Love at First Sight - Bab 144 Diantara Sepasang Suami Istri

Kirana Cheng memindahkan pandangannya.

Rekan yang selama ini dia percayai, kenapa di saat ini tidak membantunya?

Oke, cukup sampai disini saja ya, Silvia juga sudah capek, kamu pulang dan istirahat lah, akan ada kerjaan baru lagi. Kirana tersenyum dan berkata kepada Silvia, aku dan Austin masih ada urusan yang harus dibicarakan, kamu bisa kan pulang sendiri?

Baik, kalau begitu aku pulang dulu.

Silvia menjawab singkat, dan berdiri pergi dari sana.

Dia tidak memperjuangkan apapun untuk dirinya, tapi tentu saja juga tidak ingin pasrah saja.

Austin melihatnya pergi, menghela nafas, baru saja menaikkan kopi, Kirana langsung berbicara, cepat sekali kamu sudah menjadi orang Silvia?

Atmosfir di dalam ruangan itu menjadi berbeda dengan sebelumnya.

Kali ini di mata Kirana ada sedikit kemarahan, baru berapa hari saja, kamu sudah tidak mementingkanku?

Austin menggeleng kepalanya, berdiri dan menatap Kirana, hal ini sungguh terlalu santai, Silvia sama sekali tidak pernah naik daun karena gosip apapun, dia memilih Global Entertainment juga karena penilaian Global yang bagus.

Ekspresi Kirana berubah drastis.

Lagi pula, di dalam kontrak juga sudah tertera jelas permintaan Silvia, dia punya hak untuk memilih sendiri, saat itu kamu juga sudah menyetujuinya.

Perjalanan Silvia sudah sangat susah, kita adalah orang yang berada di kapal yang sama, kenapa harus berbuat demikian?

Kirana tidak bisa menjawabnya, setelah beberapa saat, dia berkata, aku tahu, kamu sudah benar-benar menjadi orang yang membela Silvia.

Ini bukan masalah membela siapa, kita semua mengharapkan kebaikan artis, mengharapkan kebaikan Global bukan? Austin menjawab.

Ini sepertinya Kirana sudah melampaui batas Silvia.

Ini akan menjadi perusak hubungan mereka.

Sudah bertahun-tahun lamanya, kamu juga sudah berubah bukan?

Kirana bingung dan memukul-mukul mejanya, aku sudah janji dengan manager Franky, kamu mau aku bagaimana?

Aku bisa atasi ini, Austin tidak mungkin membiarkan Silvia melakukan ini, dan tidak mungkin membiarkan Kirana semakin menjadi-jadi, kalau tidak nama Global Entertainment akan tercemar.

Ekspresi wajah Kirana kian membaik, tapi pandangan mata Austin masih kacau.

Aku tidak tahu apakah membiarkan Silvia menandatangani kerja sama ini, benar atau salah.

Aku percaya dengan kemampuan Silvia, asalkan kamu tidak mengontrolnya, dia akan membuat Global Entertainment semakin maju. Austin baru saja ingin berdiri dan pergi, dia tidak ingin melanjutkannya lagi.

Kalau tidak, dia tidak tahu dirinya akan berbuat apa.

Beberapa tahun ini banyak yang telah berubah, mungkin dia dan Kirana bukanlah mereka yang dulu lagi.

Saat Austin memasuki lapangan parkir, dia melihat Silvia menunggunya, aku sudah bicarakan dengan Direktur Cheng, hal ini akan kuatasi, kamu kerja dengan tenang.

Sudah merepotkanmu.

Tidak kok, kalau diulang kembali aku tetap akan melakukan ini, kepasrahan artis akan membuat perusahaan semakin parah, setelah acara makan-makan kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Austin menunduk, itu bukan jalanmu.

Terima kasih atas pengertianmu. Silvia lega, aku pikir, Global dan perusahaan lain berbeda, tidak akan memaksa artis untuk melakukan hal-hal kotor.

Kalau itu kamu, Kingdom tidak akan memaksamu melakukan ini. Austin tidak mengerti dengan Silvia, kenapa dia mau memilih jalan yang susah.

Silvia tersenyum, dia tentu mengerti maksud perkataan ini.

Sekarang ini, aku masih belum memenuhi standar. Aku masih belum bisa bersaing dengan Kirana, tidak ada untungnya bagiku.

Kamu tenang saja, aku akan mengurus hal ini dengan baik. Ini tanggung jawabku sebagai manager, yang harus kamu lakukan adalah akting dengan baik.

Ekspresi Silvia senang, memilihmu sebagai managerku, aku sangat berterima kasih kepada Kirana Cheng.

Austin tersenyum, pulang dan istirahatlah, kalau ada waktu jangan lupa lihat dokumen w, aku akan membereskan masalah dengan Franky.

Setelah meninggalkan Global, Silvia datang ke Kingdom dan menelepon Christian.

Lagi sibuk? Silvia berkata lembut setelah telepon itu diangkat.

Kamu... merindukanku?

Silvia cemberut, kamu ingin bilang kamu sibuk atau ingin menanyakanku apakah aku merindukanmu?

Tidak sibuk, kamu dimana aku pergi mencarimu.

Di bawah gedung Kingdom. Silvia menaikkan kepalanya dan melihat ke arah kantor Christian.

Tunggu aku, aku segera turun.

Christian menutup telepon itu, dan mengatakan kepada pria yang ada di hadapannya, Direktur Han, kalau begitu hal ini kita putuskan seperti ini saja.

Tidak masalah, cincin akan aku antar sesuai dengan jadwal yang dijanjikan, ini adalah satu-satunya di dunia ini, maksud hatimu akan tersampaikan kepada tangannya.

Christian lalu berkata kepada Albert, aku turun dulu, kamu tolong antar direktur Han.

Baik, pak direktur.

Christian berjalan menuju lift, dia tidak ingin kejutan ini diketahui oleh Silvia.

Di lantai satu dia melihat Silvia duduk di daerah cafe, elegan dan santai, lalu dia pun tersenyum, berjalan kesana dan bertanya, apakah aku boleh duduk disini?

Mendengar suara yang dikenalinya itu, Silvia lalu mengangguk, tentu saja boleh.

Mereka berdua tersenyum.

Ini masih sangat pagi, bukankah kamu bilang akan pergi ke perusahaan? Sudah selesai secepat inikah? Christian merasa ekspresinya berbeda dengan biasanya.

Silvia merasa sedikit tertekan, di bawah perhatiannya yang sangat teliti, dia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, lalu dia pun menceritakan kejadian di Global hari ini, aku merasa hal ini tidak sesimpel yang terlihat, aku dan Kirana mempunyai sikap yang berbeda, dan perbedaan pendapat kita tidak ada jalan keluarnya, ditambah lagi dengan Aurel He dan Candy Lee yang terapit di tengah-tengah, aku khawatir...

Christian mendengarnya dengan seksama, tidak memberikan pendapat apapun, sekarang dia hanya ingin menjadi seorang pria biasa yang mendengar curhatan istrinya saja.

Aku percaya akan pilihan dan keputusanmu.

Yang dia berikan, adalah dukungan yang tidak terbatas.

Hal yang tidak ingin kamu lakukan, kamu tidak perlu melakukannya, Global hanyalah papan loncatanmu, tujuan akhirmu bukan itu.

Tidak peduli terjadi apa, masih ada aku.

Tidak usah khawatir, tidak usah takut, oke?

Christian melihat Silvia, pandangan matanya penuh dengan rasa perhatian dan rasa cinta.

Aku tidak takut apapun karena ada kamu, aku hanya merasa orang itu sungguh aneh, Kirana yang aku kenal sebelumnya bukan begitu, saat itu kita berada di garis yang sama, sekarang dia suah berubah. Silvia menggenggam tangan Christian.

Posisi berbeda, cara kerja pun berbeda, ada beberapa hubungan yang tidak bisa berubah, seperti dia adalah direktur Global, dan kamu adalah artis Global.

Aku mengerti. Silvia menganggukkan kepalanya.

Nanti apabila Kirana mengatakan apapun kepadanya, dia tidak akan ragu dan juga tidak akan menyulitkan diri sendiri, lagian setiap orang mempunyai prinsip kerjanya sendiri, dia tidak akan memaksa dirinya.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu