Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri

Karena dia tidak suka diganggu saat makanan, seluruh restoran telah dipesan olehnya, dan para koki, pelayan dan pengawal yang menunggu untuk dipanggil dengan sadar berdiri jauh dari mereka berdua.

Pencahayaan yang redup dengan musik ringan yang menenangkan, makanan yang enak dilihat membuat suasana makan malam sangat baik.

Shawn tampak seperti biasa,Barbara yang duduk di sisi yang berlawanan tersenyum, dengan elegan bersulang.

Shawn mengambil anggur merah di depannya dan bersulang dengannya.

Barbara mendengus dan tersenyum, "Ini sepertinya kencan pertama setelah reuni kita."

Shawn menyesap anggur,mengangguk dan berkata, "Ya."

Jawaban singkatnya membuat Barbara tersenyum: "Kali ini kembali, aku rasa kamu sudah berubah."

"Oh?" Shawn merasa ingin tahu lalu bertanya "Aspek mana yang berubah?"

Barbara menatapnya tersenyum dan berkata: "Saat kencan kami yang dulu,kamu akan memilih topik provokasi, suka membagi masalah yang terjadi dalam kehidupan kerjamu denganku, tetapi kali ini,aku merasa kamu tampaknya berbeda. Aku merasakan banyak masalah yang ada di dalam hatimu dan aku tidak bisa mengetahuinya."

Shawn meminum anggurnya kemudian menatap Barbara lalu berkata, "kamulah yang telah berpikir terlalu banyak. Aku selalu seperti ini, tidak pernah berubah. Hanya saja banyak hal yang terjadi di perusahaan belakangan ini,sedikit lelah. "

Barbara mengerti dan mengangguk. "Aku tahu bahwa dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan Century bisa berubah menjadi tiga besar terkuat dan menjadi pemimpin saat ini karena kamu telah menghabiskan banyak usaha dan energi, jadi sangat normal untuk merasakan kelelahan karena kamu selalu menolak mengakui kekalahan. Tetapi kadang-kadang jangan memaksakan diri sendiri, jika sudah kelelahan seharusnya beristirahat dengan benar. "

"Yah, aku tahu." Bibir tipis Shawn sedikit meruncing dan menganggukan kepalanya.

Shawn mengambil gelasnya lagi dan bersiap untuk minum tetapi dihentikan oleh Barbara.

Barbara dengan lembut berkata, "Kurangi minum, alkohol tidak baik untuk kesehatanmu."

Shawn menatapnya kemudian meletakkan gelas anggur dan berkata: "Yang kamu katakan itu benar, aku sedang minum obat, benar-benar tidak bisa minum terlalu banyak."

Barbara tampak canggung dan bertanya, "Apakah kamu minum obat lagi sekarang?"

Shawn menghela nafas rendah dan mengangguk: "Ya."

Barbara sedikit mengerutkan alisnya dan kesedihan di wajahnya tampak jelas, berkata dengan gelisah: "Maaf,semua karenaku."

Menurut pendapatnya sendiri, pada saat Shawn jatuh cinta padanya, dia hampir sudah menyingkirkan depresi dan menghilangkan ketergantungan pada obat, tetapi karena kepergiannya tanpa berkata apapun menyakitinya dan membuatnya perlu memakan obat lagi.

Dalam hal ini, Barbara merasa sangat bersalah.

Namun, Shawn tahu bahwa kepergian Barbara memang membuatnya merasa kehilangan untuk waktu yang lama,lalu wanita yang bernama Camile muncul dan mengubah kondisinya, dan sekarang dia minum obat lagi, semenjak pelarian dari pernikahan, semenjak dia meninggalkan wanita itu dan hal tersebut tidak berhubungan dengan Barbara.

Shawn merasa bersalah pada Barbara karena rasa rindunya pada Camile membuat Barbara meminta maaf pada dirinya dan terlihat sangat memalukan.

"Ini bukan salahmu, jangan katakan minta maaf," Shawn mengerutkan dahi dan mencibir lalu menatap Barbara. "Ini merupakan kesalahanku karena meninggalkanmu sendirian di luar negri untuk menghadapi begitu banyak hal sendirian tetapi aku malah tidak mengetahui apapun, aku yang seharusnya meminta maaf."

Barbara menggelengkan kepalanya, tangan putih ramping itu memegang tangan besar Shawn, tersenyum lembut dan berkata: "Masa lalu tidak perlu disebutkan lagi, sudah cukup selama kamu masih memiliki aku dalam hatimu seperti sebelumnya, sisanya aku tidak peduli lagi. "

Barbara mengatakannya dengan mendalam yang membuat Shawn terharu.

Beberapa tahun telah berlalu, dan perasaan cinta itu masih melekat di hati Shawn.

Barbara masih punya posisi khusus baginya.

Dia tidak dapat menyangkal pada hal ini,tetapi apakah Barbara merupakan satu-satunya yang berada dalam hatinya?

Dia sendiri bahkan tidak mengetahuinya...

Karena wanita yang bernama Camile, seperti duri yang tertusuk dalam hatinya, tidak bisa ditarik keluar dan rasanya sangat menyakitkan.

Keduanya makan sambil berbicara, dan restoran yang tenang dan merdu itu tiba-tiba mengalami keributan.

Shawn dan Barbara memandang pintu dapur restoran dimana sumber suara datang, dan melihat sosok kecil yang tiba-tiba muncul dari dapur, dan di belakang sosok itu terdapat dua koki yang sedang mengejarnya.

Semua orang yang berada di tempat itu melihat ke arah itu dengan sedikit kebingungan.

Sosok kecil ini tersebut sangat aktif,demi menghindari dua orang yang mengejarnya itu, berlari bolak balik di meja restoran dan kursi celah.

Sesaat dia melompat ke kursi untuk menghindarinya, sesaat dia merangkak di bawah mejadengan cepat dan membuat dua koki itu berlari mengelilingi tempat itu.

Kedua koki yang mencoba menangkap anak itu berkeringat dan terengah-engah lalu berteriak: "Kamu ini berdiri diam! Lihat bagaimana aku akan membereskanmu setelah menangkapmu! "

Setelah mengejarnya selama beberapa putaran, anak kecil itu akhirnya tertangkap.

Seorang koki memegang kerah punggungnya dan tergesa-gesa memberikan nasihat padanya: "Kamu pencuri kecil ini, berani datang ke sini untuk mencuri makanan, apakah kamu tahu tempat apa ini?"

Koki yang satunya lagi juga terengah-engah dan berkata: "Benar! Katakan, apa yang kamu curi selain mencuri makanan?!"

Mereka dengan kasar merobek tas di belakang anak kecil itu, dan melempar semua barang yang ada di dalam ke lantai dan berusaha mencari bukti dia mencuri barang lainnya.

Pria kecil itu terkejut dan ketakutan,saat melihat buku dan peralatan menulis lain yang dia sukai jatuh ke tanah, dia menangis dan berkata: "Aku tidak mencuri barang lain lagi! Aku hanya mencuri makanan ,sungguh, aku tidak berbohong!”

Kemudian anak kecil itu membuka tangan kecilnya yang terdapat jepitan makanan yang dia ambil tadi.

Dia berkata dengan berlinangan air mata, "Lihat, aku benar-benar hanya mengambil makanan, aku akan mengembalikannya pada kalian ..."

Makanan tersebut dijatuhkan ke tanah oleh seorang koki.

Koki itu menggunakan tenaga menekan kepala anak kecil itu dan berkata dengan jijik: "Beraninya kamu memainkan aku! Makanan ini telah dibuat kotor oleh kamu seperti ini, masih bisa makan?! Apakah kamu tahu betapa mahal makanan ini! Katakan, dimana tempat tinggalmu, biarkan orang tuamu mengganti rugi! "

Pria kecil itu takut masalah ini diketahui Mommy. Dia takut Mommy marah, dengan tergesa-gesa melambaikan tangannya: "Tolong paman, jangan beri tahu Mommy..."

"Kamu sekarang tahu untuk memohon, bukannya barusan kamu bersembunyi dan membuat kami berputar!" Koki itu berkata dengan optimis, mengulurkan tangannya dan bersiap untuk mencubit telinga anak kecil itu.

"Aduh!" sebuah teriakan kesakitan terdengar di restoran.

Teriakan ini dibuat oleh seorang koki yang bersiap untuk mencubit telinga Jacky tadi. Koki tersebut jatuh ke tanah dengan wajah canggung.

Seorang pengawal berdiri di depannya dengan napas lega,setelah menyadap pergelangan tangan koki dan mendorongnya ke tanah tadi.

Dan koki satunya berdiri gemetaran di sebelah dan tidak berani untuk menopangnya ke atas dan tidak berani untuk melakukan gerakan lain. Matanya menatap lurus ke pria tinggi yang berada di belakang pengawal itu.

"Paman Shawn!"

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu