Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 102 Ibuku Bernama

Jacky berteriak kaget, lalu berlari ke depan dan memeluk kaki Shawn, wajahnya masih dipenuhi air mata.

Para pengawal di sekitar Shawn tanpa sadar menarik Jacky tetapi dihentikan Shawn, dan berdiam diam pergi.

Semua orang dapat melihat jelas bahwa pria kecil ini mengenal CEO Shawn dan hubungan mereka tidak biasa.

Karena Shawn memiliki penyakit suka kebersihan dan tidak suka didekati, bahkan orang yang sangat akrab pun akan menjaga jarak darinya.

Tapi anak ini baru saja berkeliaran dan pakaiannya kotor tetapi Shawn tidak keberatan membiarkan anak kecil itu memegang kakinya.

Shawn menyentuh kepala kecil Jacky dan menatap koki yang terjatuh di tanah.

Koki itu segera bangkit dan berlutut ke Shawn, dengan gugup berkata: "CEO Shawn, aku benar-benar minta maaf, aku tidak tahu tuan muda ini mengenalmu. "

Koki di sebelahnya dengan cepat berkata: "Iya, barusan dia mengambil sesuatu di dapur untuk makan, kami mengira bahwa dia adalah pencuri jadi menangkapnya karena takut mengganggu Anda dan Nona Barbara. Maaf... "

Shawn menatap mereka dengan dingin dan berkata: "Dia masih kecil, sangat lapar dan mengambil cemilan itu untuk makan, tidak perlu membuat masalah menjadi besar hingga meminta orang tuanya untuk membayar maupun memukul dan memarahinya, tidakkah kalian merasa memalukan?! "

Kedua koki tersebut bergetaran dan tidak berani menjawab maupun menatap Shawn.

Pada titik ini, pemilik restoran bergegas mendekat.

Ketika bos melihat Shawn, dia segera dengan hormat berkata: "CEO Shawn aku adalah pemilik restoran ini,aku benar benar minta maaf karena karyawanku telah membuat waktu makan anda tidak menyenangkan, semua konsumsi di restauran gratis hari ini, apakah anda bisa melupakan masalah hari ini? "

Shawn menatap bos dan berkata: "Menurutmu aku adalah orang yang peduli tentang harga makanan?"

Bos segera memberikan senyuman: "Bukan, bukan, semua orang tahu bahwa Anda tidak kekurangan uang, menurut pandangan anda bagaimana kita menyelesaikan masalah hari ini?"

Shawn menatap Jacky, dan pria kecil itu terus memegangi kakinya dengan gugup.

Shawn sedikit mengernyit dan berkata kepada bos: "Mereka berdua adalah karyawan restoranmu,tentu kamu yang memutuskannya, tetapi jika orang-orang seperti itu masih bekerja sebagai karyawan, aku takut kamu tidak dapat membuka restoran ini untuk waktu yang lama."

Bos itu mengangguk dan berkata, "Kamu benar!"

Dia beralih ke dua koki dengan tegas berkata: "Kalian berdua berani bersikap kasar kepada tuan muda, jangan bekerja disini lagi, bereskan barang kalian dan pergi!"

Kedua koki itu ketakutan dan memohon pada Shawn: "CEO kami sudah bersalah, tolong jangan biarkan bos memecat kami,tolong!"

Wajah Shawn sangat datar dan tidak berekspresi sedikitpun.

Pada saat ini, Barbara juga berjalan ke sisi Shawn dengan kursi roda.

Dalam pandangannya, Shawn merupakan orang yang selalu tidak menangani hal-hal kecil ini. Apakah identitas anak kecil ini sangat penting baginya?

Dia melirik pria kecil berkepala semangka itu dan menatap dua koki yang menyedihkan itu lalu berkata kepada Shawn dengan lembut, "Shawn lupakan saja, jangan menyusahkan mereka lagi."

Kedua koki melihat seseorang sedang memohon untuk diri mereka sendiri, dan mereka memandang Barbara seolah-olah menantikan harapan.

Barbara menyentuh wajah kecil Jacky dan bertanya dengan lembut, "Nak, siapa namamu?"

Jacky melirik bibi cantik ini dan menjawab dengan ketakutan: "Namaku Jacky." dan nadanya masih terdengar gemetar.

Barbara dengan lembut menyeka air mata di wajah Jacky dan bertanya dengan lembut, "Jacky jangan menangis lagi ya, beri tahu Bibi, apakah kamu terluka?"

Jacky memalingkan matanya dan menggelengkan kepalanya.

Barbara tersenyum lembut pada pria kecil itu dan menoleh ke Shawn dan berkata: "Shawn karena Jacky tidak terluka,anggaplah masalah hari ini sebagai kesalahpahaman, jangan memikirkannya lagi."

Shawn tidak berbicara,setelah mendengar bahwa Jacky tidak terluka, ekspresi di wajahnya agak lega.

Barbara segera memberitahu kedua koki itu: "Kalian pergilah, CEO tidak akan melakukan perhitungan dengan kalian lagi,jangan membiarkan masalah seperti ini terjadi lagi di masa depan!"

Kedua koki itu sering mengangguk dengan penuh rasa terima kasih dan bergegas pergi.

Pemilik restoran tersebut juga meminta maaf berulang kali dan pergi.

Shawn dan Barbara kembali ke meja makan dan Jacky ditempatkan duduk di sebelah Shawn.

Setelah keributan yang terjadi tadi, kedua orang dewasa tidak memiliki nafsu untuk melanjutkan makan, hanya Jacky yang kelaparan makan dengan gembira.

Barbara melihat mulut Jacky yang penuh dengan makanan tertawa: "Jacky makan perlahan, jangan tersedak."

Dia mengatakan sambil mengangkat tangan dan menunggu pelayan datang untuk menyeka mulut Jacky.

Dia melihat Shawn mengeluarkan sapu tangannya sendiri dan membersihkan mulut kecil Jacky sendiri.

Barbara tertegun selama setengah detik dan menyuruh pelayan yang barusan dia panggil untuk kembali.

Tampaknya posisi anak ini di hati Shawn sangat tidak biasa.

Barbara berbisik kepada Jacky: "Kenapa kamu datang ke sini sendirian? Dimana ayah dan ibumu?"

Jacky minum sebentar lalu menjawab: "Aku tidak punya ayah, hanya punya Mommy dan Paman Shawn, tetapi Mommy tidak membawaku untuk melihat Paman Shawn jadi aku berlari keluar untuk mencari paman tetapi tersesat dan perutku sangat lapar jadi pergi ke dapur untuk mencari makanan. "

Pria kecil itu mendongak lagi dan memandang Shawn dengan bersalah dan bertanya: "Paman Shawn Jacky merindukanmu, kenapa kamu tidak datang menjengukku?"

Shawn terdiam sesaat dan tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaan rumit antar orang dewasa kepada anak kecil lalu menghibur: "Paman Shawn sangat sibuk belakangan ini jadi tidak punya waktu untuk menjengukmu."

Barbara memandang Shawn dengan perasaan mendalam. Hubungan antara Shawn dan anak di depannya benar-benar menimbulkan rasa ingin tahu pada Barbara. Dia sangat ingin mengetahui asal usul anak ini.

Barbara berbisik kepada Jacky: "Jacky, beri tahu Bibi, siapa nama ibumu?"

“Camile, ibuku bernama Camile.” Jacky makan sambil menjawab pertanyaannya.

Sebuah perkataan yang biasa membuat pendengar tertarik.

Ketika Jacky mengucapkannya, perkataan tersebut seperti sebuah batu yang dilemparkan ke hati danau Barbara yang tenang,menaikkan ombak yang tak terlukiskan dan tidak tenang untuk waktu yang lama.

Camile ...

Dia dari awal sudah mengetahui bahwa Camile belum menikah dan memiliki seorang putra,memiliki pemahaman penuh tentang wanita yang hampir menikah dengan pria yang dia cintai.

Tetapi dia tidak tahu bahwa Shawn akan sangat baik pada anak ini sampai titik itu.

Apakah kebaikan Shawn kepada Jacky datang dari perasaannya pada Camile atau hanya menyukai anak kecil ini?

Jika alasannya terletak pada pilihan terakhir, dia sama sekali tidak keberatan karena dia juga menyukai anak-anak.

Tetapi jika itu merupakan pilihan pertama, maka dia tidak bisa menerimanya!

Hati Barbara bergerak putar balik tetapi tidak terukir dalam ekspresinya.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu