Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 85 Senang Hingga Insomnia

Kakek Mu terdiam sesaat segera kembali normal bertanya: "Oh, siapa gadis itu?"

"Camile," jawab Shawn dengan singkat dan jelas.

Kakek Mu tidak menjawab, mengambil minuman dari cangkir dan berkata, "Dari kapan kalian mulai berhubungan?"

Shawn berpikir dan mengatakan "Aku tidak tahu kapan waktu spesifiknya, tampaknya sudah ditakdirkan secara umum. Setelah dia keguguran, aku telah bersumpah untuk memberinya rasa aman, tidak lagi membiarkan dia terluka, jadi aku melamarnya, dia sudah menyetujuinya. "

"Iya," Kakek Mu mengangguk dan berkata, "Camile adalah gadis yang baik, cantik, baik dan berbakat, tetapi masalah perkawinan tidak bisa dijadikan permainan, aku berharap kamu akan mengambil keputusan ini setelah pertimbangan yang matang."

Shawn terlihat seperti biasa, dan berkata dengan serius, "Aku dirawat dari kecil olehmu, kamu juga tahu bahwa aku adalah seorang lelaki yang selalu memikirkan segalanya dengan matang sebelum melakukan sesuatu, aku tidak akan bermain dalam hal yang begitu besar ini."

Kakek Mu mengangguk dan berkata, "Baiklah, karena kamu sudah memutuskannya, maka kakek tidak punya apapun untuk dikatakan. Aku telah mendukung keputusanmu sejak kecil. Fakta telah membuktikan bahwa kamu selalu benar, selama kamu merasa baik,maka aku akan menyetujui pernikahan ini. "

"Terima kasih kakek," kata Shawn dengan sedikit membungkukkan kepalanya.

Kakek Mu terus berkata: "Apakah kamu telah menetapkan waktu pernikahanmu?"

"Belum, dia lemah dalam beberapa hari terakhir,sekarang sudah hampir pulih sepenuhnya. Aku ingin menikah dengannya sesegera mungkin." Shawn menjawab, dia tidak ingin bermimpi lagi. Dia ingin memberi Camile sebuah keluarga secepat mungkin.

"Baik,mari umumkan berita pernikahan ini, setelah tanggalnya ditetapkan, beri tahu ibu tiri dan adik serta ayahmu untuk kembali dan menghadiri pernikahan," kata kakek.

"Baik."

Pidato semacam ini membuat Shawn merasa sangat lega, dan membiarkan Camile, yang bersembunyi di balik pintu, menghela nafas lega. Setelah semua, jika pernikahan ini tidak disetujui oleh kakek Mu pasti akan menyebabkan banyak masalah.

Dia merasa lega, tiba-tiba pintu kamar terbuka tanpa peringatan.

Camile masih menjaga postur menguping, tetapi dilihat oleh Shawn yang mendorong pintunya.

Dia berdiri dengan canggung dan berkata dengan malu, "Apa kalian sudah selesai mengatakannya?"

"Iya, bukankah kamu sudah mendengarkan semuanya?" kata Shawn langsung.

"Ehek, ehek.." Camile menegluarkan beberapa batukan. "Itu berarti kakekmu telah menyetujui pernikahan kita!"

"Iya." Shawn masuk dan memandang Jacky yang telah tertidur nyenyak di tempat tidur lalu bertanya, "Kamu ingin menetapkan tanggal pernikahan kapan?"

Camile berpikir sesaat kemudian berkata, "Aku tidak punya pemikiran khusus. Lagi pula, tidak ada yang datang dari keluargaku, kamu yang tentukan tanggalnya sesuai dengan situasi keluargamu."

"Bukankah kamu masih memiliki ibu tiri dan adik laki-laki? Pernikahan merupakan masalah yang begitu besar, tidakkah kamu mengundang mereka kemari?" tanya Shawn.

Mengacu pada ibu tiri Margaret dan adik tirinya Bob, Camile langsung berkata dengan marah, "Aku melarikan diri dari rumah saat itu karena aku tidak tahan dengan mereka,aku telah memutuskan hubungan dengan mereka. Yang terbaik adalah tidak bertemu mereka selama sisa hidupku, aku tidak ingin mengundang mereka pada pernikahanku, sampai saat itu mereka akan menghancurkan suasana baikku."

Ketika Shawn mengirim seseorang untuk menyelidiki Camile, dia juga mengetahui bahwa ibu tirinya selalu berperilaku buruk padanya. Setelah kematian ayahnya, semua uang sekolah dan biaya hidupnya diperoleh dari uang kerjanya sendiri, tetapi tidak kepikiran setelah lewat beberapa tahun, keluhan Camile terhadap ibu tirinya masih belum hilang.

Shawn berkata: "Baiklah, mari kita tetapkan tanggal pernikahan pada awal bulan."

"Di awal bulan? Bukankah hanya tersisa sepuluh hari dari sekarang?!" Camile sedikit bingung karena Shawn terlalu gelisah, langsung menikahinya.

“Kenapa? Tidak cocok ya?”tanya Shawn sambil mengerutkan alis.

“Tidak, aku hanya merasa bukankah waktunya terlalu cepat?” Camile merasa bahwa efisiensi CEO Shawn menangani sesuatu beneran terlalu cepat!

"Kamu tidak perlu khawatir tentang ini. Meskipun waktunya sangat terburu-buru, aku telah mengirim seseorang untuk mengatur semua hal, tidak akan ada kelalaian." Shawn dengan percaya diri menghilangkan kekhawatirannya.

Camile menghela nafas dan berkata: "Baiklah, aku akan mendengar perkataan kamu!"

“Baik, aku akan mengumumkan berita pernikahan besok, kamu segera beristirahatlah.” Setelah itu, Shawn berbalik dan berjalan keluar dari kamar.

Malam ini, Camile tidak bisa tidur nyenyak, berputar-putar di kasurnya dan tidak bisa berhenti memikirkan sesuatu yang aneh.

Dia benar-benar akan menikah! Persis seperti sebuah mimpi!

Terlalu banyak hal yang terjadi belakangan ini, tidak membiarkannya bereaksi karena terjadi secara buru buru, dia hanya bisa berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ini.

Langit sudah cerah, Camile yang menderita insomnia semalaman bangkit dari tempat tidur.

Dia datang ke arah jendela dan membuka tirai, mencoba membiarkan cahaya untuk masuk ke dalam kamarnya.

Baru saja membuka gorden, dia melihat banyak kendaraan diparkir di luar villa dengan banyak wartawan di sekitar, seperti sedanng menunggu sesuatu.

Dia menyadari dirinya sendiri masih mengenakan pijama, segera menutup tirai.

Camile berlari ke kamar Shawn dan ingin memberitahunya fenomena aneh ini.Saat hendak mengetuk pintu, pintu tersebut dibuka oleh orang di dalam.

Shawn berpakaian rapi di hadapan Camile.

Camile memandang Shawn dari atas ke bawah kemudian mengaguminya: “Tampan sekali”

Setelah menatap satu sama lain, Shawn bertanya: "Pagi sekali kamu bangun?"

Camile berkata, "Kamu juga."

"Aku tidak bisa tidur nyenyak jadi bangun pagi," kata Shawn dengan lemah.

"Kamu juga tidak tidur nyenyak?!" Camile sedikit senang, ternyata bukan hanya diri sendiri yang tidak bisa tidur karena pernikahan besar, Shawn juga insomnia bersamanya. Sepertinya dia benar-benar melihat masalah ini dengan sangat penting.

Camile melanjutkan perkataannya: "Oh ya, ada orang yang bangun lebih awal daripada kita! Aku baru saja bangun dan membuka tirai, dan melihat para wartawan di luar!"

Dia awalnya berpikir bahwa Shawn juga akan bingung seperti dirinya sendiri. Siapa yang tahu bahwa ia mengeluhkan perkataan "Aku tahu."

“Kamu tahu?”jawab Camile terkejut.

Shawn mengancingkan kemejanya dan berkata, "Iya, aku menyuruh Jim untuk menyebarkan sedikit gosip tadi malam, menebak wartawan pasti akan berkumpul untuk mendapatkan berita langsung hari ini."

Camile bahkan lebih bingung dan bertanya: "Bukankah kamu mengatakan siap untuk mempublikasikan berita pernikahan hari ini? Bagaimana mereka bisa mengetahuinya tadi malam?"

“Kamu tidak mengerti ini, ini disebut pemanasan.” Shawn memandang Camile, sepasang ekspresi melihatnya terlalu lembut.

Camile mengangguk sambil meruncingkan mulutnya.

Shawn kemudian berkata: "Jangan peduli terlalu banyak lagi, pergi ganti baju, kita akan keluar setelah sarapan."

“Kemana?” Camile menggaruk kepalanya dan bertanya.

Shawn melirik penampilan Camile yang masih memakai pijama kemudian menghela nafas: "Membawamu membeli pakaian. Kamu akan menjadi nyonya Mu segera, setidaknya harus ada beberapa pakaian yang layak. Kamu juga merupakan ketua desainer kejuaraan, bagaimana bisa tidak berkeinginan tinggi pada penampilan sendiri? "

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu