Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 211 Pukulan Yang Sakit

Shawn Mu saat ini baru dengan jelas melihat mata Clinton Song yang merah dan wajahnya yang penuh dengan jenggot, mukanya kelihatan lelah dan lesu, tetapi saat dia melihat Shawn Mu semuanya tertelan oleh kemarahan.

“Shawn Mu! Kamu telah mencelakai Camile!”

Clinton Song tidak melepaskannya dan meninjunya sekali lagi. Shawn Mu pun terkapar ke atas lantai.

Dia menjulurkan tangannya untuk menyeka darah dari sudut bibirnya dan tersenyum seakan menertawakan dirinya sendiri.

Tidak salah, memang dia yang mencelakai Camile Fang.

Jika awalnya dia bisa lebih tegas untuk memilih Camile Fang, jika dia bisa lebih awal mengenali sebenarnya orang yang dicintai adalah Camile Fang, bagaimana mungkin akan terjadi hal seperti ini?

Akan tetapi, walaupun kini dia tahu Barbara An yang mencelakai Camile, dia juga masih tidak mempunyai cara untuk menghukumnya.

“Benar, akulah yang mencelakainya.”

Dia menertawakan dirinya sendiri dan membiarkan Clinton Song melemparkan pukulan demi pukulan ke wajahnya.

Sebelumnya siapa yang berani menyentuh Shawn Mu? Apalagi meninjunya berkali-kali pada wajahnya. Jika ada yang berani, sedetik kemudian orang itu tidak akan hidup di dunia ini.

Berbeda dengan saat ini. Kali ini, dia pantas mendapatkannya, dia mencelakai Camile, dia telah mencelakai orang yang paling dicintainya.

Dia pantas.

Dia tidak memiliki alasan dan tidak memiliki hak untuk mengembalikan pukulan tersebut, Clinton Song sedang menggantikan Camile Fang untuk menghukumnya, menghukumnya karena keraguannya terhadap perasaannya dan menghukumnya karena tidak lebih awal menyadari perasaan sesungguhnya.

Tenaga Clinton Song sangat besar, tetapi Shawn Mu tidak merasa sakit sama sekali karena semuanya telah ditutupi oleh rasa sakit di hatinya.

Sejak dia tahu Camile sudah tiada, hatinya bukan lagi miliknya, hatinya sejak awal telah mengikutinya pergi.

Selama sisa hidupnya, hatinya hanya akan menjadi milik Camile Fang.

Walaupun dia tidak akan kembali lagi, kehilangannya adalah rasa sakit yang akan dirasakannya seumur hidup, tak terhapuskan dan tidak dapat dihilangkan.

Dia bersedia menanggung rasa sakit ini.

“Shawn Mu, hal yang paling disayangkan dalam hidup Camile adalah bertemu denganmu!”

Clinton Song dengan histeris mengeluarkan kata-kata ini dan kemudian membalikkan badannya lalu pergi.

Shawn Mu dengan lesu duduk di atas tanah. Beberapa saat kemudian, Kakek Mu membawa Jacky Fang turun dari mobil, Jacky Fang berlari ke arahnya dan mendukungnya berdiri untuk masuk ke dalam rumah bersama.

Pengurus rumah dengan sakit hati mengobati wajah Shawn Mu sambil mendesah, “Ah! Tuan, walaupun kamu menyalahkan dirimu karena masalah Nona Fang, kamu juga tidak boleh menghukum dirimu seperti ini! Jika kamu tidak mau membalas pukulannya, apakah kamu tidak bisa menghindarinya! Coba kamu lihat, kamu terluka parah!”

Wajah Shawn Mu telah membiru, tapi dia sepertinya tidak peduli.

Dia telah kehilangan cintanya, untuk apa dia peduli dengan tubuh ini lagi?

Kakek Mu malah membuka mulutnya, “Biarkan dia dipukul, memang dia pantas! Jika dia tidak merasakan sedikit kesulitan, dia tidak akan pernah tahu kesalahannya selamanya!”

Setelah pengurus rumah memberi obat pada lukanya, Jacky Fang dengan sakit hati memeluk Shawn Mu, dan dengan suara kanak-kanaknya bertanya: “Paman Mu, apakah masih sakit?”

Mata Jacky Fang sangat mirip dengan mata Camile Fang. Sepasang matanya itu jelas dan lincah, sepasang mata tersebut seakan bisa berbicara.

Melihat sepasang mata itu, Shawn Mu merasa jantungnya berdetak kembali.

Pengurus rumah tiba-tiba berkata: “Oh, dilihat-lihat, Tuan Muda Jacky sedikit mirip dengan Tuan!”

Saat ini, wajah Jacky Fang menempel di dada Shawn Mu, jarak antara kedua wajah sangatlah dekat.

Pengurus rumah merasa wajah Shawn Mu dan Jacky Fang semakin diliat semakin mirip, dia pun melanjutkan: “Mungkin saja di kehidupan yang lalu, Tuan dan Tuan Muda Jacky adalah ayah dan anak.”

Kakek Mu menjawab: “Sungguh ada sedikit kemiripan, tampaknya Jacky Fang memang berjodoh dengan Shawn dan keluarga Mu.”

Dengan tubuhnya yang lelah, Clinton Song pulang ke rumah dan mengeluarkan kunci untuk membuka pintu.

Di dalam ruang tamu, Kakek dan Nenek Song, ditambah dengan Ayah dan Ibu Song semuanya duduk di atas sofa. Saat melihat Clinton Song, mereka bergegas bertanya: “Clinton, bagaimana? Apa yang dikatakan Shawn Mu?”

Clinton Song dengan letih menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin menjawab pertanyaan ini sekarang, dia hanya ingin sendirian di atas.

“Clinton, apakah Camile sungguh……” Nenek Song masih belum bisa mengutarakan pertanyaannya dan suaranya telah tersedak.

“Iya.” Clinton Song mengangguk.

Camile tidak akan kembali lagi, tunangannya tidak akan kembali lagi, sebagai keluarga, mereka harus tahu kejadian ini.

Nenek Song tidak bisa bergerak dan terduduk di atas sofa, lalu dia mulai meneteskan air mata. Kakek Song mencoba untuk menahan air matanya sambil menghibur Nenek Song.

Clinton Song naik ke lantai atas dan mengunci dirinya di dalam kamar.

Dia tersenyum pahit, lalu berbaring di atas tempat tidur dan terbengong menatap plafon.

Di dalam benaknya, muncul suara dan senyuman Camile Fang. Senyumannya sangat indah dan bersinar bagaikan sinar matahari.

Dia mengeluarkan ponsel dan menatap pesan di dalamnya. Itu adalah pesan terakhir yang dikirim Camile Fang kepadanya. Dia bilang: Aku akan menemani Jacky Fang mengikuti acara ke Kota C! Kita tidak akan bertemu selama seminggu! Tenang saja, Jacky Fang pasti akan merindukanmu!

Dia dan Jacky Fang pergi selama seminggu penuh. Pada akhirnya, dia tidak dapat menahan rasa rindu dan meneleponnya, tidak disangka ponselnya tidak aktif.

Dia tidak banyak berpikir dan mengira batere ponselnya habis. Akan tetapi, di hari-hari berikutnya, setiap kali dia meneleponnya, ponselnya selalu tidak aktif.

Dia mulai cemas dan menelepon Guru Zhang.

Guru Zhang awalnya tidak bersedia untuk berbicara, tetapi setelah dia mengatakan dia adalah tunangan Camile Fang, Guru Zhang baru memberitahu segala sesuatu kepadanya.

Dia seakan hampir hancur dan ingin segera berangkat pergi ke Gemini Country, tetapi Guru Zhang memberitahunya bahwa bahkan jika dia ke sana sekarang juga tidak ada gunanya. Karena Camile Fang telah menghilang selama lima hari, mereka telah mencarinya selama lima hari, tetapi tidak ada jejak sedikitpun. Mereka telah menyerah dan telah berencana kembali ke Kota Y.

Hari dimana Shawn Mu dan kelompoknya pulang, Clinton Song berangkat ke Gemini Country Kota C, dia tidak percaya Camile Fang bisa menghilang seperti ini.

Sesampainya disana, dia baru tahu bahwa walaupun Shawn Mu telah kembali, tetapi dia telah mengatur orang untuk melanjutkan pencarian Camile Fang. Clinton Song tidak menyerah, dia juga mengutus sekelompok orang untuk mencarinya selama beberapa hari. Hampir seluruh Gemini Country telah dibolak-balik, tetapi mereka masih tidak menemukan jejak Camile Fang.

Oleh karena itu, Clinton Song pergi ke rumah Mu hari ini dan mencari Shawn Mu. Dari reaksi Shawn Mu, dia telah mengerti bahwa Camile Fang sungguh telah tiada.

Di lantai bawah, keluarga Song sedang mengadakan meeting keluarga.

Nenek Song membuka mulutnya: “Sekarang bagaimana? Camile sungguh telah tiada, Clinton, anak ini pasti tidak bisa menerima pukulan seperti ini!”

Kakek Song menjawab: “Sungguh disayangkan anak baik seperti Camile ini, usianya masih muda telah……”

Setelah mendengar perkataan ini, Nenek Song semakin tidak bisa menahan tangisannya, dia menarik tisu dari meja dan menyeka air matanya.

“Maria, kamu jangan menangis lagi.” Kakek Song dengan sakit hati menghiburnya. Dia seakan tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya: “Camile sudah tiada, kemana Jacky Fang pergi?”

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu