Love at First Sight - Bab 64 Perubahan Tak Terduga

Malam itu, Silvia hadir tepat waktu di hotel tempat diadakan acara perayaan kemenangan.

Artis papan atas yang diundang tidak banyak, meskipun Silvia tokoh utama, tapi tujuan utama dari acara ini adalah memperkenalkan Selena, Silvia hanya dalih yang digunakan untuk melakukan acara ini.

Dari sejak mulai Silvia bersikap wajar dan tidak canggung, berusaha menunjukkan pembawaan yang khas di tengah hawa elegannya.

Dia ada melihat tatapan mata Julius yang dalam, tapi dia memilih untuk tak acuh, dan lanjut mengobrol dengan orang sekitarnya.

Selena ingin mengumumkan soal dia menjadi manajernya di acara ini, sangat membuat Silvia tidak menduga, tapi Silvia sudah menyiapkan sebuah ‘kejutan’ untuknya yang tersimpan di ruang istirahat Selena, pasti dia sudah menemukannya.

Julius tidak tahu rencana Silvia, dia melihat jam dan berjalan ke tengah panggung, “Semuanya, terima kasih anda semua sudah hadir di acara perjamuan ini, sebenarnya saya masih ada satu hal yang mau berbagi dengan anda semua.” Dia berhenti sebentar dan menunjukkan senyuman, “Semuanya tahu bahwa kakak saya, Selena adalah manajer papan atas, sudah banyak sekali artis yang ia bawa hingga terkenal, dia sudah memutuskan pulang untuk mendukung usaha saya, menjadi ketua inspektur di Champion Entertainment, silakan naik ke atas panggung untuk menyapa kita semua!

Selena dengan gaun indah yang panjang terurai ke lantai dan dagu yang diangkat tinggi berjalan ke samping Julius.

Pandangan matanya melihat-lihat ke seluruh hadirin, dan berhenti di Silvia.

Dalam pandangan matanya terdapat banyak sekali perasaan yang rumit, siapa pun yang dipandang seperti itu akan merasa tidak nyaman, tapi Silvia malah tersenyum dengan tenang.

“Kakak......” Julius yang melihat Selena terdiam di tempat langsung membisik ke telinganya.

Kemudian barulah Selena mengambil mikrofon, “Para hadirin semuanya, mulai hari ini aku akan bekerja di Champion Entertainment, saya berharap bisa ada kesempatan bekerja sama dengan semuanya, juga berharap para hadirin semua bisa banyak mendukung artis-artis di perusahaan kami, mereka semua sangatlah hebat......”

Mendengar pidato Selena yang panjang lebar, Julius mengernyitkan dahi.

Ini tidak sama dengan rencana mereka, melihat Selena akan turun dari panggung, dia menutup dengan beberapa kalimat lalu menghampiri dia, “Kak, kamu tadi kenapa?”

“Silvia yang mengancam aku!”

Selena membuka handphonenya dengan jengkel dan memperlihatkan beberapa foto ke Julius.

“Ini paket yang diantar ke ruang istirahat aku, pas aku buka baru tahu ada tiga perusahaan entertainment besar yang mau mengontrak Silvia, bahkan termasuk CF Entertainment.

“Apa mungkin ini hanya manipulasi?” Julius tidak percaya Silvia punya kemampuan seperti itu, sampai membuat perusahaan entertainment terkenal seperti CF Entertainment tertarik dengannya.

“Sudah aku lihat dengan jelas, semuanya asli, Silvia lagi mengancam kita, kalau tadi di panggung aku bilang soal aku akan menjadi manajernya, dia akan langsung pindah ke perusahaan lain, dan yang akan ditertawakan adalah kita!”

Semakin Selena ngomong semakin ia emosi, “Dia lagi meledek kita, dia sudah yakin kalau kita tidak akan berani apa-apa sama dia! Huh, tak disangka aku terkurung di tangannya.”

“Kak, kamu tenang dulu......”

“Tentu saja aku harus tenang! Aku masih harus pikirkan cara menghadapi Silvia kelak, berani dia memancing aku, pasti aku buat dia terinjak di bawah, jangankan untuk kembali aktif, akan ku buat dia benar-benar keluar dari dunia hiburan!”

Julius melihat kelicikan dari matanya, “Lalu aku harus ngapain?”

Sekarang mereka dua bersaudara menyadari Silvia bukanlah seseorang yang gampang dihadapi, kalau begitu tidak waspada seperti dulu lagi pasti akan disemena-mena oleh dia.

“Kita harus membalas dari belakang, cari tahu tujuan Silvia yang sebenarnya, untuk menghancurkan Maggie atau kamu!”

Selesai berkata demikian Selena membawa tasnya dan pergi dengan emosi.

Yang direncanakannya sudah dikacaukan Silvia, dia tidak bisa membiarkannya, hati Julius juga gusar, Silvia yang di ingatannya harusnya gampang dipermainkan, kenapa bisa......

Suruh Silvia datang ke ruang istirahat! Julius memerintah si asisten.

Beberapa menit kemudian, Silvia datang dengan Lisa, “Ada apa?”

Menurut perkiraan Silvia, mereka sudah melihat kejutan itu, jadi baru mereka tidak berani mengumumkan perihal soal Selena menjadi manajernya.

“Kamu tanya aku? Kamu yang memaksa, yang mau melihat kami dipermalukan. Sil, kenapa kamu jadi begitu keji!” Julius menghela napas panjang, menunjuk Lisa dan berkata : “Waktu itu dia begitu mempermalukan perusahaan, dan aku tidak mempermasalahkannya justru karena kamu, sekarang kamu malah menantang aku seperti ini!”

Mendengar dia ngomong begitu panjang, wajah Silvia malah tidak berekspresi.

“Aku cuma lagi melindungi hak keuntungan aku saja, aku tidak ingin menjadi musuh dengan siapa pun, coba kamu pikir yang teliti, kalian bukan yang mau menjatuhkan aku duluan.”

“Tapi juga tidak perlu sampai begitu kali, kamu bisa ada hari ini, itu semua karena aku!” Julius membanting pintu dan berteriak kepada mereka.

Silvia tertawa menyindir, menatapnya dan menjawab datar, “Yah, benar, aku bisa ada hari ini karena kamu.”

Karena dia berselingkuh, karena dia menjatuhkan orang lain, baru Silvia bisa memulai hidup kembali!

“Aku tidak mau ribut sama kamu lagi, soal dulu aku anggap tak pernah terjadi, kelak kamu ikuti yang diatur perusahaan juga aku tidak akan ikut campur, tapi soal Caroline......” Julius berhenti sejenak, “Manajer kamu harus diganti!”

Dia tidak bisa membiarkan Silvia mengagalkan rencana mereka satu per satu.

“Caroline boleh tidak menjadi manajerku, tapi kalian harus mengeluarkannya secara baik-baik.” Nada bicara Silvia sangat tenang, tapi pembawaannya membuat orang merasa ia tak bisa dianggap remeh.

“Oke, aku setuju.” Julius menatap Silvia dalam-dalam, “Kamu sudah berubah, menjadi menakutkan, bahkan sangat keji!”

“Aku keji?” Silvia benar-benar salut dengan IQ nya, “Lebih baik kamu lihat orang sekitarmu dengan benar, antara kakakmu ataupun Maggie, tak ada satu dari mereka pun yang bisa aku kalahkan, seperti kesempatan malam ini, kenapa kalian tidak menyanjung dan mempromosikan Maggie?”

“Maggie baru saja pulang dari luar negeri, masih perlu istirahat.”

Julius melototinya, seperti sedang mengantisipasi dia.

“Kamu tak usah lihat aku seperti itu, aku tidak rencana apa-apakan dia, cuma merasa sebentar lagi sudah mau pembukaan Golden Film Award, dia masih bisa bertahan atau tidak......” Silvia bangkit dari duduknya, dengan sorotan mata yang sedikit menyindir, “Apa mungkin akan melakukan sesuatu karena panik?”

“Apa maksud kamu! Dibandingkan kamu, Maggie itu polos, lebih baik kamu jangan sembarang bicara, kalau tidak aku tak akan peduli kamu artis di perusahaan ini atau bukan, aku akan tetap tuntut kamu mencemarkan nama baik orang!”

“Aku cuma mau ingatin kamu.” Silvia menyikapi kemarahan Julius dengan bodoh amat, lalu pergi dengan Lisa.

Kadang ada beberapa perkataan selesai ketika sudah sampai titik.

Julius setelah melihat kepergiannya, masih tidak bisa menenangkan hatinya, ia tatap dia dari belakang, dan bingung kenapa wanitanya bisa menjadi begitu asing! Selama ini dia mengira Silvia memperlakukan Maggie sedemikian rupa itu demi dia, tapi sekarang kelihatannya Silvia sudah sama sekali tidak ada perasaan lagi dengan dia.

Di telinganya masih terngiang perkataan Selena, “Silvia itu benci sama kamu, dia mau menjatuhkan kamu, kalau dibiarin begitu terus, Champion Entertainment akan hancur di tangannya!

Dia tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi, kalau begitu, satu-satunya cara adalah harus mengorbankan Silvia!

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu