Love at First Sight - Bab 195 Orang yang menunggu donor adalah Aku

Di ruang pertemuan yang berada di lantai ketiga Kingdom Entertaintment, Erick dan beberapa eksekutif lain nya muncul, di sebelahnya ada Silvia Yan yang rendah hati.

Dunia luar sudah memuji temperamen Silvia yang tenang dan rendah hati, tetapi sekarang kerendahan hatinya itu menjadi seperti tameng di mata orang-orang. DIa sengaja menunjukan nya, bahkan sebenarnya dia adalah orang yang sangat terorganisir.

Reporter dan fans semuanya sudah menunggu untuk membuka topeng kemunafikkan Silvia, berusaha menjatuhkan nya dan membuatnya tidak terlihat.

Erick sudah bekerja di dunia seni drama untuk waktu yang cukup lama. Dia mengerti

ide dari orang-orang ini, dia menekan tombol mikrofon, semuanya, mulai saat ini, Silvia adalah artis dari Kingdom Entertainment, meskipun banyak pemberitaan buruk tentangnya di dunia luar, tapi kami mempercayainya, jadi disini, kami mengadakan konferensi pres, ada masalah apa....

Sudah boleh bertanya, tetapi harus tetap sesuai urutan bertanya.

Reporter sudah tidak sabar untuk bertanya, di dalam laptop semuanya sudah tertulis pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada Silvia, jika mereka bertanya bersamaan, Silvia pasti tidak tahan, dan situasi akan menjadi kacau.

Salah satu reporter mengangkat tangan, dan bertanya, bolehkah memberitahu kami, tentang masalah Lynn!

Karena kemarin Erick sudah memperingatkan para reporter, maka tidak ada satupun dari mereka yang berani macam-macam.

Erick mengindikasikan dengan matanya bahwa Silvia bisa tenang, dan memberikan nya mikrofon untuk berhadapan dengan kamera dan lampu sorot, aku sudah pergi ke rumah sakit untuk tes kecocokan, tapi setelah itu, dia tidak mengontak aku, saya tidak begitu mengerti perkembangannya, tetapi belakangan, bersamaan dengan kalian, aku baru mengetahui penyakitnya sudah sangat kronis.

Tetapi teman baik Lynn berkata dulu mereka sudah beberapa kali mencarimu, tetapi kau menutup mulut mereka dengan uang, dan merendahkan mereka dengan kata-katamu.

Silvia menatap ke arah reporter tersebut dan sambil tersenyum, bertanya balik, kamu yakin orang itu adalah teman baik Lynn? Apa kamu pernah bertemu langsung dengan nya?

Reporter itu terdiam, tidak menyangka Silvia akan menjawab seperti itu, tetapi kamu menjawab ingin menyelamatkan orang, tetapi sekarang Lynn sudah mati, bukankah kamu harusnya bertanggung jawab?

Kamu berbohong! Tatapan Silvia berubah menjadi dingin, dia berbicara dengan nada tinggi, bagaimana kamu, tanpa melewati proses investigasi, malah bicara kalau Lynn sudah mati? Jika kamu terus menerus berkata seperti ini bahkan setelah mengetahui kenyataan, berarti kamu hanya menggunakan mikrofon itu untuk menanyakan hal-hal yang ingin kau tanyakan.

Ruang perawatan Lynn sudah kosong, dan dia sudah hilang berhari-hari, kamu masih berani berkata dia tidak meninggal, hanya disembunyikan olehmu karena sesuatu terjadi kepadanya, benar begitu?

Mutilasi?

Silvia tidak berpikir dunia luar menyebar gosip dengan begitu mengerikan nya.

Lynn tidak mati!

Kalian berkata apapun sekarang boleh, tapi kalian tidak mempunyai bukti!

Silvia berdiri, dan melihat ke arah reporter yang menyesatkan tersebut, kalau saya bisa memberikan bukti, kamu harus berlutut dan minta maaf kepadaku.

Berdasarkan apa? Silvia, kamu jangan berlebihan! Reporter tersebut tersenyum dengan gembira. Menurut nya, perjuangan Silvia sia-sia, ia akan terlihat seperti lelucon di dalam dunia hiburan.

Sebagai reporter, kamu telah membuat rumor, yang mengakibatkan reputasi Lynn dan reputasiku menjadi buruk, salah apa yang kami buat, sehingga harus di fitnah olehmu seperti ini!

Reporter tersebut tiba-tiba tertawa, baiklah, jika kamu memberi bukti, aku akan berlutut dan meminta maaf!

Semua orang mendengar pembicaraan tersebut.

Silvia menarik napas panjang, jika bukan karena tidak ada jalan lain, dia juga tidak akan memilih seperti ini, dia menganggukan kepala ke arah Erick, Erick langsung berkata sesuatu kepada headset bluetooth nya, bawa dia masuk, hati-hati.

Satu menit kemudian, pintu ruang pertemuan didorong, Christine menuntun Lynn untuk muncul di hadapan semua orang.

Lynn memandang berkeliling ke semua reporter yang melaporkan fakta-fakta yang tidak jelas dan ceroboh, serta berkata dengan tenang dan jelas, aku adalah Lynn.

Di saat yang bersamaan, Christine mengeluarkan semua dokumen resmi, karena Erick dari awal sudah memberitahu mereka bahwa reporter ini tidak akan mempercayai sesuatu sampai mereka melihat yang sebenarnya.

Reporter-reporter tersebut terlihat kaget, bagaimana mungkin orang yang sudah hilang selama beberapa hari tiba-tiba muncul? Bukankah ada yang mengatakan bahwa tubuhnya sudah dikubur secara rahasia oleh Silvia?

Aku tidak mengerti bagaimana kalian bisa membuat rumor seperti ini, aku hanya baru saja melakukan operasi, ketika aku bangun, orang-orang mengatakan aku sudah mati, orang-orang tidak berintelijensi seperti kalian bagaimana bisa menjadi reporter?

Kemunculan Lynn sudah cukup untuk mengklarifikasi semuanya.

Orang nya sendiri sudah berkata, bagaimana bisa palsu?

Benarkah dia Lynn?

Lynn tidak tahan melihat wajah-wajah jelek dari orang-orang ini, hanya demi mendapatkan berita, bahkan sampai harus mengkritik Silvia berkali-kali, sebagai fans dari Sylvia, dia tidak bisa menahan diri.

Jadi dia meminta Christine untuk membantunya berdiri, dan berteriak kepada mereka semua. Aku benar-benar ingin menghukum kalian semua. Apa kalian berpikir dengan jernih? Penyakitku adalah urusan ku sendiri. Apakah kalian pikir aku butuh bantuan kalian?

Sylvia adalah bintang favoritku dan temanku, bahkan tidak pernah terpikir oleh ku bahwa dia yang akan membiayaiku, menolongku, karena kalian semua punya rasa keadilan yang tinggi, sekalian saja kalian ke rumah sakit dan lakukan hal yang sama untukku!

Orang yang mengaku sebagai temanku di internet, adalah agen Global Entertainment, Dhison Lai!

Dia yang menjebak Silvia, membuat rumor seperti ini, bukti yang kalian mau, kuberikan!

Christine mengeluarkan semua rekaman dan foto dari suster dan bukti percakapan mereka.

Semuanya ditampilkan di layar besar di belakang mereka, memberitahu semua orang dengan jelas bahwa Dhison adalah pelakunya dan ia menipu semua orang.

Kalian, hanya berdasarkan beberapa foto dan beberapa potong percakapan, sudah menentukan bahwa Silvia menyakitiku, bahwa aku sudah mati, kalian reporter macam apa? Lynn melihat mereka dengan marah, apa kalian tidak merasa malu?

Aku baik-baik saja, Silvia dari awal tidak pernah melakukan apa-apa. Dia tidak pernah melupakanku, ia bahkan telah membantuku menemukan pendonor untukku, aku akan masuk ruang operasi secepatnya.

Kalian harus membuka mata kalian lebar-lebar untuk melihat bagaimana Silvia yang sebenarnya! Bila ada orang yang berusaha menjatuhkan reputasinya lagi, aku tidak akan segan-segan bekerjasama dengan Kingdom Entertainment untuk menempuh jalur legal! Konsekuensi akan kalian tanggung sendiri, sebab kalian tidak tahu bagaimana mengontrol diri sendiri, biarkan hukum yang mengajarkan kalian!

Erick sangat senang dengan apa yang ditunjukkan oleh Lynn, dia hanya memberi sedikit instruksi, dan Lynn dapat melakukan nya dengan baik.

Mendengar kata-kata Lynn, para reporter tidak tahu bagaimana harus berkata-kata, reporter yang baru saja bertengkar dengan Silvia, berlutut dan menundukkan kepalanya dengan wajah yang merah.

Aku harap semuanya dapat lupa bahwa dia sudah berjanji untuk berlutut dan meminta maaf kepada Sylvia.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu