Love at First Sight - Bab 256 Kalau Kamu Sudah Lelah, Kita Pulang Sekarang

"Tuhan, kenapa ada orang yang punya tubuh seindah ini!"

"Kalau menurut pendapat aku, Christian Jiang tidak mungkin gay, soalnya otot dan garis di tubuhnya itu, benar-benar hebat sekali, dia pasti adalah laki-laki beneran."

Perdebatan di media sosial sudah berpuluhan ribu, semuanya sedang memuji tubuh Christian Jiang yang indah itu, Harley sudah tenggelam didalam perdebatan itu.

Kak Lisa dan Albert Qin juga sudah melihat berita itu.

Ini juga kali pertama Kak Lisa melihat tubuh Christian Jiang, walaupun belakangan ini dia adalah salah satu karyawan yang lumayan dekat dengan Christian Jiang, tetapi melihat badannya secara langsung seperti itu membuat dia sangat berdebar.

"Wah, jadi Silvia Yan tiap malam melihat tubuh seperti ini sebelum tidur?"

Dia beruntung sekali!

Sambil mengisyaratkan mereka untuk diam Kak Lisa melihat ke arah Albert Qin dan membayangkan tubuhnya yang tertutup oleh bajunya........

"Tidak usah pikir lagi, meskipun aku tidak bisa mengalahkan Direktur kita, tapi badan aku jauh lebih bagus dari Harley."

Kak Lisa pun tersenyum malu, "Itu sudah pasti, kamu adalah orang yang aku pilih!"

Dia pun lanjut melihat ke layarnya dan melihat selembar foto Silvia Yan yang sedang membantu Christian Jiang mengambil jubahnya diatas pentas, Kak Lisa tidak bisa menahan dan tertawa, "Melihat Silvia Yan bisa bertahan sampai hari ini, aku sangat bahagia, mereka dua memiliki hati yang sama, siapapun tidak bisa memisahkan mereka!"

Karena jika kamu mengganggu salah satu dari mereka, yang satunya lagi pasti akan menggunakan seluruh kekuatannya untuk membantu.

"Jadi kalau kamu sama aku?" Albert Qin meletakkan kertasnya dan bertanya.

Kak Lisa berpikir sejenak dan berkata, "Tidak ada orang yang akan menindas kita......"

Satu detik kemudian, Albert Qin langsung menarik Kak Lisa dan memeluknya, "Iya, cuman kamu yang bisa menindasku......"

Kak Lisa pun tersipu malu lalu tersenyum dan memeluknya dengan erat.

Setiap orang memiliki perasaan yang berbeda-beda, yang beruntung adalah mereka yang berhasil menemukan orang yang cocok dengan mereka di lautan manusia ini dan menjadikan orang itu sebagai pendamping hidupnya.

..............

Sebenarnya para reporter yang berada disana sedikit merasa kecewa karena mereka tidak bisa melihat kemampuan bertinju Christian Jiang! Kalau dipikir-pikir itu adalah suatu kesempatan yang sangat sulit didapatkan.

Silvia Yan menemani Christian Jiang kembali ke ruang ganti dan melemparkan jubah itu kepadanya, "Aku menyesal! Sekarang semua orang sudah bisa melihat tubuh kamu yang bagus, lain kali aku akan lebih memperhatikanmu lagi."

"Tapi mereka cuman melihat saja, yang bisa memegangnya cuman kamu." Christian Jiang menggenggam tangan Silvia Yan lalu meliahat jam, "Sudah capek? Aku bisa langsung mengalahkannya dan kita langsung pulang."

Silvia Yan mengeleng-gelengkan kepalanya lalu berkata, "Tidak capek, sekarang aku malah merasa sedikit menarik."

Hari ini Silvia Yan cuman mau menjadi pendampingnya dan melihat dia menjadi host dipertarungan ini.

Didalam foto yang dipotret oleh reporter, sebagian besar dari foto itu Silvia Yan hanya sebagai background saja, kalau tidak mengambil jubah Christian Jiang, dia hanya berdiri diam disampingnya dan menggunakan cara yang paling biasa untuk mendukungnya.

Tapi walaupun begitu, dia juga bisa melihat sebuah pertarungan antara mereka berdua.

Setelah selesai mengganti pakaiannya, mereka kembali ke hall utama, saat ini semua reporter sudah dilarang masuk dan dihalangi didepan pintu masuk, ini juga bagian dari rencana keluarga Harley, mereka butuh beberapa waktu unutk menjelaskan tentang pertarungan tadi.

Silvia Yan sekarang merasa lebih lega karena sudah tidak ada reporter yang terus memotretnya disampingnya, dan sekarang ia bisa menikmatinya ketampanan Christian Jiang dengan lega karena tidak usah tersoroti oleh reporter.

Semakin ia dekat dengan Christian Jiang ia semakin mengerti tentang dirinya, ia semakin tidak bisa mengontrol rasa cintanya pada Christian Jiang, perasaan cinta itu sudah tidak bisa dihapus.....sebenarnya, Silvia Yan juga tidak ingin mengontrol perasaannya.

"Sekarang mau bertarung apa lagi?" Jansen Jiang bertanya kepada keluarga Harley.

Harley pun sengaja batuk, lalu memukul meja untuk menyuruh pelayan untuk mengambilkan kartu, "Sekarang para reporter sudah tidak ada, kita main kartu saja, cuman sekedar main-main saja hanya saja kita pakai nilai yang lebih besar?"

Christian Jiang dengan muka yang tanpa ekspresi berkata, "Lebih besar?"

Harley langsung menunjuk kearah Silvia Yan dan berkata, "Dia! Kalau aku kalah, dia ikut dengan aku."

Ini bukannya senagja mencari masalah?

Harley tertawa dan berkata, "Tentunya, kamu juga boleh menambah."

Christian Jiang meihat kearah Harley dan berkata, "Dia bukan barang taruhan."

"Bukannya cuman artis saja.......sekarang aku bisa menghubungi artis yang ada di Glorious Corporation datang kesini, kamu suka yang mana, suka kamu pilih."

Raut muka Christian Jiang sudah berubah menjadi sanagt tidak enak dilihat, Greddie berdiri dan menahan anaknya, "Sudah, tahu batasan."

"Tidak berani? Takut kalah!" Harley mengira Christian Jiang takut dengannya, ia pun semakin berasa puas.

Christian Jiang sebenarnya ingin sekali langsung membuka mulut dan memberi pelajaran pada laki-laki brengsek ini yang tidak tahu sopan santun, tetapi Silvia Yan yang ada disampingnya langsung membuka mulut dan berkata, "Baik, aku bertarung denganmu, kalau kamu kalah, kamu harus mengekspose didepan para reporter kalau karena kamu tidak bagus dibidang tiu jadi kamu sengaja meghancurkan Christian Jiang."

Wajah Greddie pun langsung berubah, ia merasa sepertinya ini tidak begitu bagus, tetapi Harley sudah duluan menjawabnya, "Baik! Kita sudah sepakat yang, tapi kalau aku berlaga berduaan dengan kamu saja orang lain akan merasa aku menindas wanita, kalian boleh main bersama, anggap saja satu team."

Christian Jiang melihat Silvia Yan, tidak ada reaksi, jelas-jelas Harley sendiri yang cari mati, jangan salahkan dia.

Anggap saja menemani istrinya bermain kartu.

Jansen Jiang merasa hari ini ia sudah menghabiskan waktunya sia-sia, akhir permainan ini sudah sangat jelas, ia tidak ingin melihatnya lagi.

Kalau saja orang lain dari keluarga Christian Jiang yang main, mungkin masih bisa bertarung, tapi mereka malah sengaja memilih Christian Jiang...... bolehkah dia kluar dan mencari sedikit udara dulu, kalau tidak ia takut ia akan tertawa terlalu keras dan sepertinya itu akan sangat memalukan untuk keluarga Harley.

Ketika anak dan ayah keluarga Harley cuci tangan, Christian Jiang sengaja menarik Silvia Yan dan berkata, "Bagaimana kamu bisa percaya denganku?"

"Aku bisa." Silvia Yan menjawab, "Kali ini aku menggantikan kamu menang, kamu menggantikan aku untuk menyemangati."

"Orang itu cuman tahu makan dan main, kamu jamin?"

Silvia Yan menundukkan kepalanya berpikir sebentar lalu berkata, "Nanti aku akan kasih tahu kamu, kenapa aku mau beradu main kartu, tapi malam ini aku ingin bertarung demi kamu sekali."

Permintaan dari dia, Christian Jiang sama sekali tidak pernah menolaknya.

Dia menundukkan kepalnya dan melihat tangan yang menarik bajunya, lalu dengan muka yang tersenyum ia berkata, "Baik, kali ini lihat kamu."

"Jadi kalau aku........."

"Tidak ada kemungkinan seperti ini." Christian Jiang berkata dengan tegas, tidak peduli bagaimana kemampuan Silvia Yan dalam bermain kartu, tapi ada dia, kaalah, itu tidak mungkin.

Terlebih lagi ia bisa sepenuh hati mempercayai Silvia Yan, dia bukan wanita yang selalu berharap pada laki-laki untuk bisa berhasil,diantara mereka masih ada banyak hal yang butuh saling dimengerti, sampai saati ini, ia hanya seperti penggaris dan sepatu Silvia Yan, ia sangat tahu dengan seleranya, tetapi yang lain dari tiu, ia akan pelan-pelan mencarinya.

"Kali ini bergantung pada kamu, aku benar-benar tidak bisa main kartu." Christian Jiang berkata.

"Benarkah?" Dia tidak percaya dan melihat kearahnya.

Christian Jiang tersenyum dan menggenggam tangannya dengan erat.

Meja bertarung sudah selesai disiapkan, Harley sama sekali tidak butuh persiapan apa-apa, karena sepertinya ia tiap hari juga main kartu, yang paling disukainya adlah taruhan, selesai duduk ia pun menjadi sangat senang.

Ini bisa jadi adlaah kelebihannya, apakah ia pasti tidak akan kalah?"

Ketika Silvia Yan hendak duduk dikursi itu, Christian Jiang menariknya dan duduk disana lalu menyuruh Silvia Yan duduk diatas kakinya.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu