Love at First Sight - Bab 90 Pembalasan Yang Kejam

“Tidak bisa!”

Melvin segera menyangkal ide Maggie, dia sudah lagi diselidiki, sekarang mereka masih belum ada bukti yang konkrit, asalkan Maggie bilang tidak kenal dengan Ardi, maka masih ada tempat untuk kembali berpijak baginya.

Tapi kalau dia sungguh melakukan itu, maka itu seperti menyatakan kalau dia benar-benar ada hubungan dengan Ardi, masalah tak akan terselesaikan.

“Kalau KB membatalkan kontrak karena kejadian ini, aku bakal bantu kamu cari kontrak dengan perusahaan lain, kamu tenang saja, aku tidak akan menyerah sama kamu.”

“Apa gunanya? Aku sudah tidak muda, masih bisa menanggung cobaan beberapa tahun lagi, lagian Ardi tidak akan memaafkan aku, dia tahu aku ada foto dia meniduri aku, kalau tunggu sampai dia mengancam aku semua sudah terlambat, aku harus mengambil kesempatan dulu!”

“Maggie.......Kamu!”

Melvin tidak tahu harus bagaimana menasihatinya lagi, cuma bisa mengatakan, “Aku pergi cari beberapa wartawan dulu, kamu jangan panik, pelan-pelan saja.”

Aktris yang kembali aktif seperti Silvia tidak banyak, pasti banyak sekali media yang sedat memusatkan perhatian ke dirinya.

Meskipun rencana Maggie sangat bahaya, tapi juga hanya jalan ini yang bisa diambil.

Melvin dengan mengeluarkan sedikit uang, menyogok dua orang wartawan dan mengatur wawancara untuk Maggie.

Sore itu juga berita yang menghebohkan itu menjadi berita top one.

“Sebenarnya ratu aktris, atau ratu tidur!”

“Selangkah demi langkah untuk kembali aktif itu ada berapa banyak pria yang mendukung dari belakang?”

“Persekongkolan sudah tersebar, ada bukti foto ada fakta.”

Semua judul berita di berbagai media berkaitan dengan Golden Film Award dan Silvia, kabar dia mendapat penghargaan persembahan terbaik ditambahi bumbu, bahkan menghina karakter Silvia, dan mengatakan dialah orang yang punya hubungan gelap dengan juri, bukan Maggie.

Juga menunjukkan foto ketika dia dan Ardi menjalani karpet merah bersama malam itu.

Berita negatif memenuhi media, Silvia terpojok oleh isu-isu tersebut, Champion Entertainment pun di anggap sebagai perusahaan rendahan yang mentenarkan artis dengan cara tak baik, juri yang tadinya tidak diketahui namanya juga di korek-korek oleh orang.

Semuanya menjadi bingung dengan situasi yang berubah-rubah, para fans yang awalnya turut bergembira atas penghargaan yang di dapat Silvia mulai membuat komentar, mencurigai Silvia apa karena terlalu jago akting, hingga menumpahkan semua air matanya di ranjang juri Golden Film Award.

Sedangkan Julius sebagai direktur Champion Entertainment, tidak henti-hentinya mendapat telepon dari para wartawan.

Dia terduduk di dalam kantor dengan naik darah, “Cepat suruh Maggie ke sini!”

Orang sialan itu memaksanya dengan cara yang begitu kejam, menarik semua orang untuk jatuh bersamanya!

Foto dan rekaman itu membuat persekongkolan dia dan Ardi terbeber, sekarang semua orang di Champion Entertainment mengetahui sifat aslinya.

“Dokter bilang dia sudah keluar rumah sakit, dan sekarang tidak tahu ke mana.” Sekretasinya menjawab.

“Ya pergi cari lah! Tidak peduli harus mengorbankan apa, pokoknya cari dia sampai ketemu!” Julius membentak dengan suara keras.

Maggie Jiang, tunggu saja kamu.

Julius dengan mengandalkan relasinya di dunia hiburan ini, akhirnya menemukan Maggie lewat kedua wartawan yang mewawancarainya tadi.

“Maggie, keluar kamu!”

Tak henti-henti dia memukul pintu, berteriak seperti orang gila, dia sudah dipaksa sampai di ujung tanduk, tidak mungkin ia akan memaafkannya.

“Direktur Bai, kamu pergi saja, Maggie tak ada di sini!” Melvin membuka pintu.

“Awas!” Julius mendobrak masuk, dan melihat Maggie terduduk di atas sofa, ekspresinya penuh hina dan senang.

Julius dengan napas terengah engah dan meninju dinding, “Bilang, kenapa kamu berbuat kayak gini!”

“Kalian yang memaksa aku, pas aku pingsan, Silvia malah mendapat penghargaan, berdasarkan apa coba? Dia itu sama sekali tak berhak menginjak di atas kepalaku!” Maggie membanting foto bukti persekongkolan Ardi dan Julius, “Aku tahu kenapa kamu cari aku, karena ini doang kan? Bawa saja, lagian aku juga masih banyak.”

“Cewek murahan!”

Tamparan Julius mendarat di wajah Maggie.

Emosinya tidak terkendali, setelah menampar Maggie dia pun sadar dari emosinya, “Kenapa kamu jadi begitu kotor demi mendapat penghargaan ratu aktris!”

“Aku kotor? Huh, pas kamu diam-diam tidur sama aku tanpa sepengetahuan Silvia, kenapa gak bilang aku kotor? Sekarang aku keguguran karena kamu, pingsan semalaman di rumah sakit, lalu kamu menghina aku sekarang?”

Julius menatapnya dan terdiam.

Dia sungguh tak menyangka masalah ini bisa sampai demikian.

Kalau dia tidak putus dengan Silvia, tidak berhubungan dengan Maggie, mungkin semua ini tak akan terjadi, mungkin di sudah menjadi menantu dari keluarga Yan.

Sekarang semuanya menjadi begini, siapa juga yang bisa ia salahkan?

Dia sendiri yang terlalu serakah, mengira dia dan Maggie itu cinta sejati, pada akhirnya......malah didorong masuk jurang.

“Asal kamu ingat saja, kalau aku tak ada jalan keluar, kamu juga tak bakal hidup nyaman!” Terakhir Julius memandangnya sekilas lalu membanting pintu pergi.

Dalam kejadian ini , yang paling terluka bukanlah dia, melainkan Silvia, jelas-jelas ia tidak melakukan apa-apa, tapi malah difitnah sebagai wanita zinah yang mengandalkan tubuhnya.

Julius mengisap satu per satu rokok, akhirnya mengumpulkan keberanian untuk telepon ke Silvia.

Dia mendengar suara Silvia dari balik telepon sana, ia menghirup napas dalam-dalam, “Ini aku.”

“Ada apa?” Silvia mengernyitkan dahi, suaranya begitu dingin dan datar.

“Silvia, maaf, aku tahu aku salah, juga tahu kejadian ini berpengaruh jelek banget sama kamu, aku sekarang lagi mikirin jalan keluar, kamu kasih aku waktu, aku pasti......”

“Kamu mau gimana selesaiinnya? Kamu memang ketemu sama Ardi, dan mengkhianati aku, bukannya emang gitu?”

Silvia setelah melihat berita, merasa pengorbanannya dulu sangat tidak pantas, “Kamu sudah membuat pilihan, sekarang dibeberkan sama Maggie itu salahmu sendiri, aku tidak perlu kamu bantu aku menjelaskan atau pun menjernihkan apa pun, kita berdua tidak ada kaitan apa-apa lagi.”

Selesai berkata Silvia langsung menutup telepon.

Julius mengepal handphonenya dengan sakit hati, terjongkok di tepi jalan, dia sudah mendapat hukuman yang paling sakit, penyesalan yang mengakar di hatinya, terasa menindihnya hingga tak bisa bernapas.

“Silvia......maaf.”

Lisa mendengar suara Silvia menelepon, semakin ia emosi, “Dia masih ada muka buat telepon? Aku lihat sih dia sama Maggie itu memang pasangan serasi, dua-duanya sama-sama begitu pandai berencana kotor.”

“Julius juga tidak menyangka Maggie akan membalasnya dengan cara yang menghancurkan masa depannya sendiri juga.”

Silvia berpikir dengan tenang sejenak, lalu berkata kepada Lisa, “Aku yang terlalu lengah, cuma kepikiran buat mengantisipasi Ardi, malah lupa buat menyelidiki situasi Champiion Entertainment.”

“Tapi......” Lisa menghela napas, “Sil, kamu tidak berbuat kesalahan apa pun.”

“Kalau bukan aku suruh kamu mengirim email itu ke juri, Maggie juga mungkin tak akan membalas dengan cara yang begitu sengit.”

Silvia agak tak berdaya, dia yang tidak mempertimbangkan dengan seksama.

“Sekarang Julius juga kesusahan buat menyelamatin dirinya sendiri, Ardi sudah kabur ke luar negeri, sekarang hanya ada satu cara buat bantu kamu keluar dari situasi ini.” Christian mengusap rambut panjang Silvia dengan lembut.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu