Love at First Sight - Bab 369 Sudah Saatnya Melepaskan

Setelah mendengar kabar ini, Selina membuka berkas yang ada di depannya.

"Semenjak kakek masuk rumah sakit, aku berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga perusahaan, tapi hasilnya? Ternyata dia masih ingin memberikan kuasa harga kepada Silvia Yan! Di mata dia sebenarnya masih ada tidak cucu tertuanya ini?"

"Direktut Yan, anda jangan marah, mungkin saja masih ada perubahan."

"Hah, bahkan surat warisan dia sudah tulis, aku masih bisa??" baru bicara setengah, suara Selina terhenti, dalam tatapannya muncul ada sedikit jahat. "Yang kamu bilang ada benarnya, masih ada perubahan! Dia sudah menjadi menantu keluarga Jiang, masih merebut apa dengan aku?"

Dia membutuh waktu untuk berpikir secara baik-baik, harus mengguna cara apa, dalam kondisi seperti ini, jika sekali lagi mengganggu Silvia Yan akan sangat berbahaya/

Selina tidak bodoh, dia tahu yang harus diselesaikan saat ini adalah kakek, posisi kekuasaan Perusahaan Yan.

"Aku kembali dulu untuk periksa kabar kakek di sebelah sana."

"Baik, direktur Yan, aku akan perhatikan baik kondisi perusahaan." Kata asisten dengan tunduk kepala, berusaha membantu Selina menjadi CEO perusahaan Yan, adalah pilih satu-satunya.

Selina melihat asisten, mengangguk kepala.

Walaupun dia hanya asisten kecil, tapi hanya dia satu-satunya yang bisa dipercayai.

Tunggu dia pulang sampai rumah Yan, setelah melihat ibu Yan di ruang tamu, sekilas menyapa, langsung menuju ke ruang buku kakek. "Kakek, ini aku Selina, ada yang aku ingin bicarakan dengan kakek sendirian."

Ibu Yan yang berada disamping menaruh the cangkir, dengan dingin berkata, "Kakek tidak ada di ruang buku."

Selina mendengarnya lalu melihat ke arah ibu Yan, menggenggam tas tangannya, semakin erat. "Sejak kamu menikah ke papaku, kamu memang sangat berhati-hati menebak keluarga kami, tapi aku sama sekali tidak merasa kamu orang yang bersahabat, di keluar Yan hidup sangat berhati-hati dalam gerakan dan berkata-kata adalah satu-satunya cara untuk kamu bisa tetap hidup, dan ini adalah yang harus dibayar untuk menjadi nyonya Yan!"

"Posisimu sekarang ini didapatkan dengan cara mencelakai ibuku, anakmu seumur hidupnya tidak akan pernah bisa bersih dari noda seorang selingkuhan, aku sarankan kamu urus anakmu baik-baik, jangan biarkan untuk mendapatkan harta keluarga Yan lagi, juga semakin jangan melingkari kakek, demi mendapatkan warisan."

"Walaupun di dalam rumah semua orang tertipu dengan perasaan dan niat kalian yang palsu, aku selamanya aku terus ingat, kamu yang mencelakai ibuku! Selamanya aku tidak akan membiarkan kalian hidup dengan tenang!"

Hati ibu Yan marah juga berubah menjadi dingin, dipandangannya, emosi Selina sangat meledak, sehingga bisa berkata seperti ini kepada dirinya.

Anaknya kenapa bisa dibelakangnya mengunakan cara yang jahat? Hari ini Selina semakin marah, berarti kakek semakin memilih Silvia Yan, ini adalah kabar yang baik.

"Jika kata-katamu barusan terdengar sampai ke para CEO, tidak tahu mereka akan bagaimana meresponnya?"

Dia rasa terus berharap pada diakui dikeluarga seketika muncul sesaat, sedikit hilang, Selina sendiri yang selalu berkali-kali mengingatkan dia untuk mengerti hai ini, apa hal yang paling penting.

Ibu Yan berpikir berkali-kali, lalu menelepon teman lamanya.

"Aku ingin bicara secara terbuka masalah dulu, berkaitan dengan keluarga Yan, aku ingat kamu kenal dengan beberapa teman wartawan, bisa tidak bantu aku menghubungi mereka."

----------------------

Silvia Yan bersiap untuk istirahat di rumah untuk beberapa waktu, dengan cermat meneliti tokoh yang baru, setiap kali melihat naskah, dia pasti ada perasaan yang baru, menurut ia, setiap tokoh di dalam cerita adalah tantangan yang baru, adalah dunia yang baru, dia perlu mengerti balik kehidupan tokoh, karakter khas dan rumit??

Demi dapat merasakan tokoh, Silvia Yan mencari beberapa film yang mirip dengan genre cerita, ingin mencari beberapa titik puncak tokoh.

Tak bisa ditahankan masih bisa terpikirkan, nanti para penggemar melihat tokoh yang dibangun oleh dia, akan ada respon seperti apa?

Setelah Christian Jiang menyelesaikan urusan kantor, pulang ke rumah, melihat Silvia Yan yang masih meneliti naskah, sepertinya hampir setiap teks naskah ditandai oleh dia, Christian Jiang melangkah ke arah dia, langsung memeluk Silvia Yan, lalu mengambil naskah yang ditangannya.

"Kamu sudah harus istirahat."

"Aku masih belum capek, aku ingin lihat lagi sebentar."

"Tidak boleh!" Christian Jiang dengan kuat memeluknya, langsung menarik ke kasur kamar.

Silvia Yan cemberut, tiba-tiba tersenyum, seperti anak kecil masuk ke dalam pelukkannya. "Aku tidak menyangka diatur oleh seseorang begitu baik rasanya."

Christian Jiang mencium wajahnya dengan pelan. "Aku masak makan malam, kamu istirahat sebentar."

"Aku pergi sama kamu??"

"Kamu sudah capek seharian, tidak istirahat sebentarkah? Beberapa hari lagi sudah masuk tim, kamu akan sibuk lagi." Berkata seperti itu, Christian Jiang terlihat tidak tega.

Dia merasa sepertinya harusnya tidak begitu cepat mengatur jadwal dia kerja, harusnya menyuruh istirahat beberapa saat.

"Aku tidak capek, aku ingin masak sama kamu." Kata Silvia Yan, memeluk lehernya tidak ingin lepas.

Tidak searah tamgammua, Christian Jiang hanya bisa bisa menggenggam tangannya, bersama menuju dapur, suami istri bersama menyiapkan makan malam, seluruh suasana villa penuh dengan kehangatan.

"Ibumu ingin melihat kamu, bagaimana membalasnya?" Kata Christian Jiang sambil memotong sayur.

"Aku??" Silvia Yan baru mengatkkan 1 kata, di dalam benaknya muncul perubahan, terhenti sejenak, baru bertanya, "Kapan?"

"Jika kamu setuju, aku akan bantu kamu menentukan waktu."

"Baik, jika sudah ditentukan beritahu aku."

Christian Jiang tidak beritahu Silvia Yan, masalah ibunya mencari wartawan, kebetulan, ibu Yan saat ini menghubungi dia, dia berprediksi ada sesuatu hal yang akan terjadi.

Sejak dia sudah memutuskan untuk bergabung di "Sawah Padi", Oscar kembali ke apartemen di dalam kota, tapi kenapa setelah kembali, Lynn ada alasan untuk pulang ke rumah, ini yang membuat Oscar pusing.

Dia tidak tahu harus menggunakan alasan apa supaya Lynn tetap tinggal, ternyata ingin mendekati seseorang begitu susah.

Dia tiba-tiba mulai intropeksi diri, tidak tahu apakah kharisma dia yang tidak cukup kuat, sehingga Lynn selalu ingin sembunyi dari dia.

Malam ini, Lynn membantu dia mengganti obat, berpikir seperti biasa ingin pergi??

Tapi Oscar tiba-tiba mengangkat tangan, merangkul lengannya. "Malam hari boleh tinggal di sini sebentar temani aku untuk dialog naskah tidak?"

"Aku tidak bisa?? dan lagi, aku ingin pulang tinggal di rumah." Lynn dengan serius menolak, dia memastikan tidak akan tinggal berdua sendirian dengan Oscar!

Kenapa harus malam hari berdialog naskah!

"Kamu hanya perlu membaca dialog sesuai naskah sudah cukup." Oscar langsung memberikan naskah kepada dia. "Jarak mulai syuting sudah tidak lama lagi, Lukaku masih belum sembuh, kondisi tidak begitu baik, jika adegan saja tidak berlatih dengan baiik?? aku memang tidak mengapa, yang kutakutkan Silvia Yan nantinya akan diperdebatkan oleh orang-orang."

Lynn mendengarnya, langsung mengepalkan tangan.

"Baik, aku bantu kamu."

Dia melakukan apapun semuanya demi Silvia Yan.

Walaupun dia terdengar menyetujui, tapi dalam hati Oscar juga tidak begitu sangat Bahagia, dia juga sangat jelas Lynn bukan karena demi dia untuk tinggal.

Seumur hidupnya dia mengejar seorang perempuan, ternyata begitu susah mengejarnya??. Cara yang tidak boleh secara langsung untuk menembaknya, membuat dia menahan sampai merasa tidak nyaman.

Novel Terkait

Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu