Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 100 Jacky Mencuri Makanan

Guru Zhang melihat Camile datang, tersenyum dan berkata: "Nona Camile akhirnya sudah datang, Jacky sudah lama menunggumu."

Dia berkata sambil membuka pintu TK, membiarkan Jacky keluar.

Begitu pintu terbuka, Jacky melemparkan dirinya ke pelukan Camile dan membuat gaya manjanya.

Camile mengusap rambut Jacky dan berkata maaf kepada Guru Zhang: "Maaf, Guru Zhang telah membuatmu menemani Jacky untuk waktu yang lama."

Guru Zhang tidak keberatan menggoyang tangannya tersenyum dan berkata: "Tidak apa-apa, Jacky adalah seorang anak yang taat, aku sangat menyukainya."

Guru Zhang berkata sambil menyentuh kepala Jacky: "Jacky cepat pulang dengan ibumu, jangan terlambat ke sekolah besok!"

“Ya!” Jacky menyetujui dan mengangguk.

Camile berterima kasih kepada Guru Zhang dan membawa Jacky kembali ke rumah.

Saat keduanya berjalan, Jacky tiba-tiba berhenti.

Camile melirik dan bertanya padanya: "Sayang, kenapa tidak jalan lagi?"

Jacky mendongak dan menatap ibunya dengan mata hitam yang besar, "Mommy, Jacky sudah merindukan paman Shawn,bisakah kita mencari paman untuk bermain?"

Saat menyebutkan nama Shawn, Camile memikirkan cara dia memeluk Barbara tadi, hatinya sakit, tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Jacky sesaat.

Jacky melihat Camile yang tidak menjawab, tangan kecilnya menggetarkan tangan ibunya dan berkata: "Mommy,Jacky ingin bermain dengan paman Shawn."

Hati Camile sedikit berantakan, merasa kesal kemudian berkata tanpa desah lega: "Kamu sepanjang hari mencari paman Shawn, apakah kamu anaknya atau anakku?!"

Pria kecil itu dengan cemberut mencibir mulut kecilnya, dan matanya berkaca-kaca yang terlihat sangat menyedihkan.

Camile menyadari bahwa perkataannya terlalu berat, menghela nafas dan berkata: "Jacky, Mommy tidak bermaksud memarahimu."

Jacky tidak memahaminya, ekspresinya merasa telah disakiti dan air matanya mengalir dan berkata: "Paman Shawn berkata bahwa dia tidak mungkin tidak menginginkan Jacky, Mommy jahat sekali tidak membawa Jacky untuk bertemu dengannya, aku akan mencari paman sendiri! "

Setelah itu, dia melepaskan tangan Camile dan melarikan diri.

Camile segera bangkit dan mengejarnya. Ketika dia bangkit, sepatu hak tingginya tidak stabil terjatuh ke tanah, lututnya langsung menembus batuan dan darah dalam luka itu menjadi memar.

Dia sangat sakit hingga mengerutkan alisnya, dia tidak mempedulikan lukanya, memaksa dirinya untuk bangkit dan mengejar Jacky.

Sekarang merupakan waktu puncak pulang bekerja dan menjemput anak. Jalanan ramai dan lalu lintas bergulir. Jacky telah menghilang di jalanan.

Camile melihat sekeliling dengan cemas, meneriakkan nama Jacky, tetapi dia tidak mendapatkan jawaban.

Waktu sudah hampir malam, sebagai kota besar di baris pertama, jalanan Kota Y diterangi dengan lampu neon yang membuat malam terlihat cerah.

Di sisi jalanan, seorang bocah lelaki berusia sekitar empat atau lima tahun berjalan sendirian, membawa tas kecil di belakangnya,dengan kepala kecil berbentuk semangka dan ekspresinya sedih dan gelisah.

Jacky lari jauh karena marah, tidak bisa menemukan jalan kembali, dan berjalan di jalanan selama beberapa jam, perut kecilnya mulai mengeluarkan suara kelaparan.

Jacky menyentuh perutnya dengan tangan kecil dan menelan air liurnya.

Dia menyesali perilakunya melarikan diri dari Mommy, hari semakin gelap dan dia menjadi semakin ketakutan.

Tiba-tiba Jacky ingat apa yang dikatakan Mommy pada dirinya sendiri sebelumnya — jika tersesat atau bertemu dengan orang jahat, dia harus mencari polisi.

Matanya yang besar dan gelap tiba tiba bersinar, melihat ke atas dan berkeliling untuk mencari polisi.

Tiba-tiba dia mencium aroma yang sangat menggoda bagi anak yang kelaparan.

Jacky mengikuti aroma itu dan menemukan sumber datangnya.

Aroma tersebut datang dari dapur kelas atas, Jacky mendekat dan keharumannya menjadi semakin kuat.

Tubuh kecil Jacky berdiri di pintu belakang dapur, mengamati cahaya hangat dan uap di dalam, membuatnya lebih memikirkan Mummy.

Pintu belakang dapur tiba-tiba dibuka, Jacky tanpa sadar berdiri di bawah bayangan.

Dia melihat seorang pria gendut yang keluar dari pintu terlihat seperti koki,tangannya memegang sekantong besar sampah dapur.

Dia membuang sampah ke tempat pembuangan di luar pintu dan kembali ke dapur, pintu yang barusan dibuka lupa ditutup.

Jacky perlahan berjalan ke depan pintu, kepala kecil itu melihat ke dalam dengan rasa ingin tahu.

Ini adalah dapur yang sangat besar dan bersih. Ada berbagai jenis peralatan memasak dan peralatan lain di dalamnya, tetapi tidak ada seorang pun berada di dalam. Hanya panci di atas kompor yang tampaknya sedang memasak sesuatu dengan aroma yang menggoda Jacky. Aroma tersebut datang dari arah sini.

Jacky sangat lapar, menjinjitkan kakinya untuk mengambil makanan di panci, karena terlalu kecil dia tidak bisa mencapainya.

Dia melihat sekeliling dan menemukan sebuah bangku kecil berbentuk persegi.

Jadi dia memindahkan kursi itu mengjinjit dan akhirnya meraih tutupan panci.

Setelah membuka tutupan panci, aroma yang wangi mengesatkan hidungnya.

Jacky mengambil cemilan dari pot dengan tangan kecil dan memakannya.

“Enak sekali!” Pria kecil itu hanya bisa menghela nafas, dan wajahnya menunjukkan ekspresi bahagia.

Tepat hanya memakan dua gigitan,dia mendengarkan langkah kaki dari luar dapur!

Jacky segera turun dari bangku dan bersembunyi di bawah rak dapur yang luas dengan ketakutan tidak berani keluar.

Dari pintu dapur yang lain, dua koki masuk.

Jacky menyelinap masuk dari pintu belakang dapur untuk memasukkan barang dan membuang sampah, dan sekarang pintu yang dimasuki koki itu adalah pintu depan restoran yang mengarah ke para tamu.

Koki yang masuk berjalan ke arah panci untuk melihat pengukusan makanan itu.

Salah satu koki meliriknya dan langsung terkejut: "Bagaimana tutupannya bisa terbuka? Apakah kamu yang membukanya?"

Pertanyaan itu ditujukan pada koki lainnya.

Seorang juru masak lain melirik panci dan berkata dengan nada bingung: "Aku tidak membukanya, kamu lihat, makanan di panci tampaknya berkurang satu potong!"

"Benar-benar!" Koki di sebelahnya terkejut.

Jacky berpikir: Oh tidak dia akan ketahuan mencuri makanan!

Jacky menjadi takut sehingga dia ingin memanjat sampai ke pintu belakang di sepanjang bagian bawah rak dan kemudian melarikan diri.

Tubuh kecilnya merangkak ke atas dengan usaha keras, akhirnya naik ke puncak.

Jacky mengusap kepalanya dan kemudian dengan cepat berlari keluar menuju pintu.

Tiba-tiba, dia menemukan dirinya berada di arah yang salah dan bahkan pergi ke arah pintu depan!

Dia berpikir untuk berbalik tapi sudah terlambat!

Dua koki yang tadinya bingung menemukannya dan segera memutuskan bahwa dia adalah pencuri makanan itu, berteriak dan mengejarnya.

Jacky berteriak dan berlari menuju pintu depan restoran.

Pada saat ini, Shawn sedang makan malam dengan Barbara.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu