Love at First Sight - Bab 123 Perjalanan Bisnis Bersama (Part 2)

Ketika dua orang itu sedang sibuk berdiskusi, Silvia Yan memilih diam mengamati. Hanya ketika Watson melihat kearahnya-lah, dia baru tersenyum sambil mengangguk sopan. Selain itu, dia tidak berkata-kata.

“Kau tenang saja, aku paham maksudmu. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membantumu. Aku harap dua orang artismu lekas sembuh.” Watson tersenyum sambil menghela nafas lega. Tepat sebelum bertemu dengan Christian Jiang, hatinya mengawang, merasa tidak yakin.

Namun, setelah mendengar kata-kata Christian Jiang, hatinya tenang dan yakin. Kalau bukan karena Christian Jiang, dia pun bisa terseret ke dalam masalah ini.

“Aku akan tinggal beberapa hari. Kalau ada masalah, kau bisa langsung mengabariku.” ujar Christian Jiang lugas.

Watson terbatuk lalu tertawa, “Karena kau telah jauh-jauh kemari membawa kakak ipar, maka perkenankanlah aku menyambut kalian dengan baik!”

Silvia Yan memahami maksud baik Watson, tetapi dia sudah menemani Christian Jiang sejak awal kemari dan menyadari suaminya telah bekerja selama dua puluh jam tanpa henti.

“Aku kurang enak badan. Bagaimana kalau lain waktu saja?” ujar Silvia Yan sambil meraih tangan suaminya.

Christian Jiang tidak banyak tanya, dia memahami maksud isterinya, mereka pun menolak ajakan Watson dengan sopan.

“Baiklah, kalau begitu lain waktu saja.”

Watson yang telah berkecimpung di dunia industri perfilman bertahun-tahun, juga telah mengenalkan beberapa wanita ke Christian Jiang, tetapi selalu ditolaknya, ternyata temannya ini memiliki wanita secantik ini dirumah.

Christian Jiang pun mengantar Watson keluar ruangan, “Perihal pernikahanku, tolong jangan katakan pada siapa-siapa.”

Watson yang awalnya bingung lalu seketika paham.

“Ada kemungkinan Silvia Yan akan memasuki kancah film internasional. Sampai saat itu tiba, tolong jangan katakan apa-apa.”

Watson pun paham lalu berjanji tak akan buka mulut sedikitpun.

“Kau sudah selesai bekerja?” ujar Silvia Yan lalu memeluk suaminya.

Rasa sedih di hati Silvia Yan nampak jelas di wajahnya, dia menyadari betapa lelahnya pekerjaan pimpinan industri hiburan.

Dia juga merasa kesal karena tidak dapat membantu apa-apa, hanya bisa melihat suaminya selalu pergi tergesa-gesa. Dia juga tidak memiliki koneksi untuk membantu suaminya. Dia pun merasa kecewa dengan dirinya sendiri.

Itu adalah perbedaannya dengan Christian Jiang.

Christian Jiang tersenyum lalu memeluknya, “Aku sudah terbiasa, lagipula masalah yang sekarang ini akan segera selesai diatasi, setelah itu aku akan langsung pulang.” Ujar Christian Jiang tenang. Namun, entah mengapa Silvia Yan merasa suaminya bicara begitu untuk menenangkan dirinya. Kecelakaan kali ini melibatkan banyak perusahaan. Setiap kata yang diucapkan Christian Jiang akan berdampak pada masa depan perusahaan.

“Menjalankan bisnis itu sama seperti berperang, termasuk juga dunia bisnis pertunjukan. Aku harus bertanggung jawab atas artis asuhan Kingdom Entertainment, karena memang sudah takdirku. Tapi, kau jangan khawatir. Selama ada kau di sisiku, aku tidak akan tumbang.”

Silvia Yan menjinjitkan kakinya, lalu mencium bibir suaminya, “Yuk kita kembali ke hotel, aku lapar.”

Sambil menunggu matahari tenggelam di negeri asing itu, Silvia Yan dan Christian Jiang menghabiskan waktunya di balkon hotel. Mereka menanti-nanti pemandangan kota di malam hari.

Anggur merah di dalam gelas memantulkan cahaya lampu ruangan, Silvia Yan mengangkat kepala lalu bertanya pada suaminya, “Setelah dua artis mu nanti sembuh, kita bisa langsung pulang, kan?”

Christian Jiang mengerutkan dahinya, dia baru saja melihat pesan di ponselnya.

Karena Christian Jiang-lah yang mengatur jadwal kerja Silvia Yan, maka pesan dari Austin Lang masuk ke ponselnya.

“Sepertinya tidak.” Dia membuka lagi pesan yang barusan diterimanya, lalu dilihatkan ke isterinya. Tertulis Austin Lang membujuk asisten Han Suly untuk menjelaskan sendiri bahwa memang Han Suly-lah yang menukar hadiah itu.

Entah bagaimana awal mulanya, namun, Austin Lang memang seorang agen yang handal. Jika dia mengatasinya dengan cara ini, maka masalah akan lebih cepat selesai.

“Jadi, kau setuju dia menjadi agen ku?”

Christian Jiang mengangguk, “Kalau aku di posisinya, aku juga akan menggunakan cara ini.”

“Baiklah. Aku akan bicara dengan Kirana Cheng.”

Jika suaminya lah yang membujuknya, Silvia Yan tidak bisa menolak.

Namun, dia sendiri berharap untuk segera menjadi kuat dengan dua kakinya sendiri, supaya bisa mengurangi kekhawatiran suaminya, supaya suaminya tidak perlu selelah ini lagi.

“Tapi, mereka berharap kau besok pulang, untuk mempersiapkan kontrak dengan Global Entertainment.” Christian Jiang mengelus lembut kepala isterinya, “Pulanglah duluan, ya?”

Dia mengenali karakter isterinya, lalu menasihatinya dengan lembut.

Silvia Yan tidak menjawab, dia lalu mengulurkan tangan memeluk suaminya erat-erat.

“Pulanglah. Kontrak ini penting untukmu.”

Mereka telah berjuang sejauh ini juga supaya Silvia Yan bisa tanda tangan kontrak dengan Global Entertainment.

Silvia Yan menganggukkan kepalanya, pertanda setuju. Namun, hatinya belum begitu yakin. Dia tidak bisa menemani suaminya setiap waktu. Namun, dia juga menyadari dia belum memiliki kemampuan dan kualifikasi untuk itu.

Malam itu mereka berpelukan erat, mengingatkan diri jika mereka memiliki satu sama lain.

“Silvia Yan, kau harus segera berangkat.” Hari kedua pagi itu, Christian Jiang membangunkan isterinya, “Mobil sudah menunggu.”

Silvia Yan melingkarkan lengannya di leher suaminya, lalu menciumnya dalam-dalam. Dengan enggan dia melepaskan pelukan lalu berkata, “Berjanjilah padaku kau akan cepat pulang. Kalau tidak, aku akan sangat merindukanmu.”

Belum berpisah saja, hati sudah tidak karuan rasanya.

Christian Jiang pun berkata, “Aku janji akan cepat-cepat kembali ke sisimu.”

Christian Jiang pun tidak suka Silvia Yan pergi. Dia lalu mengantar isterinya ke bandara, melambaikan tangan, lalu berpisah.

Seluruh kejadian ini ditangkap jelas oleh kamera yang berada tak jauh dari mereka.

Setibanya di bandara, Silvia Yan berusaha tidak menarik perhatian, dia mengenakan topi dan baju sewajarnya.

Tetapi, tepat ketika dia sedang menunggu pesawat, seorang wartawan China berjalan kearahnya.

“Halo, Nona Silvia Yan.”

Wartawan itu adalah seorang lelaki muda, pakaiannya bergaya, bibirnya menyungging senyuman. Namun, dia melihat Silvia Yan dengan ekspresi tidak mengenakkan.

Silvia Yan menganggukkan kepalanya dengan sopan.

“Ini kartu nama saya. Saya adalah wartawan Brilion News!”

“Pria yang baru saja mengantar anda ke bandara, apakah itu kekasih anda?” tanyanya sengaja dengan lambat sambil mengamati reaksi Silvia Yan.

Nada bicaranya membuat Silvia Yan tidak nyaman.

Silvia Yan menyembunyikan rasa terkejutnya, entah wartawan ini telah mengambil foto apa saja. Silvia Yan dengan tenang menjawab, “Kau pasti salah melihat.”’

Wartawan itu tidak melihat Silvia Yan terkejut, lalu tertawa dan berjalan menjauh.

Sikap Silvia Yan yang tenang membuat orang susah mengusiknya. Silvia Yan lalu berkesimpulan wartawan itu pasti tidak mengambil foto apapun, karena jika dia mengambil foto, dia tidak akan berbasa-basi seperti tadi.

Namun, pandangan wartawan itu masih saja membuat Silvia Yan tidak nyaman. Silvia Yan menduga-duga akan susah menyingkir dari wartawan satu ini.

Persis seperti yang diduga Silvia Yan, wartawan itu sedang berpikiran cara untuk mengambil lebih banyak foto. Wartawan itu merasa, pria misterius tadi pasti kekasih Silvia Yan. Jika dilihat-lihat, Silvia Yan ini tidak memiliki rahasia. Namun, bagaimana mungkin tidak ada seorang pun yang berperan dibalik proses kembalinya dia ke industri hiburan?

Jika bisa menggali rahasia ini, maka wartawan itu bisa kaya raya.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu