Love at First Sight - Bab 185 Kamu Sedang Berbohong!

Lynn menghela nafas, meletakkan handphone dan melihat Christine sembari berkata, “Kenapa akhir-akhir ini kamu sering mengatai Silvia seperti itu? Apa yang telah terjadi?”

Christine pun menceritakan semua masalah yang dia temui saat bertemu Dhison, “Aku sudah pergi ke Global Entertainment, mereka menggunakan uang untuk menutupi mulutku, kata mereka Silvia menghindar, demi karir dan kesehatannya, dia tidak bisa mendonorkan sumsum tulangnya lagi, tetapi aku tahu kok, dia memang orang jahat!”

Lynn baru terkejut, “Kenapa kamu pergi ke kantor Global Entertainment? Saat ini Direktur Global Entertainment sedang bertikai dengan Silvia, karir Silvia hampir saja dihentikan, kamu berbuat seperti ini mungkin saja berpengaruh buruk padanya.”

“Lalu harus bagaimana lagi, memangnya mereka akan sengaja membohongiku?”

Lynn mengangguk, “Kenapa tidak! Segala sesuatu bisa terjadi di dunia hiburan, bukankah Kakakku adalah contoh yang sangat nyata?”

Mendengarnya berkata seperti itu, Christine pun seolah sudah mengerti.

Dari awal sampai akhir, Silvia belum memberi balasan apapun, dan hanya Dhison yang berbicara dengannya, jangan-jangan….

Dia bilang dia sudah memberitahu Silvia, apakah sungguh sudah diberitahu? Lynn menggenggam tangan Christine, melihat kedua matanya dengan serius, “Bukan Silvia yang membuatku sakit, jadi dia mau membantuku atau tidak, aku tidak berhak menyalahkannya, kamu adalah teman terbaikku, aku tahu kamu cemas padaku, tetapi……. kamu mengatai Silvia seperti ini sangatlah tidak adil baginya.”

“Jika orang dari Global Entertainment itu datang mencarimu lagi, bawa dia temui aku, aku mau berbicara langsung dengannya, tentang apa yang sebenarnya terjadi!”

Mendengar perkataan Lynn, Christine pun merasa belakangan ini dirinya sudah terlalu heboh dan berlebihan.

“Aku akan membantumu mencarikan pendonor lain, masalah ini tidak akan aku ungkit lagi.”

“Iya… terima kasih.”

Silvia bekerja setiap hari tanpa istirahat, setelah menyelesaikan tawaran sampul majalah itu, dia melanjutkan banyak pemotretan merek terkenal, sosok dirinya pun muncul di berbagai penjuru dunia.

Keputusan yang diambil Silvia sudah sangat tepat, setelah Austin meninggalkan Global Entertainment, Kirana tidak kuasa menghentikan karirnya, sebaliknya malah membuat Silvia memanfaatkan kesempatan ini untuk mencapai banyak panggung yang lebih spektakuler.

Undangan tentang kegiatan sehari-hari selalu diperiksa dan diselesaikan bersama Kak Lisa, dan jika menerima tawaran pemotretan partai besar, dia pasti akan menyerahkan pada Christian untuk diperiksa lebih lanjut.

……

Dan saat berunding dengan pihak agen pemotretan ataupun sutradara, Silvia undang banyak peluang, memenangkan banyak pujian dari berbagai orang di segala penjuru dunia.

Titik fokus Silvia selalu ditujukan pada karir, dia jarang sekali mengikuti berita dalam negeri, dan juga tidak pernah berpikir bahwa dunia perfilman sedang menghadapi kekacauan besar.

Kirana memanfaatkan hubungan sosial Silvia untuk menggali artis dan seniman baru dari perusahaan lain.

Meskipun tidak ikut campur dalam karir dan perjalanan Silvia lagi, Kirana tetap saja masih mengikuti gerak-geriknya, melihat kejayaan Silvia di dunia internasional saat ini, dia sadar Silvia tidak bisa dihentikan lagi.

Kak Lisa sedang duduk di depan Silvia, dia melihat kalender di handphone dan mulai menghitung berapa lama lagi mereka akan pulang.

Setelah itu, dia pun bisa bertemu Albert lagi.

Silvia tidak mengganggunya, berbalik badan dan berjalan memasuki kamar, dia juga merindukan Christian, jadi jika sedang sempat, dia pasti menelepon Christian dengan panggilan video, hanya dengan cara seperti ini dia bisa tidur lelap di negeri orang.

Meskipun saat ini Christian sedang di China, tetapi dia menjalani hari-hari berdasarkan jam Paris.

Dia berbicara dengan Silvia melalui telepon, dia juga membujuk Silvia tidur, kadangkala saat mendengar suara nafas Silvia yang sudah tertidur, telepon itu dibiarkan berlanjut, tujuannya agar saat bangun tidur, Silvia bisa langsung mendengar suaranya.

“Christian…. Aku merindukan kamu.” Silvia berkata dengan suara yang sangat manja.

“Tiga hari lagi kamu pulang kok.”

Silvia berkata dengan tegas, “Iya, aku akan bertahan! Tetapi susah sekali…”

“Tapi, kita baru berpisah tidak lebih dari 1 minggu loh.” Christian tertawa dengan hati yang sedih.

“Sebentar lagi 1 minggu!” Silvia menggigit bibi, “Atau, kamu yang memang tidak merindukanku…”

“Saat kamu mengantarku pergi, bukankah aku sudah meninggalkan semua yang perlu ditinggalkan?”

“Kamu…” Wajah Silvia memerah, “Kamu tunggu aku pulang, awas saja!”

Mata Christian tertuju pada cincin pernikahan di jarinya, dengan suara yang manis berkata, “Sejauh apapun, selama apapun, aku akan selalu menunggumu.”

Mereka masih harus saling menjaga seumur hidup, hanya beberapa hari saja, tentu saja Christian sanggup menunggunya.

Hati Silvia diselimuti cinta Christian, cukup memikirkan laki-laki disisinya ini, apapun masalah yang datang, Silvia pasti menghadapi dnegan percaya diri.

……

Setelah Dhison menghubungi Christine lagi, Christine langsung meminta orang untuk menjemput Lynn kembali ke rumah.

Dan Dhison yang tidak tahu apa-apa pun kembali masuk ke apartemen Christine membawa rasa bersalah dan ‘Kata-kata Silvia’.

“Silvia akan segera kembali, dia memintaku untuk memohon pada kalian, jangan sampai menyebarkan cerita soal Lynn ke dunia luar, juga jangan sampai ketahuan oleh wartawan dan media, kalau tidak akan sangat berpengaruh pada kedudukannya saat ini.”

Christine mengedipkan mata, kepikiran kata-kata Lynn saat itu, dia pun mulai mencurigai Dhison.

“Aku sudah berhenti berharap padanya, tetapi sebagai seorang figur publik, sedikitpun dia tidak bertanggung jawab atas perkataannya, ini adalah bentuk pembohongan pada fans! Jika terjadi sesuatu pada Lynn, aku tidak akan memaafkannya!”

“Christine, jangan berpikir begitu, Silvia juga kesusahan.”

“Sudahlah! Aku tidak ingin mendengar namanya!”

“Begini saja, ada permintaan apa katakan saja, Silvia bilang akan memenuhinya.”

“Benarkah? Apa lagi yang dia katakan?” Christine berpura-pura terjebak dengan kata-katanya.

Dhison melihat ekspresi wajah Christine, berkata dengan serius, “Dia bilang, hidup dan mati Lynn tidak berkaitan dengannya, dia tidak akan melewatkan kesempatan untuk menjadi bintang papan atas, bicara soal berdonor untuk adik Julius, dia malah berharap keluarga Julius lenyap hingga tak tersisa satupun.”

“Dia beneran berkata seperti itu?”

“Iya, aku sudah melarangnya, tetapi…..” Dhison membalikkan telapak tangan, menunjukkan ekspresi tak berdaya.

Lynn sudah berdiri di depan pintu sejak tadi, dia mendengar semua pembicaraan itu, pembantu memapahnya masuk ke dalam, dia melihat Dhison sambil bertanya dengan kata yang terucap jelas, “Silvia sungguh mengatakan itu?”

Dhison terkejut, tidak menyangka Lynn ada di apartemen, dia sendiri tidak pernah bertemu dengan Lynn, yang dia tahu hanyalah Lynn terbaring sakit di ranjang, tadinya masih berpikir dia mungkin tidak berkesempatan bertemu dengan perempuan yang sedang sakit parah itu.

Oleh karena itu dia pun tidak mencari banyak data soal Lynn…

Sekarang, dia dilihat seperti itu oleh Lynn, tiba-tiba merasa heran kenapa dia kelihatan begitu kesal dan marah.

Mungkinkah karena semua kata-kata yang dikarang olehnya?

Dhison berpura-pura tenang, dia hanya perlu meyakinkan mereka bahwa semua perkataan itu diucapkan Silvia, maka mereka tidak akan mencurigainya lagi, “Untuk apa aku membohongi kalian? Silvia memang mengatakan semua itu.

Lynn melihatnya, dengan tatapan mata yang perlahan menjadi datar, dari bibir pucat itu terucap sebuah kata, “Bohong.”

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu