Love at First Sight - Bab 52 Peran Pembantu

Pembawa acara mendapatkan sebuah kartu pertanyaan yang diantarkan saat itu juga kepadanya, kemudian ia mengeluarkan suara batuk, pertanyaan berikutnya mungkin bisa jadi terdengar lebih tajam, tidak tahu apakah kalian berdua bisa atau tidak menggunakan sebuah jenis hewan untuk mendeskripsikan orang yang ada di hadapan masing-masing.

Saat program wawancara berlangsung, hubungan di antara dua artis wanita sering kali dapat menjadi sumbu peperangan.

Silvia sedikit berpikir, tidak ada rasa bimbang sedikitpun, dengan tenang ia berbicara, di dalam pandanganku, Maggie seperti seekor burung merak.

Apakah kau sedang memuji paras cantik dari Kakak Maggie? Pembawa acara dengan begitu menarik perhatian bertanya kepadanya.

Silvia tidak menjawab, ia hanya memberikan senyuman menandakan jawabannya selesai ke kamera, pandangannya terlihat begitu bersahabat, tetapi di dalam perkataan itu tersirat arti yang mendalam, ekor burung merak memang begitu indah, tetapi tidak ada kemampuan untuk menyerang ataupun memiliki daya guna, hanya cocok untuk sebagai hewan yang dipandang mata saja, dipampangkan untuk diperlihatkan kepada turis, menurut pandangan Silvia, Maggie adalah seekor burung merak yang berada di samping Julius, walaupun cantik, tetapi hanya bisa mengatakan sesuatu secara berlebihan.

Julius diam-diam mengerutkan alisnya, entah Maggie mengerti atau tidak maksud yang tersirat dari perkataan Silvia.

Aku rasa, Silvia seperti seekor rubah, begitu licik...

Di tengah program acara seperti ini, sindiran yang diucapkan Maggie hanya setingkat anak TK saja.

Maggie tidak menyadari perubahan ekspresi sutradara dan tim lain yang bekerja, dengan arogan ia menaikan alisnya, perumpamaanku tidak salah, ia terus berada di Champion Entertainment, aku sangat paham tentangnya.

Julius merasa tercengang dibuatnya, Maggie sedang mengatakan hal apa! Ketidakpedulian Maggie terhadap orang lain membuat orang yang berada di sekitarnya terkejut, di waktu yang sama ia pun berpikir diam-diam IQ yang seperti ini di bisa membuat keributan dengan berapa banyak orang di dalam industri ini.

Kalau dipikir kembali tentang jawaban Silvia tadi, pandangannya memang sangat tepat, apa bedanya burung merak yang biasa dilihat orang-orang di taman dengan penampilan Maggie yang seperti ini? Hanya karena kecantikan dirinya, lalu ia merasa begitu bangga….

Silvia melihat kesulitan yang dirasakan oleh pembawa acara, sambil tersenyum kecil ia berbicara, kira-kira hanya orang-orang yang mengenalku saja, yang mengerti tentang diriku.

Dengan kata lain, hubungan Silvia dan Maggie tidak seharmonis yang perusahaan spekulasikan, ini juga membuat berita mengenai hubungan segitiga yang ditutupi seolah digali ke permukaan lagi.

Di saat ia mendengar sutradara berkata berhenti, ia melihat Julius memegang telepon genggamnya dengan emosi meninggalkan studio pengambilan gambar.

Seharusnya Julius sudah terburu-buru untuk membuat konferensi pers, walaupun pengambilan gambar program acara saat ini masih belum sampai waktunya untuk disiarkan, tetapi akan ada beberapa potongan gambar yang akan disebarkan ke internet, perkataan yang tadi dikatakan Silvia akan menempatkan Maggie pada posisi yang tidak menguntungkan, dan Maggie masih dengan bodohnya mengira dirinya berada di atas angin.

Sambil merias kembali dirinya, Maggie menatapi Silvia, anggap kau tahu kenyataannya, tidak berbicara sembarangan, pengambilan gambar sore hari nanti, kau juga jangan membuat masalah, kalau tidak aku pasti akan mengadukannya ke Julius.

Oh ya? Silvia hanya memandangnya sekilas saja, kemudian sambil mencantelkan jaket di bahunya ia berjalan menuju ruang istirahat di sebelah, ia tidak ingin membuang waktunya beradu mulut dengan Maggie.

Tidak sampai lima menit, Maggie dipanggil Julius untuk menghampirinya.

Kau barusan bagaimana bisa-bisanya menyindir Silvia seperti itu, yang harusnya kau tunjukan adalah hubungan kerjasama yang sangat harmonis dengannya, anggap saja berpura-pura, kau juga harus dapat melakukannya! Julius sedikit marah, tidak tahu bagaimana sebenarnya Maggie berpikir, sampai ia dapat melakukan hal kekanak-kanakan seperti ini.

Tapi, apa yang salah dari perkataanku itu? Apakah aku harus berinisiatif untuk membaik-baiki dirinya? Maggie tidak begitu senang, ia pun menyerukan kekesalannya itu.

Sudah lupakanlah, kau harus ingat, pengambilan gambar akan segera berakhir, kau harus baik-baik mendengar perkataan sutradara, hanya kalau dapat menunjukan warnamu, baru aku mudah untuk membuat jalan untukmu.

Aku mengerti, Maggie mengecap bibirnya, di dalam hatinya ia masih mengingat-ingat ekspresi Julius saat berbicara tentang Silvia, diam-diam timbul rasa iri pada dirinya.

Sedangkan saat ini Silvia sedang melihat prosedur pengambilan gambar.

Silvia, ini makan siang yang dikirim dari Direktur Jiang. Sambil tersenyum-senyum Caroline mengantarkan makan siang yang dikirim orang suruhan Christian, Christian begitu sibuk pekerjaannya, tetapi ia malah tetap begitu perhatian terhadap Silvia, walaupun tidak berada di sisi Silvia ia pun dapat melindunginya dimanapun Silvia berada, sungguh membuat orang merasa iri.

Direktur Jiang juga berkata, setelah acara selesai, ia akan memberikan sebuah kejutan besar.

Begitu mendengar kata kejutan, hati Silvia seolah dibuat seolah merasakan kehangatannya, di dalam bola matanya yang begitu indah terpancar sinar yang lembut.

Sebagai sepasang suami-istri mereka selalu memikirkan satu sama lain.

Silvia mengambil telepon genggamnya, melihat sekilas berita utama yang sering dicari di dalam negeri, diluar yang dipikirkannya, ada beberapa catatan di industri hiburan yang memunculkan foto lama Julius dengan Maggie, hubungan segitiga di antara mereka sekali lagi dikeluarkan untuk dikonsumsi publik.

Silvia tidak peduli terhadap hal-hal ini, tetapi Julius dan Selena sepertinya sudah dibuat pusing tujuh keliling karena ini.

Awalnya ini adalah sebuah kesempatan baik untuk membuat Maggie berjalan di dalam industri film mancanegara, tetapi malahan berubah menjadi sebuah hal bodoh yang mendatangkan masalah pada dirinya sendiri, baru saja Silvia mau mematikan layar telepon genggamnya, ia menerima sebuah informasi yang dikirim dari bagian sekretaris Kingdom Entertainment.

Nyonya, Direktur Jiang berpesan padaku agar departemen hubungan masyarakat bersiaga selama 24 jam, apabila ada situasi darurat apapun, kau dapat langsung menghubungi kami.

Kalau sampai Julius gegabah hingga melakukan hal apapun itu, Kingdom Entertainment yang akan menjadi orang pertama yang membuka perang opini, pada saatnya nanti jangan harap Maggie dapat dengan aman dan tenang melarikan dirinya dari permasalahan.

Pria yang dapat mengatur nasib dari industri hiburan ini berdiri di belakang Silvia, setiap saat melindungi dirinya.

Silvia dapat setiap saat menelepon Christian, kau sekarang juga mau menggunakan hak khusus itu untukku?

Asalkan kau bersedia, seluruh Kingdom Entertainment akan siap untuk membantu. Christian yang mau memanjakan Silivia, siapa yang berani menghentikannya?

Pria yang memegang kendali di dunia hiburan ini tak disangka-sangka begitu memanjakan Silvia seperti ini.

Aku tidak akan menerima perlakuan yang menyakitiku, kau tenang saja, jelas-jelas Silvia lah yang menempatkan Maggie pada posisi yang tidak ada harapan, tetapi di mata Christian, tidak boleh ada kesempatan untuk seorang pun menyakiti Silvia.

Baiklah… Aku tunggu kau kembali. Christian tersenyum, ia mendukung keputusan apapun yang dibuat Silvia tanpa memberikan syarat apapun kepadanya.

Tetapi Silvia , tidak mampu sedikit pun untuk menolak rencana Christian yang begitu dominan namun lembut juga.

Tugas pengambilan gambarnya tidak begitu berat, Silvia pun dari awal sudah mengingat prosedur pengambilan gambar di dalam hatinya, belum sampai di waktu-waktu terakhir, ia tidak bisa bersantai, hingga Silvia agak beristirahat sejenak, ia mendapatkan informasi dari Kakak Xia tentang masalah Maggie yang bertengkar dengan juru rias.

Maggie menganggap kostum yang disiapkan oleh juru rias untuknya tidak bagus, Maggie kukuh ingin mengenakan kostum yang sudah dipersiapkannya, warnanya flamboyan dan lagi begitu bertaburan manik-manik, benar-benar tidak ada selera…. Aku melihat beberapa juru rias itu terdiam seribu bahasa dibuatnya.

Apakah Selena tidak membereskan masalah ini? Silvia bertanya.

Tidak, pencarian mengenai foto Maggie dan Julius lagi-lagi lompat ke peringkat pencarian yang sedang ramai dicari, Selena sepertinya sedang sibuk mengenai hal ini, dan sekarang Maggie masih tidak tahu menahu tentang apapun, sungguh tragis Maggie yang saat ini begitu bahagia karena ia masih belum mengetahui apa yang sedang terjadi. Saat Kakak Xia sedang berbicara, tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk.

Tim yang bertugas mendorong masuk rak baju ke dalam, Nona Silvia, silakan kau pilih satu set baju dari beberapa set yang ada di rak ini.

Saat orang yang bertugas mengatakan kalimat itu terlihat keraguan pada dirinya, Kakak Xia sekilas melihat ke pintu masuk, apakah Maggie sudah memilih?

ini…..

Kami tidak boleh diberitahu? Kakak Xia sengaja mengecilkan suaranya, Caroline yang berada disampingnya juga menolehkankan wajahnya.

Nona Maggie sudah memilih, beberapa set baju ini adalah pilihannya untuk Nona Silvia. Petugas itu makin berbicara makin mengecilkan suaranya, di dalam industri seperti ini selalu bisa saja terjadi hal semacam ini, siapa yang bilang Maggie adalah artis yang sedang direkomendasikan oleh Champion Entertainment?

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu