Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 144 Fitnah

Urat-urat di wajah Shawn Mu pun menonjol, saat dia ingin berdiri, lengannya tiba-tiba ditarik.

Orang yang menarik tangannya adalah Barbara An,

Dia menangis sambil berkata: “Shawn, saya sangat takut…..”

Shawn Mu tidak bisa tidak memeluk dia ke pelukkan sendiri, dengan suara lembut ia menenangkannya: “Iya jangan nangsi lagi ya? Saya bawa kamu ke atas untuk berganti baju.”

Barbara An mengelengkan kepala, wajahnya terlihat seperti sangat ketakutan, “Shawn, saya takut…. takut……Camile…tadi Camile…..”

Shanw Mu bertanya dengan panik: “Tadi dia kenapa?”

Barbara An dengan suara merintih dan berkata: “Shawn, tadi Camile bertengkar dengan saya…..dia menyalahkan saya merebut kamu darinya…..”

Shawn Mu mengerutkan keningnya, dengan nada yang rendah dia berkata: “Dia benar-benar berkata seperti itu?”

Barbara menganggukkan kepalanya, matanya pun menjadi semakin merah, “Terus saya berusaha menjelaskannya, bukan saya yang merebut kamu dari dia, namun dia sama sekali tidak mendengar penjelasan saya……bahkan dia bilang dia ingin saya mati….dan mendorong saya…..”

Maksud Barbara An sudah sangat jelas.

Dia adalah salah satu orang yang paling penting buat Shawn Mu, Shawn Mu tidak pernah meragukan apa yang diucapinya.

Namun kali ini, Shanw Mu sedikit ragu-ragu: “Kalau bener Camile Fang yang mendorong mu ke dalam air, kenapa dia juga ikut jatuh ke dalam air tersebut?”

Mendengar kata-kata tersebut, Barbara An dengan tatapan tidak percaya menatap ke dia dan bertanya: “Shawn, kamu tidak mempercayai saya? “ sambil berbicara, air matanya yang sebesar kacang pun menetes dari wajahnya, Shawn Mu menjadi semakin tidak tega terhadapnya.

“Barbara, saya bukan tidak percaya terhadap kamu….namun……” Shawn Mu sendiri juga tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya, dia hanya merasa bahwa Camile Fang bukanlah orang yang seperti itu.

Memang Camile Fang yang dia kenal adalah sosok yang berani mencintai dan berani membenci dengan sepenuhnya, namun ia bukanlah orang yang akan mehalalkan segala cara demi mencapai keinginan sendiri. Masalah yang diceritakan Barbara An, tidak seperti hal-hal yang akan dilakukan Camile Fang.

Barbara An menundukkan kepala, menangis dengan histeris, “Shawn….. Apa kamu tahu betapa tak berdayanya saya saat itu? Ketika dia mendorong saya, saya sangat panik, jadi saya segera menarik tangannya dan dia pun terjatuh bersama saya…. Shawn, kamu sebenarnya tidak percaya pada saya…….”

Barbara An menangis dengan sangat sedih, Shawn Mu tidak pernah melihatnya seperti itu.

Apakah benar karena cemburu Camile Fang mendorong Barbara An ke dalam air?

Shanw Mu memutuskan untuk bertanya biar jelas.

Dia mengabaikan halangan dari Barbara An, berjalan ke samping Camile Fang, mereka pun dikelilingi oleh kerumunan.

Sebenarnya yang ingin dia tanyakan adalah: “Camile Fang, apakah tadi kamu ada mendorong Barbara?

Namun melihat Camile Fang yang menyandar di dalam pelukan Clinton Song, dia pun jadi tidak dapat berbicara dengan baik-baik.

Dia menahan amarahnya dan bertanya: “Camile Fang, kenapa kamu mendorong Barbara ke dalam air? Apakah kamu ingin membunuhnya?”

Camile Fang seperti mendengar sebuah lelucon besar, tertawa dengan keras dengan beberapa saat, kerumunan yang di sekitarnya pun melihatnya seperti sedang melihat orang gila.

Camile Fang bertanya balik: “Kamu merasa saya yang mendorong Barbara An ke dalam air?”

Shawn Mu melihat tangannya di genggam erat oleh Clinton, merasa amarahnya semakin membara.

Dia mengulang dan berkata: “Camile Fang, dengan hati mu yang kejam dan jahat, mendorong Barbara ke dalam air bukannya hal biasa yang akan kamu lakukan? Kenapa, kamu kira setelah kamu membunuhnya, kamu dapat hidup dengan baik? Saya beritahukan kamu Camile Fang, untung Barbara tidak kenapa-kenapa, kalau ia terluka, saya akan membuatmu hidup dengan sengsara!”

Saya akan membuatmu hidup dengan sengsara!

Kata-kata tersebut terus mengulang di telinganya, kata-kata tersebut seperti menusuk telinga Camile Fang dengan tajam, sampai kepalanya juga menjadi sakit.

Dia tahu bahwa orang yang dicintai Shawn Mu adalah Barbara An bukan dia, namun ia tidak menyangka, Shawn Mu akan mengeluarkan kata-kata yang begitu dingin dan kejam terhadapnya.

Dia memeluk Clinton Song, dengan suara lembut ia berkata: “Clinton, bawa saya pergi dari sini, saya tidak ingin melihat dia.”

Melihat dia dengan suara begitu lembut berbicara pada Clinton Song, Shawn Mu sudah hampir gila.

Dia berteriak seperti kehilangan akal rasionalnya: “Camile Fang, kamu begitu tidak tahu malu kah! Begitu kekurangan pria kah?”

Camile Fang juga dengan tidak kalah berteriak balik kepada Shawn Mu: “Shawn Mu, saya bukan orang buta! Saya tahu siapa yang benar-benar baik kepada saya! Disbanding dengan Clinton, sehelai rambutnya pun kamu tidak sanggup berbandingan denganya!”

Saat Clinton Song menggendong Camile Fang meninggalkan acara tersebut, Shawn Mu masih dengan tertegun berdiri di posisi yang sama tidak bergerak.

Dia belum pernah dikatain orang lain sampai segitunya.

……

Saat Clinton Song mengantarnya ke rumah, melihat dia masuk ke dalam kamar kecil dan selesai menggantikan baju tidur, dan keluar dari kamar kecil, Clinton Song baru duduk di samping ranjangnya, dengan suara lembut ia bertanya: “Camile….apa yang kamu katakan tadi, apakah benar….saya lebih baik dibanding Shawn Mu?”

Sebenarnya di dalam hati Clinton Song sangat paham, bahwa dari sisi manapun, ia tidak dapat berbanding dengan Shawn Mu, namun yang dia yakin adalah kebaikan dia terhadap Camile, Shawn Mu tidak dapat berbanding dengannya.

Asal Camile Fang merasa dirinya lebih baik, dia bisa tidak peduli dengan hal-hal lain.

Camile Fang menjawabnya: “Benar, Clinton, kamu jauh lebih baik daripada bajingan itu! Setidaknya kamu tidak menggertak saya!”

Terbayang gaya Shawn Mu memeluk Barbara An dengan penuh kasih, dalam hatinya pun merasa sangat asem. Yasudah jika tidak mencintainya, malah menyalahkan dia!

Sejahat-jahatnya Camile Fang, dia juga tidak akan melakukan hal seperti itu! Mendorong Barbara An ke dalam air, jelas dia sendiri yang mendorong dirinya ke dalam air!

Namun ia tahu walaupun ia menjelaskannya, Shawn Mu juga tidak akan percaya, mungkin saja Shawn Mu akan mengira ia sedang memfitnah Barbara An.

Alhasil dia pun sudah tidak ingin menjelaskannya lagi, palingan Shawn Mu saja yang salah paham saja denganya!

Dan dia juga sudah memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Shanw Mu, jadi bagaimana pandangan Shawn Mu mengenai dirinya sudah tidak penting.

Cliton Song memeluk Camile Song, dengan sangat senang ia berkata: “Camile, apakah kamu bisa memberikan saya satu kesempatan, biarkan saya yang menjaga dirimu dan Jacky? Saya akan berusaha keras untuk menjadi seorang suami dan ayah yang baik!”

Camile Fang tidak menyetujuinya, dan tidak menolaknya juga.

Dia berkata: “Clinton, berikan saya sedikit waktu, tunggu saya sudah benar-benar tenang, saya akan mempertimbangkan persoalan kita dengan baik.”

Melihat dia tidak menolak, Clinton Song sudah merasa sangat puas. Kemudian dia mencium keningnya dengan ringan.

Saat nasib buruk sudah sampai akhir maka akan ada hal baik yang terjadi, seperti sekarang ini.

Camile Fang berpegang dengan erat kartu bank yang diberi oleh Kepala Finance, dalam kartu tersebut berisi bonusnya.

Minggu ini, penjualan model utama St.Louis dan model klasik sedang meroket, harga saham St.Louis pun ikut melonjak.

Song’s Corp yang merupakan Headquarter dari St.Louis sudah memang memiliki kompetensi yang sangat baik, dan sekarang di bawah bantuan St.Louis, kompetensi mereka sudah hampir mendekati Century’s Corp

Camile Fang juga berhasil menerima bonus yang pantas ia terima, melihat angka bonus tersebut, sudah cukup untuknya untuk membeli sebuah rumah baru.

Dia putuskan untuk mencari rumah baru setelah pulang dari kantor.

Akhir-akhir ini dia sudah menggunakan waktu jam pulang kerja, untuk melihat beberapa rumah di gedung ia inginkan.

Terbayang akan segera memiliki rumah, Camile Fang pun menjadi sangat senang.

Tidak lama kemudian waktu pulang kerja telah tiba, Camile Fang ke kindergarten untuk menjemput Jacky Fang, dan bersamanya pergi ke gedung idaman yang telah lama diincar.

Berdiri di ruang sampel, Nona Sales pun sambil bercerita.

Camile Fang sepertinya tidak mendengarkan apa yang dikatakan, benak dia hanya terbayang-bayang kehidupan dia dan Jacky Fang kedepannya yang dipenuhi dengan kebahagiaan di rumah tersebut.

Jacky Fang pun dengan sangat senang, bertanya: “Mommy, Kita akan membeli rumah ini kah?”

Camile Fang memelukknya dan menciumnya dengan kencang, :”Iya! Jacky, apakah kamu suka dengan rumah ini?”

Jacky Fang menganggukkan kepalanya dengan keras, menjawab: “Suka! Jacky sangat suka dengan rumah ini! “sambil ngomong, ia berjalan ke depan pintu kamar kedua, menunjukkan kamar tersebut dan bekata: “ Iya, kamar ini tidak terlalu besar bisa dibuat menjadi kamar Jacky.”

Kemudian, ia berjalan ke pintu kamar utama, menunjukkan kamar tersebut dan berkata: “Kamar yang ini bisa jadi kamar Mommy dan Uncle Mu.”

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu