Love at First Sight - Bab 97 Sifat Dasar Manusia

"Hari ini lancar?" kata Christian sambil menatap Silvia dengan penuh perasaan lalu mengenggam tangannya.

Dia tahu pasti Silvia ingin mengatakan sesuatu, karena itu ia datang ke ruangannya.

Suamiku sangat cerdik hingga mengirim Albert untuk membantuku. Silvia berpikir, lalu ia berkata kepada Christian dengan serius, "Aku sudah meminta Lisa untuk membantuku menolak undangan pekerjaan itu, aku akan serius menyiapkan wawancara untuk kontrak kerja sama dengan Global Entertainment."

"Baik, lalu apa lagi?" kata Christian yang seolah mengetahui isi pikiran Silvia.

"Aku ingin mencari Maggie, untuk menyelesaikan masalah ini." jawab Silvia.

Silvia ingin memulai pembalasan, untuk membuktikan bahwa dirinya benar-benar bersih.

"Baik." kata Christian tanpa sedikitpun mempertanyakannya, ia mengerti Silvia, asalkan Silvia mengatakan apa yang diinginkannya, pasti akan tercapai, "Perlu aku bantu?" kata Christian.

Silvia melihat dengan sudut matanya, lalu ia berpikir, "Aku hanya ingin bicara padamu, kalau kamu benar-benar ingin membantuku, lebih baik kamu cepat menemaniku istirahat."

Tangan Silvia seperti memikat, menggoda gairah Christian.

Christian mencium wewangian yang ada di tubuh Silvia, lalu ia tersenyum dan merangkul pinggul Silvia, "Bila istriku sudah memerintah, aku tidak berani melawan."

Di luar, sinar bulan menyinari malam yang panjang nan sepi, tapi di dalam kamar suasana begitu memikat dan romantis.

...................

Silvia merencanakan agar Lisa memberikan pesan palsu kepada Melvin.

Pesan palsu itu berisi perusahaan yang ingin mengadakan kontrak dengan Maggie, tapi yang dikontrak hanyalah Maggie seorang, dengan kata lain, Melvin harus keluar.

Saat mendapatkan pesan nitu, Melvin sangat marah.

"Mengapa mereka bisa melakukan hal ini! aku sudah menjadi manajermu selama bertahun-tahun, aku yang paling tahu akan gayamu berpanggung, Maggie, lebih baik kamu istirahat, aku akan membantumu menghubungi perusahaan lain."

Mendengar perkataannya, Maggie tidak terlalu senang lalu berkata "Masih harus menunggu sampai kapan lagi!"

Ia menendang tong sampah, demi menghindar dari paparazzi di luar sana ia terpaksa bersembunyi dan sudah tinggal di dalam rumah kontrakan ini selama beberapa belas hari. Dirinya sangat merindukan tas bermerk yang dulu ia pakai, juga merindukan naik mobil-mobil mewah.

Bersembunyi seperti ini, setiap hari hanya makan sayur dan nasi putih, ia sudah muak!

Lagipula, hanya Maggie saja yang bernasib seperti ini. Tidak seperti Maggie, kehidupan Silvia sangat menyenangkan, setiap melihat ada wajah Silvia di majalah Entertainment, pasti Maggie merasa kesal.

"Maggie, masa kamu akan menerima syarat mereka, bagaimana denganku?" Melvin tidak percaya ternyata Maggie berniat melepaskan dirinya yang telah bekerja sama dengan Maggie selama bertahun-tahun.

Hanya demi sebuah kontrak dengan perusahaan.

"Kamu bisa mencari perusahaan lain! sekarang ini sudah sangat banyak manajer dimana-mana..." Maggie sudah di dalam imajinasinya yang akan segera menandatangani kontrak, dan menjadi aktris eksklusif.

Dalam rencana dan pikirannya, sama sekali tidak ada Melvin.

Tapi Maggie hampir tidak pernah berpikir bahwa biaya pengobatan saat Maggie menggugurkan anaknya, termasuk biaya makanan, pakaian, dan tempat tinggalnya saat ini adalah Melvin yang membayarkannya, meskipun uangnya tidak cukup, tapi Melvin melepaskan pekerjaannya, ia keluar dari Champion Entertainment dan membantu Maggie.

Bila Maggie berbalik untuk menghubungi perusahaan lain dan melepaskan Melvin, maka Melvin tidak dapat bekerja di industri ini lagi.

Melvin tidak sekikir Maggie, yang demi nama berani menjual apa saja.

"Baik, aku akan membantumu untuk bicara dengan mereka." kata Melvin.

Melvin berjalan keluar dari rumah sewaan itu, setelah menunggu cukup lama di lantai bawah, akhirnya ia berhasil tersambung dengan telepon perusahaan itu "Apakah kalian yakin akan membuat kontrak dengan Maggie?"

Orang yang di telepon itu dengan datar menjawab "Iya."

Melvin menghela napas, "Kalau begitu apakah kalian akan mencarikan manajer baru untuk Maggie? Aku... aku bisa untuk tidak menandatangani kontrak bersamanya, tapi aku harap kalian dapat membesarkan namanya, dia adalah artis yang hebat, hanya saja berjalan di jalan yang salah."

"Kamu sudah tahu Maggie berjalan di jalan yang salah, tapi mengapa masih tetap terus membantunya? Kelakuanmu ini dapat membahayakan dirinya, dan dapat membahayakan dirimu juga."

"Kamu siapa? mengapa suaranya sangat familiar!" tanya Melvin yang merasa ada kejanggalan.

Lisa yang ada di balik telepon itu berkata, "Kamu tidak salah dengar, aku adalah Lisa asisten Silvia, aku tahu hanya dengan cara seperti ini kamu bisa melihat watak Maggie yang sebenarnya, demi popularitas, ia tidak ragu untuk melepaskan Julius besearta anak dalam kandungannya, sekarang ini, tinggal dirimu yang terus mengikutinya, apakah menurutmu ini semua berharga?"

"Aku telah katakana bahwa Maggie hanya berada di jalan yang salah, dia bukan orang yang seperti itu!" balas Melvin.

Melvin sudah mengikuti Maggie dari pertama kali Maggie muncul di industri ini. Ia masih ingat saat Maggie baru memulai debutnya, dirinya masih polos dan baik hati. Saat itu, karena perkataan dari kelompok perempuan lain, ia merasa tersakiti, Melvin hanya tidak ingin memercayai bahwa Maggie telah berubah.

"Melvin, sebagai sesama manajer, aku hanya ingin menyarankan satu hal kepadamu, di luar urusan Maggie masih bisa bertahan di industri ini atau tidak, karirmu sebagai manajer sudah di ujung tanduk, kamu harus menentukan jalanmu ke depan, karena kamu masih memiliki anak dan keluarga yang harus dipelihara dan diberi makan, perkataanku sampai di sini, setelah kamu mempertimbangkannya, kamu bisa menghubungiku lagi." kata Lisa.

Melvin menutup teleponnya, ia tidak bertenaga untuk mengangkat tangannya, ia mengerti kondisinya saat ini lebih sulit dari kondisi yang Maggie hadapi.

Ditambah lagi setelah ia melihat ekspresi Maggie barusan, dia sama sekali tidak yakin akan bisa bekerja sama dengan Maggie lagi.

Tapi ia masih ingin memberikan kesempatan terakhir untuk Maggie, di malam harinya, ia membawa Maggie ke apartemen sewaan tempat ia debut pertama kali.

"Untuk apa kamu membawaku ke sini?" kata Maggie sambil mengerutkan alisnya, ia lalu memakai topi dan melihat ke sebelahnya, "Bukankah aku menyuruhmu untuk menghubungi perusahaan itu? hasilnya bagaimana, kapan aku harus pergi menandatangani kontraknya!"

Melvin menghela napas, "Waktu itu, kamu memluai semuanya dari tempat ini, sebenarnya semua belum terlambat, dalam industri ini semuanya bisa berubah dalam sekejap, asalkan kamu berlatih teknik berakting dengan baik, cepat atau lambat kamu akan bebas dari ini semua, aku akan terus menemanimu."

"Mengapa harus mulai dari tempat ini? Bukankah sudah ada perusahaan yang bersedia membuat kontrak denganku?" kata Maggie dengan kesal.

Maggie sangat membenci tempat ini, lagi pula ia sudah pernah merasakan kehidupan mewah dan serba ada, ia sama sekali tidak bisa kembali ke tempat ini.

Di tambah lagi, Melvin memang sudah tidak ada di dalam rencana Maggie ke depan.

Karena itu, saat perusahaan bersedia mengontrak Maggie dengan syarat melepaskan manajernya sekarang, Maggie tanpa berpikir panjang langsung mengiyakannya.

"Maggie, apa sekarang kamu masih...." Kata Melvin.

"Aku tahu, kamu tenang saja, aku tidak akan membuangmu!" kata Maggie dengan buru-buru membalikkan kepalanya melihat Melvin.

Tatapan mata Melvin memancarkan sebuah harapan, ia tahu, Maggie yang dulu belum benar-benar hilang, ia lalu berencana akan mengatakan seluruh perkataan Lisa kepadanya di telepon siang tadi, lalu menggunakan uang jajannya selama satu minggu untuk menraktir Maggie pergi makan ke restoran kelas tengah demi merayakan permulaan yang baru.

tapi rencana indahnya itu dihancurkan oleh perkataan yang dilontarkan Maggie sesudahnya.

"Setelah aku menjadi terkenal, aku akan memberimu uang kompensasi, untuk sementara waktu ini lebih baik kamu beristirahat." kata Maggie. Perkataannya lebih tajam dari sebuah pisau.

"Kamu menyuruhku untuk beristirahat? apakah kamu tahu bagaimana dunia luar membicarakan kita sekarang?" Melvin benar-benar tidak menyangka Maggie akan memperlakukannya seperti seekor anjing.

"Aku mohon, orang yang akan mereka kontrak adalah aku, aku tidak bisa membawamu, aku sudah katakana bahwa nanti aku akan berikan uang kompensasi kepadamu! banyak bicara!" kata Maggie yang mengenakan sepatu hak lalu berjalan ke pinggir jalan dan memanggil taksi.

Saat itu hati Maggie kembali berandai untuk menjadi primadona dalam industri hiburan, tapi ia tidak ingin menghadapi kenyataan.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu