Love at First Sight - Bab 184 EQ Rendah?

Silvia tidak mengatakan apa-apa lagi, dia hanya bermanjaan dalam pelukan Christian, mencari sebuah posisi yang nyaman dan tertidur.

Pekerjaan hari ini terbilang cukup melelahkan, setiap langkah kaki yang diambil saat ini semakin mendekatkannya pada posisi bintang kelas internasional.

Dia berharap jalan masa depannya akan semakin lebar dan luas…..

Tetapi, di sisi lain Dhison malah perlahan terus mengejarnya.

Dibandingkan ketenangan disini, Albert dan Kak Lisa sibuk setengah mati, Albert kewalahan mengurusi urusan internal di Kingdom Entertainment, sedangkan Kak Lisa hampir pingsan menghadapi tawaran dan kontrak yang berdatangan untuk Silvia.

Hanya saja dia akan melihat Albert sesekali, secara tidak sadar menunjukkan senyuman yang sangat manis.

Dan Albert sendiri tidak menyadari itu.

Saat Albert mengangkat kepala lagi, tepat melihat ekspresi wajah Kak Lisa…. Sekujur tubuhnya seketika terasa merinding.

“Kenapa kamu melihatku terus!”

Wajah Kak Lisa langsung memerah, panik hingga terus menggelengkan kepala.

“Albert, apakah emosionalmu tidak bisa sebanding dengan kepintaranmu? Kenapa harus bertanya seperti itu!’

“Lagipula, memangnya kamu tidak bisa merasakannya?”

Kak Lisa merapatkan bibir, dalam hati merasa sangat kacau, pada akhirnya dia tiba-tiba menyadari bahwa bisa berduaan dengan Albert di ruangan ini adalah kesempatan baik, mana boleh serakah dan mengharapkan lebih!

Kak Lisa menenangkan hatinya, saat baru ingin membaca sebuah surat kontrak, terlihat tumpukan dokumennya tergeser didorong, kemudian Albert pun berpindah duduk di depannya.

“Kamu….. kamu kenapa kemari!”

“Bukankah lebih mudah untukmu melihatku jika berjarak lebih dekat?”

Kak Lisa terkejut, jantungnya berdetak dengan cepat, wajah tampan Albert terpampang di depan Kak Lisa seolah tidak terjadi masalah apapun! Kak Lisa tiba-tiba bingung harus bagaimana, apakah Albert sungguh hanya ingin membiarkan dia melihatnya?

Ini terlalu…. Terlalu mengharukan.

Kak Lisa mencubit diri sendiri di bawah meja, sedang mempertimbangkan untuk menyerangnya atau tidak.

“Bukankah begini lebih baik? Kalau tidak kamu harus terus menyampingkan kepala, memangnya lehermu tidak pegal?” Albert berkata dengan sangat santai.

Dengan begini, Kak Lisa mengerti akan semuanya, Albert sama sekali tidak mengerti kenapa dia melihatnya! Sungguh bodoh….

Kak Lisa membawa semua surat kontrak menuju ke tempat yang diduduki Albert tadinya, tidak seharusnya dia berpikir terlalu indah, jika terus bersama orang bodoh ini, pelan atau cepat dia pasti pingsan dibuatnya.

Melihat Kak Lisa berhadapan dengan surat kontrak yang tebal dan berat itu, ujung bibir Albert pun terangkat, wajahnya tampannya menunjukkan senyum yang manis, perempuan itu terlihat sangat menggemaskan dari sudut pandangnya…..

……

Dalam waktu satu minggu, Silvia mendatangi berbagai panggung pameran yang besar, dia menerima banyak tawaran pemotretan majalah, jadwalnya sangat padat, satu persatu diselesaikan dengan penuh semangat.

Karena sudah cukup terkenal di dunia hiburan Paris, banyak sutradara internasional melirik artis cantik berdarah negara tirai bambu ini.

Christian sudah tidak bisa terus mengikutinya, dia harus kembali lebih awal untuk menyelesaikan masalah di kantor. Setelah Silvia selesai melakukan pemotretan dan kembali ke perumahan, dia sudah selesai mempersiapkan kopernya.

Melihat keadaan Christian semakin membaik setelah istirahat beberapa hari, Silvia pun merasa lebih lega.

Saat mengantarnya masuk ke dalam mobil, Silvia tidak kuat menahan diri dan langsung memeluknya, menciumnya….

“Aku akan cepat kembali, tunggu aku di rumah.” Silvia memeluknya, sambil tersenyum, “Tunggu aku.”

Christian memeluknya dengan penuh kasih sayang, mencium keningnya sembari berkata, “Harus jaga diri baik-baik, hm?”

“Tenang saja.” Silvia tersenyum dengan semakin dalam.

Mereka kembali berciuman dengan mesra, semakin lama semakin mendalam, hingga mulai merasa kesusahan bernafas, mereka baru saling melepaskan dengan tidak rela.

Di malam yang gelap, sama sekali tidak menyadari ada seseorang memanjat dinding dan mengambil foto tentang mereka.

Meskipun berjarak sangat jauh, pencahayaan kurang bagus, dan dia tidak bisa mengambil wajah laki-laki itu, tetapi kelihatan jelas mereka sedang berciuman! Dan hubungan itu terlihat sangat akrab.

Daniel melihatnya dengan senyuman bangga, dia sudah mengikuti Silvia bergitu lama, akhirnya membuahkan hasil juga!

“Silvia memang menyembunyikan seorang laki-laki!”

“Tunggu saja, dengan sangat cepat semua rahasiamu akan terbongkar.”

……

Setelah mengantar Christian pergi, Silvia memperhatikan kamar yang terasa hampa, melihat kursi yang pernah diduduki Christian, tiba-tiba merasa sangat kehilangan.

Silvia tidak bisa membohongi perasaannya, dia merasa sangat gelisah saat Christian pergi, baru beberapa menit kepergiannya saja, dia sudah mulai merindukannya.

Demi posisi bintang kelas internasional, dia harus bertahan! Silvia telah mendapatkan banyak pelatihan disini, yang tidak mungkin bisa dia dapatkan di negeri asal, dia membutuhkan kesempatan dan panggung yang ada disini.

Kak Lisa juga merasakan kesedihan dan kegelisahan yang sama seperti Silvia.

Meskipun berkali-kali dia merasa kesal pada Albert yang EQ-nya sangat rendah, tetapi saat tidak melihatnya sekarang, dia malah merasa sangat perih di hati.

“Jangan dipikirkan lagi, selesaikan perjalanan ini dengan cepat dan pulang menemaninya.” Kak Lisa terus menghibur Silvia, karena takut suasana hatinya yang buruk mempengaruhi hasil pemotretan.

Silvia mengiyakan dengan serius, “Kamu juga.”

Kak Lisa tersedak sesaat, “Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan.”

Suasana hatinya sudah terlihat jelas pada wajah itu, semua orang yang melihatnya pasti mengerti, Silvia pun tersenyum sambil berjalan ke dalam kamar.

Belakangan ini terjadi terlalu banyak masalah besar di Global Entertainment, semua netizen di media sosial sangat memperhatikan dan ikut meramai-ramaikan, lama-kelamaan mereka pun mulai tertarik oleh berita lain, rekaman yang menempati posisi pencarian terhangat itu pun mulai tidak dihiraukan orang-orang.

Kirana sangat rendah hati, dia terus menghadiri berbagai pesta minuman untuk mengembalikan suasana. Situasi di Global Entertainment pun perlahan membaik, tetapi sebenarnya semua karena Silvia masih di perusahaan ini.

Dhison malah tidak selalu bersama Kirana, karena dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari tahu soal Lynn dan gadis itu.

Semua yang dia katakan pada gadis itu adalah karangannya sendiri.

Dia menggunakan identitas agen khusus Global Entertainment untuk membuat gadis itu salah paham dengan Silvia, bahkan memberikan banyak uang kepada gadis itu dengan mengatasnamakan Silvia, “Semoga kalian bisa mengerti, karir Silvia sedang meningkat dengan cepat, tidak boleh terjadi apapun dengan badannya, masalah donor…. Lupakan saja ya..”

“Tetapi dia sudah janji! Sekarang berubah pikiran?” Gadis itu melihat Dhison dengan wajah kesal.

“Christine, kita tidak punya acara lagi, Silvia tidak bisa melepaskan kesempatan baik saat ini, dia juga tidak mampu membayar denda pelanggaran kontrak.”

“Langgar kontrak? Heh, aku tidak mengerti soal begituan, yang aku tahu adalah, Silvia adalah seorang pembohong!” Christine bergerak mundur dua langkah, matanya dipenuhi ekspresi marah, ”Aku tidak butuh uang kalian, semua sudah seperti ini, semua gara-gara Silvia yang berubah pikiran seenaknya, demi uang, dia sudah melepaskan nyawa satu orang!”

Dhison berpura-pura menunjukkan wajah tak berdaya, seolah ingin membantu mereka tetapi tak mampu membawa Silvia pulang, saat meninggalkan rumah Christine dengan ekspresi menyedihkan itu, dia pun tersenyum dengan dingin.

Akhirnya musuh Silvia di dunia ini bertambah satu lagi.

Christine langsung berlari ke kamar pasien Lynn di rumah sakit, saat melihatnya masih menonton film drama Silvia, dia pun tidak tahan dan langsung mencegahnya, “Cukup, jangan nonton lagi, kamu menontonnya pun dia tidak akan datang menolongmu, dia sama saja dengan Maggie yang menghalalkan semua cara demi mendapatkan uang!”

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu