Love at First Sight - Bab 235 Intuisi yang Hebat

“Aku berencana mengundurkan diri.” ujar Anastasia, “Aku tidak bisa banyak membantu Silvia, jadi aku harus memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin.”

“Apa?” Erick sama sekali tidak berprasangka Anastasia tiba-tiba berencana begitu. Dia kira Anastasia berniat menjadi aktris hingga berusia 80 tahun. Erick terkejut, “Mengapa?!”

Anastasia bersandar di sofa, dengan alaminya menjawab, “Aku tidak lagi muda. Aku harus membangun keluarga dan melahirkan seorang anak.”

Erick seketika hening. Dia merasa tidak mengenal wanita yang sedang berbincang dengannya. Erick menoleh ke Anastasia, “Rencana ini, kau sudah bilang ke siapa saja? Apa kau sudah bilang ke direktur Jiang?” tanyanya lirih.

“Belum. Tunggu masalah ini kelar dulu. Aku akan mencari waktu yang tepat untuk buka mulut.”

“Lalu, setelah itu?” tanya Erick lagi.

“Hm… Aku akan mencari pria yang kusukai, menjalin hubungan, menikah lalu menjadi ibu rumah tangga! Hidup biasa seperti itu tampaknya sulit bagiku.”

Erick bengong menatapnya. Hatinya berkecamuk.

Anastasia memang seorang bintang layar lebar, namun, di sisi lain dia juga hanyalah seorang wanita biasa. Walau terlihat anggun dan angkuh, namun, dia hanya ingin mencari lelaki yang idamkannya lalu hidup damai setelahnya.

Setelah memutar otaknya, Erick menyadari Anastasia adalah wanita yang sederhana. Anastasia akan menerima rintangan apapun dalam hidup dan menghadapinya dengan tenang.

Ketika Erick meninggalkan apartemen Anastasia, dia merasa kejadian hari ini sangatlah kabur.

Erick merentangkan tangannya. Raut wajahnya bermasalah. Dia merasa enggan. Kalau benar Anastasia mengundurkan diri, lalu, siapa yang akan dia ikuti?

Untuk menyelesaikan masalah ini, Erick langsung mengemudikan mobilnya menuju alamat wanita-wanita itu.

Erick mengatakan pada mereka Kingdom Entertainment akan melakukan apa saja untuk melindungi reputasi artisnya, damai adalah jalan terbaik.

Erick bahkan menunggu lama di pintu hanya untuk mendengar persetujuan mereka yang terdengar enggan.

Wanita itu menyeringai dan memberi Erick tatapan dingin, “Aku tidak peduli dengan kompensasi. Aku ingin Anastasia meminta maaf padaku! Lalu, terkait trending topic dii internet, terserah kalian akan melakukan apa!”

Erick berhasil mengatasi masalah ini sebelum jadi lebih buruk.

Dengan begitu, reputasi Anastasia bisa dibersihkan dan Silvia tidak akan kena batunya.

Setelah Kakak Xia menerima informasi dari Erick, dia langsung memberitahu Silvia. Erick benar-benar hebat. Dia bisa menyelesaikan masalah ini dengan adil.

Kakak Xia lalu merasa dia harus banyak belajar dari Erick.

Demi menyelesaikan masalah itu, Erick bahkan harus berhujan-hujan selama empat jam. Kini dia jatuh sakit.

Christian bercerita sambil menutup teleponnya.

Silvia terkejut, “Dia… apa hal seperti ini pertama kali terjadi atau pernah terjadi sebelumnya?”

“Dalam kondisi seperti ini, apa masih ada manajer lain yang bisa begitu?”

“Setahuku, ini pertama kalinya terjadi hal seperti itu. Erick selalu bisa menyelesaikan masalah dengan aman dan bijaksana. Dia tidak melakukan apa yang tidak seharusnya dia lakukan.” jelas Christian sambil mengingat-ingat gaya bekerja Erick.

“Mengapa aku merasa Erick tidak begini pada Anastasia, ya?” tanya Silvia sambil menyangga dagunya, “Dia tidak memperlihatkannya.”

“Mungkin aku terlalu banyak berpikir.” Silvia tertawa, lalu membuang jauh-jauh pikiran negatifnya, “Lagipula, Erick sudah melakukan tugasnya sebagai manajer. Bisa dimaafkan.”

“Kakak Xia, kalau kau ada waktu, kau bisa mengunjungi Erick untuk menghiburnya.”

Silvia merasa ini bukan masalah yang sederhana. Kalau dia ada Melissa Zeng, apa dia akan membiarkan hal ini begitu saja?

Ini adalah misi persaingan yang sempurna.

Kakak Xia mengeluarkan ponselnya. Dia langsung menghubungi Albert Qin. Silvia tertawa, “Dia akan segan menerima bantuanmu.”

Christian tidak banyak bicara. Hal ini tidak mengejutkannya lagi. Albert Qin adalah objek yang bagus. Kalau dia bisa membantu memperbaiki masalah ini, Christian siap memberinya balasan yang setimpal.

Kekasihnya masih hidup. Setelah urusannya selesai, Albert langsung mengemudikan mobilnya menuju rumah Erick.

Dia mendapati anak kecil, laki-laki, berumur sekitar empat tahun membuka pintu untuknya.

Bocah itu mendongakkan kepalanya menatap Albert, lalu berteriak, “Papa, ada tamu.”

Papa?

Albert terkejut melihat Erick berjalan keluar dari dapur, masih menggunakan apron. Wajahnya lelah, juga pucat. Sepertinya sakitnya tidak ringan.

Albert memasuki ruangan, bocah itu kembali sibuk dengan mainannya, “Direktur dan isterinya khawatir dengan kondisimu, lalu menyuruhmu datang mengunjungimu.”

Erick menganggukkan kepalanya, “Ini puteraku.”

“Jangan bilang aku orang kantor yang pertama tahu kau memiliki anak!”

“Hm… Ini rahasia.” Erick tidak memberitahu siapapun di industri film perihal anaknya. Dia melakukannya untuk melindungi puteranya.

Erick berbalik badan dan kembali ke dapur. Albert mengikutinya sambil perlahan mengamati dapur itu. Dia teringat perintah Kakak Xia untuk mengecek apakah Erick memiliki motif khusus.

Namun, Albert hanya mendapati pakaian anak dan mainan di ruangan itu. Tak ada yang lain.

“Kau tidak perlu melakukan ini. Kau sudah kehujanan lama. Lebih baik jaga badanmu.”

“Aku juga berharap masalah ini bisa cepat selesai. Tidak kusangka, aku jatuh sakit secepat ini.” ujar Erick sambil tertawa lemah, rambutnya berantakan, namun tetap terlihat tampan.

“Apa kau dengan Anastasia—”

“Apa yang kau pikirkan? Anakku baru genap berumur empat setengah tahun.” Erick terbatuk, “Aku mengagumi Anastasia, aku takut ini akan mempengaruhinya.”

“Benarkah?” Albert terkejut, setengah percaya, “Bagaimana dengan mamanya?”

Erick terdiam.

Albert lalu tidak banyak bertanya. Dia menghampiri bocah itu, “Papamu sedang sakit, jadi harus ke rumah sakit. Apa kau mau bermain dengan paman untuk sehari saja?”

“Anakku lumayan nakal. Apa kau bisa mengatasinya?”

“Tentu.” Albert malah merasa dia anak yang baik. Bocah itu paham apa yang terjadi. Albert lalu menggendongnya, “Kau cepatlah sembuh, jangan tularkan penyakitmu pada puteramu.”

Albert lalu membawa anak itu ke villanya.

Kakak Xia mengerutkan dahinya sambil menggelengkan kepala melihat bocah itu. Erick telah memiliki seorang anak. Ini akan susah ditangani, pikirnya.

Namun, Kakak Xia lalu dengan senang hati bermain dengan bocah itu.

Setelah mendengar berita itu, Silvia langsung mengabari Anastasia. Silvia juga memberitahunya kalau Erick jatuh sakit.

Anastasia tidak suka berhutang budi. Dia lalu bersiap-siap dan pergi ke rumah Erick. Erick jatuh sakit karenanya, jadi Anastasia merasa harus bertanggung jawab.

“Kau! Apa yang kau lakukan disini?!” ujar Erick yang terkejut saat dia mendapati wanita dengan topi dan masker mengetuk pintunya. Erick bisa langsung mengenalinya. Dia lalu menarik Anastasia ke dalam. Kalau repoter sampai melihatnya, bisa celaka.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu