Love at First Sight - Bab10 Memperlakukan dengan jujur dan tulus

Masalah tersebut berkembang sampai sekarang, tidak ada satu pun telfon dari Julius untuknya, ini cukup untuk membuktikan pria itu tidak pantas untuk dia cintai lagi, dia juga tidak akan berhenti di sini saja!

Christian mau tak mau mengakui, dia membiarkan wanita ini di sampingnya adalah keputusan yang benar.

Silvia tersenyum simpul, di depannya, dia memilih untuk menjadi selembar kertas putih, menikah bukan sebuah formalitas, walaupun mereka kenal belum lama, tapi Silvia bisa merasakan sebuah gravitasi yang tidak jelas sedang menariknya untuk mendekat ke pria ini.

“Tuan, yang anda perintahkan sudah diantar ke kamar dan kamar mandi.” Pembantu itu berkata dengan hormat.

Silvia mengeratkan cengkramannya di sendok garpu itu, hatinya bergejolak, wajahnya memerah melihat wajah kecilnya Christian.

Malam pengantin!

Silvia mengikuti Christian dari belakang, selangkah demi selangkah memasuki kamar, seluruh ruangan penuh dengan kelopak bunga mawar dan lilin warna-warni, dia sudah mempersiapkan hati, tapi ketika benar-benar sampai langkah yang demikian, masih saja dia takut dan gugup.

Kedua kakinya menapak di atas karpet warna krim yang lembut, juga merasakan kelembutan dari pria yang kelihatan dingin ini, semua yang diaturnya membuat dia merasa nyaman.

Christian melihat respon dia, membuka mulut berkata, “Aku pergi mandi dulu, kamu siap-siap dulu saja, aku harap kamu mau menjadi nyonya Jiang tanpa keberatan sedikit pun, kalau kamu masih mau menunggu lagi, malam ini aku tidak akan melakukan apa-apa.

Perkataan dia begitu lembut, tapi pernikahan ini adalah pilihan Silvia sendiri, hubungan mereka itu timbal balik, tidak boleh membiarkan Christian bertanggung jawab atas masa lalunya dia.

Silvia mengumpulkan keberaniannya, diangkat tanganya unduk mencengkam kemeja dia.

Di detik berikutnya, dia menjinjit sedikit kakinya dan mengecup bibirnya, setelah terhenti di situ agak lama, baru saja Silvia mau mengutarakan perasaanya kepada dia, dia tertarik ke dalam pelukannya, kemudian dia di gendong di pinggangnya dan terbaring di atas ranjang lembut.

Christian berkata dengan menahan diri, terdengar suara yang berat, “Benar-benar sudah siap? Lewat dari malam ini, kamu sudah tidak ada kesempatan untuk kembali.”

Kehangatan badannya dari telapak tangannya mengalir ke badannya, dengan mengernyitkan dahi menunggu jawaban Silvia.

“Aku percaya kamu tidak akan membuat aku kecewa.”

Dia tidak lagi menunggu, ia menundukkan kepala dan menciumnya, kelembutan dan kekerasannya bercampur menjadi satu, suara napas bergembu-gembu di udara.

Hati dan jiwa Silvia seperti telah dinyalakan, belum pernah dia merasakan perasaan seperti ini.

Dia berusaha bekerja sama dengannya, pandangan remang-remang diliputi perasaan cinta, kemudian terasa gerakannya, seluruh dirinya dipeluk oleh kehangatan, kecupan ringannya mendarat di dirinya, dan membisikkan namanya.

“Silvia......”

“Hm?” Silvia mengulurkan tangan memegang lehernya, bertanya dengan lembut.

Christian menarik napas dalam-dalam, menenangkan hatinya, dia tak menyangka ini adalah pertama kalinya Silvia, perasaan tadi......membuatnya terkejut, tapi dengan sangat cepat, dia membuat keputusan.

Tidak seharusnya terburu-buru untuk memiliki malam yang begitu berharga ini.

Bahunya yang besar sangat dekat dengan dirinya, “Malam ini kamu sangat cantik, tapi aku tidak ingin membuatmu terluka, lain kali saja.......”

“Aku.... Apakah aku membuatmu tidak puas?” Silvia mengira ada kesalahan di dirinya, ia bertanya dengan hati-hati.

Christian memakai bajunya, berusaha menenangkan nafsunya, “Lain kali hal seperti ini harus kasih tahu aku dulu, kalau tidak , nanti kamu terluka bagaimana?”

“Lalu kita tadi apakah ada......itu itu?” Silvia melihat dia yang gugup begitu tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

“Tidak peduli ada atau tidak, kamu tetap nyonya Jiang.” Selesai berkata, Christian menggendongnya memasuki kamar mandi, “Biar sekalian aku cek apa kamu ada terluka.”

Silvia tertawa dan mengelak, “Kenapa kamu begitu baik sama aku?”

Pandangan matanya perlahan-lahan menjadi dalam, kemudian menatapnya, “Ini adalah takdir, kalaupun terlewatkan, aku juga tetap akan memiliki kamu.”

Kekerasannya malah membuatnya merasa hangat, dia benar-benar mengeluarkan pendapatnya, iya ya iya, tidak ya tidak, bisa dengan mudahnya memiliki pendapat yang sama dengan dengan Silvia.

Dia rela menjadi kucing di pelukannya, terlarut di dalam kehangatan yang diberikannya.

Hanya dengan saling menyayangi, saling memperlakukan dengan jujur dan tulus, baru bisa membuat kedua hati semakin dekat.

Setidaknya hingga detik ini, Silvia tidak menyesal dengan pilihan dia untuk melangkahi satu langkah ini.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu