvie bukan balas dendam, dia sedang membersihkan!

Yang mengkhianati duluan bukan dia, dibohongi kata-kata manis betahun-tahun, dia juga sadar dengan menhadapi kebenaran jika tidak yang dibohongi bukan hanya dirinya sendiri.

"Selvie, kamu sudah melakukannya! Kamu sungguh berani, Silvia Yan pasti mengerti." Penuh perhatian Nancy menepuk pundaknya. "Semuanya sudah lewat."

Selvie sekarang sudah melakukan yang ingin dilakukan selama ini, akhir pekerjaan diserahkan kepada temannyam langkah kakinya begitu ringan, sepanjang hidupnya akhirnya dia telah melakukan hal yang pantas untuk dirinya sendiri, hanya saja saat keluar, langsung terlihat bapak Yan di depan pintu.

Empat saling bertatapan, Selvie terdiam, tapi saat ini tatapannya sudah tidak ada perasaan sedikit lagi, seperti hanya melihat orang asing saja.

Dia sudah tidak mau identitas sebagai nyonya Yan, yang dia inginkan hanya anaknya dapat hidup dengan baik??

Teman baiknya Nancy melihat pemandangan ini, dengan cepat menarik Selvie lari.

Sampai kembali ke kamar lantai atas, Selvie baru lega, barusan dilihat oleh bapak Yan, lehernya seperti dicekik, sangat tidak nyaman tidak bisa bernapas.

"Jangan dipikirkan lagi! Kamu sudah memilih kedepan kamu hidup dengan anakmu bersama, bukan juga bagus?"

"Aku ingin istirahat sebentar." Selesai bicara Selvie masuk ke dalam kamar, lalu mengunci pintu.

Nancy mengira dia ingin berdiam diri sejenak, tidak menahan dia, siapapun yang mengalami badai seperti ini, raga hati pasti akan lelah.

Beberapa menit kemudia, ada orang mengetuk.

"Siapa?"

"Tante Chen, ini aku, Silvia Yan."

Nancy tertegun, langsung lari membuka pintu, ternyata beneran Silvia Yan, dia sangat Bahagia. "Silvia Yan, akhirnya kamu datang!"

"Mamaku?"

"Dia bilang dia capek, ingin istirahat, di dalam kamar, mengunci dari balik pintu."

Silvia Yan dan Christian Jiang langsung bertatapan, Christian Jiang langsung menyuruh Albert menghubungi pengurus hotel, sangat cepat staff langsung mengantar kunci kamar hotel.

Silvia Yan mendorong pintu kamar, melihat Selvie baring di atas kasur, seperti seseorang sedang mengalami penyakit parah.

Langkah kakinya terhenti di samping kasur, tak lama, baru memanggil, "Ma??"

Bertahun-tahun, dia belum pernah secara langsung memanggil.

Mendengar suara ini, Selvie membuka matanya, terharu melihat Silvia Yan, terus mengalir air mata, suara sedikit gemetaran. "Bertahun-tahun, akhirnya kamu mengakui aku."

Silvia Yan menangis, berlutut dia samping Kasur, menggenggam tangan Selvie yang dingin.

"Aku yang tidak baik, anak yang tidak berbakti."

"Tidak, mama yang tidak baik, mama terlalu egois, sehingga membuat kamu mendapatkan akibatnya." Selvie sangat tidak rela kehilangan Silvia Yan, akhirnya hari ini, adalah hari yang sudah didambakan begitu lama.

Ibu dan anak berpelukkan bersama, Silvia Yan dengan lembut menghapus air matanya. "Semua sudah berlalu, pulang dengan aku ya? Setelah itu kita hidup bersama-sama."

Selvie tertegun, Selvie dengan pelan menggelengkan kepala. "Masih belum waktunya, aku ingin mengambilkan semua barang yang seharusnya menjadi milik kalian!"

Dia sudah berencana hal yang paling jahat, dia bisa pergi sejauh mungkin, tapi jika begitu, orang keluarga Yan akan semakin menggila, dan lagi Silvia Yan adalah penerus sesungguhnya keluarga Yan, ibu dan anak tidak perlu hidup begitu dalam ketidak adilan.

"Kamu suka syuting, maka kamu pergi syuting! Urusan keluarga Yan, mama akan membereskannya dengan baik, yang harusnya punya kita, siapapun tidak akan bisa rebut." Selvie dengan erat menggenggam tangannya, "Mama yang terlalu lemah, makanya kamu yang mendapatkan akbatnya, setelah ini mama akan bangkit kembali, Nia ingin menjadi ahli kuasa keluarga Yan, harus melewati mama dulu."

"Nanti, mama akan melindungi kamu, tidak akan membiarkan kamu begitu tersiksa lagi."

Hati Silvia Yan tiba-tiba merasa hangat??

Dia telah salah paham terhadap mamanya bertahun-tahun, bahkan telah mengatakan kata-kata yang menyakitinya??

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu