Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 176 Mengganggu Anak Kecil

Ada orang yang berbeda saat di dunia maya dan di kehidupan realita, tapi tidak dengan Camile, bagi Edward, Camile adalah orang yang sama di kehidupan realita dan dunia maya.

Dia tidak lemah, lembeng, manja.

Baik kelakuan ataupun ucapannya, ia selalu apa adanya, dan sifatnya yang seperti itu membuat orang lain sangat nyaman ketika bersamanya.

Dan yang terpenting, dia adalah wanita yang kuat, wanita yang membesarkan anaknya bertahun-tahun sendirian, jiwa keibuannya sangat mendalam dari ujung kaki sampai ujung kepala, dan itu membuat orang lain ingin selalu mendekatinya.

Setelah makan, Camile memaksa untuk membayar, tentu saja Edward melarangnya.

Kedua itu tak mau mengalah selama beberapa saat, namun akhirnya Edward pun mengalah.

Awalnya Edward masih ingin mengajak mereka berbelanja, tapi Camile menolak, katanya Jacky masih harus bersekolah besok, ia harus segera pulang dan istirahat.

Edward pun tak bisa berkata apa-apa, ia hanya bisa mengantarkan mereka pulang ke rumah.

Ketika Jacky sedang mandi, tiba-tiba Camile mendapat telepon dari Clinton.

Ia berkata bahwa sekarang ia berada di bawah rumah Camile, dan bertanya apa Camile bisa turun sebentar.

Dia sudah sampai di bawah, Camile pun hanya bisa turun dan menemuinya.

Dari kejauhan, Camile melihat Clinton membawa sebuah kotak cantik di tangannya, tapi ia tidak tahu apa isinya.

Camile berjalan ke arahnya, "Clinton, sudah selarut ini, ada apa mencariku?"

Sejak pulang dari Swiss, Camile selalu merasa dirinya berhutang budi pada Clinton. Untung saja dia mau menemaninya ke Swiss, sehingga Jacky punya teman main selama liburan di sana.

Clinton menyodorkan kotak hadiah itu pada Camile, "Hari ini aku menemani ibuku belanja, lalu tak sengaja melihat dress ini. Kurasa dress ini sangat cocok untukmu, oleh karena itu aku membelinya. Camile, hari ulang tahunmu juga hampir tiba kan? Anggap saja ini hadiah ulang tahun dariku."

Camile berpikir dalam hati, hanya sebuah dress biasa saja, seharusnya tidak terlalu mahal, kalau begitu terima saja.

Setelah menerima hadiah itu dan berpamitan, Camile pun naik ke atas.

Sesampainya di rumah, ia membuka kotak itu, ia penasaran dengan dress yang ada di dalamnya seperti apa, sampai-sampai Clinton rela datang malam-malam untuk mengantarkannya.

Setelah dibuka, Camile tercengang.

Dress itu berwarna gradien abu-abu, di atasnya dihiasi mutiara-mutiara putih kecil seperti bintang, tali di pundaknya terbuat dari kain sutra berwarna abu-abu, desain yang sangat membentuk tubuh.

Bukankah ini desain terbaru Venice Designer awal bulan ini?

Jelas, Clinton berbohong, dia pasti bukan kebetulan melihatnya saat berbelanja dengan ibunya.

Dress ini hanya dijual di New York saja, dan harganya sangat mahal, hampir miliyaran.

Camile sungguh tak menyangka kalau Clinton akan memberinya hadiah semahal ini. Kalung yang waktu itu diberinya dibuang ke luar jendela oleh Shawn, ia mencari sehari semalaman juga tak berhasil menemukannya.

Dan dress yang sekarang ini, bagaimanapun ia tidak bisa menerimanya. Ia berencana besok akan mengembalikannya dengan utuh pada Clinton.

Tapi siapa yang tahu keesokan harinya, setelah pulang sekolah Jacky tidak menunggu mommy menjemputnya, malah pergi meninggalkan sekolah sendirian untuk mencari orang yang sangat dirindukannya itu.

Setelah pulang dari Swiss dan melihat berita pertunangan Paman Mu di televisi, ia tidak bisa tinggal diam seperti mommynya itu, ia tak bisa menerima semua kenyataan begitu saja.

Dia tidak mengerti, mommy jelas-jelas suka pada Paman Mu, Paman Mu juga suka pada mommy, mengapa mereka tidak bisa bersama?

Guru Zhang pernah bilang, kita harus berani berjuang agar bisa bersama dengan orang yang kita sukai.

Ia ingin mencari Paman Mu, dan bertanya padanya, apa dia cinta pada mommy, apa dia cinta pada Jacky?

Kalau cinta, jangan bertunangan dengan tante itu.

Ingatan Jacky sangat bagus, ia ingat jelas alamat rumah Keluarga Mu, ia menggunakan uang dua ratus ribu yang ada dalam tas ranselnya untuk naik taksi.

Melihat alamat tujuannya adalah rumah Keluarga Mu, sang supir tak berani membuat masalah, ia membawa mobilnya dengan sangat stabil, ia juga memberi Jacky uang kembalian yang sudah ditata rapi.

Jacky pun turun dari mobil dan langsung berlari ke rumah Keluarga Mu, ia menyadari kalau pintu gerbangnya terkunci.

Ia memencet bel pintu itu, tak lama kemudian, pintu pun terbuka.

Tapi yang keluar bukan sang pengurus rumah, melainkan Barbara yang duduk di atas kursi roda.

Hari ini, awalnya Barbara datang ke rumah Keluarga Mu untuk mencari Shawn, tapi Shawn sudah pergi ke kantor, Tuan Besar Mu juga tidak di rumah.

Tadi, pengurus rumah sedang pergi membuatkan dirinya teh, ia mendengar bel rumah berbunyi, oleh karena itu ia membukakan pintunya.

Dari kejauhan, Barbara melihat sesosok bayangan yang sangat kecil.

Dia mengenal anak kecil ini, dia adalah anaknya Camile.

Untuk apa dia datang ke sini?

Barbara pun tertarik seketika.

Ia mendorong kursi rodanya sampai ke pintu gerbang, lalu menekan tombol pembuka pintu, dan pintu gerbang itu pun mulai terbuka.

Jacky memandangi tante di hadapannya itu dengan hati-hati. Ia ingat betul, ini adalah tante jahat yang merebut Paman Mu di hari pernikahan mommy dan Paman Mu.

"Anak kecil, untuk apa kau datang kemari? Kau cari siapa?" Barbara tersenyum manis, namun Jacky malah mundur beberapa langkah.

Tapi Guru Zhang juga pernah bilang, sebenci apapun kita pada seseorang, kita harus tetap sopan padanya. Jacky pun menjawab, "Tante, tak ada apa-apa, aku pulang dulu ya!"

Setelah itu, Jacky pun berlari keluar.

Tiba-tiba Barbara mengulurkan tangannya dan menarik lengan kecil Jacky!

"Namamu Jacky kan? Jacky, apa kau mencari Paman Mu?" Barbara bertanya dengan menatap mata Jacky.

Lengan Jacky terasa sedikit sakit karena cengkraman Barbara, sehingga ia pun menarik tangannya keluar, "Bukan, aku bukan datang untuk mencari Paman Mu."

Barbara tersenyum. "Paman Mu ada di dalam, apa kau mau masuk?"

Jacky bimbang.

Meskipun ia sedetikpun tak ingin melihat tante di hadapannya ini lagi, tapi hari ini dia sengaja datang ke sini untuk mencari Paman Mu, dan mungkin lain kali sudah tidak ada kesempatan lagi.

Oleh karena itu, ia menganggukkan kepalanya, lalu berjalan masuk ke dalam.

Setelah masuk ke dalam, ia baru tahu, ternyata Paman Mu tidak ada di sini!

Barbara mendorong kursi rodanya dan masuk ke dalam rumah.

Sang pengurus rumah masih ada dalam ruang teh, Barbara melihat-lihat sekitarnya dan memastikan tidak ada orang lain, ia pun bertanya pada Jacky, "Mommy mu yang menyuruhmu datang kemari kan? Mommy mu menyuruhmu datang mencari Paman Mu kan? Apa yang ingin kau katakan padanya? Beritahu pada tante, nanti tante akan menyampaikannya pada Paman Mu."

Jacky menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu mundur, tante di hadapannya ini terlihat sangat menyeramkan, pandangan matanya tak itu tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Melihat Jacky tak menjawab, Barbara pun melanjutkan, "Jacky, kalau kau tak mengatakannya sekarang, mungkin kau tak akan punya kesempatan lagi lain kali! Karena Paman Mu akan segera menikah dengan tante. Paman Mu mu itu tak pernah mencintai mommy mu. Kalau tidak, bagaimana mungkin ia meninggalkan mommy mu di hari pernikahan mereka?"

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu