Love at First Sight - Bab 372 Yang Harus Minta Maaf Bukan Dia

"Semua ini adalah kamu yang menyebabkannya! Dia sudah menikah ke keluarga bertahun-tahun, kenapa masih tidak bisa mengakuinya? Sekarang memaksa dia??" Wajah berubah memerah, marah. "Jika dia mengatakan sesuatu kepada wartawan, akibat yang ditimbulkan tidak bisa siapa tidak bisa ditanggung!"

"Pa, kamu sedang mengatakan apa? Memangnya rumah kita ada barang apa yang berada ditangan dia?"

"Cepat tahan dia! Jika tidak keluarga kita akan hancur." Kata Ayah Yan dengan terburu-buru lari keluar.

Hanya saja dia tidak tahu harus ke mana mencari ibu Yan.

Saat ini, ibu Yan segera bertemu dengan para wartawan, Silvia Yan yang melihat Ayah Yan begitu panik, sedikit mengerutkan alis. "Sebenarnya apa yang sedang terjadi?"

Asisten sedang berdiri di samping, tidak mengatakan apapun.

"Dia ingin bertemu wartawan, ya sudah biarkan saja, aku tidak percaya dia bertemu wartawan untuk mengatakan rahasia! Bertahun-tahun, ada yang membuat hal yang salah terhadap dia!"

Dia memang tidak berencana untuk menahan ibu Yan??

Seorang selingkuhan bisa membuat badai seperti apa?

Kabar ibu Yan akan menemui para wartawan langsung menyebar, Christian Jiang mengira orang keluarga Yan akan datang ke tempat untuk menahan ibu Yan, tapi, mereka ternyata tidak melakukan itu,

Tapi jika memang mereka datang untuk menghadang, Christian Jiang tetap bisa membiarkan ibu Yan mengatakan segalanya, hari ini, tidak ada orang yang menghalangi dia.

Menurut pandangan Christian Jiang, asalkan ibu Yan melangkah 1 langkah, hubungan dia dan ibu Yan, baru akan benar-benar kembali semuam demi Silvia Yan, dia rela melakukan apapun.

Ayah Yan seperti gila, ke arah hotel, tapi waktu sama sekali tidak keburu.

Hari itu sore jam 3, ibu Yan dan teman baikknya Nancy bersama dengan para wartawan bertemu di ruang hall beremu wartawan.

Ibu Yan melihat banyak wartawan datang, setidaknya dia merasa sedikit tegang.

Nancy, menepuk-nepuk tangannya "Semuanya adalah teman kerja dipenerbitan, kamu tenang saja, bicaralah dengan berani, mereka akan menulis sesuai dengan fakta, demi kamu membuat bukti."

Para wartawan akan datan ke sini, selain demi identitas nyonya Yan, dan juga mengejar Silvia Yan, belakangan banyak kabar miring mengenai Silvia Yan, walaupun sudah ditahan sampai tidak muncul lagi, tapi dia sebenarnya adalah yang akan menjadi berita hangatnya sendiri, siapapun tidak ingin melepaskan kesempatan mendapatkan berita besar.

Nancy mengambil napas dalam, berdiri dan berkata kepada wartawan, "Terimakasih atas kehadiran sekalian."

Para wartawan mengambil kamera langsung, ke arah wajahnya merekam.

"Saya bernama Selvie, menantu dari CEO Yan’s corp, anakku adalah artis besar yang berada di mata kalian, Silvia Yan. Hari ini spesial saya mengundang kali, karena ada beberapa hal yang harus dikatakan."

Para wartawan adalah orang yang berpengalaman di lapangan, saat ini melihat Selvie mengatakan ini dan melihat ekspresinya, langsung menyadari ada hal yang tidak beres!

"Sepertinya memang ada masalah."

"Dia datang sendirian disampingnya tidak orang dari keluarga Yan! Apakah demi kabar miring dahulu mengenai selingkuhan?

"Saya ingat keluarga Yan pernah secara tidak langsung mengakui suatu hal??"

Para wartawan mulai membahas, terhadap pertemuan hari ini penuh dengan rasa penasaran.

Terutama masalah berkaitan dengan Silvia Yan.

Semenjak mulai aktif lagi, setiap gerakan Silvia Yan menjadi diperhatikan publik, apalagi hari ini muncul di depan kamera awak media adalah ibu kandungnya sendiri.

"Saya tahu beberapa waktu lalu, keluarga Yan secara tidak langsung mengakui kabar mengenai tentang selingkuhan, saya menikah ke dalam keluarga Yan hampir 20 tahun, semua orang mengira saya seorang selingkuhan, bahkan karena diri sendiri sedikit secara terpaksa, secara diam-diam menerima semua ini, awalnya, saya bisa membawa kabar-kabar mati sampai mati, tapi karena masalah ini justru membawa kejadian yang tidak bisa maafkan terhadap anakku, maka saya menyadari, tidak boleh berdiam diri lagi."

"Dia demi saya, ribut dengan keluarga Yan, seorang menhadapi dunia, merasakan pahitnya dunia baru bisa mendapatkan penghargaan hari ini, sedangkan saya sebagai seorang ibu, tidak semaksimal mungkin bertanggung jawab, saya merasa sangat merasa bersalah, saya tidak ingin anak saya bertanggung jawab atas diri saya!" Selvie matanya berkaca-kaca lagi, suaranya juga seperti tertelan.

"Hari ini anda ingin mengatakan apa? Ingin minta maaf kepada publikkah?" Teriak seorang wartawan.

Selviw menggenggam mikrofon dengan erat, setelah muka air berubah menjadi serius berkata, "Bukan, saya datang bukan ingin minta maaf!"

"Saya ingin menjelaskan secara bersih beberapa hal! Supaya anak saya tidak menjadi korban dibalik rencana jahat seseorang lagi."

"Maksud anda mengenai luka dalam syuting waktu lalukah?"

Para wartawan dengan cepat teringat berita tentang tim film "Maniak Malam" ??

"Sebenarnya, istri pertama suami saya, dunia luar tidak tahu adalah Wenny dari Weshley Corporation."

Saat ini, apa yang sedang terjadi langsung live di tayangkan.

Kakek Yan duduk di kantor melihat semuanya!

"CEO, mau ditahan tidak?" tanya asisten menunggu perintah, hanya satu telepon, stasiun televisi pasti akan menjaga image keluarga Yan, langsung menekan penyebaran berita.

Kakek Yan menutup mata, batuk sejenak.

"Tidak perlu, yang harusnya terjadi pasti akan terjadi, tidak akan bisa disembunyikan, aku juga ingin mendengarkan sebenarnya dia akan membicarakan apa saja, mengenai nasib anak-anak semuanya ada ditangan mereka sendiri, kedepan apa yang akan terjadi, saya juga tidak bisa mengontrolnya."

Setelah Selvie mengatakan beberapa kata tersebut, suasana di lapangan semakin berat, kamera wartawan menyorot tepat ke arahnya, menunggu pidato dia selanjutnya.

Semua penasaran, Selvie akan mengatakan rahasia besar apa, juga penarasan bagaimana cara dia membersihkan kabar burung sebagai selingkuhan itu.

Selvie dari awal sudah mempersiapkan bukti-bukti, satu persatu dikeluarkan.

Buku pernikahan dia dan ayah Silvia Yan, foto sekelurga 3 orang, dan masih ada bukti data yang lain??

"Saya sebelum saat dia menikahi keluarga Wu, sudah menikah dengan dia, saya demi dia melahirkan seorang anak, dia masih belum mengenal Wenny!"

"Silvia Yan memang bukan anak pertama mereka, sebelum dia, kami sebelumnya mempunyai seorang anak lagi, hanya saat masih sangat kecil karena sakit meninggal dunia."

"Kehilangan anak itu, sangat memukul diriku, saat saya dalam kondisi hati buruk, tidak menyadari perubahan suami sendiri, dia melalui hubungan keluarga dia mengenal milioner dari Weshley Corporation, demi mendapatkan turunan keluarga Yan, dia secara sembunyi menemui Wenny, bahkan masih mempunyai 2 anak!"

"Saat dia tahu jelas, saya hamil Silvia Yan lagi, masih kekeh ingin bercerai dengan saya, saya tidak ingin melihat pria yang pernah sangat dicintai berubah menjadi seorang bajingan, jadi saya menandatangani surat perceraian."

"Perempuan manapun tidak bisa menerima suami sendiri berselingkuh??"

"Saya benci dia yang tidak mempunyai hati, juga membenci diri sendiri begitu lemah, sampai Silvia Yan berumur 5 tahun, dia kembali lagi mencari saya, mengatakan anak harus ada keluarga yang sempurna, saya malah percaya dengan kata-katanya."

"Saat dia dan Wenny secara sembuyi melahirkan anak kedua, sama sekali tidak memberitahu hal ini kepada orang tua kedua belah pihak, ini juga alasan kenapa dia terus memohon kepada saya untuk tidak mengeluarkan hal ini, dia takut melukai ketiga anak-anak."

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu