Love at First Sight - Bab 358 Christian Jiang Datang

"Dikarenakan hujan topan, kru film semuanya sedang beristirahat." Silvia Yan mendengar bahwa suasana sekitar Christian Jiang sangat sunyi, dan khawatir, " Kalian berkendara kemana? Apakah disana juga sedang hujan?"

Silvia Yan Ingat, jalan masuk yang mereka lewati semuanya adalah jalan pegunungan, sangat bahaya melewatinya dalam cuaca seperti ini.

"Ketika setengah jalan, jalan didepan semuanya diblokir, kami berencana untuk bermalam di hotel yang ada di sekitar, dan melihat kondisi besok."

Tapi dengan begini, waktu dia bertemu dengan Silvia Yan akan berkurang semalam.

Setelah Silvia Yan mendengar itu, dia semakin khawatir. "Kalau tidak kalian langsung pulang saja, datanglah kemari lain kali kalau ada kesempatan".

"Hal yang sudah kujanjikan ke kamu, aku pasti akan berusaha untuk menepatinya. Aku akan memperhatikan keamananku, syutinglah dengan tenang" Christian Jiang menenangkannya.

Setelah Silvia Yan mendengar perkataan ini, ada perasaan bersalah dalam hatinya. Kalau bukan karena dia bilang dia merindukannya, dia juga tidak akan meninggalkan pekerjaan di kantor, dan datang demi bertemu dengannya. Dan membuatnya dihadang oleh hujan badai di tengah jalan??

Dia sekarang pasti sangat capek??.

"Kalau begitu kamu harus memperhatikan keselamatanmu! Kabari aku kalau kamu sudah menemukan hotel untuk beristirahat."

"Baik."

Albert Qin sambil menyetir sambil mendengarkan pembicaraan antara Christian Jiang dan Silvia Yan. Kenapa dia selalu merasa, setelah dia membawa kak Lisa pulang kampung beberapa hari, tapi cara Direktur memanjakan istrinya naik lagi beberapa ratus persen.

Yang paling penting adalah, dia bisa bersikap begitu dingin dengan orang lain, tapi dia akan memberikan semua kelembutannya kepada Silvia Yan.

"Apakah kamu sudah berkomunikasi dengan anggota kru film?"

"Sudah menelepon dan menanyakannya, sutradara mengatakan bahwa semuanya lancar, hujan badai tidak mempengaruhi hotel yang ada di atas gunung."

Hotel di atas gunung?

Di daerah pengunungan yang terpencil ini, kondisi hotelnya juga tidak akan terlalu bagus, dan orang yang dia cintai sekarang berada di sana??"Kakak Silvia Yan, aku lihat hujan turun semakin besar, dan aku khawatir jalan pegunungan mungkin tidak akan gampang dilalui, apa BOSS masih akan datang?" Suara Lynn menjadi semakinkecil, dia melihat Silvia Yan yang tadinya bersemangat menjadi kehilangan semangatnya, dan terlihat sangat sedih, "Kak Silvia Yan, BOSS pasti akan datang lain kali, hujan sebentar lagi pasti akan berhenti, jangan khawatir."

Silvia Yan menghela nafas dengan pelan, "Mungkin menikah membuat kita harus selalu mengkhawatirkan orang lain setiap saat, tidak peduli di mana pun dia berada. Pasti akan selalu memikirkannya dalam hati. Tidak peduli betapa hebatnya dia di mata orang lain, tetap tidak bisa menghentikan diri untuk mengkhawatirkannya."

Lynn menganggukan kepalanya seakan mengerti perasaannya. "Mungkin karena kalian terlalu saling menyayangi."

Dengan cepat, Christian Jiang mengirimkan pesan, dan memberitahunya kalau dia sudah mendapatkan hotel untuk beristirahat.

Silvia Yan sekarang baru berani meletakan ponselnya dan beristirahat, kalau tidak dia tidak akan bisa tidur semalaman.

Pagi hari kedua, hujan sudah berhenti. Dan mendengar dari kru film, jalan gunung sudah dibuka. Silvia Yan mendengar kabar dari Christian Jiang kalau mereka sudah mulai berangkat, dan senyuman kembali muncul di mukanya.

Tetapi dia tetap merasa, lain kali saat dia memilih naskah skenario, dia berusaha untuk memilih film yang akan syuting di kota. Dengan begitu kedua suami istri ini akan memiliki lebih banyak waktu untuk bersama, dan dia juga tidak perlu begitu khawatir.

Setelah hari kembali cerah, kru film kembali memulai syuting.

Silvia Yan berinisiatif pergi mencari sutradara, berharap untuk mengganti waktu pengambilan adegan, dan mengizinkan dia syuting di sore hari.

"Kenapa? Apakah kamu sakit?"

Lynn menjelaskan di samping, "karena Direktur Christian Jiang mau datang."

Direktur menjawab, "Baik, kalau begitu aku akan mengubah waktu syutingmu."

"Terimakasih Sutradara!"

Sutradara tidak menyalahkannya, karena kerja keras Silvia Yan, progress kru film sudah melebihi apa yang ditetapkan sebelumnya, dan permintaannya ini juga tidak berlebihan.

"Kak Silvia Yan, aku datang !"

Lynn membawa baju Silvia Yan.

Silvia Yan membalikan badannya, melihat Christian Jiang berada di tempat yang tidak terlalu jauh, bayangan badannya yang begitu familiar....tetapi tidak peduli bertemu berapa kalipun, tidak peduli betapa dekatnya hubungan mereka, ketika dia bertemu Christian Jiang, hatinya tetap akan berdetak dengan cepat, seperti pertama kali bertemu dengannya.

"Direktur Kingdom Entertainment?"

"Direktur Christian Jiang!"

"Bagaimana dia bisa begitu tampan! Sayang sudah mempunyai istri!"

"Tapi, mereka berdua sangat cocok, bukan?" Dia benar-benar sangat memanjakan istrinya, datang berkunjung dari tempat yang begitu jauh, dan semalam juga hujan badai????"

Orang di sekeliling mulai membicarakannya, Silvia Yan tidak memikirkan apa-apa, langsung membawa Christian Jiang ke tenda sementara, tidak ingin dia dilihat seperti itu oleh orang lain.

"Apakah kamu tambah kurus?" dia memeluk Silvia Yan dan berkata dengan halus.

Silvia Yan menyandarkan kepala di dadanya, memeluk balik dengan erat.

Christian Jiang menyadari sikap Silvia Yan berbeda dengan biasanya, "Kenapa?"

"Terlalu susah, terlalu merindukanmu." Silvia Yan memeluknya dengan erat, dan tidak mau melepaskan tangannya. "Aku tidak takut syuting film, juga tidak takut lelah. Hanya saja tidak tahan untuk merindukanmu, itu yang terlalu susah, aku berlatih begitu keras dalam akting, supaya tidak memberikan ruang kepada diriku untuk merindukanmu. Aku menggunakan semua waktu istirahatku untuk menghafal naskah film, mengingat gerakan, tetapi tetap tidak berguna."

Setelah mendengar perkataan Silvia Yan, senyuman Christian Jiang tambah mendalam.

"Aku pikir hanya aku yang seperti ini."

"Lain kali bisakah kamu menerima film yang lokasi syutingnya lebih dekat denganku?"

Christian Jiang mengelus kepalanya, "Baik, aku janji."

Silvia Yan pertama kali manja karena hal seperti ini, dia benar-benar tidak bisa mengendalikan diri lagi

"Sekarang??Serpihan Kenangan??sedang dalam proses peninjauan, dan film ini sudah mulai di promosikan oleh departemen utama. Sudah banyak peminat dan penggemar yang terkumpul, jadi kamu tidak perlu takut pihak luar akan meragukan kemampuan aktingmu, usahamu akan membuahkan hasil tidak lama lagi."

Dia punya firasat, ketika film ini tayang di musim panas, popularitas Silvia Yan akan semakin meningkat,

"Ini semua adalah hasil kerja kerasmu."

"Aku akan lebih bekerja keras lagi!"

Bukan untuk mendapatkan penghargaan, lebih kepada merealisasikan mimpi yang berada di hatinya selama bertahun tahun.

Dua film terakhir yang diterima, membuat Silvia Yan merasakan ratusan situasi yang berbeda di kehidupan. Ketika dia menaruh perasaan di dalam peran yang dia mainkan, dia seperti menjalani berbagai kehidupan yang berbeda. Perasaan ini, sangat unik.

Dia merasa dua film ini memberikannya kesempatan belajar yang luar biasa, dia tidak menyesali pilihan hari ini.

Kalau dia tidak memilih untuk kembali ke dunia film, dia tidak akan melanjutkan untuk akting, dan dia tidak akan mendapatkan inspirasi seperti yang didapatkan hari ini. Dia berharap dia bisa meninggalkan lebih banyak jejak dan karya di dunia perfilman.

Tunggu suatu hari ketika dia dan Christian Jiang sudah tua, tidak lagi bisa kemana-mana. Mereka bisa bersama-sama melihat kembali karyanya. Perasaan seperti itu pasti akan sangat bahagia.

Christian Jiang akan selalu menjadi orang yang paling mengerti dirinya??

Mereka terus berpelukan, sampai sutradara menyuruh Lynn untuk bertanya kepada Silvia Yan, kapan akan memulai syuting.

"Aku hari ini akan mensyuting adengan berkelahi, tapi kostum adenganku ini sangat jelek??."

"ini adalah kebutuhan dari peran itu sendiri. Karena sudah datang, aku ingin melihatnya."

"Baiklah, Jika kamu ada urusan, kamu juga tidak perlu melihat sampai habis." Silvia Yan dan Christian Jiang kembali ke tempat syuting bersama.

Saat ini penata rias sudah menunggu Silvia Yan. Silvia Yan dan Christian Jiang saling menatap, langsung pergi untuk merias wajah dan ganti baju, dan Christian Jiang bertemu dengan sutradara, mereka berbicara beberapa patah kata, dan sutradara sangat memuji performa Silvia Yan.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu