Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 129 Mengecek

Ia memilih memberi jawaban ini: “Jacky Fang yang penurut, Mami kemarin diculik orang jahat. Lihat sekarang, Mami sudah pulang kan? Sudah, kita berdua jangan ketakutan lagi ya!”

Jacky Fang mengangguk setengah percaya, mengelap air mata di wajah, lalu tanpa disangka berlari ke arah Shawn Mu.

Ia mendekap erat-erat kaki Shawn Mu dan membenamkan kepalanya ke sana. Ia lalu dengan penuh rasa syukur berkata: “Om Mu, terima kasih karena kamu telah menyelamatkan Mami-ku! Jacky Fang paling suka dengan Om Mu!”

Shawn Mu menunduk menatap anak itu. Suatu perasaan senang yang tidak bisa dijelaskan muncul dari lubuk hatinya.

Wajah Camile Fang berubah. Selesai sudah, setelah kejadian ini kekaguman dan rasa sayang Jacky Fang pada Shawn Mu pasti semakin bertambah! Jadi ia kedepannya masih harus sering berurusan dengan orang tidak waras ini?

Ia buru-buru berjalan ke arah Shawn Mu dan menggendong Jacky Fang, “Jacky Fang, hari sudah malam, mari kita pulang!”

“Aku antar kalian pulang,” ujar Shawn Mu datar.

Shawn Mu tidak mungkin tersentuh dengan keharuan yang barusan terjadi antara Camile Fang dan Jacky Fang.

Pria itu jelas mau mengantar mereka pulang semata-mata karena suka Jacky Fang.

Pasti seperti ini, tidak mungkin tidak!

Camile Fang langsung melambai-lambaikan tangan tanda menolak: “Tidak perlu, tidak perlu. CEO Mu adalah orang sibuk, kami warga biasa bagaimana mungkin merepotkanmu? Kami naik taksi pulang tidak masalah kok!

Ia sekarang sangat ingin memutus hubungannya dengan pria kurang waras ini, jadi bagaimana mungkin ia membiarkan pria itu mengantar mereka pulang? Ia jelas tidak bisa membocorkan alamatnya yang sekarang pada pria itu!

Wajah Jacky Fang langsung kecewa. Ia memohon: “Mami, Jacky Fang ingin Om Mu antar kita pulang.”

Shawn Mu menjawab: “Kalau mau pulang dengarkan aku, kalua tidak kamu tahu sendiri konsekuensinya.”

Jacky Fang tidak paham kalimat ini, sementara Camile Fang sepenuhnya paham dengan arti yang terkandung di dalamnya. Kalau ia bersikeras menolak, Shawn Mu mungkin lain kali akan kembali bertindak macam-macam pada dirinya.

Camile Fang mengangguk terpaksa. Ia kemudian menggendong Jacky Fang masuk ke mobil Shawn Mu.

Setelah tiba di kompleks rumah yang baru disewa, Shawn Mu tidak langsung pergi, melainkan pergi ke depan rumah bersama mereka.

Camile Fang mengambil kunci rumahnya dari kantong sambil bertanya dengan nada waspada: “Kamu kenapa tidak pergi?”

Shawn Mu tersenyum dingin, mendeham di samping telinga Camile Fang, lalu menjawab dengan volume yang hanya bisa didengar mereka berdua: “Turuti aku dan bukakan pintu untuk aku. Aku mau mengecek apakah ada pria simpanan di dalam!”

Mengecek?

Camile Fang tertawa: “Shawn Mu, kamu sedang bercanda? Kamu punya hak apa mengecek rumahku? Statusmu apa sampai bisa mengintervensi hidupku?”

Shawn Mu menjawab datar: “Nampaknya apa yang aku ajarkan kemarin malam kurang cukup membekas, kamu masih berani membantah.”

Tubuh Camile Fang gemetar. Ia membuka pintu rumah dengan kunci yang dipegangnya.

Setelah masuk rumah, Shawn Mu mengecek seluruh sudut rumah dan pada akhirnya tidak menemukan jejak pria satu pun.

“Memang begitu! Kami baru pindah satu hari, belum tinggal di sini, dan malah kamu culik! Bagaimana mungkin ada pria di sini!” ujar Camile Fang mencemooh.

Kata-kata ini tanpa disangka didengar Jacky Fang. Anak itu bertanya bingung: “Mami, kamu sedang ngomong apa?”

Camile Fang menggeleng, “Tidak ada apa-apa kok, Mami dan Om Mu sedang bercanda!”

Shawn Mu berjalan mendekati Jacky Fang, lalu memeluk anak itu dan mendudukannya di atas sofa. Ia lalu bertanya: “Jacky Fang, kamu suka Om kan?”

Jacky Fang mengangguk kencang dengan raut serius.

Shawn Mu kembali bertanya: “Kalau begitu, di antara Om Song dan Om Mu, mana yang lebih Jacky Fang sukai?”

Jacky Fang menjawab polos: “Jelas Om Mu!”

Saat Shawn Mu baru ingin menanyakan alasannya, Camile Fang sudah bertanya lebih dulu, “Jacky Fang mengapa lebih suka Om Mu?”

Ia ingin tahu seberapa dalam perasaan putranya pada Shawn Mu.

Pertanyaan ini membuat Jacky Fang garuk-garuk kepala. Ia tidak juga terpikirkan jawabannya.

Sebenarnya, bahkan Jacky Fang sendiri tidak tahu mengapa ia begitu suka dengan Om Mu.

Om Mu dan Om Song dua-duanya baik pada Jacky Fang dan Mami, tetapi ia entah kenapa lebih suka dengan Om Mu. Kalau Om Mu jadi ayahnya pasti ini akan sangat menyenangkan!

Melihat Jacky Fang tidak bisa menjawab, Camile Fang berkata: “Kalau tidak tahu jawabannya tidak perlu dijawab. Cepat mandi, naik ke ranjang, dan tidur, besok kamu sekolah!”

Ia kemudian menatap Shawn Mu, lalu memintanya pulang, “Kamu sudah cek rumahku, berarti sekarang saatnya pulang dong?”

Shawn Mu tidak menanggapi pertanyaan Camile Fang. Ia langsung berjalan ke depan pintu, lalu melambiakan tangan pada Jacky Fang sebagai tanda perpisahan.

Camile Fang mengirim pesan pada Clinton Song. Isinya adalah ia sudah aman dan sekarang ada di rumah. Ia kemudian naik ke ranjang dan tidur.

Yang Camile Fang tidak ketahui adalah Clinton Song menangis haru setelah membaca pesannya. Pria itu langsung naik mobil dan pergi ke rumah Camile Fang. Ia berdiam di bawah dan menatap kamar wanita itu satu malam lamanya.

……

Keesokan harinya, setelah mengantar Jacky Fang ke taman bermain, Camile Fang sekalian naik bus kota ke St. Louis.

Kemarin disekap di ruang bawah tanah, dan hari ini ia harus pergi kerja dan bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa. Memikirkan ini semua membuat Camile Fang membuang nafas Panjang. Hidup memang tidak mudah, kesulitan datang silih berganti.

Saat ia baru duduk di ruang kerjanya, rekan sekantornya langsung mendatanginya: “Camile Fang, CEO Song memintamu pergi ke ruangannya.”

Camile Fang berdiri tanpa daya dan berjalan ke ruangan CEO Song.

Pintu ruangan tidak dikunci. Camile Fang membukanya pelan, lalu matanya langsung bertemu mata Clinton Song.

Pria itu mengawali pembicaraan dengan nada serak: “Camile Fang……”

Camile Fang tersenyum tipis, lalu menjawab: “Clinton Song, terima kasih kamu kemarin sudah menjaga Jacky Fang.”

Clinton Song tidak tahan, ia langsung memeluk wanita itu dalam dekapannya lalu berbisik: “Camile Fang, kemarin Shawn Mu si bajingan itu melakukan apa padamu?”

Camile Fang tersenyum sambil memukul-mukul bahu pria itu. Ia berpura-pura tidak ada apa pun yang terjadi: “Tidak ada apa-apa! Clinton Song, Shawn Mu tidak berbuat macam-macam padaku. Keadaanku sangat baik, jangan khawatir!”

Clinton Song semakin mengencangkan pelukannya hingga Camile Fang agak kesulitan bernafas.

Ia melepaskan diri dari pelukan pria itu, lalu tersenyum canggung: “Clinton Song, aku benar-benar tidak apa-apa.”

Clinton Song percaya dengan kata-katanya, mungkin karena Camile Fang bersandiwara dengan sangat baik. Pria itu membuang nafas panjang, lalu berkata pelan: “Baiklah kalau tidak apa-apa.”

“Itu, Clinton Song, kalau tidak ada urusan lagi, aku pergi dulu ya! Pekerjaanku masih banyak nih!”

Camile Fang memang benar-benar masih punya banyak pekerjaan. Gloria Clothing sudah mau membuat acara perilisan pakaian baru musim ini, sementara St. Lois Clothing masih belum mendesain apa-apa.

Kecepatan mereka terlalu lambat, dan ini akan membuat mereka tidak bisa menyaingi Gloria Corp.

“Tunggu sebentar, jangan pergi dulu, Camile Fang.” Clinton Song menahan tangannya dan menuntunnya kembali ke meja kerja.

Clinton Song mengeluarkan setumpuk dokumen dari laci meja kerja. Ia kemudian berkata: “Ini adalah dokumen yang diberikan asisten padaku tadi pagi. Ia sudah melakukan penyelidikan mengapa waktu itu Joy Clothing tiba-tiba membatalkan kontrak.”

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu