Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
Kemarin malam, dia tiba-tiba mendapat telepon Camile Fang yang aneh dan panjang lebar.
Dia sebenarnya tidak ingin peduli, tetapi hatinya sedikit khawatir dan cemas.
Akhirnya ia menyuruh orang untuk mencari lokasi ponselnya berada. Barulah dia tahu bahwa dia terjebak dalam lift perusahaan.
Mengetahui berita ini, hatinya yang selalu pendiam menjadi agak bingung dan gelisah.
Dia mengemudi dengan cepat sampai ke perusahaan dan menyuruh orang untuk membuka pintu lift dengan paksa. Akhirnya, dia melihat seorang wanita yang sedang kesulitaann berbaring di lantai. Napasnya sedikit lemah. Pipinya yang biasanya kemerahan dan sehat sampai berubah pucat pasi. Shawn Mu tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaannya saat itu. Hanya ada satu pikiran yang tersisa di benaknya: dia tidak boleh mati! Tidak boleh mati!
Untungnya, penyelamatan itu tepat waktu. Dia baik-baik saja. Shawn Mu merasa lega, dan kemudian menerima telepon dari asistennya. Terjebaknya Camile Fang di lift bukanlah kecelakaan. Maslaahnya sangat penting. Dia tidak berani untuk menanganinya sendiri. Dia hanya bisa meminta Shawn Mu untuk kembali dan menanganinya.
Shawn Mu memkamung wanita yang terbaring tenang dan berjalan tanpa suara keluar dari ruang perawatan.
Tanpa diduga, segera setelah dia menyelesaikan masalahnya, dia bergegas tanpa henti pergi ke rumah sakit , tetapi dia mendengar komentar seperti itu terhadap Camile Fang.
Dingin, tak berperasaan, meremehkan dirinya?
Di matanya Camile Fang, dia adalah orang yang seperti itu!
Mata sempit Shawn Mu terasa dingin dan mulutnya terlihat semakin mau marah.
Di bangsal, Camile Fang masih berbicara: "Saya tidak pulang tadi malam. Apakah Jacky Fang baik-baik saja?"
Clinton Song mengangguk: "Jangan khawatir, dia baik baik saja, saya kasih tahu dia bahwa kamu kerja lembur, terlalu sibuk makanya tidur di perusahaan, saya mengirimnya ke taman kanak-kanak pagi ini."
Camile Fang menghela napas lega dan berkata, "Baiklah, terima kasih banyak. Jika bukan karena kamu, kami ibu dan anak kita tidak tahu harus tinggal di mana dua hari ini."
"Aku sudah bilang, jangan sungkan padaku. Kamu bisa tinggal selama yang kamu mau. Dokter bilang kamu baik-baik saja, tidak ada luka parah. Kamu bisa meninggalkan rumah sakit hari ini dan pulang ke rumah instirahat untuk pulih selama dua hari. Aku akan merawatmu dengan baik. " Clinton Song berkata lembut.
"Tidak perlu tidak perlu, ini bukan penyakit serius. Aku bisa merawat diriku sendiri. Jika aku merepotkanmu lagi, aku benar-benar merasa sungkan." Camile Fang dengan cepat menolak melambaikan tangannya.
Shawn Mu di luar pintu mendengar bahwa Camile Fang tinggal di rumah Clinton Song, matanya tiba-tiba menjadi gelap, jari-jarinya yang panjang tanpa sadar mengerahkan tenaga dan membunyikan jari jemarinya.
Ketika dia mendengar penolakan dari Camile Fang, hatinya tanpa alasan sedikit lega. Untungnya, bukan seperti yang dia bayangkan.
Bukannya mendorong pintu, tapi dia berbalik dan meninggalkan rumah sakit.
Setelah Camile Fang keluar dari rumah sakit, dia mengambil cuti dua hari untuk beristirahat di rumah.
Dia biasa bekerja lembur setiap hari. Dia begitu sibuk , sekarang tiba-tiba santai tak ada kerjaan. Sebaliknya, dia merasa tidak terbiasa.
Untungnya, Clinton Song selalu menemaninya, sehingga tidak terlalu membosankan.
"Selama dua hari ini kamu tidak harus pergi ke rumah sakit untuk bekerja?"
Camile Fang duduk di sofa, sambil memegang buku catatan sambil membaca rancangan desail, dia bertanya kepada Clinton Song, yang sedang membaca buku di sampingnya.
Clinton Song berkata dengan lembut, "Aku juga cuti dua hari untuk menjagamu di rumah."
"Aku bukan masalah besar lah. Kau tidak perlu mengambil cuti dua hari untuk merawatku. Aku baik-baik saja sekarang. Aku bisa menjaga diriku sendiri, bahkan aku bisa menjaga Jacky Fang dan kamu." Camile Fang bersinar-sinar.
Berterima kasih atas penyelamatannya, sikap Camile Fang terhadapnya jelas lebih baik dari sebelumnya, dan hubungan mereka bertambah akrab dengan pesat.
"Aku tidak perlu kamu untuk merawatku. Kamu membiarkan aku merawat kalian ibu dan putra saja sudah cukup." Nada bicara Clinton Song penuh kelembutan.
Camile Fang sedang serius melihat rancangan desain, tidak menyadari perasaan mendalam dalam kata-katanya, dengan tanpa perasaan seperti sebelumnya masih tertawa dan berkata: "Tentu saja aku rela membiarkan kamu yang begitu perhatian dan bisa menjaga orang!"
Hati Clinton Song tiba tiba berdenyut lalu dia tertawa dengan nyaman.
Cuti sakit dua hari akhirnya berakhir, dan Camile Fang telah pulih, dan wajahnya kembali merona bercahaya.
Malam sebelum dia bekerja, dia membereskan informasi yang dia butuhkan untuk pekerjaannya besok, kemudian mengeluarkan sebuah kotak kecil yang indah dari laci kemudian memberikannya pada Clinton Song.
"Clinton, ini untukmu." Dia menyerahkan kotak itu kepada Clinton Song yang sedang membaca buku.
Clinton Song terpana sebentar, lalu meletakkan buku , menerima hadiah dan bertanya, "Mengapa kamu memberi saya hadiah?"
Camile Fang sedikit sungkan tertawa dan berkata, "Ini sedikit hadiah sebagai tanda ucapan terima kasih. Saya hanya ingin berterima kasih karena telah merawat kami selama dua hari ini."
Clinton Song tampak senang dan membuka kotak itu sambil tersenyum.
Di dalamnya ada patung tanah liat berbentuk kucing, terbuat dari lumpur karet, keseluruhannya sangat abstrak, tetapi penuh kepolosan seperti anak-anak.
"Ini adalah patung tanah liat pertama yang dibuat Jacky Fang di taman kanak-kanak. Saya tidak punya apa apa yang bisa diberikan untuk kamu. Patung tanah liat ini sudah lama saya simpan. Sekarang berikan kepada kamu!" Camile Fang menggigit bibirnya dan tampak enggan.
Lagipula, barang kasar seperti ini mungkin terlihat tidak berharga di mata orang di sebelahnya, tetapi di mata seorang ibu, itu adalah harta karun.
"Terima kasih, dan tolong juga terima kasih untuk Jacky Fang." Clinton Song jelas sangat puas dengan hadiah itu, tersenyum melihatnya kemudian dia menyimpannya dengan hati-hati.
Hadiah berharga ini membuatnya merasa bahwa sesuatu yang sudah lama dinanti sebaiknya bisa segera diselesaikan semua.
Di malam hari, setelah Jacky Fang tertidur, Clinton Song mengajak Camile Fang bertemu di ruang tamu.
"Camile Fang, ada yang ingin kukatakan padamu." Clinton Song tampaknya telah yakin dan berbicara perlahan.
Camile Fang ingin untuk tidur, menguap, menggaruk rambutnya dan bertanya, "Ada apa?"
Clinton Song berdiam sejenak dan dengan sungguh-sungguh berkata, "Camile, sejak pertama kali aku melihatmu di rumah sakit, aku menyukai padamu, dan kemudian seiring hubungan kita berjalan, rasa suka ini telah menjadi rasa cinta yang dalam. Aku ingin menemanimu dan Jacky Fang, menjagamu, melindungimu, apakah kamu bersedia menjadi pacarku?
Pernyataan perasaan cinta ini seketika membuat Camile Fang bangun dari tidurnya.
Dia memkamung Clinton Song dengan luar biasa dan butuh beberapa saat untuk menanggapinya.
“Clinton, saya pikir kamu salah paham. Saya selalu menganggap kamu sebagai teman baik. Saya tidak pikir bahwa kamu akan memperlakukan saya ... Di antara kita sepertinya tidak mungkin.."Camile Fang menggoyang tangannya dan tergagap menolaknya.
Kedua mata Clinton Song dipenuhi kekecewaan. Dia tidak mau ditolak seperti ini dan berusaha untuk menang: "Jika kamu tidak ada perasaan terhadapku, mengapa kamu memberiku hadiah? Dan lagian hadiah itu sangat berharga bagimu"
Camile Fang tidak tahan melihatnya begitu sedih, dan tidak ingin memberikan jawaban yang ambigius, yang hanya akan membuatnya terus salah paham, lebih baik untuk berkata dengan jujur.
"Aku sangat berterima kasih kepadamu atas perhatianmu pada kami ibu dan anak, dan juga terima kasih karena telah menyelamatkan hidupku. Jika kamu tidak menyelamatkan aku dari lift, aku takut aku akan mati. Jadi, aku benar-benar berterimakasih padamu, tetapi Saya benar-benar tidak punya perasaan lain untuk kamu selain rasa terima kasih."
Kata-kata ini seperti pisau yang tajam menusuk hati Clinton Song, membuatnya sangat sakit sekali.
Melihat Clinton Song yang tampak murung dan putus asa, Camile Fang ingin mengatakan sesuatu untuk menghiburnya, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa.
Dialah yang menyakitinya, tetapi dia harus melakukan hal ini.
Semakin dipikir semakin kacau. Camile Fang tidak punya pilihan lain selain diam-diam keluar dari ruangan, memberikan Clinton Song ruang yang tenang, membiarkan dia untuk mendinginkan dirinya.
Novel Terkait
Perjalanan Selingkuh
LindaCinta Seorang CEO Arogan
MedellineThe Great Guy
Vivi HuangLove Is A War Zone
Qing QingHalf a Heart
Romansa UniverseThe Gravity between Us
Vella PinkyGue Jadi Kaya
Faya SaitamaPernikahan Kontrak
JennyDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End