Love at First Sight - Bab 54 Mengangggap diri paling benar

Sebelum film ditayangkan, para pemain tidak mungkin bisa mendengar kalimat seperti ini. Demi menjaga keaslian film, tidak akan dilakukan pemotongan dibagian manapun. Termasuk bagian sutradara yg tidak puas dengan Maggie jiang, dan kelakuan tidak baik Maggie Jiang terhadap setiap karyawan, semua akan ditayangkan apa adanya.

Di koridor terdengar suara highheels Maggie Jiang. Kakak Xia melirik ke arah luar pintu, Julius Bai juga datang!

Silvia Yan duduk didepan meja rias tidak bergeming. Dia sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, tidak mungkin hanya karena mereka, lalu mempengaruhi moodnya untuk syuting.

Silvia Yan, ada yg ingin aku bicarakan. Julius Bai melirik kearah Maggie Jiang, lalu melirik juga kearah Kakak Xia, bisa tidak untuk menyuruhnya keluar dulu ?

Lisa Xia adalah asisten pribadiku, aku tidak akan menutupi hal sekecil apapun kepadanya. Kalau Direktur Bai ada yg ingin dibicarakan, nanti saja.

Silvia Yan sudah berganti baju saat waktu istirahat. Sambil istirahat sambil menunggu kode dari sutradara.

Maggie Jiang dengan nada sombong dan bibir yg menunggikkan senyum, Julius, kau lebih baik tidak usah memberi tahunya. Sepertinya dia tidak akan mampu menerima ini semua! Sorot matanya penuh dengan pandangan hinanya terhadap Silvia Yan, merasa sudah berada dalam kemenangan.

Tidak memperdulikan dia sama sekali, Silvia Yan pun menoleh dengan tenang, seolah mereka adalah angin.

Sikapnya yg bodoh amat membuat Julius Bai mengerutkan alisnya. Julius Bai berpura-pura batuk, sudahlah, tunggu sampai waktunya kamu pasti akan mengetahuinya. Sampai pada waktu itu kita lihat apa kau akan tetap bisa setenang ini, jangan sampai membuat perusahaanku bermasalah.

Silvia Yan menepuk tangannya, menyatukan naskah syuting yg ada ditangannya.

Aku tidak banyak waktu seperti yang kamu pikirkan. Kalian sudah menggangggu pekerjaanku. Silvia Yan dengan nada dingin mengeluarkan kalimat ini.

Sedetik kemudian, dua orang bodyguard berbaju hitam bergegas datang, membawa Julius Bai dan Maggie Jiang keluar.

Silahkan. Dengan nada dingin mereka mengeluarkan kalimat ini, merentangkan tangan dan menahan lengan Julius Bai. Badan yang tegap besar terus menerus menjadi dinding tinggi besi, membuat Julius Bai tak bisa mendekati Silvia Yan.

Julius, bagaimana bisa Silvia Yan punya bodyguard? Kau mengeluarkan uang untuk membayar itu ? hati Maggie Jiang penuh dengan kecurigaan, tak berhenti meneror Julius Bai dengan pertanyaan.

Mana mungkin! Julius Bai melihat bayangan punggung Silvia Yan, dan berteriak, perusahaan benar-benar tidak akan melepaskannya! Kau pergi syuting saja, masalah itu tidak perlu beri tahu dia, biarkan dia menyesal!

Awalnya dia ingin memberi tahu Silvia Yan terlebih dulu perihal pertunangannya dengan Maggie Jiang. setidaknya sebagai pertanggung jawaban karena mereka pernah melalui banyak hal dulu. Juga untuk menghindari kemarahan Silvia Yan. Tapi kalo dilihat sekarang, dia sudah tidak perlu melakukan hal itu lagi.

Melihat ekspresi Silvia Yan yg tidak sama dengan dulu lagi, hatinya terbakar api kemarahan, bagaimana mungkin Silvia Yan tidak perduli sama sekali?

Maggie Jiang yg melihat Julius bai marah karena Silvia yan pun merasa sangat senang.

Cari tahu body guard Silvia Yan itu darimana, aku juga ingin punya beberapa!

Tapi perusahaan tidak ada dana untuk ini..... asisten pribadi Maggie jiang merasa disulitkan. Walaupun Maggie Jiang adalah perempuan kesayangan Julius Bai, tapi juga tidak bisa bertingkah seolah ia adalah nyonya besar di perusahaan, tidak bisa seenaknya seperti ini.

Bagaiamana? Silvia Yan saja punya, aku juga harus punya, yg paling penting semuanya harus lebih baik darinya!

Maggie Jiang melangkahkan high heels nya dengan keras lalu pergi, sedangkan asistennya memperhatikan logo yg ada didada sebelah kiri para body guard itu, logo ini seperti pernah melihatnya dimana?

Lisa Xia melihat Maggie jiang pergi, ia berjalan kearah meja lalu menuangkan secangkir air minum untuk Silvia Yan. Apa aku perlu mencari tahu situasi mereka disana? Sepertinya masalah tidak semudah yang kita pikirkan.

Tidak perlu, kita selesaikan dulu pekerjaan kita ini.

Silvia Yan selalu logis, masalah perasaan tidak boleh mempengaruhi urusan pekerjaan.

Apalagi kerjasama internasional yg sangat penting seperti ini, kesempatan yg sangat sulit untuk didapatkan. Dulu dia begitu selangkah demi selangkah untuk sampai ke posisi pemeran utama yg berharga ini, sekarang lebih tidak boleh santai.

Make up artis dengan cepat menyelesaikan make up Silvia Yan, setelah melihat Silvia Yan memakai baju bibi seperti karakter dalam naskah, ia takut Silvia Yan tidak puas kalau dimake up menjadi orang tua, sambil tersenyum ia berkata, karena kebutuhan pemenuhan karakter, mungkin akan di make up sesuai kebutuhan, berdasarkan karakter yg kamu mainkan.

Oke, mulailah. Silvia Yan sangat profesional, menutup matanya, dan duduk di kursi rias.

Make up artis pun meng-okekan, hampir 40 menit kemudian, Make up orang tua Silvia Yan akhirnya selesai. Diatas wajah cantiknya ditambah beberapa kerutan dan dark spot, ditambah lagi sedikit pengeriputan, sangat terlihat seperti seorang perempuan yg sudah lewat 50 tahun.

Tapi matamu terlalu cantik, aku benar-benar tidak bisa membuatnya terlihat agak tua. Make up artis meminta maaf.

Silvia Yan tersenyum sambil bercermin, kemampuan make up mu sangat baik...

Apa pemain sudah siap? Tiga menit lagi kamera roll!

Karyawan mengumumkan pengumuman.

Saat Silvia Yan beranjak pergi, Maggie Jiang sudah berada didekat sutradara, melihat Silvia Yan datang, dan bermake up seperti orang tua, ia pun tertawa, jelek sekali! Ku pikir Silvia Yan tidak perlu make up, cukup hapus make up nya, dan kita sudah bisa langsung syuting.

Ketika kalimat ini keluar, para sutradara pun mengerutkan alis mereka .

Bukankah dua artis ini sama-sama punya kontrak dengan Champion Entertaiment? Kenapa selalu seperti air dan api?

Selain itu, kalimat Maggie Jiang memang tidak enak didengar, make up Silvia Yan itu demi memenuhi karakter. Semua demi pertunjukan penuh seni, membiarkan wajah yg masih muda dirubah menjadi seperti ini, adalah bentuk keprofesionalan.

Kalimat Maggie Jiang sangat kanak-kanak.

Silvia Yan tidak memperdulikan Maggie Jiang, setelah tersenyum kepada para sutradara, ia langsung berdiri diposisinya.

Maggie Jiang sama sekali tidak merasa bersalah, bahkan dengan bangga ia pun pergi dan berlalu.

Silvia Yan sedang sibuk merangkai kata dikepalanya, setelah memastikan tidak ada kesalahan, menghadap kamera melambaikan tangannya. Para sutradara saling melihat, lalu melihat kearah Meggie Jiang yang juga sudah siap, Jason pun berteriak, mulai.

Kali ini seluruh penerangan dan pemandangan adalah pemandangan asli, apalagi harus mengambil gambar keseluruhan. Sangat-sangat menantang keprofesionalan sutradara.

Dilayar ada Silvia Yan sedang menangis , dibandingkan dengan barusan, ekspresinya sangat masuk. Sorot mata yang perlahan berubah, ditambah dengan pengalaman umur yang telah melalui banyak hal memperlakukan pemain utama seolah tidak ingin berpisah.

Dia benar-benar menempatkan Maggie Jiang sebagai karakter didalam naskah, bukan sebagai orang yang ia kenal didunia nyata, hubungan diantara mereka sama sekali tidak mempengaruhi permainan peran Silvia yan.

Tapi berbeda dengan Maggie jiang, sorot mata dan nada bicaranya tidak masuk, dari kamera bisa terlihat, bahwa dia seperti merasa bangga, juga sangat ingin membandingkan dirinya dengan lawan mainnya itu. Dia tidak mengerti arti tujuan dari film ini yg sebenarnya. Yang para sutradara ingin lihat bukanlah dua orang artis, tetapi karakter yg mereka jelaskan sebelum syuting dimulai.

Bisa dibilang, Maggie Jiang sedang menyamarkan arti dari film ini.

Kelakuannya tidak dewasa, juga tidak profesional.

Cut.

Jason menarik nafas dalam, untung ada silvia Yan, Film season ini tidak terlalu buruk, kalau dilihat dari feeling ketika mereka syuting, semua sudah boleh selesai.

Dia menepuk teman kerjanya sebentar, lalu mengambil handphone dan meninggalkan posisi syuting. Dia ingin segera bicara dengan Michelle tentang acting Silvia Yan yg luar biasa, ingin mencari kesempatan bekerja sama lagi.

Sutradara yg lain dan kameraman pun dibuat terkejut oleh akting Silvia Yan.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu