Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
Camile Fang membaca sekilas isu yang disebut "berita besar" oleh artikel majalah. Isu itu adalah tentang hubungan Camile Fang dan Clinton Song. Artikel ini sungguh mengada-ngada, tidak bertanggung jawab, dan tidak memiliki dasar apa pun.
Camile Fang tidak bisa menahan amarahnya. Ia merobek majalah itu lalu melemparnya ke lantai. Ia memaki: "Sialan! Semuanya omong kosong!"
Shawn Mu tersenyum datar: "Kamu jangan mengelak lagi. Aku sudah menyuruh orang untuk mengecek keaslian foto, dan hasilnya foto itu bukan editan. Itu berarti malam sebelum kita menikah kamu benar-benar sembunyi-sembunyi bertemu Clinton Song!"
"Shawn Mu, kata-katamu sungguh tidak enak! Apa maksudmu bertemu sembunyi-sembunyi? Kamu benar-benar percaya semua kata-kata di majalah itu?!" Camile Fang marah hingga air matanya nyaris keluar.
"Aku awalnya tidak percaya, tetapi kemudian di lantai bawah rumah kamu aku melihat dengan mata kepala aku sendiri Clinton Song memelukmu dan membantumu turun dari mobil. Sejak saat itu ya aku percaya!" Shawn Mu mendeham pelan.
Mengingat pemandangan Camile Fang dipeluk Clinton Song membuat kemarahan Shawn Mu benar-benar memuncak. Urat-urat di wajahnya kini terlihat jelas.
"Lantai bawah rumah aku? Kapan?" Camile Fang berusaha keras mengingat-ingat momen itu, tetapi pada hari itu ia terlalu mabuk. Ia sama sekali tidak punya bayangan tentang kejadian Clinton Fang memeluk dirinya.
Shawn Mu merasa Camile Fang tengah bersandiwara dan berusaha menipunya. Hatinya semakin marah, ia kembali berkata: "Kapan itu terjadi memangnya penting? Aku dulu masih bodoh dan percaya dengan semua kepolosan dan kebaikan hati kamu, dan sekarang aku sudah mengerti ini semua palsu. Nampaknya kesan pertama aku pada kamu benar, kamu benar-benar wanita murahan yang hobi selingkuh dan tidak mampu mengontrol diri."
Kata-kata Shawn Mu menghujam keras kehormatan diri Camile Fang. Ia sangat marah dan berteriak: "Shawn Mu, kamu punya hak apa berbicara seperti ini tentang aku! Di acara pernikahan kamu meninggalkan aku dan pergi dengan Barbara An, kamu tahu betapa sakit hati aku tidak? Jangankan kalau aku tidak punya hubungan apa-apa dengan Clinton Song, kalau punya pun kamu juga tidak punya hak untuk mengurusinya!"
Shawn Mu hening beberapa detik, lalu mengangguk-angguk kencang: "Iya, aku tidak bisa mengurusinya, dan aku memang tidak mau mengurusimu. Mulai hari ini, kita tidak ada hubungan lagi. Kamu selamanya jangan muncul di hadapan aku lagi."
"Tenang saja, kalau pun kamu memohon-mohon, aku juga tidak akan mau muncul di hadapanmu lagi." Kata-kata Camile Fang terdengar seperti auman hewan buas yang sedang marah.
Pertengkaran Shawn Mu dan Camile Fang membangunkan Jacky Fang yang sedang tertidur pulas di sofa ruang tamu.
Jacky Fang masuk ke kamar Shawn Mu. Ia mengucek-ucek mata dengan tangan kecilnya, lalu bergumam: "Mami, Paman Mu, kalian berdua sedang bertengkar ya?"
Camile Fang berusaha sekuat tenaga mengelap air mata di wajahnya. Ia menatap sejenak Shawn Mu dengan marah, lalu menggandeng tangan anaknya: "Jacky Fang, ayo kita pergi!"
Ia kemudian menarik tangan Jacky Fang dan pergi tanpa menengok lagi.
Melihat bayangan tubuh dua orang pergi meninggalkannya, ditambah lagi pemandangan potongan majalah yang berserakan di lantai, Shawn Mu sangat kesal. Ia meninju tembok kencang-kencang.
Keesokan harinya, Camile Fang datang pagi-pagi ke kantor untuk mengajukan surat pengunduran diri. Shawn Mu selamanya tidak ingin melihat dirinya lagi, jadi ia harus meninggalkan perusahaan keluarga Mu.
Karena sekarang jabatan wakil kepala departemen sudah beralih dari Alfred Tang ke Barbara An, maka surat pengunduran diri Camile Fang diserahkan pada Barbara An.
Wanita itu membaca dengan seksama pengunduran diri Camile Fang. Ia bertanya tenang: "Mengapa ingin mengundurkan diri?"
Camile Fang tidak enak hati mengungkapkan yang sebenarnya. Ia hanya bisa menjawab: "Aku ingin berada di lingkungan baru."
Barbara An melepas surat penguduran diri itu dari genggamannya. Ia menggeleng sambil tersenyum kecil: "Kamu ini menyusahkan aku. Ketika aku baru mengundangmu untuk membuat desain pakaian terbaru musim ini, kamu bekerja dengan sangat baik dan rajin, dan sekarang kamu tiba-tiba ingin mengundurkan diri. Kalau kamu tidak punya alasan yang lebih kuat, aku tidak akan mensahkan pengunduran dirimu. Mengizinkanmu keluar sama saja membiarkan perusahaan melepas seorang pekerja penuh talenta begitu saja."
Camile Fang terdiam cukup lama, ia tidak bisa memikirkan alasan yang lebih kuat.
Barbara An mengembalikan surat pengunduran Camile Fang: "Karena tidak ada alasan yang lebih kuat, surat pengunduran diri ini tidak aku sahkan."
"Kepala Departemen An, tolonglah bantu aku mensahkan ini," ujar Camile Fang sambil berbatuk pelan. Ia tiba-tiba terpikirkan suatu alasan yang ia sendiri tidak tahu apakah layak disebut alasan atau tidak. "Kepala Departemen An, setelah acara pernikahan lalu, kita berdua sebagai rekan sekantor selalu digosipkan oleh orang-orang sekeliling. Kalau ini terjadi terus, tidak peduli untukmu atau untukku, ini akan tidak baik."
Barbara An mempertimbangkan sejenak alasan itu. Ia dengan pengertian menjawab: "Kalau atas dasar alasan itu, aku tidak bisa berkomentar apa-apa. Pada dasarnya aku sendiri tidak pernah mempedulikan ocehan orang-orang sekitar, tetapi aku juga tidak bisa memaksamu untuk melakukan hal serupa. Kalau kamu bersikeras ingin keluar, aku akan menyetujuinya."
Camile Fang agak terkejut, ia menatap Barbara An dengan penuh harap: "Jadi kamu mau mensahkan?"
Barbara An mengangguk: "Iya, tapi aku punya suatu syarat."
"Apa itu?" tanya Camile Fang.
Barbara An tersenyum kecil, ia menjawab: "Syaratnya adalah kamu harus membantuku menyelesaikan desain pakaian musim baru."
Camile Fang termenung. Ia protes: "Tetapi pekerjaan desain untuk musim baru baru saja dimulai, setidaknya masih butuh kira-kira satu bulan lagi untuk diselesaikan!"
"Memang betul, jadi kalau kamu mau cepat-cepat keluar dari perusahaan, kamu harus bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan ini secepat mungkin!" Barbara An tersenyum. Ia setengah bercanda sekaligus setengah serius menyemangati Camile Fang.
Camile Fang agak keberatan, tetapi ia tidak punya cara lain. Ya sudahlah, satu bulan lagi ia bisa keluar dari perusahaan. Itu jauh lebih baik daripada surat pengunduran dirinya tidak disahkan.
Ia dengan terpaksa menjawab: "Baik, ya sudah kalau maunya seperti ini."
Camile Fang kembali ke ruang kerjanya. Ia melempar surat pengunduran diri yang tadi dikembalikan Barbara An ke tong sampah.
Hari-hari berikutnya, Camile Fang benar-benar mendedikasikan semua waktunya untuk bekerja. Ia hanya berhenti ketika pergi ke taman bermain untuk menjemput Jacky Fang. Bahkan setiap malam sesudah anaknya itu tidur ia masih lanjut bekerja.
Suatu hari, ketika ia sedang fokus bekerja, Barbara An datang ke ruang kerjanya untuk membicarakan sesuatu.
Melihat kantong mata Camile Fang yang semakin lama semakin parah, Barbara An bersimpati: "Aku sangat puas dengan hasil dan kemajuan kerja kamu, tetapi caramu ini terlalu berlebihan, tubuhmu bisa tidak tahan tahu."
Camile Fang memijit-mijit pelipis matanya yang kelewat lelah, ia berpura-pura rileks: "Tidak apa-apa, aku tidak masalah jika aku harus kelelahan asalkan bisa menyelesaikan rancangan ini secepat mungkin."
Ketika mereka sedang mengobrol, seseorang tiba-tiba mengetok pintu dan masuk.
Yang masuk adalah rekan sekantor. Ia mencari Barbara An dan memberitahukannya bahwa Shawn Mu sebentar lagi datang.
Barbara An mengangguk: "Baik, terima kasih."
Rekan sekantor itu pada dasarnya memang mengerjakan tugasnya, jadi ia merasa tidak enak hati menerima ucapan terima kasih Barbara An. Ia berkata: "Kepala Departemen An tidak perlu sungkan, ini memang apa yang seharusnya aku kerjakan."
Ia kemudian keluar sambil tersenyum.
Melihat ekspresi rekan sekantornya itu, Camile Fang teringat masa ketika Barbara An baru masuk ke kantor dan langsung dijadikan kepala departemen. Keputusan ini saat itu menuai banyak kontroversi.
Tetapi seiring mereka mengenal Barbara An, mereka semua perlahan memiliki kesan yang positif terhadap wanita ini. Tidak peduli dalam aspek kemampuan bekerja atau aspek kemampuan bersosialisasi, Barbara An sangat hebat. Di dalam hati rekan-rekan kerjanya ia bahkan dipandang lebih tinggi daripada kepala departemen yang sesungguhnya.
Kalau Shawn Mu sekarang mau mempromosikan Barbara An menjadi kepala departemen nampaknya tidak akan ada orang yang komplain.
Camile Fang tertawa, ia tiba-tiba kaget dengan lamunannya sendiri.
Bagaimana mungkin ia kembali memikirkan Shawn Mu. Ia benar-benar bodoh!
Barbara An dengan sedikit tidak enak hati pamit pada Camile Fang: "Draf rancangan ini kita bicarakan nanti lagi ya, aku pergi dulu."
Camile Fang berusaha menampilkan senyum yang natural, "Tidak masalah, silahkan urus urusanmu dulu!"
Setelah Barbara An pergi, Camile Fang kehilangan semangatnya untuk bekerja.
Ia sudah mendedikasikan semua tenaganya untuk bekerja, tetapi sekali teringat Shawn Mu ia akan kesulitan mengembalikan fokusnya.
Ia tiba-tiba teringat kata-kata Shawn Mu malam itu—— Kamu selamanya jangan muncul di hadapan aku lagi.
Tubuh Camile Fang gemetar.
Novel Terkait
Waiting For Love
SnowAfter The End
Selena BeeIstri Yang Sombong
JessicaLove and Trouble
Mimi XuYou're My Savior
Shella NaviDemanding Husband
MarshallMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMy Lady Boss
GeorgeDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End