Love at First Sight - Bab 93 Hubungan Yang Diketahui Publik

"Beritahu aku, kamu menikah dengan siapa!" kata Julius yang masih tidak percaya akan semua ini, ia tidak hentinya bertanya pada Silvia.

Christian menatap ekspresi Silvia, lalu dengan lembut menggenggam tangannya, "Kita bertemu saja dengannya, biar dia merasa sakit hati."

Sebenarnya Christian sudah memiliki rencana seperti ini sejak awal, ia ingin membantu Silvia untuk membereskan orang yang satu ini.

"Aku akan meminta Lisa menghubungimu." setelah selesai bicara, Silvia langsung mematikan teleponnya lalu berbalik badan kepada Christian dan berkata "Sebenarnya tidak perlu...."

Christian lalu menggenggam tangan Silvia dengan sedikit erat, pupil matanya bercahaya, "Kamu tahu apa yang hatiku rasakan saat mendengar perkataannya ? Silvia, aku bisa melindungimu."

Melihat kondisi seperti ini, Lisa perlahan meninggalkan tempat itu.

Silvia terharu dan menganggukkan kepalanya lalu memeluk Christian, "Christian, aku hanya tidak ingin kamu tidak tenang karena masalah ini."

Christian tersenyum kecil lalu merangkul Silvia, "Mungkin kamu tidak tahu, bagi seorang laki-laki, dapat melindungi wanitanya di saat-saat seperti ini adalah suatu keharusan."

Silvia mengangkat kepalanya dari pelukan Christian, keduanya saling bertatapan dan percaya satu sama lain.

......

Di dalam mobil.

Silvia terus memandangi pemandangan di luar jendela, ekspresinya sangat datar.

Sekertarisnya menelepon dan berkata ia sudah mengantar Julius ke restoran.

Christian berkata "Bawa dia masuk."

Dia tidak mungkin membuat acara makan-makan besar untuk Julius, restoran itu hanyalah tempat ia dan Silvia biasanya berkunjung untuk makan.

Mobilnya berhenti tepat di depan pintu restoran, kebetulan posisi dimana Julius duduk terlihat dari depan.

Wanita yang pernah mendampinginya, turun dari mobil dengan anggun, awalnya ia berwajah datar, tapi setelah menatap laki-laki yang berada di sebelahnya, ia tersenyum dengan manis.

Kecemburuan dan emosi mengisi pikiran Julius.

Dari tempat duduk Julius sekarang ia tidak dapat melihat wajah Christian, tapi ia dapat melihat perawakan Christian yang tinggi besar, dia mengerutkan alisnya lalu meyakinkan dirinya bahwa Silvia memang berselingkuh saat mereka masih bersama.

"Benar-benar murahan...." gumam Julius, ia yang masih duduk di kursi melihat ke sekeliling restoran lalu berteriak, "Restoran kalian ini tidak berkelas, sama sekali tidak ada pengunjung!"

Pelayan yang berdiri di sebelahnya menyapa Julius dengan hormat, setelah mendengar perkataannya, ia menjawab dengan sopan "Tuan, anda salah paham, hari ini seluruh restoran sudah dipesan oleh Tuan Christian."

Julius terdiam sejenak, restoran berkelas seperti ini, harus membayar berapa untuk bisa menyewanya!

"Haha, demi pamer kekayaannya kepadaku, ia sampai merelakan seluruh penghasilannya." Tapi Julius lebih penasaran siapa sebenarnya orang itu!

Pelayan itu tidak lagi menghiraukan Julius.

Julius mendengar ada suara langkah kaki, saat mengangkat kepalanya dan melihat, tatapannya tertuju pada Silvia dan Christian.

Dia.....

Julius terdiam melihatnya selama beberapa lama, "Bagaimana bisa!"

"Bagaimana mungkin!"

Christian, direktur Kingdom Entertainment, ternyata adalah suami Silvia!

Kalau bukan, mengapa Silvia bisa turun dari mobil bersamanya, dan bagaimana mungkin Silvia bisa menggandeng tangannya begitu tanpa canggung...... Julius menundukkan kepala, tiba-tiba dia teringat akan ucapannya yang sembarangan tadi pagi.

Sudah tidak ada jarak sedikitpun di antara Silvia dan Christian, apa yang mereka lakukan hanya membuat Julius merasa hancur, saat Julius masih terkejut, Silvia dan Christian duduk bersamaan.

Julius kemudian gemetar dan menundukkan kepala, ia sama sekali tidak berani melihat Silvia dan Christian.

Christian lalu memanggil pelayan, "Keluarkan sayurnya."

"Baik, Tuan Christian." kata pelayan itu.

Christian memandang Silvia dengan perasaan yang dalam, lalu menggenggam tangannya.

Setelah itu ia memutarkan kepala untuk melihat Julius yang ada di depannya, tatapan dan perkataannya yang dingin memecah keheningan di ruangan itu, "Dengar-dengar tuan Julius sangat penasaran denganku."

Julius terkejut, ia sangat ingin menarik kembali perkataan yang telah ia katakan sebelumnya.

Di hadapan Christian yang memiliki status dan jabatan, semua pikiran dan tindakan Julius terlihat murahan seperti debu.

Ternyata lelaki seperti ini yang telah menikahi Silvia!

Tidak, ini pasti bukan sungguhan! apakah dia sedang bermimpi!

Julius sangat gugup lalu ia menegakkan punggungnya, keringat dingin juga mengalir dari dahinya, ia tidak bisa menatap Christian, dan lebih tidak mungkin lagi untuk makan satu meja dengan pasangan suami istri itu.

"Aku... tidak.... aku masih ada urusan, aku pergi dulu." Kata Julius.

Ia mendorong mundur kurisnya dengan gugup, lalu berniat untuk meninggalkan restoran itu.

"Pergi begitu saja?" kata Christian dengan senyuman kecil di bibir tipisnya, tatapan matanya yang tajam melihat ke arah Julius.

Pelayan yang awalnya berada di sebelah Julius langsung berjalan ke depannya dan menahan Julius.

Orang yang ingin bertemu dengan Christian adalah Julius, tapi sekarang ia ingin pergi, tidak semudah itu.

"Tuan Julius selalu penasaran denganku, belum mengatakan apa-apa tapi sudah mau pergi, apakah sangat terburu-buru?" kata Christian sambil menatap Julius sekilas.

"Aku..." jantung Julius berdegup kencang, dalam hatinya ia menyesali semua perbuatannya, ia langsung meminta maaf kepada Christian, "Maaf Tuan Christian, aku benar-benar tidak tahu anda dan Silvia adalah.... maaf, aku akan segera mencari wartawan, aku akan membantu Silvia sebagai saksi! Silvia memang tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Ardi!"

Dia pikir dengan cara ini ia dapat mengembalikan martabatnya.

Hanya saja, Christian menjawabnya dengan dingin tanpa melihat Julius, "Tidak perlu, masalah itu, harus diselesaikan dengan adil."

Bila bukan demi Silvia, orang yang tidak apa-apanya seperti Julius tidak akan dapat makan satu meja dengan Christian.

Situasinya sudah berkembang sampai seperti sekarang, tapi Silvia tidak ingin Christian yang menggantikan dirinya untuk membereskan ini semua, ia pun mencoba bertanya, bila menyebarluaskan berita pernikahan mereka, ada media mana saja yang berani meliput.

Perkataan Silvia itu membuat kepercayaan diri Julius menjadi ciut, di hadapan Christian, dia sangat tidak berguna, bahkan sangat dungu.

Julius menelan air liurnya lalu melihat Christian, hatinya sangat tidak enak, masa Christian setuju untuk bertemu dengannya hanya untuk mempermalukan dirinya?

"Tuan Christian, jadi anda... ingin aku melakukannya bagaimana?" tanya Julius dengan gemetar.

Christian tidak menjawab, tapi ia melihat Silvia dengan lembut dan memberikan keputusannya untuk ditentukan oleh Silvia.

Saat itu, Julius akhirnya mengerti, Christian sedang menggantikan Silvia untuk balas dendam, ia ingin melihat Julius di dalam kesulitan.

Tapi apakah Christian benar-benar menyukai Silvia?

Menurut Julius, mungkin alasan Christian memanja Silvia karena ia masih muda dan cantik, tapi bila Silvia sudah tua atau Christian sudah bosan dengannya, apa mungkin ia masih bersikap sama kepada Silvia?

Julius mengira Christian muncul hari ini pasti karena Silvia yang memintanya.

Semua laki-laki memang menyukai yang baru dan membuang yang lama, di antara mereka pasti tidak ada perasaan.

Dengan melihatnya sekali, Silvia sudah bisa menebak apa yang ada di pikiran Julius, tapi ia tidak perlu membuktikan apa-apa.

"Silvia, katakanlah, kamu ingin aku melakukan apa.... aku tidak menyangka, kamu masih bisa bermain seperti ini." kata Julius yang seketika menjadi agresif.

"Aku tidak perlu kamu untuk melakukan apa-apa, karena sudah tidak ada hubungan apa-apa di antara kita." kata Silvia sambil melihat Christian, lalu berkata lagi, "Aku hanya tidak ingin suamiku khawatir akan diriku."

"Haha, kalian benar-benar telah menikah? mengapa tidak ada beritanya sama sekali!"

Julius sengaja tertawa, "Aku lihat, kamu sedang menipuku kan."

"19 Juli, kami mengambil telah pergi mengambil buku pernikahan." kata Silvia yang langsung membalasnya.

Seketika Julius seperti terpikirkan sesuatu, tatapannya menjadi kosong, bahkan ia sedikit terguncang.

Hari itu adalah hari dimana Julius telah berjanji dengan Silvia akan mengambil buku pernikahan mereka, tapi karena sehari sebelumnya di pesta ia mengundang Maggie juga untuk datang, mereka pun berbuat tidak pantas di apartemen Silvia, akhirnya, ia masih meminta Silvia untuk menggantikan Maggie pergi untuk casting!

Ingatannya bagaikan air yang membanju dan menenggelamkan Julius.

"Tidak mungkin, kalau kamu seperti itu, mengapa kamu tidak meminta...."

"Tidak meminta Christian untuk menggantikanku?" kata Silvia balik bertanya kepadanya, ia merasa pertanyaan ini sangat lucu, "Aku tidak ingin Christian mengurusi orang yang tidak penting sepertimu."

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu