Love at First Sight - Bab 26 Siapa yang sebenarnya badut?

Sampai Silvia Yan sudah benar-benar berada dihadapan mereka, beberapa orang pemain peran itu masih terkejut melihat permainan peran Silvia Yan. “Apa sekarang kalian masih meragukan permainan peranku?”

Di sebelah ada seorang pegawai yg berkata, “Entah bagaimana dengan permainan peran mereka, masih membandingkan diri dengan artis.”

”Anggap saja permainan peranmu lumayan, puas?”

Mereka saling bertatap-tatapan, lalu dengan sigap membalikkan badan ingin segera beranjak, didalam hati mereka menggerutu, Maggie Jiang jelas-jelas memberi tahu bahwa Silvia Yan tidak bisa bermain peran, bahkan ia tidak punya pengalaman, oleh karena itulah mereka berani mengganggu Silvia Yan, tapi sekarang kenyataannya tidak seperti itu.

“Tunggu!”

Silvia Yan menyuruh mereka berhenti, ia pun sejenak melirik ke arah tempat duduk Maggie Jiang, “Bukankah aku sudah pernah bilang, kalian harus minta maaf padaku.”

“Ma, maaf!”

Silvia Yan tau mereka sebenarnya hanya dimanfaatkan Maggie Jiang, “ Bertahan di dunia peran, sebenarnya tidak semudah yg kalian pikirkan, kalau isi kepala kalian gampang dipengaruhi, kalian akan gampang dijadikan senjata oleh orang lain, yg pada akhirnya itulah yg akan menghancurkan masa depan kalian sendiri.“

Dua kalimat Silvia Yan ini sudah sangat lapang dada, kalau saja Silvia Yan adalah orang lain, mungkin mereka akan dibalas lebih dari ini, lalu tidak akan mendapat tawaran bermain lagi.

Silvia Yan mengangkat dagunya, dengan ekspresi datar ia membalikkan badannya dan berlalu.

Dia sebenarnya berniat kembali ke kamarnya untuk beristirahat, lalu sedikit me-rivew script syutingnya besok, tapi tiba-tiba Kak Lisa datang dengan tergesa dan berkata,”Ayo lihat, ada orang yg memberikan kejutan untukmu.”

“Kejutan?”

Silvia Yan termenung sebentar, sampai kemudian ia ditarik Lisa Xia kedepan pintu.

Tiga buah mobil sedan penuh dengan makanan dan buah-buahan, kalimat selamat yg digantung di mobil sangat jelas terlihat, Semoga 《Our Time》 berjaya terus, atas nama Silvia Yan

Wah, ternyata semua adalah albalone dan steak daging.

Sepertinya ada yg menyukai Silvia Yan, lebih hebat dari si Direktur Fang yg menyukai Maggie Jiang itu, ia hanya bisa omong kosong.

Silvia Yan menguncangkan tangan Lisa Xia, “Dari siapa ini, semua ini bukan aku yg membelinya.”

Sudah kutanyakan, sepertinya ini dari orang Kingdom. Lisa Xia menatap Silvia Yan sambil sesekali mengedipkan matanya.

Para pemain antri ingin mengambil makanan, Sutradara Chen datang menghampiri sambil tersenyum, “Kamu benar-benar pemborosan, sampai mentraktir semua karyawan dengan makanan seenak ini.”

“Tidak apa-apa... “ jawab Silvia Yan dengan tersenyum sambil menepikan tubuhnya ke salah satu sudut untuk menelpon Christian Jiang untuk berterimakasih.

Tiba-tiba beberapa orang lelaki bermasker berjalan mendekat, berteriak sambil menunjuk ke arah Silvia Yan, “Ini dia, yg merebut ketenaran Maggie!"

Telur, buah kesemek pun dilempar kearah Silvia Yan.

Suasana menjadi sangat kacau.

Silvia Yan dibawah pengamanan Lisa Xia akhirnya sampai ke kamar hotel, lalu duduk diam di samping tempat tidur sambil membersihkan telur dirambutnya.

Disudut lain kamar, Lisa Xia menutup telpon dari para paparazi dengan marah.

“Sudah ku tanya, yg menyuruh semua ini adalah asisten Maggie Jiang. Terlebih lagi, dia juga membeli para wartawan, di internet semua menulis berita tentang bagaimana Maggie Jiang yg dikeluarkan dari pemain ketiga.”

“Kak Lisa, video dan audio semua sudah siap kan? Silvia Yan berkata dengan suara berat dan ekspresi dingin, lagipula mereka yg cari masalah, jadi kita juga tidak perlu sungkan lagi. Kak Lisa, beri mereka pelajaran!”

“Aku sudah lama menunggu kalimatmu satu ini, baiklah kamu tunggu dan lihat saja.”

Kak Lisa melemaskan kepalan tangannya, mengeluarkan hape dari sakunya dan mulai mengatur semuanya.

Dalam waktu setengah jam yg singkat, video yg disebar Kak Lisa ke internet mendapat reaksi yg luar biasa.

Paparazi mencantumkan dengan detail waktu setiap potong video, Julius Bai terlihat seperti berada diatas dua kapal sekaligus. Maggie Jiang jelas-jelas sudah tau kalau Julius Bai dan Silvia Yan mereka sudah tunangan, tapi masih memaksa masuk menjadi orang ketiga, melihat ekspresi didalam video, bisa dipastikan itu bukan karena paksaan.

Karena resolusi video yg benar-benar sangat tinggi, image lugu Maggie Jiang seketika hancur, berubah menjadi kalimat cercaan, para fans clubnya pun menyatakan bahwa ternyata rasa suka mereka pada artis sepertinya adalah sebuah kesalahan.

“Ternyata benar dia adalah simpanan Julius Bai, menghancurkan hubungan Julius Bai dan SilviaYan, dan masih memutarbalikkan fakta memfitnah Silvia Yan, pelacur seperti ini sungguh memuakkan!”

“Aku dengar-dengar dia juga membayar fans palsu masuk ke dalam lokasi syuting, hanya untuk mencelakai Silvia Yan.”

“Sudah ah, aku tidak akan mengikuti perkembangannya lagi, buang-buang waktu.”

Dan banyak orang juga yg menulis komen, meminta maaf pada Silvia Yan.

Dalam waktu yg sama, Julius Bai baru saja meninggalkan lokasi syuting membawa Maggie Jiang bersama Direktur Fang dan beberapa orang lain pergi makan, sambil membicarakan masalah saham selanjutnya.

Tiba-tiba, hapenya berdering keras. “Maaf saya angkat telpon dulu sebentar.”

Belum sempat ia mengeluarkan suara, di seberang terdengar suara manajer dengan agak berteriak, “Direktur Bai, ada masalah besar, anda sebaiknya cepat kembali ke kantor.”

“Ada masalah apa? Coba bicara pelan-pelan.... “ semakin Julius Bai mendengarkan, semakin wajahnya memucat. “ Baiklah aku akan segera kesana.”

Namun baru saja ia ingin bicara, Direktur Fang dan lainnya ternyata sudah menerima berita itu terlebih dahulu.

“Direktur Bai, tidak saya sangka bahkan pada kami pun anda berbohong, dunia persahaman adalah dunia yg saling menopang, setelah ini kami tidak akan bekerja sama dengan Kingdom Entertainment lagi, kalau tidak kami pasti kalian buat repot!”

“Eh ! Direktur Fang!”

Teriakan Direktur Bai tidak menghentikan langkah mereka sama sekali, terlihat dari lantai bawah beberapa wartawan berlari masuk. Julius sibuk membawa Maggie keluar meninggalkan tempat itu, sedangkan Maggie Jiang setelah melihat video itu, mentalnya terguncang hebat.

Image baik yg sudah ia buat untuk menutup kejelekannya, ternyata sudah mulai terbuka.

Plak....

Dia menampar Julius Bai, “Ternyata kamu merekam video!”

“Kamu tenang dulu, mana mungkin aku yg merekam video itu, apakah mungkin aku menyeburkan diriku sendiri ke dalam kobaran api?” yg baru saja terjadi membuat Julius Bai bingung dan tidak tau harus berbuat apa, bahkan ia tidak bisa memahami apa yg sedang dirasakan Maggie Jiang, kemudian ia menggenggam pergelangan tangan Maggie Jiang dan berkata, “Coba kamu ingat-ingat, siapa yg kira-kira bisa melakukan semua ini?”

“Selain Silvia Yan, siapa lagi yg bisa melakukan semua ini. Aku hanya ingin menyingkirkannya dari lokasi syuting, sedangkan dia? Dia menghancurkan nama baikku. Berharap karena pemberitaan ini, karirku akan hancur. Dia ingin menghancurkan hidupku! Setelah ini mau ditaruh dimana mukaku ?”

Maggie Jiang menangis tersedu, sambil menghentak-hentakkan kakinya ke lantai ia berkata, “Aku tidak mau tahu, kamu harus menyuruh Silvia Yan, melakukan conference pers dan minta maaf!”

“Tidak bisa,saat ini kalau masih timbul masalah, aku dan kamu benar-benar habis. Sekarang aku antar kamu pulang ke apartemenmu dulu, untuk sekarang kamu jangan kemana-mana dulu. Semua schedule di hentikan dulu, dan untuk lokasi syuting , aku akan menjelaskannya sendiri.”

Julius Bai menepuk pelan punggungnya, “Untuk semetara, hanya ini satu-satunya jalan keluar”.

“Julius, kamu tidak sedang ingin membuangku kan?" Maggie menatap lelaki dihadapannya dengan mata besar. "Karena kamu aku menjadi serendah ini, kalau kamu benar ingin membuangku...”

Julius Bai spontan memeluknya, “Bodoh! Siapa yg ingin membuangmu, aku hanya sementara tidak bisa menemuimu saja, percaya padaku, aku akan segera menyelesaikan semua ini.”

Maggie Jiang turun dari mobil dalam keadaan setengah percaya setengah tidak, ia memandangi punggung mobil yg mulai hilang dikegelapan malam, dikepalanya hanya ada satu kata, benci.

Asistennya yg mulai menyusul dan melihat dia termenung dipinggir jalan pun berkata padanya, “Sudah tidak usah dilihat lagi, ayo kita naik, kalau tidak wartawan akan segera datang menyusul kesini.”

“Apa aku masih punya kesempatan memperbaiki semua ini?”

Asistennya takut dia berpikir pendek, lalu berkata, “Pasti punya, anak didalam perutmu adalah kesempatanmu. Direktur Bai tidak akan membuangmu!”

“Anak?” Dengan mata berbinar, Maggie Jiang mengelus-elus perutnya.

Iya, dia masih punya anaknya.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu