Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf

Dia bukan tidak mempercayainya.

Terakhir kali di perjamuan itu, dia merasa kesal karena melihatnya dan Clinton Song terlihat akrab. Oleh sebab itu, dia baru bisa mengatakan hal seperti itu kepadanya.

Sekarang ketika dia sudah tenang, dia menemukan bahwa sebenarnya kata-kata Barbara An penuh dengan celah.

Jika Camile Fang benar-benar mendorongnya, Camile Fang juga pasti akan jatuh ke dalam air. Lagipula, Camile Fang bukanlah orang yang bisa melakukan hal seperti ini.

Di dalam ruangan kantor, Shawn Mu memanggil Jim Lu masuk dan memerintahnya: “Pergi dan bawalah video pengawasan di pesta perkumpulan busana minggu lalu.”

Melihat video pengawasan akan langsung tahu apakah Camile Fanglah yang mendorong Barbara An atau bukan.

Jim Lu menanggapi dan segera melaksanakannya.

Dia dengan segera mengirim video tersebut, Shawn Mu sudah tidak sabar menyalakan komputernya.

Di dalam video tersebut, sangat jelas terlihat bahwa Barbara An datang mencari Camile Fang dan berbincang sebentar dengannya.

Ketika Camile Fang berbalik dan ingin pergi, kakinya tidak sengaja tersandung kursi roda Barbara An, lalu dia menjulurkan tangan ingin menarik Barbara An, Barbara An malah mendorong keras kursi rodanya sendiri!

Karena Barbara An yang jatuh ke dalam air, Camile Fang juga dengan gugup melompat ke dalam!

Semuanya telah jelas.

Akan tetapi, pada saat ini Shawn Mu merasa hatinya sedih tak tertahankan karena Barbara An.

Dalam ingatannya, Barbara An bukanlah orang yang seperti ini. Dia seharusnya adalah gadis yang lembut dan baik, bagaimana bisa melakukan hal seperti ini?

Akan tetapi, setiap adegan di video itu membuat Shawn Mu harus percaya bahwa Barbara An yang sudah dia kenal bertahun-tahun sudah berubah.

Teringat di dalam kolam itu, dia tidak ragu-ragu untuk menolong Barbara An dan langsung mengabaikan Camile Fang yang masih di dalam air meminta tolong. Dia bahkan masih mengatakan hal-hal seperti itu dan telah menyalahkannya setelah dia ditolong.

Hatinya terasa sakit.

Di dalam Gloria Clothing Design Comp. , Shawn Mu berjalan menuju kantor ruangan wakil direktur. Sepanjang jalan seluruh karyawan dikagetkan oleh aura presdir hari ini.

Barbara An sedang duduk di dalam ruangan kantornya, dia dengan serius memperbaiki kekurangan konsep rancangannya dengan mengikuti cara yang diajari Camile Fang. Mendadak pintunya dibuka, Barbara An mengangkat kepalanya dan melihat wajah Shawn Mu yang sedikit suram.

Matanya yang terbentuk seperti bulan sabit ketika dia tersenyum, sangat menarik. Dia menggunakan suaranya yang lemah lembut untuk berkata: “Shawn, kamu datang.”

Shawn Mu menganggukkan kepalanya, berjalan ke dalam ruangan dan duduk di atas sofa.

Barbara An bertanya: “Shawn, apa kamu ada masalah?”

Shawn Mu menatap wajah Barbara An, tiba-tiba dia tidak dapat mengatakan sepatah katapun.

Wajahnya yang selalu terlihat begitu lugu, baik dan sangat lemah membuat orang tidak tahan menyukainya.

Sehingga, dia berdiri dan meninggalkan Barbara An di dalam ruangan itu.

Shawn Mu belum pernah merasakan hal seperti ini, hatinya seakan dikosongkan, dia merasa hampa dan seakan kehilangan sesuatu.

Bahkan ketika Barbara An menghilang sebelumnya, dia tidak pernah merasakan hal seperti ini. Karena Camile Fang, dia sampai merasakan kekosongan.

Dia sudah dengan tidak adil menyalahkannya, tetapi dia seakan-akan malas untuk menyangkalnya. Apakah di hatinya dia sudah tidak peduli dengan segalanya yang berkaitan dengan Shawn Mu.

“Camile, di ruang rapat ada yang mencarimu.” Rekan kerjanya berjalan di depan Camile Fang dan berkata.

Camile Fang sedang menggambar konsep desain, dia tidak mengangkat kepalanya dan bertanya: “Ah? Siapa?”

Rekan kerjanya menjawab: “Seorang lelaki. Oh iya, Camile, kamu sangat hebat bisa mengenal lelaki setampan itu. Menurutku, dia tidak hanya terlihat tampan tapi juga sangat kaya. Aku pernah melihat setelan yang dipakainya, itu adalah edisi terbatas di sebuah toko mewah.”

Pria yang tampan dan kaya? Camile Fang langsung tahu siapa orang itu.

Dia hanya mengenal dua pria yang tampan dan kaya yaitu Clinton Song dan Shawn Mu. Tapi semua rekan kerjanya mengenal Clinton Song, bagaimanapun dia adalah wakil presdir.

Jadi, orang yang menunggunya di ruang rapat hanya mungkin adalah Shawn Mu.

Camile Fang dengan enggan berdiri dan berjalan ke ruang rapat.

Shawn Mu sedang merokok di sofa, kelihatannya seperti seorang boss besar.

Camile Fang berjalan menghampirinya, dengan bingung bertanya: “Kenapa kamu mencariku?”

Shawn Mu melihatnya sekilas lalu memadamkan rokok dan membuangnya ke dalam asbak, dengan perlahan dia membuka mulut: “Kejadian terakhir kali, aku telah salah menyalahkanmu.”

Camile Fang bertanya: “Apakah yang kamu maksud adalah ketika kamu menyalahkanku mendorong Barbara An ke dalam air?”

Shawn Mu menganggukkan kepalanya.

Camile Fang segera mengangkat alisnya dan menghela: “Kamu sekarang sudah tahu bahwa aku tidak melakukannya! Kenapa, apakah kamu melihat video pengawasan? Hmph, Shawn Mu, walaupun kamu minta maaf padaku, aku masih tidak ingin memaafkanmu. Karena kamu sudah menyalahkanku dan telah meyakitiku!”

Camile Fang masih marah, dia marah karena pada saat itu Shawn Mu langsung memilih mempercayai Barbara An.

Walaupun dia sekarang sudah mengetahui kesalahannya, akan tetapi Camile Fang masih merasa ada sesuatu yang kurang.

Shawn Mu tidak membantahnya seperti dulu, dengan suara yang kecil dia cuman mengatakan satu kata, “Maaf.”

Camile Fang merasa ada sesuatu yang runtuh di hatinya. Dia berpikir mungkin itu adalah garis pertahanan di hatinya.

Dia menghela: “Sudahlah, aku akan menganggap segalanya tidak pernah terjadi! Sekarang kamu sudah tahu bahwa bukan aku yang melakukannya, jadi jangan menyalahkanku lagi lain kali. Aku berharap jika terjadi hal seperti ini lagi, kamu bisa berpikir dengan rasional.”

Rasional?

Ketika melihat keakraban dia dengan Clinton Song, dia sudah hampir menggila, bagaimana bisa masih rasional.

Setelah Camile Fang selesai berbicara, dia bersiap-siap untuk pergi, dia masih mau melanjutkan pekerjaannya. Tapi, Shawn Mu menghentikannya dan dengan lembut berkata: “Camile, bisakah kamu tidak bekerja lagi hari ini? Ayo kita bawa Jacky Fang bermain di luar.”

Shawn Mu yang mendadak menjadi begitu lembut, membuat Camile Fang sedikit panik. Dia melambai-lambaikan tangannya dan berkata: “Tidak usah, tidak usah. Aku masih punya banyak pekerjaan, aku pikir kamu juga harus kembali bekerja.”

Shawn Mu berdiri dan berjalan ke depannya, membungkuk dan dengan pelan berbicara di samping telinganya: “Kalau kamu tidak mengikutiku keluar, aku tidak keberatan menunggumu disini seharian.”

Tidak disangka dia masih bisa bertindak tanpa tahu malu!

Camile Fang tidak dapat melakukan apa-apa dan hanya bisa menyetujuinya. Jika dia membiarkan Shawn Mu tinggal di ruang rapat seharian, dia tidak tahu apa yang akan rekan kerjanya katakan tentang dia.

Sesampainya di gedung TK dan menjemput Jacky Fang, mereka bertiga berjalan di jalan besar.

Jacky Fang sangat senang bisa keluar bermain dengan mami dan paman, dia melompat-lompat sambil berjalan di depan.

Camile Fang dan Shawn Mu berjalan berdampingan di belakang, suasana di antara keduanya sedikit canggung.

Camile Fang hanya bisa mencari topik perbincangan: “Itu, terakhir kali Jacky Fang memberimu sebuah lukisan, apakah kamu menyukainya?

Shawn Mu menganggukkan kepalanya dan menjawab: “Tentu saja menyukainya.”

Lukisan itu telah dia gantung dengan hati-hati di ruang belajarnya. Setiap kali dia merasa lelah karena pekerjaannya, dia akan melihat gambar tersebut dan seketika lebih merasa santai.

Shawn Mu mendadak berkata: “Camile, di hari Jacky Fang berlomba waktu itu, aku bukan bermaksud untuk pergi. Aku sebenarnya ingin menemaninya selesai berlomba, tapi hari itu, Barbara An diculik dan aku tidak ada pilihan selain bergegas pergi.”

Camile Fang menganggukkan kepalanya menunjukkan dia mengerti, “Kamu tidak perlu menjelaskannya padaku, bahkan Jacky Fang pun tidak marah tentang kejadian itu. Lihatlah, dia masih begitu suka denganmu.”

Baru saja dibilang, tiba-tiba Jacky Fang menoleh dan berlari ke arah mereka, dengan senyum bahagia berkata: “Paman Mu, setiap kali kamu dan mami bersama-sama, kelihatannya banyak sekali yang dibicarakan! Dapatkah kamu memberitahu Jacky Fang apa yang kalian bicarakan?”

Shawn Mu dan Camile Fang saling memandang dan tersenyum, keduanya menggandeng salah satu tangan Jacky Fang dan menariknya kembali berjalan.

Jacky Fang melanjutkan perkataannya, “Mami menyukai paman, apakah paman menyukai mami?”

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu