Love at First Sight - Bab 68 Kelembutan yang Diberinya

Sudah kuduga di perusahaan kita banyak sekali artis wanita, tapi direktur Jiang tetap menjaga jarak, ternyata sudah ada tuannya!

Walaupun tidak melihat secara langsung, tapi bisa diketahui itu wanita cantik!

Silvia hanya menyisakan bayangan di Kingdom Entertainment, tapi malah sudah menjadi topik panas mereka.

Makan malam ini menuruti keinginan Silvia, Christian memasak untuknya, dia memakannya dengan lahap, dan sering sekali dia memuji makanan itu enak, ini membuat senyuman Christian lebih dalam lagi.

Pelan-pelan, jangan sampai tersedak. Dia menambahkan sop ke mangkuk Silvia, kelembutan terpancar di matanya, sebentar lagi acara pembukaan Golden Fim Award akan tiba, kamu sudah cari partner untuk jalan di red carpet?

Dengan posisi Kingdom Entertainment di dunia hiburan, angin apapun tidak akan menggoyahkan keinginan Christian Jiang, apalagi, semua hal yang berkaitan dengan Silvia dia akan sangat peduli.

Ini adalah pertama kalinya Silvia muncul di acara besar setelah dia kembali ke dunia hiburan, tentu saja tidak boleh sembarangan.

Belum, Lisa mendapat kabar bahwa perusahaan aku tidak mengizinkanku hadir, undangan pihak penyelenggara pun belum sampai di tanganku, Silvia menjawab dengan santai.

Christian Jiang berpikir, dan menggenggam tangan Silvia, dia tahu jelas acara penghargaan ini sangat berarti untuk Silvia.

Kamu tenang saja. Kata-kata ini cukup membuat Silvia tenang.

Oke.

Di dunia ini, dia bisa dengan tenang mempercayainya, menyerahkan segalanya kepada dirinya.

Kalau Christian yang mengurusnya, maka dia akan turut dengan Christian, dia tidak akan bertanya ke Julius Bai, di mata mereka, Silvia sama sekali tidak tahu bahwa dirinya juga diundang oleh pihak penyelenggara.

Silvia, kamu mau istirahat sampai kapan? Perusahaan ingin memberimu beberapa film untuk kamu lihat... Pagi itu, Julius langsung memanggilnya ke kantor.

Tidak perlu lagi, aku sudah memilihnya. Silvia merasa inilah saat yang tepat, perhatian mereka saat ini adalah bagaimana agar Maggie Jiang bisa medapatkan posisi aktris terbaik, mereka sama sekali tidak memperdulikannya.

Sudah pilih? Pilih yang mana? Julius Bai langsung curiga, dia merasa Silvia tidak lagi mudah diatasi seperti dulu

"Butterfly Shadow" film discovery sutradara Ben Lee. Silvia mengeluarkan kontrak itu.

Julius Bai melihatnya, dia ingin tertawa, kamu ini, bukannya pilih film-film yang terkenal, malah memilih sebuah film discovery?

Tidak boleh? Silvia bertanya, film ini walaupun honornya sedikit, tapi aku ingin mencobanya.

Julius Bai mendengar perkataannya, melihat lembar terakhir kontrak itu, dan menjawab, oke, kami menghormati keinginan artis, asalkan mereka menandatangani ini saat kamu tidak ada manager, aku tidak ada alasan untuk tidak setuju, atasan perusahaan juga tidak akan monolak.

Menurutnya, kelakuan Silvia adalah mencari jalan mati untuk dirinya sendiri, masa depan apa yang akan dia punya dengan memilih film seperti itu? Jangankan kembali ke dunia hiburan, mungkin perusahaan pun akan ganti rugi gara-gara ini.

Dia sedang menyia-nyiakan nama yang baru saja dikumpulnya dengan susah payah, tapi bagi mereka, ini adalah hal yang baik.

Asalkan kamu sudah berpikir matang, setelah kamu tandatangani kontrak ini, kamu tidak boleh membatalkannya, kalau terjadi apa-apa, perusahaan juga tidak akan membantumu. Julius pura-pura mengingatkannya.

Tentu saja aku sudah memikirkannya dengan matang, tidak usah khawatir. Yang harus dikatakannya sudah dikatakannya, dia tidak ingin lagi berbicara dengannya, berdiri dan berjalan keluar.

Silvia, kalau sekarang kamu ingin kembali masih tidak terlambat, jangan bersikap keterlaluan, aku akan menasehati kakakku untuk mengasihanimu.

Silvia tidak bisa berkata-kata, dia menghentikan langkahnya, berbalik badan dan menatap Julius, aku tidak perlu rasa kasihanmu, aku sekarang malah merasa keadaanmu ini lebih kasihan.

Silvia, kamu tidak tahu diri, sekarang yang kubilang kepadamu hanyalah karena melihat hubungan kita yang dulu, berkali-kali kamu mengusik kakakku dan perusahaan, apa manfaatnya untukmu, asalkan kamu mau mengaku salah, aku janji tidak akan mengungkitnya lagi dan memberi kesempatan kepadamu untuk kembali ke dunia entertainment. Julius semakin kesal.

Silvia merasa perkataannya sangat lucu.

Dia ingin sekali bertanya kepadanya, saat mereka mempermainkannya, apakah tidak memikirkan akibatnya?

Kebaikannya yang palsu ini membuatnya merasa jijik.

Yang keterlaluan itu apakah hanya aku seorang? Silvia tidak lagi melihatnya, berbalik badan dan berjalan keluar.

Dirinya yang yakin membuat Julius khawatir, dia sepertinya sudah tahu mereka menyembunyikan undangan itu darinya.

Silvia baru saja pergi, di koridor dia langsung berjumpa dengan Maggie Jiang.

Maggie Jiang melepaskan kacamata hitamnya, menghalangi jalan Silvia yang baru keluar dari kantor Julius? Pagi sekali kamu datang, benar-benar rajin.

Tidak ada hubungannya denganmu.

Silvia membalasnya dengan beberapa kata ini, dan ingin menghindari Maggie Jiang.

Kenapa terburu-buru, pergi kerja? Tidak salah kah? Kamu tidak mendapat undangan Golden Film Award, dan juga tidak ada manager yang membantumu untuk mendapatkan kesempatan kerja sama, kamu sekarang sepertinya seorang pengangguran bukan?

Perkataannya seperti jarum yang tajam, sengaja menusuk Silvia. Aku nasehati kamu lebih baik bersikap baik kepadaku, mungkin saja aku bisa sedikit memujimu di depan Julius.

Kesombongan Maggie Jiang tidak mempengaruhi perasaaan Silvia, setelah dia selesai bicara, Silvia tersenyum dingin, kamu mengandalkan tubuhmu untuk mendapat posisi aktris terbaik, hebatkah?

Maggie Jiang kaget.

Aku tidak mendapat undangan, tidak ada kerjaan, ini urusanku, kamu urus dirimu sendiri, di dalam lingkaran ini, tidak ada dinding yang tidak tertembus angin.

Silvia mendorong Maggie dengn pelan, dia tidak melewatkan kesempatan untuk melihat Maggie yang cemas dan panik, dengan pelan dia meninggalkan Champion Entertainment.

Maggie Jiang marah dan gemetaran mendengar perkataan ini, dia khawatir Silvia sudah tahu sesuatu, dia menjadi sangat gugup dan sensitif.

Silvia baru sampai di tempat parkiran, sebuah mobil mewah berhenti di depannya, supirnya ternyata Christian.

Kamu kenapa datang? Silvia kaget dan senang.

Aku merasa ada yang merindukanku, jadi... Dia menepuk-nepuk setirnya, hari ini aku jadi supirmu.

Silvia memurungkan mulutnya, aku tidak sanggup untuk naik mobil mewah.

Punyaku adalah punyamu juga.

Christian melihatnya tersenyum, berbalik arah, dan menggaskan mobilnya.

Silvia menikmati wajah ganteng Christian yang sedang mengemudi mobilnya, setelah sampai di sebuah pusat perbelanjaan yang mewah, dia baru bertanya, kita kemana?

Masuklah dan kamu akan tahu.

Dengan gentle, dia membukakan pintu untuk Silvia, menggandeng tangannya dan masuk ke sebuah toko pakaian yang mewah.

Tuan Jiang, pakaiannya sudah disiapkan, ikuti saya. Pegawai toko melihat Christian yang menggandeng tangan Silvia dan masuk, tidak ada ekspresi terkejut, sepertinya sudah kenal lama dengan Christian, dan juga sudah tahu hubungan mereka.

Kita sama-sama masuk kesini, tidak apa-apa? Silvia berbisik kepadanya.

Iya. Christian menoleh kepadanya dan menjawabnya pelan. Toko ini ada saham Kingdom juga.

Silvia mengangguk, dia tahu kalau Christian akan sangat detail dalam melakukan sesuatu.

Mereka dibawa kedepan sebaris lemari baju, setiap lemari hanya ada dua baju, satu untuk pria dan satu untuk wanita, pengerjaan pakaian itu sangat detil, sangat mewah.

Kamu lihat apakah ada yang kamu suka? Christian menepuk bahu Silvia, semua ini dipilih menurut pendapatnya, tapi keputusan terakhir diserahkan kepada sang istri.