Love at First Sight - Bab 228 Jawaban dia lengkap sekali

Di saat ini Silvia lebih gugup dibanding biasanya, karena Christian ada di situ juga.

Silvia menyapa para penonton dengan senyuman manis, pembawaanya begitu lembut, lalu duduk di sofa depan pembawa acara.

“Kita semua tahu beberapa waktu lalu Silvia terluka, sekarang bagaimana keadaannya? Saya rasa ini juga pertanyaan yang fans kamu paling ingin tahu.”

“Setelah proses pemulihan beberapa waktu ini, sudah baikan.”

Sambil tertawa pembawa acara berkata, “Kalau nanti pas lagi wawancara ada masalah apa, kamu langsung bilang saja ya sama saya. Oke, selanjutnya, kita mulai tahap pertama!”

Pembawa acara memberi isyarat ke petugas untuk mengambil kartu pertanyaan.

“Acara kita ini sangat adil, semua pertanyaan disimpan acak di sini, dan tamu sendiri yang memilih! Kamu sudah siap?”

Suasana di panggung jadi meriah, sambil tertawa Silvia berkata, “Bagaimana ini? Aku masih bisa pulang tidak? Gugup sekali!”

“Kalau sudah datang mana bisa pergi lagi!”

Silvia melihat ke arah kartu pertanyaan itu, lalu Silvia memilih salah satu kartu di hadapan para penonton yang tidak sabaran.

Pembawa acara mengambil kartu itu dan berkata dengan tercengang, “Baru juga mulai sudah langsung masuk ke inti yang paling penting! Coba deskripsikan manajer yang paling sempurna bagi kamu itu seperti apa?”

Silvia menatap ke para penonton dan jeda sebentar, lalu dengan yakin dia menjawab, “Sesempurna manajer aku yang sekarang, tuan Jiang.”

Aaaaa...... Para penonton situ langsung berteriak heboh.

Semuanya tidak menyangka Silvia akan langsung menjawab begitu! Mereka kira harus di tanya berkali kali sama pembawa acara baru Silvia akan menjawab, tak dikira Silvia bekerja sama sekali!

Pembawa acara berteriak heboh juga, lalu berkata, “Kamu benar-benar tamu paling jujur yang pernah aku temui, tadi itu hanya makanan pembuka, selanjutnya silakan kita lihat ke layar!”

Asalkan bisa mewawancarai Silvia soal Christian, pasti tayang acara ini akan meningkat banget.

Di layar muncul beberapa cuplikan iklan dan film yang pernah dimainkan Silvia, serta foto-foto ketika dia mendapat penghargaan.

Mau tak mau harus diakui, tim acara benar-benar niat sekali, melihat itu semua hati Silvia jadi hangat, dan matanya pun mulai berkaca-kaca.

“Sejak film pertama Silvia sampai sekarang, sudah ada tujuh tahun, aku ingin tanya, sekarang setelah kamu melihat ini semua, bagaimana perasaan hatimu?”

Ekspresi Silvia tenang sekali, “Sebenarnya jadi aktris itu susah, kita bukan saja harus memberikan karya terbaik untuk membalas penonton yang suka sama kita, tapi masih harus menghadapi begitu banyak tekanan lagi.

Yang paling penting adalah tidak peduli berapa banyak halangan di luar, harus jaga niatan hati yang paling awal, tidak boleh terombang-ambing mengikuti arus. Saya rasa, yang terpenting itu bagaimana kamu sendiri berpikir, bagaimana menghadapinya, kalau saya sendiri Saya cinta dengan pekerjaan saya sebagai aktris, aku tidak pernah meyesal memilih jalan yang tidak gampang ini.......

Kadang aku bisa ragu, tapi itu hanya sekilas, di detik berikutnya saya akan langsung mulai melangkah lagi!

Karena impian akan memberi kamu kekuatan untuk bertahan!”

Pembawa acara dan penonton pun memberi tepuk tangan meriah untuk Silvia, kelihatannya Silvia sungguh punya penghayatan yang besar sama satu kata aktris ini.

Silvia hanya tersenyum tanpa berkata-kata lagi.

“Lalu kamu tadi juga bilang akan mendapat tekanan dari luar, apakah bisa saya asumsikan tekanan yang kamu bilang ini berasal dari gosip dan haters kamu? Bagaimana cara kamu menghadapi gosip-gosip yang tersebar?

“Biasanya saya tidak akan merespon.” Kata Silvia sambil tertawa dan melihat ke penonton, “Fans yang kenal sama saya pasti tahu, saya lebih mementingkan hal yang ada di dalam diriku sendiri, asalkan saya hidup dengan serius sudah cukup, fitnahan dari orang lain tidak akan mempengaruhi aku, karena hidup ini adalah milik saya sendiri, saya tidak akan kalah sama gosip atau fitnahan apa pun.”

Pembawa acara setuju sekali dengan pendapat Silvia, “Benaran deh, saya rasa pandangan kamu terhadap hidup pantas untuk kami teladani.” Selanjutnya pembawa acara menyuruh petugas sekali lagi membawakan kartu pertanyaan.

Sambil tertawa Silvia memilih satu kartu lagi.

Pembawa acara membuka dan langsung melambai dengan heboh ke penonton, “Saya suka sekali dengan pertanyaan yang diberikan fans anonim ini...... Silakan jelaskan hubungan kamu dengan Christian Jiang!”

“Waaaaaaaahhhhh.”

Para fans heboh sekali.

DI waktu yang bersamaan, di live internet, komentara para fans memenuhi layar, memuji tim acara begitu mantap dan pengertian!

Keren sekali! Tinggal lihat bagaimana Silvia menjawab!

Ya ampun, langsung to the point begitu kah?

Jadian......Jadian.....

Lengan Silvia menyangga di sofa dengan tak berdaya dan tertawa di tengah gugupnya, “Jangan-jangan pertanyaan yang kalian siapkan semua berkaitan dengan ini? Saya masih bisa pergi tidak sekarang?”

“Kalau tidak menjawab, para fans tidak akan memaafkan kamu, betul tidak!”

Betul!!!! Penonton di bawah menjawab dengan antusias.

Silvia melihat sekilas ke belakang panggung, lalu dengan serius dia mengambil mic dan berkata, “Tadi saya sudah tanya sama manajer saya, dia bilang pertanyaan ini tidak dijawab.”

Manajer? Pembawa acara melihat ke arah belakang panggung, ternyata memang benar, Christian memberi tanda silang dengan tangannya.

Pembawa acara langsung menyelamatkan keadaan, “Manajer pelindung Silvia kita ada di belakang panggung yang selalu menjaga sepanjang acara, kelihatannya para fans ingin sekali tahu jawaban yang sebenarnya, kelihatannya cuma bisa tanya sama manajernya Silvia langsung nih!”

Kehebohan para penonton langsung meingkat, pada berteriak menyuruh Christian juga naik ke panggung!

Naik! Naik!

Pembawa acara menghela napas dan berkata, “Kok dulu tidak nyadar ternyata penonton kita begitu antusias, tapi......tamu wawancara kita hari ini hanya Silvia, silakan semuanya mengendalikan diri, hahaha...... selanjutnya kita lihat sebuah berita!

Di layar muncul wawancara Silvia ketika bilang mau mundur sementara, dan foto dia meninggalkan Champion Entertainment......

“Kita semua tahu dulu Silvia pernah menerima satu iklan produk ini demi Champion Entertainment, dan pada saat itu ada komentar yang mencoreng nama baikmu, memberikan pengaruh yang buruk sekali ke kamu, saya ingin, bagaimana perasaan hatimu saat itu?”

“Saya masih termasuk lumayan tenang.” Silvia menganggukkan kepala, “Saya sebagai orang publik, memang harus bertanggung jawab kepada fans yang menyukai saya, produk yang saya iklani juga tentunya harus sesuai dengan fans.”

“Ternyata sifat kamu begitu kuat! Sama sekali beda dengan penampilan luar kamu yang lembut loh......” Kata pembawa acara ke Silvia sambil tertawa.

“Lumayanlah......” Senyuman Silvia tidak pernah pudar dari dia pertama kali naik ke panggung, sudah agak lama dia duduk, sehingga dai agak memindah tubuhnya sedikit untuk mengurangi tekanan.

“Lalu menurut kamu, kamu suka berteman sama orang yang bagaimana?” Pembawa acara pelan-pelan memberikan jebakan.

“Punya kesukaan yang sama, yang gampang diajak komunikasi, jadi bisa ngobrolin masalah hati atau pun masalah pribadi sama dia, teman yang begitu saya rasa jadi leluasa sekali.”

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu