Love at First Sight - Bab 431 Pemotretan Ulang

Selesai mengatakan kalimat ini, Silvia Yan tidak berkata lebih, dia juga segera mengikuti Goldie untuk berjalan pergi.

Pandangannya sangat tenang, sewaktu melihat ke arah Danny, hanya ada pandangan kagum yang sangat sopan, itu saja.

Melihat kepergiannya, hati Danny ada sedikit perasaan tidak puas, dari sewaktu muda dia begitu didamba-dambakan oleh semua wanita, tidak peduli apakah pemeran wanita yang bekerja sama dengannya, atau fans wanitanya, asalkan dia sedikit baik terhadap mereka, dia juga bisa mendapatkan semuanya.

Tetapi Silvia Yan menolaknya dan mendorong dia sejauh-jauhnya.

Walaupun dia sudah menikah, dan Danny juga tidak ingin mempunyai hubungan khusus dengannya, tetapi dari dalam pandangan Silvia Yan bisa terlihat ketidakpeduliannya terhadap Danny.

Tunggu sampai di lokasi syuting, mereka juga sedang mempersiapkan adegan pertama.

Cristo awalnya ingin mengenalkan mereka berdua, tetapi Danny hanya tersenyum, "Sudah bertemu."

"Sudah bertemu?" Cristo melihat ke arah Silvia Yan.

Silvia Yan menganggukan kepalanya, menandakan iya.

"Baiklah, kalau begitu kita langsung mulai pemotretan." Cristo juga tidak berkata lebih, karena mereka berdua adalah artis profesional, dan juga karena lokasi syuting sudah menghabiskan banyak waktu, jadi kalau tidak segera dimulai pemotretan, maka mungkin...

Adegan ini, kesulitannya lumayan besar, identitas asli pemeran pria ditemukan secara tidak sengaja oleh pemeran wanita, kemudian mereka melakukan adegan berkelahi di suatu pabrik kosong, bisa disebut sebagai salah satu adegan gerakan paling menarik dalam film ini.

Danny dari samping mengamati Silvia Yan, dengan pengalaman terhadap lawan mainnya, tubuh yang bagus dan tinggi seperti tubuh Silvia Yan, kebanyakan hanyalah vas bunga yang cantik, hampir semua adegan berkelahi juga menggunakan efek yang ditambah oleh para editor, dia mau melihat bagaimana cara wanita ini membuat malu dirinya sendiri.

Semua fokus Silvia Yan ditujukan kepada skenario, dia juga bekerja sama dengan perias untuk mengganti riasannya.

Sewaktu dia berjalan keluar dan berdiri di depan kamera dengan menggunakan kemeja putih dan bot tinggi hitam, wajah Danny juga mengeluarkan ekspresi terpesona.

Berbeda dengan kelembutan wanita pada umumnya, kecantikan Silvia Yan juga mempunyai aura keunikan dirinya sendiri.

Alami, keren....semua kata juga tidak bisa digunakan untuk mendeskripsikan kesempurnaan Silvia Yan.

Disaat ini pandangan Danny terlihat ada perasaan ketertarikan yang berat, dia secara perlahan-lahan berjalan mendekati Silvia Yan, dan berdiri tepat di posisinya sendiri.

"Ready, Action!"

Danny memang mempunyai kemampuan, dari sutradara menjerit kata mulai dia bisa dengan cepat untuk masuk ke perannya, berjalan dengan langkah besar ke depan, tangannya diletakkan di atas bahu Silvia Yan, kemudian menyodorkan pistol ke arah dahi Silvia Yan, Silvia Yan seharusnya menghindarinya dari bagian kanan, setelah itu dia harus menyerang bagian perutnya.

Danny sangat memandang rendah adegan berkelahi Silvia Yan, jadi dia sama sekali tidak siap, hanya saja sewaktu Silvia Yan mengeluarkan tangannya, dia ada menghindar sedikit, tetapi setelah itu dia juga mundur untuk beberapa langkah, tumbukan Silvia Yan sangat bertenaga, jauh lebih kuat dari prediksinya.

Sewaktu ini kakek Jiang yang berada di sekitar juga melihat adegan ini, setelah melihat Danny mundur beberapa langkah, dan mengeluarkan ekspresi kesakitan, bibirnya juga mulai naik membentuk senyuman.

Silvia Yan sepertinya memang merupakan cucu menantu dari keluarga Jiang, untuk menghadapi orang yang sangat sombong, sudah diharuskan menggunakan tumbukan yang kuat!

Mulut Danny mulai bergerak naik, senyumannya bertambah perasaan menggoda.

"Aku tidak terpikir, tinjuanmu sangat bertenaga, sangat bagus."

Silvia Yan berhenti, dan menanyakan kondisi tubuh Danny, setelah memastikan tidak ada luka, dia juga berbalik dan meninggalkannya.

"Aku mulai menantikan kerja sama di antara kita."

"Benarkah?" Silvia Yan melihat ke arahnya sejenak, dalam ucapannya bisa terdengar sedikit merendahkan Danny.

Dia mempercayai pandangan Christian Jiang dan Cristo, dia juga sudah memahami karya yang dihasilkan oleh artis ini, harus diakui bahwa dia adalah seorang artis yang berkemampuan, tetapi dia tidak menyukai sikap yang sering dikeluarkan pria ini, yaitu sikap memandang rendah artis wanita.

Seperti semua wanita di dunia ini harus selalu menggunakan pandangan mengagumi untuk melihatnya....

Yang Silvia Yan tidak ketahui adalah, perlakuan dinginnya ini sudah dilihat dan disukai kakek Jiang.

Dia yang menghindari Danny, membuat kakek Jiang sangat senang.

Awalnya sewaktu kakek Jiang baru menyerahkan kekuasaan perusahaan Kingdom ke tangan Christian Jiang, perusahaan juga memutuskan untuk bekerja sama dengan artis luar, setiap kali melihat Christian Jiang berkomunikasi dengan mereka, dia juga sangat tidak senang, karena dia sama sekali tidak suka dengan orang asing yang berambut pirang dan bermata biru, masalah yang berada di hatinya, Christian Jiang juga sangat mengerti, tetapi karena memikirkan masa depan Kingdom, perusahaan harus bekerja sama dengan perusahaan luar, dengan begini bisa membawa keuntungan ke kedua belah pihak.

Tetapi sekarang perlakuan Silvia Yan sangat memuaskan kakek Jiang, selanjutnya di rumah, dia juga sudah boleh mengutarakan pemikiran sebenarnya.

"Lanjutkan! Harus ingat, kalian tidak usah memedulikan posisi kamera, kamera akan terus mengikuti kalian, adegan gerakan diubah menjadi lebih alami, baik, bersiap-siap untuk mengulang sekali lagi." Cristo sangat mempercayai mereka berdua, dia melihat gerakan Silvia Yan yang sangat bertenaga, dia juga tidak menjerit berhenti, karena dia mengerti ini adalah cara Silvia Yan untuk melindungi dirinya sendiri.

Kamera sekali lagi mengarah ke arah mereka berdua.

Danny berjalan maju, mengulurkan tangannya, dan mengangkat pistolnya, kemudian Silvia Yan mengeluarkan tinjuannya, dan kedua orang ini dengan cepat terlibat dalam perkelahian yang...

Walaupun kali ini sudah mempunyai persiapan, tetapi sewaktu Danny menerima tumbukan dari Silvia Yan, dia masih terkejut, karena kali ini, tinjuan Silvia Yan lebih bertenaga dari sebelumnya, lebih kejam.

"Mengapa bisa kamu!"

"Kalau yang datang bukan aku, kamu juga sudah mati."

"Cukup, sampai disini saja."

Selesai mengatakannya, kedua orang ini menghentikan gerakan mereka disaat yang sama.

"Baik, lewat!"

Danny tidak tahan untuk memujinya, Silvia Yan tidak hanya melakukan gerakan itu secara sempurna, pandangannya juga berubah dengan cepat, emosinya sangat mendalami perannya ini, bisa bekerja sama dengannya, sangat mudah dibawa lari oleh kecepatannya, tetapi kecepatan ini sangat menguntungkan pemotretan, dia adalah seorang artis yang berkemampuan.

Disaat yang sama, semua orang juga melihat kemampuan artis pria asing itu, dia dan Silvia Yan bekerja sama, benar-benar sangat menakjubkan, membuat semua staf di lokasi syuting tidak henti-hentinya memuji mereka.

Pemeran pria sekarang lebih hebat dari pemeran pria dulunya!

"Silvia Yan, beberapa hari yang lalu selalu ada acara lain, malam ini kamu juga makan bersama dengan semua staf, sekaligus untuk menyambut kedatangan Danny." Cristo mencari waktu luang untuk berkata pada Silvia Yan.

Tetapi Silvia Yan tersenyum dan menggeleng-geleng kepala, "Aku tidak pergi lagi, Christian Jiang masih menungguku di rumah, adegan besok masih harus dilatih olehku dengan bantuan darinya."

"Baiklah, sampai jumpa besok." Cristo menganggukan kepalanya, tidak mencari cara membujuk Silvia Yan lagi.

Setelah itu, Silvia Yan berganti baju dan segera meninggalkan lokasi syuting.

Danny yang berjalan keluar dari kamar rias juga melihat bayangan punggungnya yang berjalan meninggalkan lokasi syuting, dia tidak tahan untuk memujinya, artis cantik seperti ini tidak suka berkumpul bersama para staf?

Semua hati Silvia Yan juga sedang berada di rumah dengan Christian Jiang.

Tidak peduli betapa indah pemandangan di luar sana, tetap tidak bisa dibandingkan dengan dunia berdua dia dan Christian Jiang, setiap saat dia merindukan wajahnya, merindukan pelukannya, perasaan ini tidak bisa dimengerti oleh orang luar.

Malam mulai larut, Silvia Yan juga diantar pulang oleh Goldie ke villa.

Pintu didorong, dia juga melihat lampu ruang kerja sudah redup, kelihatannya suaminya sudah beristirahat.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu