Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 254 Wanita Gila

Di pagi hari, sebuah cahaya sinar matahari masuk melalui jendela menyinari ruangan dengan cahaya msuim seminya.

Shawn Mu telah bangun pagi-pagi. Dia melihat bahu orang di sebelahnya yang telanjang dan tidak tertutupi selimut, dia tidak bisa menahan dirinya untuk mencium bahu itu dan dengan rakus mencium aroma tubuhnya.

Ketika Camile Fang bangun, dia melihat Shawn Mu sedang menatapnya dengan tatapan yang penuh gairah. Dia teringat semalam dia ditindas olehnya semalaman dan merasa sedikit marah.

“Bajingan!” Bisikannya terdengar di telinga Shawn Mu.

Tetapi suara bisikan ‘bajingan’ ini terdengar seperti dia sedang manja dan sedang memberinya sebuah isyarat. Dia tersenyum dengan nakal dan mendekatkan mukanya ke muka Camile Fang, Camile Fang tidak sempat menghindar dan bibirnya telah ditutupi.

Dia merasa sangat malu dan dengan tidak sengaja menggigitnya.

Bau darah membuat pria itu melepaskannya. Shawn Mu menyentuh bibirnya yang berdarah dan merasa tidak adil bertanya: “Apakah aku kurang bertenaga semalam dan tidak bisa membuatmu seolah-olah sedang mabuk atau bermimpi? Oleh karena itu, kamu marah padaku.”

Setelah mendengar perkataan ini, Camile Fang tidak tahu apakah dia harus tertawa atau menangis. Dia telah hampir pingsan dibuatnya semalam, apakah itu masih dikatakan kurang bertenaga? Dia marah karena dia merasa dia telah ditindas olehnya.

Camile Fang menarik selimutnya ke sisinya dan membungkus tubuhnya dengan erat, lalu dia berbisik: “Cepat pergi ganti baju, sudah hampir telat bekerja!”

Shawn Mu memegang tangannya di atas kepala lalu dengan tatapan yang kabur dan tersenyum menjawab: “Tidak perlu cemas, kamu tidak pergi bekerja juga tidak masalah.”

Melihat dia tidak mau turun dari tempat tidur, Camile Fang hanya bisa membungkus tubuhnya dengan selimut dan turun dari tempat tidur.

Shawn Mu masih berbaring dengan telanjang di atas tempat tidur, bagian tertentu di tubuh bagian bawahnya membuat Camile Fang merasa takut. Dia dengan segera pergi ke ruang ganti dan berganti pakaian, lalu memilih baju untuk Shawn Mu dan melemparnya ke atas tempat tidur.

“Cepat pakaikan!”

Segera setelah dia melontarkan kalimat itu, dia langsung keluar dari kamar tidur dan turun ke lantai bawah.

Jacky Fang dan Kakek Mu telah duduk di samping meja makan dan sedang sarapan. Pengurus rumah sedang menyiram tanaman di halaman, ini merupakan sebuah adegan yang penuh harmoni dan ketentraman.

Melihat Camile Fang turun, Kakek Mu segera menyapanya dan menyuruhnya sarapan.

Dia mengangguk dan duduk di samping meja makan lalu membuka mulut dan berkata kepada Jacky Fang: “Jacky Fang, bukannya hari ini kindergarten akan pergi tamasya musim semi?”

Jacky Fang mengangguk dan menjawab: “Iya, kakek telah membantu Jacky Fang menyiapkan barang! Mami tenang saja!”

Tamasya musim semi kindergarten kali ini tidak perlu ditemani oleh orang tua, kali ini guru akan membawa anak-anak untuk pergi ke taman hutan terbesar di kota.

Shawn Mu juga telah turun, begitu Camile Fang melihatnya, dia teringat kejadian semalam dan wajahnya tidak bisa menahan untuk memerah.

Kakek Mu dan Jacky Fang yang melihat adegan ini saling memandang dan tidak berkata apa-apa.

Kakek Mu tertawa di dalam hatinya, dia diam-diam memuji Shawn Mu yang akhirnya menjadi pintar kali ini. Melihat perkembangan mereka seperti ini, seharusnya hanya menghitung hari untuk Shawn Mu menikahi Camile Fang dan membawanya pulang.

Selesai sarapan, Kakek Mu mengatur supir untuk mengantar Jacky Fang ke kindergarten dan Shawn Mu langsung menyetir mobilnya mengantar Camile Fang ke perusahaan.

Sesampainya di perusahaan, Camile Fang baru merasa bahwa dunia akhirnya telah menjadi tenang. Dia mengunci dirinya di dalam kantor ruangan dan menunduk mulai bekerja.

Siapa sangka dia baru saja bekerja beberapa saat, dia telah dikejutkan oleh sebuah suara ketukan pintu yang mendesak. Dia mengerutkan keningnya dan dengan samar bekata: “Masuk.”

Orang yang datang ternyata adalah Branson Liang. Camile Fang mengira dia datang untuk membuat onar dan dengan muka yang tidak senang berkata: “Aku sedang bekerja, jika kamu ingin bermain, lebih baik cari asistenmu.”

Branson Liang menjawab dengan cemas: “Camile, kali ini kamu telah memperlakukanku secara tidak adil! Aku bukan datang mencarimu untuk bermain! Tadi ada seorang wanita setengah baya yang datang di luar, dia terus mengatakan bahwa dia mencarimu dan dia sedang membuat keributan di pintu masuk perusahaan. Kita mengusirnya tetapi dia tidak mau pergi dan terus bersikeras untuk menemuimu. Bagaimana kalau kamu pergi melihatnya?”

Wanita setengah baya?

Camile Fang terkejut, dia tidak tahu mengapa dia merasa orang itu adalah Margaret Li.

Ketika dia mengikuti Branson Liang berjalan ke pintu masuk perusahaan, tentu saja dia melihat Margaret Li yang lusuh dan berantakan sedang diseret keluar oleh dua penjaga keamanan, dia menolak untuk melepaskan pegangan pintu dan kelihatan sangat lucu.

Margaret Li dengan cepat menemukan Camile Fang, dia berteriak seakan telah melihat sebuah harapan: “Camile! Ini aku! Aku ibumu! Camile, cepat biarkan mereka melepaskanku, ada hal yang ingin kukatakan padamu!”

Margaret Li datang mencarinya bukanlah sebuah hal yang baik!

Camile Fang telah memutuskan, dia menolak untuk tinggal sendirian dengannya.

Melihat Margaret Li yang tampaknya mengenal Camile Fang, para penjaga keamanan ragu untuk menyeretnya keluar.

Camile Fang langsung membuat keputusan dan berkata kepada penjaga keamanan: “Dari mana wanita gila ini datang? Aku tidak mengenalnya, kalian segera seret dia keluar!”

Penjaga keamanan melihat Camile Fang telah berbicara, lalu dengan segera mengerahkan tenaga mereka untuk menyeret Margaret Li keluar.

Margaret Li berteriak dan menendang-nendang. Namun, dia akhirnya juga tidak bisa bersaing dengan penjaga keamanan yang kuat dan diseret keluar.

“Camile Fang, kamu bahkan sudah tidak menginginkan ibumu. Orang sepertimu cepat atau lambat akan mati disambar petir!”

Kalimat terakhir Margaret Li terus menerus bergema di dalam otak Camile Fang dan membuatnya tidak memiliki suasana hati untuk bekerja siang itu.

Dia bisa menebak niat Margaret Li, delapan puluh persen karena sudah tidak memiliki uang atau Bob Fang yang berhutang judi lagi sehingga dia datang lagi mencarinya untuk mendapatkan uang.

Tetapi, dia tidak akan memberi Margaret Li sepeser uang pun kali ini.

Setelah selesai kerja, Shawn Mu seperti biasanya menjemputnya dan Jacky Fang dijemput oleh supir menuju rumah Mu.

Setelah pulang ke rumah Mu, Camile Fang yang masuk ke dalam ruang tamu langsung terkejut. Karena, dia melihat orang yang paling tidak ingin dilihatnya sedang duduk di atas sofa ruang tamu, orang itu tidak lain adalah Margaret Li!

Margaret Li sedang duduk di atas sofa dan dengan sengaja menunjukkan sikap elegan, tetapi dia masih tidak bisa menutupi bau wanita desa yang tebal itu.

Dia sedang memegang sebuah cangkir kopi di tangannya, di dalamnya adalah kopi buatan tangan yang baru saja diberi oleh pengurus rumah.

Ketika dia melihat Camile Fang telah pulang dan di sisinya masih diikuti oleh seorang pria tampan, dia segera membuka mulutnya dan tertawa lalu berkata kepada Kakek Mu: “Aduh, kakek mertua putriku, coba kamu lihat putriku ini yang tidak paham. Setelah pulang ke rumah juga tidak tahu harus memanggil orang.”

Selesai berbicara, dia meletakkan cangkirnya dan berdiri berjalan menuju sisi Camile Fang. Lalu, dia menarik tangannya dan dengan tersenyum berkata: “Camile, bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Shawn? Kapan kalian menikah? Apakah perlu ibu membantumu mengatur masalah pernikahan kalian? Apakah perlu menyuruh adikmu pulang untuk menghadiri acara pernikahanmu?”

Camile Fang kira-kira telah mengerti, Margaret Li sengaja datang mencari masalah!

Setelah dia diusir dari perusahaan, dia datang ke rumah Mu dan membohongi Kakek Mu bahwa dia adalah ibunya Camile Fang sehingga Kakek Mu membiarkannya masuk.

Kakek Mu adalah orang yang baik. Dia pasti telah ditipu olehnya.

Tentu saja, Kakek Mu juga berdiri dan berjalan kemari, lalu dia membuka mulutnya dan berkata kepada Camile Fang dan Shawn Mu: “Camile, ibumu jauh-jauh kemari, kenapa kamu tidak memberitahu kami? Kalau kamu memberitahu aku, aku juga akan mengutus orang untuk menjemputnya! Shawn, cepat panggil Bibi!”

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu