Love at First Sight - Bab 51 Kamera Dinyalakan

Maggie Jiang memiliki moral yang seperti ini, membuat Selena merasa tidak tenang, Maggie terus-menerus menyuruh departemen hubungan masyarakat menyebarkan berita tentang Maggie kemana-mana, judul yang dipilih pun sangat menarik perhatian orang, opini berita yang heboh yang mengatur arah angin, sedangkan berita yang pernah menjadi hiasan di samping saja perlahan-lahan akan dilupakan, nama Maggie yang disebut-sebut sebagai orang ketiga pun sudah hampir tercuci bersih.

Lagipula semua orang juga melihat Champion Entertainment sedang sangat merekomendasikan Maggie, mereka semua merasa tidak seharusnya Silvia menerima tawaran pengambilan gambar kali ini, begitu kamera dinyalakan, ia mungkin bisa dijadikan sebagai peran pembantu untuk Maggie.

Saat di perjalanan menuju ke lokasi pengambilan gambar, kakak Xia melihat sekali lagi foto yang sekarang paling sering dicari.

Julius benar-benar sudah mengeluarkan uang hasil jerih payahnya, Silvia, aku sudah hampir tak dapat menahannya lagi! Kakak Xia mengerutkan alisnya dengan kencang, ia benar-benar tidak ingin melihat mereka menggila terus-terusan.

Berita yang menyangkut Maggie begitu banyak, ini menjelaskan bahwa ia memiliki nilai komersial, dalam hal popularitas bisnis, kalian berdua harus banyak belajar dari kelompok Maggie. Dengan tenang Silvia berkata, emosinya sedikitpun tidak terpengaruh oleh hal-hal ini.

Baiklah...

Caroline yang berada di samping membuka laptopnya, Julius sekarang hanya mau membantu Maggie membersihkan namanya, tapi malah tidak memikirkan dampak buruknya, kalau sampai di program acara langsung kali ini ia kehilangan peruntungannya….. Hari ini Maggie yang begitu direkomendasikan begitu tinggi, besok mungkin bisa terjatuh dengan begitu naas.

Ini adalah cara yang sudah umum digunakan di industri hiburan.

Silvia tertawa dengan tenang, selain di hadapan Christian, ia akan bersikap seperti ini kepada setiap orang, membuat orang-orang sulit untuk menebak isi hatinya, senyumannya, adalah sebuah tameng yang menangkal apapun baginya.

Maggie ingin mendapatkan semua koneksi di dalam industri ini, semuanya diberikan kepadanya, jika terlalu menonjol biasanya akan mudah mendapatkan musibah juga, begitu Selina menyanjung Maggie, ini juga demi merebut hatinya, menenangkan bayi yang ada di dalam kandungannya.

Hingga nanti Maggie benar-benar sudah terkenal, ia dapat mempromosikan posisi Champion Entertainment di industri hiburan.

Tapi entah apakah Maggie mampu memenuhi harapan Selena atau tidak.

Sutradara dan juru kamera pada pengambilan gambar kali ini semua pernah mendapatkan penghargaan internasional, bekerja sama dengan mereka, dituntut harus memiliki keterampilan di bidang ini, pengambilan gambar hari ini sungguh benar-benar penting! Kakak Xia terus menganalisa tentangnya.

Silvia sambil tersenyum kecil menjawabnya, iya.

Lokasi pengambilan gambar berada di sebuah taman pribadi di pinggir kota, ruang istirahat dan ruang rias menjadi satu, posisi Maggie tepat berada di seberang Silvia.

Kostum dan penata rias untuk masing-masing orang sudah dipersiapkan sebelumnya, begitu Silvia tiba, ia tidak memiliki rasa keberatan terhadap semua jadwal yang sudah dibuat, di wajahnya akan selalu tergantung senyuman yang datar, tetapi Maggie malah ribut dengan penata riasnya.

Kostum ini apa cocok untukku? Kau cari ulang lagi kostum-kostum baru yang lain!

Kelihatannya, Maggie lebih terkenal dibandingkan dengan artis-artis mancanegara besar lainnya, tetapi mau tidak mau dikatakan, selera Maggie begitu tinggi, ia tahu bagaimana menonjolkan kelebihannya dan menutupi kelemahannya, tubuhnya termasuk jenis yang kecil mungil, tidak seperti Silvia yang lebih tinggi dan kurus, karena itu semua dress yang dipilihnya pada bagian pinggangnya semuanya tinggi, agar kakinya terlihat panjang, bentuknya pun harus yang indah dan istimewa.

Tetapi menurut pandangan Silvia, bagaimana menampilkan sisi sebenarnya dari diri sendiri di depan kamera, justru yang menjadi tema pengambilan gambar kali ini, dan memang hal ini juga yang seharusnya ia lakukan, mengenai penampilan luar bukanlah menjadi hal yang terpenting.

Maggie adalah artis wanita dari Champion Entertainment yang sedang begitu direkomendasikan, tidak setiap orang dapat berbanding dengan kecantikannya, ada sebagian hal, untuk beberapa orang sama-sekali tidak perlu dipikirkan.

Asisten Maggie mengeluarkan suara yang menyindirnya, sambil menenteng baju ia pergi.

Apa gunanya bungkusan luar yang begitu cantik rupawan, kukira kau hanya perlu menarik perhatian seorang Julius saja sudah cukup. Sebuah kalimat yang terdengar tawar yang diucapkan Silvia, langsung menyinggung identitas Maggie sebagai orang ketiga, ada beberapa hal yang pernah dilakukan dan selamanya tidak bisa terhapuskan.

Tidak peduli seberapa besar usaha yang dikeluarkan Julius untuk membersihkan nama Maggie yang disebut sebagai orang ketiga, tetap saja tidak bisa merubah kenyataan yang sudah ada.

Pengambilan gambar bagian pertama adalah mengenai wawancara identitas diri, kedua artis akan duduk di depan kamera, kemudian dengan sederhana menjawab beberapa pertanyaan, karena Silvia dan Maggie berasal dari perusahaan yang sama, dan lagi mereka berdua adalah wanita berwajah oriental, jadi kelompok direksi mengatur agar mereka diwawancara bersamaan.

Sebelum dimulai, Selena sengaja datang ke lokasi pengambilan gambar itu.

Ingat, tidak peduli seramai atau sekejam apa kondisi di bawah panggung, setelah berdiri di depan kamera, kalian harus baik-baik memikirkannya di kepala, jangan sampai membuat hal yang mempermalukan perusahaan. Selena menatap mata Silvia dengan begitu dalam, jangan melakukan hal yang akan membuatmu menyesal.

Kakak Selena, aku akan berusaha, tetapi…… Maggie belum selesai bicara, ia mengalihkan wajahnya dan pergi.

Aku mengerti. Silvia tidak membantah Selena, ia juga tidak berdebat dengan Maggie, tetapi semakin dirinya seperti ini, semakin membuat Selena merasa khawatir, apa mungkin Silvia sudah merencanakan sesuatu, bersiap-siap pada waktu yang krusial ia memberikan pukulan yang keras terhadap perusahaan.

Ekspresinya yang lembut dan acuh tak acuh membuat orang sulit untuk membaca pikirannya, hanya Maggie saja yang merasa Silvia mudah dihadapi.

Dari tempat yang tidak jauh, Julius sedang menunggu di depan posisi kamera, ia menjepit erat telepon genggamnya, kalau Silvia membuat hal-hal yang merepotkan hari ini, Julius benar-benar tidak akan menahan dirinya lagi, sekarang merekomendasikan Maggie yang menjadi hal terbesar untuk perusahaan, Julius tidak mengizinkan siapapun mengacaukannya.

Alasan Julius dan Selena hadir di lokasi pengambilan gambar karena mereka tidak berharap melihat kondisi darurat terjadi, kalau Silvia menyerang mereka di waktu yang krusial, Julius masih sempat untuk memberikan pertolongan.

Tetapi saat kamera dinyalakan, semua orang dapat menyadari Silvia dan Maggie memiliki karisma yang berbeda.

Satu yang duduk begitu bersinar di depan kamera, mempersolek dirinya bagaikan sebuah batu permata berwarna-warni yang menarik perhatian setiap pandangan orang.

Dan yang satunya lagi duduk menunggu begitu hangat seperti air, karisma yang begitu misterius yang seperti dikeluarkan dari dalam tulangnya membuat orang tidak bisa mengalihkan matanya.

Tidak sedikit orang-orang di bawah berbisik-bisik, sebenarnya setelah mereka berdua berada di satu layar, siapa yang akan menjadi lebih baik.

Julius, meremas air keringat yang ada di tangannya, dengan fokus ia melihat ke layar.

Selamat kepada kalian berdua yang telah menjadi peserta program (Behind The Scenes) episode yang ke sepuluh, kalian juga yang menjadi artis wanita Tiongkok pertama yang naik ke atas panggung siaran langsung ini, aku ingin menanyakan mengapa kalian memilih untuk bergabung dalam program ini? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan standar, tetapi malah dapat secara langsung menyelidiki karakter keduanya.

Maggie menutup bibirnya, dengan percaya diri ia tersenyum, aku mewakili Champion Entertainment, aku dapat bergabung di program acara (Behind The Scenes) adalah karena hasil dari usaha bersama dari semua pihak.

Asisten sutradara memberikan kode suara, dan isyarat, kemudian kamera mengarah ke Silvia.

Maggie dengan angkuh menutup bibirnya, ia menunggu apa yang Silvia bisa katakan.

Bukan aku yang memilih (Behind The Scenes), melainkan tim program acara inilah yang telah memilihku, aku akan menggunakan kesempatan ini dengan baik.

Jawaban Silvia terdengar begitu sopan, dan juga penyampaiannya begitu tenang, sambil terus tersenyum, sosok yang ditampilkan di layar juga terlihat begitu tenang, perkataan ini selain maksud harfiah dari kalimat yang itu, juga dapat menunjukan IQ tinggi yang dimiliki Silvia.

Silvia tidak seperti Maggie yang begitu terburu-buru menampilkan dirinya, melainkan ia menggunakan perkataan sopan seperti itu, untuk menyampaikan maksud tulus dirinya. Para sutradara saling bertatap-tatapan karena merasa puas mendengar jawaban Silvia, jelas mereka lebih menyukai jawaban yang kedua.

Maggie melihat Julius yang berdiri di belakang sutradara, terlihat sedang merencanakan sesuatu.

Bagaimana pendapat kalian berdua tentang program (Behind The Scenes) ini?

Begitu mendengar pertanyaan ini, Maggie memiliki pikiran cerdik, ia tersenyum dan berbicara, aku juga ingin mendengar jawaban Silvia.

Seketika itu, bisa dianggap semua pertanyaan dilemparkan kepada Silvia.

Kalau artis biasa menemui pertanyaan seperti ini, kira-kira akan berbicara panjang lebar, kemudian menonjolkan posisi dirinya, tetapi Silvia tidak berbuat seperti itu, hanya terlihat dirinya mengangguk dan tersenyum datar, aku rasa diriku masih belum pantas untuk memberikan kritik terhadap program di dalam industri ini yang memiliki selera tinggi seperti ini.

Jawaban Silvia terdengar begitu rendah hati dan tepat sekali, tanpa ada cela sedikitpun untuk orang dapat menyerangnya, Jason yang berada di sampingnya mengangguk-anggukan kepalanya.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu